Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK KENTAL DAUN KRATOM (Mitragyna speciosa Korth) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes SEBAGAI PENYEBAB JERAWAT Suhaimi Suhaimi; Heny Puspasari; Husnani Husnani; Mutia Apriani
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.889 KB) | DOI: 10.37874/ms.v4i1.122

Abstract

Telah dilakukan penelitian dengan judul “ Uji Daya Hambat Ekstrak Kental Daun Kratom (Mitragyna speciosa Korth) terhadap Pertumbuhan Bakteri Propionibacterium acnes Sebagai Penyebab Jerawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya daya hambat dan konsentrasi berapa ekstrak kental daun kratom dapat menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Pengujian daya hambat dilakukan dengan metode difusi cakram disc dengan konsentrasi yang berbeda yaitu konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, kontrol positif dan kontrol negatif. Hasil pengukuran rata-rata diameter daya hambat yaitu konsentrasi 5% sebesar 8,6 mm, 10% sebesar 12,2 mm, 15% sebesar 12,6 mm, 20% sebesar 13,3 mm, 25% sebesar 14,7 mm, kontrol positif sebesar 21,92 mm dan kontrol negatif tidak menghasilkan diameter daya hambat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kental daun kratom mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan ekstrak daun kratom sudah mampu menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes pada konsentrasi 5% dengan diameter daya hambat sebesar 8,6 mm.
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK KENTAL DAUN KRATOM (MITRAGYNA SPECIOSA KORTH) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS EPIDERMIDIS SEBAGAIPENYEBAB JERAWAT heny puspa sari; Suhaimi Suhaimi; Husnani Husnani; Isnia Febby Krismonika
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.565 KB) | DOI: 10.37874/ms.v4i2.126

Abstract

Telah dilakukan penelitian yang berjudul “Uji Daya Hambat Ekstrak Kental Daun Kratom (Mitragyna speciosa Korth) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis Sebagai Penyebab Jerawat”. Tanaman Kratom mengandung senyawa metabolit sekunder salah satunya flavonoid yang berfungsi sebagai antibakteri. Daun kratom digunakan masyarakat untuk menyembuhkan diare serta meningkatkan daya tahan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya daya hambat dan konsentrasi berapa ekstrak kental daun kratom dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Pengujian dilakukan dengan metode difusi sumuran menggunakan beberapa konsentrasi berbeda yaitu 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, kontrol positif dan kontrol negatif. Hasil pengukuran rata-rata diameter daya hambat untuk bakteri Staphylococcus epidermidis yaitu konsentrasi 5% sebesar 7,23 mm, 10% sebesar 10,50 mm, 15% sebesar 11,78 mm, 20% sebesar 12,63 mm, 25% sebesar 13,69 mm, kontrol postif sebesar 15.61 mm dan kontrol negatif 0 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kental daun kratom mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dan ektrak kental daun kratom sudah mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis  pada konsentrasi 5% sebesar 7,23 mm.Kata Kunci :   Daun Kratom ( Mitragyna specioca Korth ),  Diameter Daya Hambat, Bakteri Staphylococcus epidermidis  
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK KENTAL DAUN KRATOM (Mitragyna speciosa Korth) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus SEBAGAI PENYEBAB JERAWAT Husnani Husnani; Suhaimi Suhaimi; Heny Puspasari; Yunita Sari
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.166 KB) | DOI: 10.37874/ms.v4i2.128

Abstract

Telah dilakukan penelitian dengan judul “ Uji Daya Hambat Ekstrak Kental Daun Kratom ( Mitragyna speciosa Korth ) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococus aureus Sebagai Penyebab Jerawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya daya hambat dan pada konsentrasi berapa ekstrak kental daun kratom dapat menghambat pertumbuhan bakteri, ekstrak kental daun kratom terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Pengujian daya hambat dilakukan dengan metode sumuran dengan perlakuan yang berbeda yaitu konsentrasi ekstrak 30%, 35%, 40%, 45%, 50%, kontrol positif ( antibiotik tetrasiklin ), dan kontrol negatif ( etanol 96% ). Hasil pengukuran rata-rata diameter daya hambat yaitu konsentrasi 30% sebesar 6,67 mm, 35% sebesar 7,31 mm, 40% sebesar 8,71 mm, 45% sebesar 9,38 mm, 50% sebesar 13,88 mm, kontrol positif sebesar 14,26 mm, dan kontrol negatif sebesar 0 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kratom mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, dan ekstrak daun kratom sudah mampu mengahmbat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 30% dengan diameter daya hambat sebesar 6,67 mm.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS MASKER GEL PEEL-OFF ANTIJERAWAT EKSTRAK ETANOL BAWANG DAYAK (Eleutherina palmifolia (L.) Merr) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO Husnani Husnani; Fitri Sri Rizki
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 4 No 1 (2019): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.686 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v4i1.218

Abstract

Dayak union contains compounds group of alkaloids, flavonoids, saponins, tannins, glycosides, and triterpenoids which have antiacne effect. The aim of this research was to provide peel-off mask gel formula from ethanol extract of dayak union and tested its physical properties and their antibacteria activities to Staphylococcus aureus. Peel-off mask gel formulation from extract of dayak union made with various extract concentrasion which are 50 mg/ml, 75 mg/ml dan 100 mg/ml with Polyvinyl Alcohol (PVA) base as gelling agent that has adhesive properties or could make flim layer thatt could peel off after its dried. Peel-off mask gel tested its physical properties, which are organoleptic, homogenity, pH, spread capacity, drying time and viscosity. The results of physical evaluation obtained that 1st formula has calm texture, brown-red colour and unique scent of dayak union, viscosity 60.666 cps, drying time for 725,67 seconds, spread capacity 4.49 cm, and pH 5. Results of antiacne activity shows that 1st formula is more effective that 2nd and 3rd formula, with inhibition zone diameter to Staphylococcus aureus is 0.87 cm. So it conclude that 1st formula is the best formula y ist physical and can give inhibition zone on the growth of Staphylococcus aureus.
Pelatihan Pembuatan Jamu Instan Berbasis Home Industry Kader Puskesmas Perumnas 2 di Kelurahan Sei Beliung Kota Pontianak Husnani Husnani; Heny Puspa Sari; Wilda Wildaniah
Al-Khidmah Vol 2, No 2 (2019): AL-KHIDMAH (Desember)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.817 KB) | DOI: 10.29406/al-khidmah.v2i2.1408

Abstract

Perumnas 2 Community Health Center cadre is one of the women's organizations in Sei Beliung Village of Pontianak City. The educational backgrounds of the PKK mothers are diverse (high school graduates and universities), and most are housewives with family economic conditions that are in the middle to lower economy. Finding work is increasingly difficult for these mothers, while the need for sufficient daily necessities requires increased expenditure. Whenever, there are believe that they have many abilities to improving family welfare. Empowerment of Community Health Center cadre as members of the community and still classified as productive workforce is very important to do, with aiming to foster awareness and independence in business, while expanding employment to increase family income in an effort to achieve a happy and prosperous family. In relation to efforts to foster and develop the potential of families and regions, it can be done through various alternative activities, including training in making Instant Herbs from gingger, ginger and turmeric. This guidance is expected to be able to complement the insights of the knowledge and skills of Community Health Center cadre in various aspects of family life, which can be used to demonstrate their existence, help fulfill their family's needs so that doing it alone saves family finances and can be used as a business increase family income.
SOSIALISASI TENTANG MANFAAT TANAMAN HERBAL UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH DI MASA PANDEMI COVID -19 BERSAMA WARGA RT 03/RW 14, KELURAHAN SUNGAI JAWI LUAR, KOTA PONTIANAK Husnani
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 5: Oktober 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v1i5.366

Abstract

Pada 12 Maret 2020, WHO mengumumkan Covid-19 sebagai pandemik. Di awal virus corona ini masuk Indonesia, di masyarakat banyak beredar informasi bahwa empon-empon dapat menyembuhkan covid-19. Tujuan dilakukannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah diperlukan upaya nyata untuk mensosialisasikan serta mengedukasi masyarakat utamanya kelompok dengan latar belakang pendidikan dan ekonomi yang kurang untuk lebih memahami apa itu covid-19 hingga upaya mencegah penularan covid-19, serta memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang tanaman herbal untuk meningkatkan imunitas tubuh di masa pandemik covid-19. Kegiatan dilaksanakan dengan cara metode ceramah dan diskusi tanya jawab, kegiatan dilaksanakan di rumah warga dan dihadiri 34 orang warga RT 03/RW 14 Pontianak, kegiatan ini tetap mengacu protokol kesehatan covid-19, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan menggunakan hand sanitizer maupun sabun. Peserta sangat antusias dalam menerima materi sehingga banyak mengajukan pertanyaan yang sifatnya diskusi terbuka maupun berbagi pengalaman sehari-hari dalam memanfaatkan tanaman herbal untuk menjaga kesehatan.
FORMULASI SIRUP EKSTRAK ETANOL BIJI PINANG (Areca catechu L) DAN UJI AKTIVITAS MUKOLITIK SECARA IN VITRO Husnani; Tri Madu
Jurnal Pendidikan Dasar dan Sosial Humaniora Vol. 1 No. 2: Desember 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.435 KB)

Abstract

Sirup merupakan campuran homogen, cepat diabsorbsi, cocok untuk yang sukar menelan, dan dapat mengurangi resiko terjadinya iritasi pada lambung. Penelitian bertujuan untuk menguji formulasi sirup ekstrak etanol biji pinang dengan variasi tiga jenis pemanis yaitu sukrosa, sorbitol dan madu sebagai mukolitik secara in vitro, menentukan konsentrasi formula sirup ekstrak etanol biji pinang yang beraktivitas paling baik sebagai mukolitik secara in vitro serta mengetahui sifat fisik formula sirup ekstrak etanol biji pinang dengan variasi tiga jenis pemanis dan dilakukan uji fisik pada sirup yang meliputi uji organoleptis, uji pH, dan uji viskositas. Aktivitas mukolitik diuji menggunakan viscometer Brookfield kemudian diukur viskositasnya dengan waktu 0 menit, 15 menit, 30 menit, 45 menit dan 60 menit terhadap putih telur bebek sebagai dahak buatan dan dilakukan analisis data secara statistik terhadap hasil viskositas menggunakan One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Setelah didapatkan uji terhadap formulasi sirup ekstrak etanol biji pinang sebagai mukolitik secara in vitro didapatkan hasil formulasi sirup ekstrak etanol biji pinang dengan pemanis madu 50% memiliki aktivitas mukolitik paling baik secara in vitro dengan nilai penurunan viskositas putih telur bebek setara dengan sirup Asetilsistein sebagai kontrol positif yaitu tidak berbeda bermakna atau (P >0,05) dan formulasi Sirup Ekstrak Etanol Biji Pinang (Areca catechu L.) dengan uji organoleptis, uji pH, dan uji viskositas didapatkan hasil pada Formula I, II, dan III berwarna merah tua, berbau khas, dan rasa manis dengan pH pada Formula I sebesar 6 dan Formula II sebesar 5 dan Formula III sebesar 6. Uji Viskositas yakni pada Formula I sebesar 82,5 cP, Formula II sebesar 62,5 cP, dan Formula III sebesar 50 c
FORMULASI KRIM ANTIJERAWAT EKSTRAK ETANOL BAWANG DAYAK (Eleutherina palmifolia (L.) Merr) Husnani Husnani; Fitri Sri Rizki
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Jurnal Ilmu Farmasi & farmasi Klinik Vol 16 No 1 Juni 2019
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.3 KB) | DOI: 10.31942/jiffk.v16i01.2923

Abstract

ABSTRACTDayak onion contains alkaloid compounds, flavonoids, saponins, tannins, glycosides, and triterpenoids which have anti-acne effects. This study aims to make cream formulas from Dayak onion ethanol extract and evaluate the physical quality characteristics of cream. The cream formulation from dayak onion extract was made with extract concentration of 100 mg/ml with stearic acid and triethanolamine as emulgator. Stearic acid and triethanolamine concentrations used were FI (6%: 2%), FII (12%: 3%), FIII ( 18%: 3%). The creams were evaluated for its physical quality characteristics, namely organoleptic, homogeneity, pH, dispersion, cream type and viscosity. From the evaluation of physical quality characteristics, it can be concluded that Formula III is the best formula that meets good cream quality requirements. The Dayak onion ethanol extract cream is an O/W type cream resulting in semi-solid, brown, organoleptic and dayak onion odor. In the homogeneity test there is no clumping on the cream preparation so that the preparation is homogeneous. The pH value is 6, so the cream is safe for the face. The spreadability of FIII is 7.52 cm, meets the requirements. The viscosity of F III is 32000 cPs, meets the requirements of a good cream preparation viscosity.Keywords: Formulation, Cream, Dayak Onion Extract (Eleutherine palmifolia (L.) Merr).
PENGARUH PEMBENTUK FILM PVA PADA SEDIAAN MASKER GEL PEEL-OFF EKSTRAK ETANOL BAWANG DAYAK (Eleutherina palmifolia (L.) Merr) TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI Staphylococcus aureus PENYEBAB JERAWAT Husnani Husnani; Fitri Sri Rizki
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik Vol 15 No 2 Desember 2018
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.874 KB) | DOI: 10.31942/jiffk.v15i2.2562

Abstract

ABSTRACTDayak Onion (Eleutherine palmifolia) is one of the plants that can inhibit Staphylococcus aureus bacteria that causes acne. This study aims to determine the effect of polyvinyl alcohol on peel-off gel mask preparations from onion dayak ethanol extract on the antibacterial activity of Staphylococcus aureus that causes acne. Extraction using maceration method with 96% ethanol. The concentration of dayak onion extract was made at 5%, 7.5%, and 10% and the peel-off gel mask formula from dayak onion extract with variations in extract concentration were 5%, 7.5%, and 10% based on Polyvinyl Alcohol (PVA). Antibacterial activity is carried out using the disk disc method. In testing the inhibition of dayak onion extract at a concentration of 5% resulted in a clear zone of 15.5 mm, a concentration of 7.5% and 10% producing the same clear zone diameter of 17.1 mm. The peel-off gel mask in formulation I obtained a clear zone diameter of 8.7 mm, formulation II the diameter of the clear zone was 12.2 mm, and formula III the diameter of the clear zone was 15.3 mm. The results of this study indicate that on dayak onion extract has a greater inhibitory power compared to the dayak onion extract peel-off gel mask preparation. It can be concluded that the PVA in the preparation affects the amount of inhibitory power on the bacteria forming acne, namely Staphylococcus aureus.Keywords: Dayak onion extract, Staphylococcus aureus, disk discs, antibacterial inhibitory test, acne-causing bacteria, peel-off gel mask.
OPTIMASI PARAMETER FISIK VISKOSITAS, DAYA SEBAR DAN DAYA LEKAT PADA BASIS NATRIUM CMC DAN CARBOPOL 940 PADA GEL MADU DENGAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN Husnani Husnani; Moh. Firdaus Al Muazham
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik Vol 14 No 1 juni 2017
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.521 KB) | DOI: 10.31942/jiffk.v14i1.1766

Abstract

INTISARI  Madu   umumnya memiliki rasa manis, nilai gizinya tinggi, dan sangat berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit. Madu juga sering digunakan untuk perawatan tubuh dan kecantikan. Tujuan pada penelitian kali ini adalah untuk menentukan formula optimum berdasarkan parameter uji viskositas, uji daya sebar, dan uji daya lekat dengan menggunakan metode  simplex lattice design dan untuk mengetahui formula optimum pada basis Natrium CMC dan carbopol dengan zat aktif madu dapat dibuat dalam sediaan gel yang baik. Pada penelitian ini menggunakan metode Simplex Lattice Design    karena praktis dan cepat dalam penentuan formula dengan coba-coba (trial and error). Penelitian ini dilakukan optimasi formula, pembuatan praformulasi, kemudian uji viskositas, daya sebar, dan daya  lekat, setelah itu analisa data menggunakan  excel  dan  Simplex Lattice Design. Hasil optimasi basis formula ditambahkan zat aktif madu dilakukan uji organoleptis, homogenitas, proteksi, pH, viskositas, daya sebar dan daya lekat. Hasil optimasi yang didapatkan adalah    perbandingan Na CMC 60% : Carbopol 40%. Madu dengan formula optimum menghasilkan  uji pH 6, uji viskositas dengan nilai rata-rata 3600 cP, uji daya sebar sebesar 6,58 cm, uji daya  lekat sebesar 337 detik, dimana semua uji tersebut memenuhi syarat.  Kata Kunci : Gel, Madu, Carbopol 940 dan Natrium CMC, Simplex Lattice Design ABSTRACT Honey generally has a sweet taste, high nutritional value, and very efficacious for treating various diseases. Honey is also often used for body and beauty treatments. Interest in the present study is to determine the optimum formula based on the parameters viscosity test, test dispersive power, and the test of adhesion by using the simplex lattice design and to determine the optimum formula on the basis of sodium CMC and Carbopol with an active ingredient of honey can be prepared in a gel formulation good. In this study, using Simplex Lattice Design for practical and quick in determining the formula by trial and error (trial and error). This research was conducted optimization formula, manufacture praformulasi, then test the viscosity, dispersive power, and adhesion, after the analysis of data using excel and Simplex Lattice Design. The results of the optimization formula basis honey added to the active substance performed organoleptic test, homogeneity, protection, pH, viscosity, and adhesion dispersive power. Optimization results obtained are CMC Na ratio 60%: 40% Carbopol. Honey with optimum formula 6 pH test, viscosity test with an average value of 3600 cP, the test of the spread of 6.58 cm, test the adhesion of 5.37 seconds, where all of the test to qualify. Keywords: Gel, Honey, Carbopol 940 and sodium CMC, Simplex Lattice Design