Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Analisis Kadar Siklamat Pada Selai Tidak Bermerek Yang Dijual Di Pasar Tradisional Kota Makassar Muawanah Muawanah; Nurhidayat Nurhidayat; Nur Qadri Rasyid; Susi Susanti
Lontara Journal of Health Science and Technology  Vol 1 No 2 (2020): Ilmu dan Teknologi Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/lontarariset.v1i2.72

Abstract

The jam is a semi-solid food made from fruit or other processed product. The manufacturing process can add food additives (BTP), one of which is artificial sweeteners such as cyclamate. Cyclamate can be harmful to health if consumed in levels that exceed the maximum limit.The purpose of this research was to identificate and determine the cyclamate content of unbranded jam in the traditional market town of makassar. The type of research used is laboratory observation with simple random sampling technique. This research was conducted qualitatively (depositional method) and quantitatively (gravimetric method). Based on the results of the research from 7 (seven) samples of unmerck jam there were 2 (two) positive samples containing cyclamate with cyclamate levels obtained, namely the K sample 0f 42.273,78 mg/kg and sample T3 of 49, 822. 67 mg/kg. In this study it can be concluded that 2 (two) samples of unbranded jam contained cyclamate levels that exceed the maximum limit set by BPOM No. 4 of 2014, namely 1000 mg/kg and so it is not safe for consumption.
Pemeriksaan Kadar Zat Organik Dalam Air Minum Isi Ulang Jenis RO (Reverse Osmosis) Rahmawati Rahmawati; Dewi Arisanti; Nurhidayat Nurhidayat
Lontara Journal of Health Science and Technology  Vol 2 No 2 (2021): Ilmu dan Teknologi Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/lontarariset.v2i2.218

Abstract

Gallons of refilled drinking water usually don't run out in a single use but run out in a few days or even up to 1 to 2 weeks, depending on usage, and stored at room temperature (27-29 °C). Drinking water that is stored for a long time will allow the growth of microorganisms which are influenced by environmental factors, namely temperature conditions and oxygen supply during storage. This affects the pH and total organic content of drinking water. Inspection of the quality of water products according to the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 492/MENKES/PER/IV/2010, which is a maximum organic matter content of 10 mg/L. According to chemical parameters, drinking water must not contain inorganic and organic substances exceeding the standard with a pH value between 6.5-8.5. The purpose of this study was to determine the levels of organic substances in RO (Reverse Osmosis) refill drinking water. This type of research is a laboratory experiment using purposive sampling technique. The results showed that the average organic content of refilled drinking water with a storage period of 0 days was 1.839 mg/L, 3 days was 2.57 mg/L, and 6 days was 5.28 mg/L. Thus, the levels of organic substances in drinking water are based on storage time of 0, 3, and 6 days using the spectrophotometric method according to the maximum drinking water quality standard.
Sosialisasi Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (Toga) Sebagai Pengobatan Herbal Bagi Masyarakat Dusun Pimpinga Desa Baturappe Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa Rahmawati Rahmawati; Andi Fatmawati; Nurhidayat Nurhidayat
Lontara Abdimas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2020): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.632 KB) | DOI: 10.53861/abdimas.v1i2.53

Abstract

Pemanfaatan bahan alami Tanaman Obat Keluarga (TOGA) secara optimal belum dilakukan, disebabkan oleh tingkat pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang jenis-jenis dan khasiat tanaman obat masih rendah, sehingga belum diutamakan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dalam pemanfaatan TOGA untuk pengobatan herbal dalam upaya peningkatan nilai tambah tanaman obat sebagai upaya untuk peningkatan kesehatan masyarakat dalam menghasilkan suatu produk obat herbal di Dusun Pimpinga Desa Baturappe Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa. Metode pelaksanaan meliputi observasi, pemaparan materi penyuluhan, tahap diskusi, dan memberikan umpan balik sebagai evaluasi, serta tahap akhir pemberian contoh bibit TOGA. Berdasarkan hasil sosialisasi menunjukkan bahwa kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang pemanfaatan sumber daya alam sebagai pengobatan herbal. Dengan demikian diharapkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang TOGA demi peningkatan wawasan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan bagi diri sendiri dan anggota keluarga, ternyata bisa diperoleh dari TOGA yang ditanam di pekarangan rumah.
STUDI LITERATUR POTENSI ANTIFUNGI DAUN KETEPENG CINA (Cassia alata L) TERHADAP JAMUR PATOGEN PADA MANUSIA Rezki Amaliah; Mujahidah Basarang; Nurhidayat Nurhidayat
Jurnal Medika Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/jmed.v5i2.178

Abstract

Jamur patogen ialah jamur penyebab infeksi penyakit pada manusia atau organisme lain. Jamur patogen ini biasanya menyebabkan penyakit yang disebut mikosis. Jamur penyebab mikosis diantaranya Malassezia furfur, Trichophyton sp, Candida albicans, Epidemaphyton dan Microsporum. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai pengobatan untuk infeksi jamur yaitu ketepeng cina (Cassia alata L) yang memiliki senyawa aktif flavonoid, saponin, tannin, dan alkaloid. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi antifungi daun ketepeng cina (Cassia alata L) terhadap jamur patogen pada manusia dengan jenis penelitian studi literatur. Referensi acuan penelitian studi literatur ini adalah 7 jurnal (jurnal sains dan kesehatan, Agromeducine, Internasional conference ministry of health polytechnic of kendari, El-Qudwah, Jurnal Photon, Pharmasipha, Jurnal penelitian farmasi Indonesia). Berdasarkan hasil penelitian studi literatur yang diperoleh dari penelitian sebelumnya didapatkan hasil daun ketepeng cina (Cassia alata L) mampu mampu menghambat pertumbuhan jamur Malassezia furfur, Trichophyton sp, Microsporum, Epidermaphyton dan Candida albicans karena memiliki senyawa aktif flavonoid, saponin, tannin, dan alkaloid berpotensi sebagai antifungi baik menggunakan teknik ekstraksi maupun perasan. Sehingga dapat disimpulkan daun ketepeng cina (Cassia alata L.) berpotensi sebagai antifungi terhadap beberapa jamur patogen pada manusia.
UJI PERBEDAAN KADAR LAKTOSA PADA SUSU FORMULA DAN SUSU FERMENTASI YANG DIPERJUALBELIKAN DI SUPERMARKET KOTA MAKASSAR Rahmawati Rahmawati; Nurlia Naim; Nurhidayat Nurhidayat; Musfirah Hadisul Irham
Jurnal Medika Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/jmed.v5i2.181

Abstract

Susu merupakan sumber nutrisi yang penting untuk pertumbuhan bayi mammalia, termasuk manusia, yang mengandung karbohidrat (laktosa), protein, lemak, mineral dan vitamin. Susu termasuk sumber gizi utama yang dibutuhkan oleh manusia dengan penyusun utama dari susu sapi secara umum adalah air (87,10%), laktosa (4,8%), lemak (3,9%) yang didominasi oleh lemak jenuh, protein susu (3,4%), dan kadar abu (0,72%). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbedaan antara kadar laktosa pada susu formula dengan susu fermentasi menggunakan teknik pengambilan sampel secara random sampling. Pemeriksaan kadar laktosa dilakukan dengan analisis kuantitatif menggunakan metode iodometri. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan uji Independent t-test untuk mengetahui perbedaan kadar laktosa pada susu formula dan susu fermentasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata kadar laktosa pada susu formula sebesar 22,063% dan susu fermentasi sebesar 9,964%. Hasil uji independent t-test menunjukkan bahwa nilai t-hitung > t-table (11.623 > 2.101). Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kadar laktosa susu formula dengan susu fermentasi.
STUDI LITERATUR Candida albicans PADA AIR BAK TOILET Hasmiati Hasmiati; Mujahidah Basarang; Nurhidayat Nurhidayat
Jurnal Medika Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/jmed.v5i2.182

Abstract

Toilet adalah sarana sanitasi yang paling vital. Kebersihan toilet dapat dijadikan ukuran terhadap kualitas manajemen sanitasi di suatu tempat. Parameter kebersihan toilet yang paling utama dapat dilihat dari frekuensi menguras atau pembersihan air baknya, sanitasi yang kurang baik dapat menyebabkan air bak toilet dapat ditumbuhi oleh jamur. Candida albicans adalah jamur komensal dan flora normal yang berperan dalam keseimbangan mikroorganisme dalam tubuh kita, beberapa faktor predisposisi dapat mengubah sifat saprofit Candida albicans menjadi patogen, antara lain: Diabetes Mellitus, penyalahgunaan antibiotik, penggunaan obat kartiokostreoid dan sitostatik, kehamilan, penggunaan pil anti hamil dan kelembapan yang tinggi. Kontaminasi jamur Candida albicans pada air bak toilet dapat disebabkan dari berbagai sumber, diantaranya adalah kontaminasi dari sumber air, kontaminasi dari pengunjung, dan lingkungan sekitar toilet. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi literatur dengan mencari referensi teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang dirtemukan. Berdasarkan hasil studi literatur 7 jurnal/KTI/skripsi dari 101 sampel, 31 sampel diantaranya positif Candida albicans sehingga dapat diambil kesimpulan terdapat 29.99% toilet dengan air bak yang mengandung Candida albicans.
IDENTIFIKASI Aspergillus sp PADA KENTANG (Solanum tuberosum) YANG DIPERJUALBELIKAN DI PASAR TRADISIONAL KOTA MAKASSAR Anita Anita; Nurhidayat Nurhidayat; Dewi Arisanti; Lilis Wahyuningsih
Jurnal Medika Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/jmed.v6i1.189

Abstract

Salah satu tanaman hortikultura yang dibudidayakan di Indonesia karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat dijadikan sebagai alternatif bahan pangan dan bahan baku industri makanan yaitu Kentang (Solanum tuberosum). Agar kentang tidak mudah busuk sehingga dapat diolah menjadi bahan yang memiliki nilai ekonomis maka penyimpanannya pun harus diperhatikan dengan baik Kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin air didalam kentang merupakan komponen utama bagi pertumbuhan jamur, sehingga memungkinkan kentang terkontaminasi jamur berbahaya seperti jamur Aspergillus sp.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Aspergillus sp pada kentang (Solanum tuberosum) yang diperjulabelikan dipasar tradisional Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah observasi laboratorik dengan menggunakan media Potato Dextrose Agar (PDA) yang diinkubasi selama 5 hari pada suhu 370C. Dari hasil pengamatan makroskopik dan mikroskopik didapatkan 1 sampel yang positif terdapat Aspergillus sp dari 10 sampel kentang yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa sampel yang diteliti terdapat jamur Aspergillus sp.
INFEKSI OPORTUNISTIK TINEA CAPITIS PADA PENDERITA PEDICULOSIS CAPITIS Andi Fatmawati; Nurhidayat Nurhidayat; Asma Yuliani
Jurnal Medika Vol 6 No 2 (2021): Desember 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/jmed.v6i2.234

Abstract

Pediculosis capitis merupakan penyakit infeksi pada kulit kepala manusia yang disebabkan oleh infestasi ektoparasit Pediculus humanus capitis yang dapat menular di kepala tanpa disadari karena kontak erat di lingkungan yang sama seperti asrama pesantren. Di kepala penderita pediculosis ditemukan banyak lesi pada kulit, rambut saling melekat, bintik-bintik hitam atau coklat pada pangkal rambut, radang pada kulit kepala serta eksudat nanah yang berasal dari luka gigitan Pediculus humanus capitis yang meradang. Infeksi sekunder berupa tinea capitis dapat menyerang penderita pediculosis. Infeksi ini disebabkan dermatofita genus Microsforum sp dan Trichophyton sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis jamur penyebab tinea capitis pada kulit kepala santriwati pesantren di Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan mengkultur spesimen pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan dilanjutkan dengan identifikasi jamur. Hasil penelitian dari 10 sampel menunjukkan bahwa 1 sampel terinfeksi Microsporum audouinii.
Need Analysis for English Special Purpose in Medical Laboratory Technology Students Nurhidayat Nurhidayat; Andi Fatmawati
Ethical Lingua: Journal of Language Teaching and Literature Vol. 8 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/25409190.232

Abstract

Abstract The process of learning for English Specific Purposes is not optimal because of planning in learning tha could not be relevant to the student's field of science. It is necessary to analyze the needs of students towards learning English with a special purpose. The purpose of this study was to see the students' needs for ESP learning. The object of this research was the students of the Medical Laboratory Technology Study Program, 2019/2020 academic year in Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar. This research used descriptive qualitative method. The data collecting techniques were questionnaires and interviews. Data were classified as student needs for learning English identified. The description of the results of student needs was used as a reference for planning the teaching materials.
COMPARISON OF TIMBAL LEVELS (Pb) ON BLOOD SHELLS (Anadara granosa) AND BAKAU (Shell Telescopium telescopium) IN PLACE AUCTION OF FISH (TPI) LAPPA SINJAI DISTRICT Rahmawati Rahmawati; Wa Ode Rustiah; Nurhidayat Nurhidayat; Novie Rezkiyana Dewi
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15, No 2 (2020): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v15i2.1235

Abstract

Shellfish is one of the sea products that is very popular with the community including the community in Sinjai Regency as a potential coastal and fishery resources that have a fish auction place (TPI). Shellfish are one of the most efficient marine animals to accumulate heavy metals. This is due to the fact that shellfish live in the bottom sedimentary layer of water, move very slowly, and their food comes from detritus in the bottom waters, so the chance of entering heavy metals into the body is very large. Shells can be contaminated by lead (Pb) which enters the body of water through the crystallization of lead in the air with the help of rain water. Lead which accumulates in water and sediments will enter the water and accumulate in the water causing toxic effects on the organisms in it, including some types of shellfish. If humans consume shells that contain heavy metals in high enough quantities will have a negative impact on health. In the human body, heavy metals will combine with active enzymes to become inactive enzymes, so the synthesis of red blood grains (Hb) can be inhibited, consequently it can cause anemia. The purpose of the study was to determine lead content (Pb) in the sample of shellfish. The object of research is blood shells and mangrove shells, analyzed using the Atomic Absorption Spectrophotometer (SSA) method with a total sample of 10. The results obtained by lead (Pb) in blood shells (Anadara granosa) with an average of 0.0439 mg / kg while the mangrove shells (Telescopium telescopium) with an average of 0.0176 mg / kg. Both shellfish samples did not exceed the maximum limit set by the Indonesian National Standard (SNI) of 1.5 mg / kg. Based on the data analysis test p value = 0.011 <0.05 which can be concluded that there is a significant difference between the levels of lead (Pb) in blood shells (Anadara granosa) and mangrove shells (Telescopium telescopium). Keywords: Blood Shells (Anadara granosa), Mangrove Shells (Telescopium telescopium), Lead (Pb),                  Atomic Absorption Spectrophotometer (SSA)