Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Borobudur Pharmacy Review

Evaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien fraktur terbuka di instalasi rawat inap bedah tahun 2019 Lilik Kurniati; Widarika Santi Hapsari; Fitriana Yuliastuti; Heni Lutfiyati
Borobudur Pharmacy Review Vol 1 No 1 (2021): January-June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v1i1.4862

Abstract

Antibiotik profilaksis merupakan antibiotik yang digunakan untuk mengatasi pasien yang mempunyai peluang besar terkena infeksi yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi pasien dan dapat digunakan juga untuk pasien yang belum terkena infeksi. Pembedahan fraktur terbuka dengan jenis operasi merupakan pilihan untuk penggunaan antibiotik profilaksis. Tujuaan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien tulang fraktur terbuka di instalasi rawat inap bedah orthopaedi di RS X Magelang tahun 2019. Metode dalam melakukan penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pengambilan data secara retrosprektif pada populasi pasien yang menjalani bedah orthopedi patah tulang fraktur terbuka dan menggunakan antibiotik profilaksis. Data dianalisis secara deskriptif dengan parameter tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat waktu pemberian dan efek samping. Hasil analisis evaluasi rasionalitas ketepatan penggunaan antibiotik profilaksis pada fraktur terbuka berdasarkan Role of Prophylactic Antibiotics in Orthopaedics : Current Concpet (2017), Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2406/Menkes/Per/Xii/2011), Pharmacotherapy Handbook Ninth Edition, IONI(2017), Clinical Practice Guidelines for Antimicrobial Prophylaxis in Surgery dan WHO (2016) bahwa tepat indikasi 3,57 %, tepat obat 3,57%, tepat pasien 3,57 %, tepat dosis 85,72%, tepat waktu pemberian 96,42%, wapada efek samping 100%.
Persepsi sosial dalam pembelajaran daring mahasiswa farmasi Universitas Muhammadiyah Magelang Rifa Rizqi Azizah; Prasojo Pribadi; Widarika Santi Hapsari
Borobudur Pharmacy Review Vol 1 No 2 (2021): August-Dec
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v1i2.5686

Abstract

WHO menetapkan wabah Covid-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat, sehingga institusi pendidikan dituntut menyediakan pembelajaran alternatif berupa pembelajaran daring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi kehadiran sosial dalam pembelajaran daring Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Magelang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif Sampel penelitian ini sebanyak 150 mahasiswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Analisis data penelitian ini menggunakan statistika deskriptif yaitu mean (rata-rata) & persentase. Kuesioner dalam penelitian ini diuji validitas hasilnya menunjukkan bahwa ada 3 item yang tidak valid dan di uji reliabel dengan pengambilan keputusan nilai koefisien Cronbach’s alpha yang diperoleh ≥0,60 dinyatakan reliabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas partisipan adalah wanita (87,3%) dengan usia 21-23 tahun (51,3%). Rata-rata persepsi partisipan terhadap aspek keterhubungan dan aspek pembelajaran pada pembelajaran daring lebih tinggi menggunakan whatsapp group, selain itu juga Partisipan lebih memilih menggunakan webinar zoom sebagai media pembelajaran daring.
Hubungan kepatuhan pengobatan dan riwayat hipertensi dengan tindakan pengendalian tekanan darah pada pasien hipertensi di puskesmas Kabupaten Magelang Viantika Meiliana Wulandari; Widarika Santi Hapsari; Setiyo Budi Santoso
Borobudur Pharmacy Review Vol 3 No 1 (2023): January- June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v3i1.5721

Abstract

Hipertensi adalah faktor primer ketiga yang menyebabkan 7 juta lebih kematian dini di setiap tahunnya. Hasil riskesdas tahun 2018 menunjukkan prevalensi terjadinya hipertensi sebesar 34,1%, angka tersebut mengalami peningkatan cukup tinggi dibandingkan hasil riskesdas tahun 2013. Kepatuhan pengobatan penderita hipertensi adalah hal yang penting karena penyakit hipertensi adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan namun harus terkontrol atau dikendalikan. Penggunaan antihipertensi saja ternyata tidak cukup untuk mendapatkan efek pengontrol tekanan darah dalam jangka panjang apabila tidak didukung dengan kepatuhan penggunaan obat antihipertensi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan kepatuhan pengobatan dan riwayat hipertensi dengan tindakan pengendalian tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Kabupaten Magelang. Penelitian merupakan jenis penelitian observasional dengan pendekatan cros sectional. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Kuesioner diberikan kepada pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel dalam penelitian ini adalah 166 orang. Hasil yang didapat yakni pasien hipertensi memiliki tingkat kepatuhan dengan kategori sedang sebesar 89,2%. Sedangkan tindakan pengendalian dalam kategori cukup sebesar 53,6%. Analisis dilakukan menggunakan chi square, dengan hasil nilai p=0,745 untuk kepatuhan dengan tindakan pengendalian dan p=0,153 untuk riwayat hipertensi dengan tindakan pengendalian. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara kepatuhan dengan tindakan pengendalian serta tidak terdapat hubungan antara riwayat hipertensi dengan tindakan pengendalian