Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIPIRETIK FRAKSI n-HEKSAN KULIT BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia (Christm.) Swing) MENGGUNAKAN INDUKSI VAKSIN DPT-HB-Hib PADA MENCIT JANTAN GALUR Balb/c Satrio Wibowo Rahmatullah; Eka Fitri Susiani; Muhammad Reza Pahlevi; Guntur Kurniawan; Khairina Maida
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v4i1.693

Abstract

Jeruk nipis adalah sejenis tanaman perdu yang banyak tumbuh dan dikembangkan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas fraksi n-heksan kulit buah jeruk nipis pada mencit yang diinduksi vaksin, membuktikan kemampuan antipiretik dari fraksi n-heksan kulit buah jeruk nipis pada mencit yang diinduksi vaksin dan mengetahui dosis fraksi n-heksan kulit buah jeruk nipis yang memiliki aktivitas sebagai antipiretik pada mencit yang diinduksi vaksin. Sebanyak 25 ekor mencit dibagi menjadi 5 kelompok, kelompok I kontrol positif (parasetamol), kelompok II kontrol negatif (Na-CMC 0,5%), kelompok III, IV, V diberikan fraksi n-heksan kulit buah jeruk nipis dengan dosis 0,07%/20gBB, 0,105%/20gBB dan 0,14%/ 20gBB. Kulit buah jeruk nipis mengandung senyawa saponin, tanin, alkaloid, triterpenoid/steroid, flavonoid dan kumarin yang memberikan aktivitas antipiretik Pengukuran suhu tubuh dilakukan sebelum pemberian induksi vaksin DPT-HB-Hib, dan 30 menit sekali setelah perlakuan sampai menit ke-180. Mencit diinduksi demam menggunakan vaksin DPT-HB-Hib secara intramuskular dengan dosis 0,01ml/gBB mencit. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji ANOVA dan uji Independent T-Test. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa fraksi n-heksan kulit buah jeruk nipis (C. aurantifolia (Christm.) Swing) mempunyai aktivitas antipiretik pada mencit jantan galur Balb-c dan pada konsentrasi 0,07%, 0,105%, dan 0,14% memiliki kemampuan aktivitas sebagai antipiretik yang tidak berbeda signifikan.
PEMBERDAYAAN PEMBUATAN SIMPLISIA DAN CELUPAN BUNGA TELANG (Clitoria ternatea) PADA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) SRI REJEKI DI BANJARBARU Dita Ayulia Dwi Sandi; Aristha Novyra Putri; Rahmi Muthia; Depy Oktapian Akbar; Vebruati Vebruati; Guntur Kurniawan
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.7655

Abstract

ABSTRAKKelompok Wani Tani (KWT) Sri Rejeki di Kelurahan Landasan Ulin, Kecamatan Lianganggang, merupakan salah satu kelompok wanita yang membudidayakan sayuran dan tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai tanaman obat, diantaranya bunga telang (Clitoria ternatea). Bunga telang yang dihasilkan biasanya dijual dalam bentuk segar yang masih memiliki keterbatasan dalam penyimpanan, yaitu akan cepat layu dan ditumbuhi jamur. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan edukasi khasiat tanaman, pelatihan pembuatan simplisia dan pengembangan produk olahan berupa celupan dari bunga telang untuk dapat meningkatkan nilai jual hasil panen. Metode  kegiatan  adalah  sosialisasi, penyuluhan, pelatihan dan pembuatan simplisia dan celupan. Berdasarkan hasil pengukuran kuesioner, diketahui bahwa sebelum edukasi, 58.82 % petani memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang khasiat bunga telang, sedangkan 41.18% mengetahui tingkat pengetahuan cukup. Setelah diberikan edukasi tentang khasiat tanaman bunga telang, terjadi peningkatan tingkat pengetahuan, yaitu 94.12% menjadi baik. Untuk pelatihan pembuatan simplisia dan celupan, hasil dari kuesioner 35.29 % petani telah memiliki keterampilan yang baik tentang pengolahan simplisia dan celupan bunga telang, sedangkan 64.71% memiliki keterampilan  cukup. Setelah diberikan pelatihan, terjadi peningkatan keterampilan anggota, yaitu 94.12% menjadi baik. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan petani tentang khasiat bunga telang, serta petani memiliki keterampilan yang baik dalam mengolah bunga telang segar menjadi simplisia dan celupan. Kata kunci : pemberdayaan; bunga telang; simplisia; tingkat pengetahuan; keterampilan ABSTRACTThe Sri Rejeki Women Farming Group (SRWFG) in Banjarbaru is one of the women's groups who cultivate vegetables and plants which can also be used as medicinal plants, including the butterfly pea flower (Clitoria ternatea). Butterfly pea flower are usually sold in fresh form. Butterfly pea flowers in fresh will quickly wither or overgrown with microorganisms such as fungi. The SRWFG also not knowing the benefits of the plant for health. The purpose of this activity was to educated the efficacy of plants, trained in making simplicia and dipping of butterfly pea flower to increase the selling value. The method of activity was socialization, counseling, training and making simplicia and dipping. Based on the results of the questionnaire measurements, it was known that before education, 58.82% of farmers had a good level of knowledge about the efficacy of the telang flower, while 41.18% knew the level of knowledge was sufficient. After being given education about the efficacy of the butterfly pea flower plant, there was an increase in the level of knowledge of farmers, which was 94.12% to good. For training in making simplicia and dyes, it was found that previously, 35.29% of farmers had good skills in processing simplicia and dyed butterfly pea flower, while 64.71% had sufficient skills. After being given training, there was an increase in the skills of members, namely 94.12% to be good. It can be concluded that there was an increase in farmers' knowledge about the efficacy of butterfly pea flowers, and farmers have good skills in processing fresh butterfly pea flowers into simplicia and dyes. Keywords : empowerment; butterfly pea flower; simplicia; knowledge; skill
AKTIVITAS FRAKSI ETIL ASETAT KULIT BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia (Christ) Swing) SEBAGAI ANTIPIRETIK PADA MENCIT YANG DIINDUKSI VAKSIN DPT Satrio Wibowo Rahmatullah; Eka Fitri Susiani; Muhammad Reza Fahlevi; Guntur Kurniawan; Siti Nurhaliza Leyla
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 6 No 2 (2021): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.824 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v6i2.740

Abstract

Lime (Citrus aurantifolia (Christm.) Swing) is one of the types of oranges containing elements of compounds that are beneficial, so widely used as traditional medicine. This research aims to know the antipyretic activity of ethyl acetate fraction peel of lime. Phytochemical screening test result fraction ethyl acetate lemon rind contains flavonoids, saponins, alkaloids and essential oils. Total of 25 mice were divided into 5 groups, group I negative control, group II positive control, group III,IV,V were given ethyl acetate fraction at a dose of 0,07%/gBW,, 0,105%/gBWand 0,14%/gBW. Based on the results of graph average temperatures decrease the dose that the third has antipyretic activity because it can lower the temperature and the largest decreased in temperature at a dose 0,14%/gBW. Based on the test result ANOVA obtained sig. value 0,000. which means there is a temperature difference of meaning between 5 group treatment. And on Independent Test Sample T-test between a positive control with a dose 0,14%/gBW the value of sig. 0,601 (> 0,05) which means there is no meaningful difference.
EVALUASI PENYIMPANAN OBAT NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA DI DEPO CENTRAL INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RATU ZALECHA MARTAPURA EVALUATION OF DRUG STORAGE OF NARCOTICS AND PSYCHOTROPICS IN CENTRAL DEPO ON PHARMACY OF RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA Nurul Mardiati; Guntur Kurniawan; Nindya Fitri Meydina
BORNEO JOURNAL OF PHARMASCIENTECH Vol 2 No 1 (2018): Borneo Journal of Pharmascientech
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

EVALUASI PENYIMPANAN OBAT NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA DI DEPO CENTRAL INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RATU ZALECHA MARTAPURA EVALUATION OF DRUG STORAGE OF NARCOTICS AND PSYCHOTROPICS IN CENTRAL DEPO ON PHARMACY OF RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA Nurul Mardiati1*, Guntur Kurniawan2, Nindya Fitri Meydina2 1Program Studi DIII Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari 2 Program Studi S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari *Email : nurulmardiati2007@gmail.com ABSTRAK Narkotika dan Psikotropika dapat merugikan apabila disalah gunakan atau digunakan tanpa pengendalian dan pengawasan yang ketat. Pengelolaan obat Narkotika dan Psikotropika termasuk proses penyimpanan haruslah efektif dan efisien. Oleh karena itu pengelolaan obat khususnya penyimpanan obat narkotika dan psikotropika sangat memerlukan penanganan dan perhatian lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi penyimpanan obat narkotika dan psikotropika di Depo Central pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha Martapura. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode deskriptif. Data penelitian diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dibandingkan dengan standar indikator penyimpanan obat. Hasil penelitian menunjukkan ruang penyimpanan dan lemari penyimpanan obat Narkotika dan Psikotropika di Depo Central pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha Martapura secara keseluruhan belum memenuhi standar sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2015 Kata kunci : evaluasi, penyimpanan obat, narkotika dan psikotropik Borneo Journal of Pharmascientech, Vol. 02, No. 01, Maret Tahun 2018 ISSN- Print. 2541 – 3651 ISSN- Online. 2548 – 3897 Research Article ABSTRACT Narcotics and Psychotropic can be disadvantageous if misused or used without strict control and supervision. Narcotics and Psychotropic drug management including the storage process must be effective and efficient. Therefore, the management of drugs, especially the storage of narcotic drugs and psychotropic drugs need more handling and attention. This research is to know the evaluation of drug storage of narcotics and psychotropic at Depo Central at Pharmacy Installation of Ratu Zalecha Martapura Hospital. This research uses descriptive research method. Research data obtained from the observation and interviews compared with drug storage standard of indikators. The results show that storage room and storage cabinet of Narcotics and Psychotropic drugs in Depo Central at Pharmacy Installation of Ratu Zalecha Martapura General Hospital as a whole has not fulfilled the standard according to Minister of Health Regulations Number 3 Year 2015. Keywords: evaluation, drug storage, narcotics and psychotropi
Program Penyuluhan dan Pelatihan Fortifikasi Pangan Lokal dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk Pencegahan Stunting pada Anak Usia Sekolah Dasar Yustin Ari Prihandini; Azmi Yunarti; Eny Hastuti; Esty Restiana Rusida; Guntur Kurniawan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i10.7785

Abstract

ABSTRAK Stunting dapat diidentifikasikan sebagai gambaran dari kurangnnya gizi, kekurangan gizi tersebut bersifat kronik sejak awal kehidupan terjadi pada masa pertumbuhan dan perkembangan. Kelompok Wanita Tani (KWT) Galuh Mandiri Kelurahan Guntung Manggis memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan pangan. Melalui KWT, para perempuan dapat melibatkan diri secara aktif dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam untuk pengembangkan usaha pangan. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi pemberdayaan KWT Galuh Mandiri dalam membangun ketahanan pangan sebagai upaya pencegahan stunting terutama pada anak usia sekolah dasar. Adapun metode pengumpulan data menggunakan observasi, penyuluhan dan pelatihan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penyuluhan dan pelatihan pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Galuh Mandiri dilakukan dengan telah memperlihatkan adanya peran aktif perempuan untuk memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri dan mengembangkan produktivitas wirausaha dengan terciptanya produk olahan pudding kelor dan   kelor sebagai cemilan bernilai jual tinggi serta bernilai gizi tinggi yang dapat memenuhi nutrisi dan zat gizi anak-anak terutama pada anak usia sekolah dasar. Kata Kunci: Stunting, Kelor, Anak Sekolah Dasar, Gizi ABSTRACT Stunting can be identified as a picture of lack of nutrition, malnutrition is chronic from the beginning of life and occurs during growth and development. The Women Farmers Group (KWT) Galuh Mandiri has an important role in maintaining food security. Women can actively involve themselves in utilizing the potential of natural resources to develop food businesses. The purpose of this community service is to find out how the strategy of empowering KWT Galuh Mandiri, Guntung Manggis Village, in building food security as an effort to prevent stunting, especially in elementary school-age children. The data collection method uses observation, counseling, and training. The results of the activity showed that counseling and training at the Women Farmers Group (KWT) Galuh Mandiri was carried out by showing the active role of women to meet food needs independently and develop entrepreneurial productivity by creating processed products of Moringa pudding and Moringa sticks as snacks with high selling value and high nutrition that can meet children's nutrition and nutrients, especially in elementary school-age children Keywords: Stunting, Moringa, Elementary School Children, Nutrition
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI DIVERSIFIKASI DAUN KELOR SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN SEHAT DI RUMAH SAKIT Eny Hastuti; Esty Rusida; Azmi Yuniarti; Yustin Ari Prihandini; Guntur Kurniawan
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1127.649 KB) | DOI: 10.31949/jb.v4i1.4172

Abstract

Seeing that there are still cases of Covid-19 variants of Omicron BA.4 and BA.5, so maintaining immunity during the Covid-19 pandemic is very important. Apart from being required to carry out immunizations, the Ministry of Health uses preparations/compositions of Moringa leaves to increase immunity during the Covid-19 Pandemic. Moringa leaves contain many important nutrients such as vitamins, minerals, amino acids, beta carotene, antioxidants, nutrients, anti-inflammatories, and omega 3 and 6 fatty acids. Diversification of Moringa leaves can also be used to speed up the healing process of diseases in hospital patients. The food served by the hospital is one of the components for the patient's recovery. The training method is carried out by providing counseling and discussion to KWT mothers about the process of diserving processed Moringa leaves. Submission of material is carried out by giving leaflets and direct practice with participants. From the results of this community service, Moringa leaves are being used more and more as alternative snacks in hospitals and in the community, pudding, sticks and Moringa leaf tea
PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN HBA1C PADA INSULIN GLARGINE DAN DETEMIR PASIEN DIABETES MELITUS TYPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ULIN BANJARMASIN helmina wati; Karunita Ika Astuti; Syahrizal Ramadhani; Guntur Kurniawan; Aprilia Rahmadina; Sari Wahyunita
Jurnal Ilmiah Farmasi 2023: Special Issue
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jif.specialissue2023.art5

Abstract

Background: Based on the International Diabetes Federation, the prevalence of diabetes in 2030 will be around 438 million people. In 2019, type 2 diabetes mellitus caused 4.2 million deaths in the world. Diabetes mellitus is a metabolic disorder that requires long-term therapy. Insulin is one of the therapies for type 2 diabetes mellitus. Parameters for monitoring the success of therapy were plasma glucose levels and Hba1c values.Objective: This study aimed to compare the values of plasma glucose and glycosylated hemoglobin (Hba1c) in insulin glargine and detemir patients with type 2 diabetes mellitus (DM) at Ulin Regional Public Hospital, Banjarmasin.Method: This study used a cross-sectional study design in March-May 2022 in 60 patients with type 2 DM at Ulin Regional Public Hospital, Banjarmasin. The data taken was in the form of fasting plasma glucose (FPG), 2-hour post-load plasma glucose (OGTT), and Hba1c values for 12 weeks. Statistical analysis was performed using the Mann-Whitney test with a confidence level of 95%. Results: The results showed that the average pre-post glargine FPG values were 212-139,6 mg/dL and the pre-post detemir FPG values were 224.6-159.8 mg/dL. Hba1c values in patients using glargine pre-post were 9.1% and 8.3%, and the average Hba1c values on insulin detemir pre-post were 9.28% and 8.29%.Conclusion: In therapy using insulin glargine compared to detemir, there was no significant difference between KGDP, KGD2PP, and Hba1C (p> 0.05). Intisari Latar belakang: Berdasarkan International Diabetes Federation (IDF), prevalensi DM tipe 2 tahun 2030 berkisar 438 juta orang. Pada tahun 2019, DM tipe 2 menyebabkan 4,2 juta kematian di dunia. Diabetes mellitus merupakan penyakit gangguan metabolisme yang membutuhkan terapi jangka panjang, dan insulin merupakan salah satu terapi DM tipe 2. Parameter untuk monitoring keberhasilan terapi dapat dilihat berdasar nilai kadar glukosa darah dan nilai Hba1c. Tujuan: Membandingkan nilai Kadar Glukosa Darah Puasa (KGDP), Kadar Glukosa Darah 2 jam Post Prandial (KGD2PP), dan Hba1c pada insulin glargine dan insulin detemir pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin, Banjarmasin.Metode: Penelitian menggunakan rancangan cross sectional selama bulan Maret-Mei 2022 pada 60 pasien rawat jalan DM tipe 2 di RSUD Ulin Banjarmasin. Data yang diambil berupa nilai KGDP, KGD2PP dan Hba1c selama 12 minggu. Analisis statistik dilakukan menggunakan analisis mann-whitney test dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata nilai KGDP glargine pre-post adalah 212 – 139,6 mg/dL dan nilai KGDP detemir pre-post adalah 224,6 – 159,8 mg/dL. Hba1c pada pasien yang menggunakan glargine pre-post adalah 9,1% dan 8,3% serta rata-rata nilai Hba1c pada insulin detemir pre-post adalah 9,28% dan 8,29%.Kesimpulan: Terapi menggunakan insulin glargine dibandingkan detemir tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai KGDP, KGD2PP, dan Hba1C p>0,05).Kata kunci: KGDP, KDG2PP, Hba1c, glargine, detemir
The relationship between patient knowledge and behavior of NSAID self-medication at Pharmacy X in Banjarmasin Guntur Kurniawan; Muhammad Reza Pahlevi; Helmina Wati; Wulan Ageng Sujatmiko
Jurnal Ilmiah Farmasi 2023: Special Issue
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jif.specialissue2023.art10

Abstract

Background: Self-medication is a way of providing treatment for oneself without a doctor's prescription or the unwanted effects of a drug. Knowledge about diseases and drugs is needed to determine the right behavior for self-medication. One of the drugs used by the public is the non-steroidal anti-inflammatory drug (NSAID).Objective: The purpose of this research was to evaluate the correlation between patient knowledge of using NSAIDs and patient behavior at Pharmacy X, located in Banjarmasin. Method: This research used a quantitative method with a cross-sectional approach. This study included 40 patients who visited Pharmacy X in Banjarmasin for 1 month. The respondents were enrolled using the accidental sampling technique. The data was obtained with a questionnaire and analyzed with the Pearson Chi Square method. Results: The outcomes of this study indicated that the knowledge level of respondents on NSAIDs was classified as poor (40%). The behavior of subjects who use NSAIDs for self-medication was categorized as negative (62.5%). This study also showed an association between knowledge and habits of self-medication using NSAIDs at pharmacy X in Banjarmasin, with a significance value of 0.003 (p <0.05).Conclusion: There is a direct proportional relationship between knowledge and self-medication behavior when taking NSAIDs, with a significance value of 0.003 (p < 0.05). Intisari Latar belakang: Swamedikasi adalah cara melakukan pengobatan sendiri tanpa resep dokter maupun pengetahuan tentang reaksi obat yang tidak diinginkan. Pengetahuan tentang penyakit dan obat sangat dibutuhkan untuk menentukan perilaku yang benar dalam pemilihan obat secara mandiri. Salah satu jenis obat yang digunakan oleh masyarakat adalah obat golongan Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAID).Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan pasien tentang swamedikasi obat golongan NSAID dengan perilaku pasien di Apotek X Banjarmasin.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Studi ini melibatkan 40 responden yang berkunjung di Apotek X Banjarmasin selama 1 bulan. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan data dianalisis dengan uji Pearson Chi Square.Hasil: Hasil riset menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang NSAID termasuk dalam kategori “kurang baik” sebanyak 40%. Perilaku pasien yang menggunakan swamedikasi obat NSAID termasuk dalam kategori “berperilaku negatif” sebanyak 62,5%. Pengetahuan berhubungan dengan perilaku swamedikasi NSAID di Apotek X Banjarmasin dengan nilai signifikansi 0,003 (p<0,05). Kesimpulan: Pengetahuan pasien berbanding lurus dengan perilaku swamedikasi obat golongan NSAID.Kata kunci: tingkat pengetahuan, perilaku, swamedikasi, NSAID
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI DIVERSIFIKASI DAUN KELOR SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN SEHAT DI RUMAH SAKIT Eny Hastuti; Esty Rusida; Azmi Yuniarti; Yustin Ari Prihandini; Guntur Kurniawan
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i1.4172

Abstract

Seeing that there are still cases of Covid-19 variants of Omicron BA.4 and BA.5, so maintaining immunity during the Covid-19 pandemic is very important. Apart from being required to carry out immunizations, the Ministry of Health uses preparations/compositions of Moringa leaves to increase immunity during the Covid-19 Pandemic. Moringa leaves contain many important nutrients such as vitamins, minerals, amino acids, beta carotene, antioxidants, nutrients, anti-inflammatories, and omega 3 and 6 fatty acids. Diversification of Moringa leaves can also be used to speed up the healing process of diseases in hospital patients. The food served by the hospital is one of the components for the patient's recovery. The training method is carried out by providing counseling and discussion to KWT mothers about the process of diserving processed Moringa leaves. Submission of material is carried out by giving leaflets and direct practice with participants. From the results of this community service, Moringa leaves are being used more and more as alternative snacks in hospitals and in the community, pudding, sticks and Moringa leaf tea