Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALISIS PROSES TERJADINYA PENALARAN REVERSIBEL UNTUK MASALAH INVERS Muhammad Muzaini; Muhammad Ikram; Sirajuddin Sirajuddin
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2930.635 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i2.3450

Abstract

ujuan utama dari penelitian ini yaitu untuk menyelidiki proses terjadinya penalaran reversibel mahasiswa untuk masalah invers. Metode penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan penalaran reversibel menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling di mana sampel penelitian dipilih berdasarkan kriteria penalaran reversibel. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan hasil karya matematika mahasiswa, berpikir keras, wawancara, dan komponen yang menyebabkan penalaran reversibel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses terjadinya penalaran riversibel diawali dengan adanya hambatan yang menyebabkan partisipan tidak mampu melanjutkan proses penyelesaian, sehingga terjadi proses metakognisi dengan menganalisa kembali masalah secara analitik dan mengembangkan strategi heuristik lainnya. Partisipan menunjukkan perubahan sudut pandang di mana ia awalnya memaknai invers sebagai tindakan menukar variabel independen dan dependen, dan beralih dengan memaknai invers sebagai kebalikan dari proses fungsi yang melibatkan analogi dan representasi gambar. Kontribusi penelitian ini yaitu memberikan pengetahuan bahwa penalaran reversibel dapat terjadi dalam memahami dan menyelesaikan masalah matematika pada materi invers.
Cognitive flexibility: exploring students’ problem-solving in elementary school mathematics learning Sri Rahayuningsih; Sirajuddin Sirajuddin; Nasrun Nasrun
JRAMathEdu (Journal of Research and Advances in Mathematics Education) Volume 6 Issue 1 January 2021
Publisher : Department of Mathematics Education, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jramathedu.v6i1.11630

Abstract

In classroom learning, students need mathematical cognitive flexibility to be able to solve mathematical problems with the various ideas they express. To solve the problems, they must be able to grasp the problem, see it from various points of view, and should not be rigid thinking with one solving method.  In fact, the students still lack the ability to think flexibly in solving math problems. This exploration is necessary to determine how to encourage the students’ creative problem-solving. The purposive sampling technique is used to select two out of 150 of 4th Grade students who have taken an initial test to measure their creative abilities. Problem-solving worksheet, think-aloud records, and interviews are used as data collection instruments. Then, the data were analyzed using a qualitative descriptive approach. The research instrument is validated by two professors of mathematics. Through a series of revisions based on expert advice, the validity results are said to be feasible for use. To check for reliability, field tests are tested on 10 students who meet the criteria as research subjects. Analysis results indicate that cognitive abilities involve cognitive processes in the form of the ability to assess process by looking for patterns of numbers, mentally compute, estimate, and assess the rationality or reasonableness of calculation results. Other findings on students' cognitive processes in solving math problems include looking for number patterns, carrying out trial-and-error (also called guess-and-check), and drawing diagrams. Students with cognitive flexibility tend to use trial-and-error when solving mathematical problems.
EVALUASI PERENCANAAN TEKNIS DAN ANALISA STABILITAS KONSTRUKSI TUBUH BENDUNGAN KARALLOE Abd. Rakhim; Sirajuddin A
TEKNIK HIDRO Vol 13, No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v13i1.3979

Abstract

Bendungan Karalloe dimanfaatkan untuk menampung pasokan air untuk memenuhi kebutuhan daerah Irigasi Kelara-Karalloe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan dimensi tubuh bendungan dan analisis stabilitas tubuh bendungan. Hasil penelitian tubuh bendungan ini menggunakan tipe Bendungan Urugan Batu Dengan Lapis Permukaan Beton (CFRD), maka didapatkan dimensi tubuh bendungan berdasarkan Q1000th sebesar 1411,687 m3/dtk, tinggi bendungan 81,80 m, lebar puncak 12,70 m panjang bendungan 339,90 m, elevasi muka air normal +248,30 m, area genangan 154,05 ha, elevasi muka air banjir +253,80 m, volume tampungan efektif 30,70 m3, kemiringan hulu 1,4 H : 1,0 V, Kemiringan hilir 1,5 H : 1,0 V dengan volume tampungan total 41,75 m3. Terjadi perbedaan yang signifikan antara studi perencanaan baru dengan perencanaan yang ada. Stabilitas bendungan terhadap rembesan dan stabilitas lereng terhadap longsoran dinyatakan aman dan memenuhi syarat. Stabilitas lereng hulu dan hilir bendungan memiliki angka keamanan dalam kondisi muka air banjir yang lebih besar dari pada angka keamanan dalam kondisi kosong
Analisa Berpikir Statistis Siswa Berdasarkan Gaya kognitif Visualizer-Verbalizer untuk Kasus Statistik Abdul Syukur; Sirajuddin; Yusra Yunus
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 1 No. 1 (2021): Januari - Juni 2021
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.339 KB) | DOI: 10.51574/kognitif.v1i1.4

Abstract

Perbedaan berpikir siswa kemungkinan besar dipengaruhi oleh salah satunya gaya kognitifnya. Selain itu, berpikir statistis merupakan salah satu aspek penting dalam matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil berpikir statistis siswa ditinjau berdasarkan gaya kognitif visualizer-verbalizer. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Profil berpikir statistis siswa yang diperlihatkan dalam penelitian ini adalah aktivitas subjek dalam mendeskripsikan sajian data, mengorganisasi dan mereduksi data, merepresentasi data, serta menganalisis dan mengiterpretasikan data. Instrument yang digunakan adalah tes gaya kognitif, tes kemampuan matematika, tes masalah statistik, dan pedoman wawancara. Selanjutnya untuk menguji kredibilitas data, dilakukan triangulasi waktu.
Budaya Literasi dan Cerita Matematika Siswa Kelas IV SDN 84 Mangarabombang Kabupaten Sinjai Abd. Rahman; Sirajuddin Sirajuddin; Abdul Syukur
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 8 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v8i1.1621

Abstract

. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan(1) pengaruh signifikan kemampuan membaca terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa kelas IV SDN 84 Mangarabombang, Kabupaten Sinjai.(2) pengaruh signifikan kemampuan menulis terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa kelas IV SDN 84 Mangarabombang, Kabupaten Sinjai (3) pengaruh secara bersama-sama kemampuan membaca dan menulis terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa kelas IV SDN 84 Mangarabombang, Kabupaten Sinjai. Penelitian ini dlaksanaan di SDN 84 Mangarabombang, Kabupaten Sinjai menggunakan metode kuantitaif dengan pengimpulan data teknik pengetesan terhadap kemapuan menembaca, menulis dan menyelesaikan soal cerita siswa 19 orang. Data dianalaisis menggunakan uji regresi linear dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca siswa kelas IV SD 84 Mangarabombang, Kabupaten Sinjai berpengaruh terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita. Artinya, secara signfikan, kemampuan membaca memiliki kontribusi sebesar 38,87%, terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita. Demikian halnya dengan kemampuan menulis memiliki kontribusi sebesar 20,186%, terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita. Secara bersama-sama kemampuan membaca dan menulis juga memiliki kontribusi sebesar 18,964%, terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita
Pengaruh Model Conseptual Understanding Procedures Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Peserta Didik Sekolah Dasar Wahdaniah; Agustan Syamsuddin; Sirajuddin
Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Indonesia Vol. 1 No. 1 (2021): DESEMBER
Publisher : Educational and Talent Development Center of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.261 KB) | DOI: 10.51574/judikdas.v1i1.162

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model conseptual understanding procedures terhadap pemahaman konsep matematika pada peserta didik kelas V SDN Minasa Upa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian pre-experimental design dengan one group pretest-posttest design Teknik pengambilan sampel dalam peneitian ini adalah cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah oeserta didik kelas VC yang berjumlah 22 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan tes pemahaman konsep. Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar pemahaman konsep matematika peserta didik sebelum digunakan model conseptual understanding procedures adalah 57,32 berada pada kategori rendah dan rata-rata hasil belajar setelah digunakan model conseptual understanding procedures adalah 87,05 berada pada kategori tinggi. Selain itu berdasarkan hasil uji normalitas yang menyatakan bahwa data berdistribusi normal, data bersifat homogen dan hasil uji hipotesis yang diperoleh nilai signifikan sebesar 0,001 dengan tarif signifikan 0,05, Selain itu juga, hasil penelitian didukung dengan hasil uji t, adapun hasil t hitung -9,635 dan t tabel -2,080 sehingga hasilnya menyatakan bahwa t hitung > t tabel. Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan model conseptual understanding procedures terhadap pemahaman konsep matematika pada peserta didik kelas V SDN Minasa Upa.
Pengaruh Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Berbasis Ice Breaking Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar Miftahul Jannah; Andi Husniati; Sirajuddin
Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Indonesia Vol. 1 No. 2 (2022): MARET
Publisher : Educational and Talent Development Center of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.9 KB) | DOI: 10.51574/judikdas.v1i2.172

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran Teams Games Tournaent (TGT) berbantuan Ice Breaking terhadap hasil pembelajaran matematika bagi siswa kelas III SDN No.113 Inpres Laikang. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen (pre-experimental design) dengan desain one-group pretest-posttest design. Populasi penelitian ini adalah kelas III SDN No.113 Inpres Laikang. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik sampel jenuh yaitu: seluruh siswa kelas III SDN No.113 Inpres Laikang yang berjumlah 16 orang. Metode pengumpulan data hasil belajar matematika menggunakan metode tes pretest dan juga posttest yang instrumen soal yang berbentuk essay serta angket yang instrumennya berbentuk pernyataan. Data hasil belajar matematika dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial (uji-t). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas III SDN No. 113 Inpres Laikang setelah diterapkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) berbantuan Ice Breaking dengan hasil pretest diperoleh nilai rata-rata 42,13 dan pada saat posttest diperoleh nilai rata-rata74,63 berada pada kategori tinggi serta diperoleh respon siswa dengan nilai rata-rata 81,25. sedangkan analisis statistik inferensial menggunakan rumus uji t, diperoleh nilai signifikansi yang dihasilkan adalah 0,000 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai tersebut dapat membuktikan ditolak dan diterima. Berdasarkan hasil penelitian tersebut ada pengaruh penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) berbantuan Ice Breaking terhadap hasil belajar matematika siswa kelas III SDN No.113 Inpres Laikang.
Pendampingan Guru Memahami Numerasi Berbasis Etnomatematika Ernawati Ernawati; Sirajuddin Sirajuddin; Nurcahyani Nurcahyani
Madaniya Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.342

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di UPT SPF SD Negeri Rappokalling 67/1. Proses pembelajaran di UPT SPF SD Negeri Rappokalling 67/1 sampai saat ini belum memaksimalkan dalam memahami numerasi yang berbasis etnomatematika. Hal ini disebabkan masih sedikit guru belum memahami numerasi yang berbasis etnomatematika. Alasan terbesar dalam situasi ini adalah adanya kesenjangan pemahaman guru dalam menyelesaikan soal numerasi yang berbasis etnomatematika. Tujuan pengabdian ini adalah dengan pelatihan pendampingan guru memahami numerasi yang berbasis etnomatematika diharapkan guru UPT SPF SD Negeri Rappokalling 67/1 lebih memahami numerasi yang berbasis etnomatematika dalam proses belajar-mengajar. Pada pelaksanaan program, metode pendekatan yang ditawarkan adalah pendekatan partisipatori. Dalam artian tim pengusul dan mitra secara proaktif terlibat dalam setiap kegiatan. Selain itu, pendekatan solusi yang digunakan untuk memecahkan dua permasalahn pokok yang dihadapi mitra adalah penyelenggaraan inservice berupa pelatihan dan pendampingan. Target utama pendampingan adalah pemahaman numerasi yang berbasis etnomatematika. Luaran yang dihasilkan berupa pelatihan pendampingan guru UPT SPF SD Negeri Rappokalling 67/1 dalam memahami numerasi yang berbasis etnomatatematika. Hasil yang dicapai pada pelaksanaan PKM pendampingan guru numerasi berbasis Etnomatematika guru UPT SPF SD Negeri Rappokalling 67/1 sesuai dengan langkah-langkah yang dilakukan terkait dengan pendampinagn guru yaitu guru UPT SPF SD Negeri Rappokalling 67/1 lebih memahami dan dapat menerapkan numerasi yang berbasis etnomamatika dalam proses belajar mengajar.
Exploring students’ imaginative process: Analysis, evaluation, and creation in mathematical problem-solving Sri Rahayuningsih; Muhammad Nurhusain; Sirajuddin Sirajuddin
Beta: Jurnal Tadris Matematika Vol. 16 No. 1 (2023): Beta May
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/betajtm.v16i1.537

Abstract

[English]: The role of imagination as a means of learning mathematics, unlike in other fields such as art and literature, is not well defined. The present study aims to examine the process of students’ imagination in solving mathematics problems. It involved three grade 8 students which were purposively selected based on their scores in a given test. Students’ answers to the test and the results of interviews were examined qualitatively referring to the three stages of creative problem-solving that involve imagination: analysis, evaluation and creation. The results show that, in the analysis phase, imagination was found in the students’ ability to define problems in general (common visual). As the first step in solving a problem, they analysed mathematical knowledge needed to solve the problem. In the evaluation phase, imagination was formed as students completed the final answer by creating visual representations from previous experiences as artifacts taken together and gathering necessary knowledge. In the last phase, creation, imagination was identified when students engaged in a cyclical thought process to find new ideas in solving the problem. This process repeated until the students found no other ideas or ways to solve the problem. [Bahasa]: Peran imajinasi sebagai sarana belajar matematika belum didefinisikan dengan baik, tidak seperti pada bidang lain seperti seni dan sastra. Penelitian ini bertujuan menelusuri proses imajinasi siswa selama melakukan pemecahan masalah matematika. Penelitian ini melibatkan tiga siswa kelas 8 yang dipilih melalui purposive sampling, berdasarkan nilai tertinggi hasil tes pemecahan masalah matematika. Jawaban siswa dan hasil wawancara dianalisis secara kualitatif dengan merujuk pada tiga tahapan proses kreatif yang melibatkan imajinasi: analisis, evaluasi dan kreasi. Hasil penelitian menunjukkan, pada tahap analisis, imajinasi yang terbentuk ditandai dengan kemampuan siswa menetapkan masalah secara umum (common visual). Sebagai langkah awal untuk menyelesaikan masalah, siswa melakukan koreksi dengan cara memikirkan kembali pengetahuan matematika yang dibutuhkan. Proses imajinasi pada tahap evaluasi ditunjukkan oleh kemampuan siswa dalam menyimpulkan jawaban akhir dengan cara membangun visual dari pengalaman sebelumnya sebagai artefak yang diambil bersama serta mengumpulkan pengetahuan yang diperlukan. Pada tahap kreasi, kemampuan siswa melakukan proses berpikir secara siklis dalam memikirkan ide baru untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi menunjukkan proses imajinasi pada tahap ini. Proses ini berlangsung secara berulang, sampai siswa tidak memiliki ide lagi untuk menyelesaikan masalah.
ANALYSIS OF STUDENTS' MATHEMATICAL ABILITY IN SOLVING FRACTION PROBLEMS AT ELEMENTARY SCHOOL LEVEL Sitti Fithriani Saleh; Sirajuddin; Ernawati; Nurhikma Damayanti
Auladuna: Jurnal Pendidikan Dasar Islam Vol 10 No 1 (2023): JUNE
Publisher : Department of Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Alauddin Makass

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/10.24252/auladuna.v10i1a9.2023

Abstract

Abstract This research is qualitative research with a case study approach. This study aims to describe the level of students' problem-solving in fraction operations. The subjects of this study were three students of SDN 70 Manjalling who had low, moderate, and high abilities in solving fractions. Data were collected through written tests and individual interviews to obtain valid information. The results showed that students with high problem-solving abilities were able to apply all of Polya's problem-solving steps. Students with moderate problem-solving abilities could not do all of Polya's problem-solving steps. They only applied steps of understanding the problem and making a solution plan. Students with low abilities found it challenging to use fractions and were unable to use each step to solve the Polya's problem. Those students could only apply steps of understanding the problem and making a solution plan, but they did not understand the problem and could not convert it into mathematical forms.