Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENGEMBANGAN BUKU KERJA PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNISMUH MAKASSAR Andi Alim Syahri; Sri Satriani; Ma’rup Ma’rup; Erni Ekafitria Bahar
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 7 No 2 (2019): DECEMBER
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/mapan.2019v7n2a12

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengembangan Buku Kerja persamaan diferensial pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unismuh Makassar Tahun Ajaran 2019/2020. Prosedur penelitian dalam mengembangkan Buku Kerja berdasarkan pengembangan yang dipaparkan oleh Bord & Gall terdiri dari 8 langkah, yaitu: (1) pengumpulan informasi; (2) perencanaan; (3) pengembangan desain produk; (4) validasi desain produk; (5) revisi produk; (6) uji coba produk; (7) revisi produk; dan (8) produksi Buku Kerja. Dari hasil penelitian diperoleh validitas RPS dan Buku Kerja yang dikembangkan. Berdasarkan hasil penilaian 2 validator, diperoleh nilai rata-rata total validitas Rencana Pembelajaran Semester (RPS) sebesar 3,78 dan termasuk dalam kategori ”Sangat Valid”. Nilai rata-rata total validitas Buku Kerja sebesar 3,60 dan termasuk dalam kategori ”Sangat Valid”, sehingga Rencana Pembelajaran Semester dan Buku Kerja ini dinyatakan memenuhi kriteria validitas dan dapat digunakan dengan sedikit revisi. Uji coba produk Buku Kerja kepada mahasiswa bertujuan untuk mengetahui kemenarikan produk Buku Kerja dan diperoleh skor rata-rata sebesar 3,61 berada pada kategori ”Sangat Menarik”. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa produk Buku Kerja layak digunakan, khususnya pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar.Abstracts:The purpose of this research was to know the development process of student exercise book of differential equation in Mathematics education department of FKIP Unismuh Makassar academic year 2019/2020. The research procedures in developing of student exercise book based on Bord & Gall which consisted of 8 steps, namely: (1) collecting information; (2) planning; (3) developing the design product; (4) validating the design product; (5) revising the product; (6) testing; (7) revising; dan (8) producing exercise book. The result indicated that RPS (semester lesson plan) and the student exercise book base on 2 validators’ assessment were valid. The findings showed that the mean score of RPS was 3.78 which was categorized “very valid” and exercise book gained 3.60, also in “very valid” criteria. The findings indicated that RPS and exercise book fulfilled the validity criteria and were eligible to use with a little revision. While the product was tested to the students to find how interested the exercise book. Generally, the mean score gained was 3.61 which included in “very interesting” criteria. Therefore, the exercise book was eligible to use especially to the students of Mathematics education of FKIP Muhammadiyah university in Makassar.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR Andi Alim Syahri; St. Nur Humairah Halim; Erni Ekafitria Bahar
Aksioma Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v11i1.1902

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) dengan ujicoba terbatas yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik pada materi operasi hitung bentuk aljabar yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Hasil Belajar (THB). Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas VII MTs. Al-Muhajirin Pallangga, dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Thiagarajan atau model 4-D yang dimodifikasi menjadi 3D meliputi tiga tahap, yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), dan tahap pengembangan (development). Perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik yang telah dikembangkan dan telah divalidasi serta mengalami revisi dan telah memenuhi kriteria kevalidan dan kepraktisan sehingga perangkat pembelajaran ini layak untuk digunakan. Hasil dari ujicoba terbatas menunjukkan bahwa (1) tingkat kemampuan guru mengelola proses pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik termasuk dalam kategoti tinggi, artinya penampilan guru dapat dipertahankan; (2) dengan menggunakan perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik, siswa jadi lebih aktif dalam proses pembelajaran; (3) pada umumnya siswa memberikan respons yang positif terhadap perangkat pembelajaran yang digunakan; (4) skor rata-rata yang diperoleh siswa pada tes hasil belajar adalah 77,83 dari skor ideal 100 dengan standar deviasi 7,420. Dimana 10 dari 12 siswa atau 83,33% memenuhi ketuntasan individu yang menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal tercapai.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 19 GOWA Abd. Rahman; Erni Ekafitria Bahar
SIGMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 11, No 1: Juni 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.494 KB) | DOI: 10.26618/sigma.v11i1.3076

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui Penerapan Pendekatan Matematika Realistik pada Siswa Kelas X SMA Negeri 19 Gowa tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini mengacu pada tiga aspek kriteria keefektifan pembelajaran, yaitu: (1) hasil belajar yang meliputi ketuntasan belajar secara individu dan klasikal, serta gain atau peningkatan hasil belajar, (2) aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran (3) respon siswa terhadap proses pembelajaran. Suatu pembelajaran dikatakan efektif jika ketiga aspek tersebut terpenuhi. Jenis penelitian ini adalah penelitian Pra-Eksperimental yang melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest–Posttest Design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 3 SMA Negeri 19 Gowa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar, lembar observasi aktivitas siswa dan angket respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Skor rata-rata posttest 81,63 lebih besar dari pada skor rata-rata pretest 28,69 dengan standar deviasi masing-masing pretest 10,62 dan posttest 5,40. Dari hasil tersebut diperoleh bahwa 33 siswa dari 35 siswa atau 94,29% telah mencapai ketuntasan individual dan ini berarti ketuntasan klasikal telah tercapai. Selain itu, terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan Pendekatan Matematika Realistik dimana rata-rata gain ternormalisasi yaitu 0,74 dan umumnya berada pada katergori tinggi. (2) Rata-rata persentase frekuensi aktivitas siswa yaitu 80,61% maka aktivitas siswa mencapai kriteria aktif. (3) Respons siswa menunjukkan positif dimana rata-rata persentasenya adalah 85,43%. Berdasarkan hasil penelitain tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika efektif melalui penerapan Pendekatan Matematika Realistik pada siswa kelas X SMA Negeri 19 Gowa.
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DI TINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI BARISAN DAN DERET Muhammad Rizal Usman; Andi Alim Syahri; Erni Ekafitria Bahar
SIGMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 13, No 2: Desember 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1136.082 KB) | DOI: 10.26618/sigma.v13i2.7175

Abstract

This study aims to determine and describe mathematical problem solving abilities in terms of learning motivation on the material of class XI students at SMK Negeri 4 Gowa. This type of research is a qualitative research using a descriptive approach. Researchers chose 3 students from 30 students who were used as research subjects, these three students represented each of the three categories of learning motivation, namely high, medium, and low learning motivation. The instruments in this study were a learning motivation questionnaire, a problem-solving ability test, and an interview guide. Data collection techniques in the form of questionnaires, tests, and interviews. Data collection techniques in the form of questionnaires, tests, and interviews. The data analysis techniques used are data reduction, data presentation, and conclusion drawing and verification. The results of the research on students' mathematical problem solving abilities based on Polya's steps that appeared at the time of the study: (1) students who had high learning motivation were able to meet the 4 indicators of problem solving ability according to Polya's steps (2) students who had moderate learning motivation were only able to meet 3 indicators of the 4 indicators of problem solving according to Polya's steps (3) students who have low learning motivation are only able to fulfill 2 of the 4 indicators of problem solving abilities according to Polya's steps. It was concluded that students with high and moderate learning motivation had good mathematical problem solving abilities, while students with low learning motivation had poor mathematical problem solving abilities.
Deskripsi Pemahaman Konsep Matematika dalam Menyelesaikan Soal Fungsi Komposisi Siswa Kelas X SMAN 11 Pinrang Erni Ekafitria Bahar; Andi Alim Syahri
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dpi.v10i2.3420

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman konsep dalam menyelesaikan soal fungsi komposisi siswa kelas X SMAN 11 Pinrang yang terdiri dari tiga indikator yaitu menyatakan ulang sebuah konsep, memberi contoh dan bukan contoh, menerapkan konsep dalam pemecahan masalah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dapat dijadikan acuan adalah siswa SMAN 11 Pinrang untuk mengetahui pemahaman konsepnya dalam menyelesaikan soal fungsi kompsisi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pemberian tes dan wawancara. Tes bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pemahaman konsep subjek mengenai materi tersebut sedangkan wawancara bertujuan untuk menguatkan hasil tes pemahaman konsep dalam menyelesaikan soal fungsi komposisi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pemahaman konsep subjek tinggi dalam menyelesaikan soal fungsi komposisi yaitu: (a) kemampuan dalam menyatakan ulang konsep cukup baik karena subjek mampu membedakan makna  dan  namun subjek lupa syarat dua buah fungsi dapat dikomposisikan; (b) kemampuan memberikan contoh dan non contoh dari konsep termasuk baik karena subjek mampu memberikan contoh dua buah fungsi yang jika dikomposisikan maka  = ; (c) kemampuan subjek menerapkan konsep dalam pemecahan masalah temasuk kategori baik; (2) Pemahaman konsep subjek sedang dalam menyelesaikan soal fungsi komposisi yaitu: (a) kemampuan menyatakan ulang konsep termasuk kategori baik karena subjek mampu membedakan makna  dan  dan menyebutkan syarat dua buah fungsi dapat dikomposisikan; (b) kemampuan memberikan contoh dan bukan contoh kurang baik karena subjek belum mampu memberikan contoh dua buah fungsi yang tidak dapat dikomposisikaan; (c) kemampuan subjek menerapkan konsep dalam pemecahan masalah temasuk kategori cukup baik.
Proses Berpikir dalam Memecahkan Masalah Matematika ditinjau dari Kemampuan Matematika Siswa Kelas VII Mts.N 4 Enrekang Erni Ekafitria Bahar; Rina Rina
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dpi.v10i1.2911

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa dalam memecahkan masalah matematika dengan tingkat kemampuan yang berbeda yaitu: kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar tes dan pedoman wawancara. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak tiga subjek yang diambil dari kelas VII MTs.N 4 Enrekang. Subjek penelitian ini diambil dengan menggunakan tes pemecahan masalah materi himpunan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan tes dan wawancara. Sedangkan teknik triangulasi yang digunakan yaitu teknik triangulasi dengan metode. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan proses berpikir subjek pada tahap pemecahan masalah yaitu subjek rendah tidak terjadi proses berpikir memanggil kembali dimana subjek tersebut tidak bisa menjelaskan konsep yang terkait dengan soal pada tahap memahami masalah sedangkan pada tahap menyusun rencana dan melaksanakan rencana, indikator proses berpikir yang di maksud yaitu mengolah, terjadi pada ketiga subjek meskipun terdapat hasil yang didapatkan masih ada yang salah dan proses menyimpan, ketiga subjek melakukan pengulangan sedangkan pada tahap memeriksa kembali, proses berpikir mengolah tidak terjadi pada subjek sedang dan subjek rendah.     
Analisis Kemampuan Matematis dalam Menyelesaikan Soal PISA (Programme For International Student Assessment) pada Konten Kuantitas Erni Ekafitria Bahar; Ahmad Syamsuadi; Abdul Gaffar; Andi Alim Syahri
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dpi.v9i2.2327

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan matematis dalam menyelesaikan soal PISA pada konten kuantitas pada siswa kelas X SMAN 11 Pinrang yang berkemampuan tinggi dan sedang. Data yang diperoleh tentang data kemampuan matematis siswa yaitu kemampuan penalaran matematis, kemampuan representasi matematis, dan kemampuan pemecahan masalah matematis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pemberian tes, dan wawancara. Soal yang digunakan dalam tes mengukur kemampuan matematis adalah soal-soal yang diadaptasi dari PISA yang berjumlah 3 soal. Wawancara bertujuan untuk mengetahui kemampuan matematis siswa dalam menyelesaikan soal PISA pada konten kuantitas. Hasil penelitian menunjukkan: 1) kemampuan matematis subjek tinggi yaitu: (a) kemampuan penalaran matematis subjek tinggi sangat baik karenaa subjek mampu memperkirakan jawaban atau solusi dan melakukan perhitungan yang tepat, (b) kemampuan representasi matematis subjek tinggi cukup baik karena subjek mampu merepresentasikan masalah matematis yang diberikan, (c) kemampuan pemecahan masalah matemais subjek tinggi sangat baik karena subjek mampu memahami soal dengan mengidentifikasi unsur yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal, mampu merencanakan penyelesaian dan menyelesaikan masalah, serta mampu melakukan pemeriksaan kembali sehingga subjek sangat yakin jawaban yang diberikan sudah benar; dan 2) kemampuan matematis subjek sedang yaitu: (a) Kemampuan penalaran matematis subjek sedang sangat baik karena mampu memperkirakan jawaban atau solusi dari masalah matematis dan mampu menerapkan rumus tertentu serta melakukan perhitungan berdasarkan rumus tersebut dengan tepat, (b) Kemampuan representasi matematis subjek sedang kurang baik karena belum mampu merepresentasikan soal tersebut, (c) Kemampuan pemecahan masalah matematis Subjek Sedang sangat baik karena mampu memahami soal dengan menyebutkan unsur-unsur yang diketahui dan ditanyakan dalam soal, mampu membuat rencana penyelesaian dan menyelesaikannya, serta mampu melakukan pemeriksaan kembali
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) PADA KELAS IX SMP Nadia Sulfaidah; Ma’rup Ma’rup; Erni Ekafitria Bahar
Infinity: Jurnal Matematika dan Aplikasinya Vol. 2 No. 2 (2022): Terbitan Keempat-2022
Publisher : Program Studi Matematika Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/27458326-98

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Makassar yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) ditinjau dari kemampuan awal pada kelas IX SMP Negeri 5 Makassar yang difokuskan pada 3 kategori yaitu siswa dengan kategori tinggi, siswa dengan kategori sedang dan siswa dengan kategori rendah. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang dirancang untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa khususnya pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV). Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa teknik tes dan teknik wawancara. Instrumen yang digunakan berupa tes kemampuan awal yang berjumlah 10 soal, tes kemampuan berpikir kreatif yang berjumlah 3 soal dan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan untuk lebih menggali kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV). Subjek penelitian terdiri dari 3 siswa yaitu 1 siswa dari kategori tinggi, 1 siswa dari kategori sedang dan 1 siswa dari kategori rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Siswa dengan kategori tinggi memenuhi 3 indikator berpikir kreatif yaitu kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan, berada pada tingkat 4 kemampuan berpikir kreatif atau sangat kreatif. (2) Siswa dengan kategori sedang memenuhi 2 indikator berpikir kreatif yaitu kefasihan dan fleksibilitas, berada pada tingkat 3 kemampuan berpikir kreatif atau kreatif. (3) Siswa dengan kategori rendah memenuhi 1 indikator berpikir kreatif yaitu kefasihan, berada pada tingkat 1 kemampuan berpikir kreatif atau kurang kreatif.
WORKSHOP PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 andi alim syahri; Erni Ekafitria Bahar; Abdul Gaffar; Ahmad Syamsuadi
JURNAL PengaMAS Vol 4, No 3 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS KHAIRUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/.v4i3.2356

Abstract

Kegiatan   Pengabdian   Pada   Masyarakat   (P2M)   ini   bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran mulai dari membuat perangkat sampai dengan menyusun evaluasi. Sasaran pengabdian adalah guru-guru SMP Nasional Makassar.  Kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam dua tahapan, yaitu workshop dan evaluasi. Pencapaian tujuan tersebut dilakukan melalui Workshop Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 dengan  metode  observasi, workshop, ceramah penugasan,  dan angket. Pelaksanaan kegiatan Workshop ini telah dilaksanakan yang diikuti oleh 30 guru . Pada kegiatan ini diberikan konsep penguatan materi terkait Kurikulum 2013. Dari hasil seluruh rangkaian kegiatan workshop pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran maka dapat diperoleh hasil: (1) Guru-guru mendapatkan motivasi, ilmu serta wawasan tentang pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang baik, meskipun masih ada sedikit kekurangan pada Pengembangan perangkat pembelajaran, (2) peserta workshop merespon dengan positif kegiatan ini, hal ini dapat diilihat dari hasil kuesioner menunjukkan bahwa rata-rata sebesar 3,65, dengan persentase sebesar 87, 92%, (3) Kemampuan peserta mengembangkan RPP kurikulum 2013 sangat baik dengan memperoleh rata-rata hasilnya sebesar 2.73 dengan persentase 91.00% . This Community Service Activity (P2M) aims to increase the knowledge and skills of teachers in developing lesson plans starting from making learning media to preparing evaluations. The target of community service is Makassar National Junior High School teachers. The service activities are carried out in two stages, those are workshops and evaluation. To reach the aims, the workshop on the development of the learning implementation of  the Curriculum 2013 through observation, workshops, lecture assignments, and questionnaires was carried out. the participants of this workshop were 30 teachers. In this activity, the concept of strengthening the material related to the 2013 Curriculum was given. The results of the entire series of the workshop on the development Lesson Plan are: (1) Teachers received motivation, knowledge and insight about the development of a good lesson plan (RPP), although there is still a slight deficiency in the development of learning media, (2) the workshop participants responded positively to this activity. This can be seen from the results of the questionnaire that shows the average 3.65, with the percentage of 87, 92%, (3) the ability of the participants in developing curriculum 2013 lesson plan is very good in which the average is 2.73 with the percentage of 91.00%. 
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BAROMBONG Fanisa Septarini Ahmad; Ilham Minggi; Erni Ekafitria Bahar
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 1 No. 1 (2021): Januari-April 2021
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v1i1.17

Abstract

Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen yang melibatkan dua kelas, satu kelas dipilih sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol dengan desain penelitian Control Group Pretest-Posttest Design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Barombong. Sampel pada penelitian ini dipilih 2 kelas secara random yakni kelas VIIB sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model Discovery Learning Berbasis Kontekstual dan kelas VIIC yang diberi perlakuan dengan model konvensional. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian test kepada siswa diawal dan akhir penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hasil pretest kelas eksperimen menunjukkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa adalah 52,68 yang berada pada kategori Rendah. Sedangkan Hasil pretest kelas kontrol menunjukkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa adalah 55,00 yang berada pada kategori Cukup Tinggi. (2) Hasil posttest kelas eksperimen menunjukkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa adalah 80,35 yang berada pada kategori Tinggi. Sedangkan Hasil pretest kelas kontrol menunjukkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa adalah 62,03 yang masih berada pada kategori Cukup Tinggi. (3) Hasil analisis secara inferensial menggunakan uji t (Independent Sample t-test) terhadap data posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh hasil bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika siswa pada kelas eksperimen yang diajar dengan model Discovery Learning berbasis kontekstual lebih dari kemampuan pemahaman konsep siswa pada kelas kontrol yang diajar dengan model konvensional. Demikian pula dengan hasil analisis secara inferensial N-Gain pada kedua kelas, hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang diajar dengan model Discovery Learning berbasis kontekstual lebih dari peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa yang diajar dengan model konvensional. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model Discovery Learning berbasis kontekstual berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa pada kelas VII SMP Negeri 2 Barombong