Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Nilai Rasio Gesek Permukaan Tanah Laterit - Geotekstile Ichwan Setiawan
AGREGAT Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ag.v6i2.10869

Abstract

Kalimantan Selatan banyak ditemukan ketersediaan jenis-jenis tanah yang dapat digunakan untuk kegiatan konstruksi. Ketersediaan jenis tanah banyak digunakan pada konstruksi bangunan jalan raya sebagai bahan tanah timbunan sebagai pengganti tanah asli yang memiliki daya dukung yang masih kurang menguntungkan bagi konstruksi diatasnya. Salah satu bahan material yang paling banyak digunakan sebagai tanah timbunan pada proyek konstruksi jalan di Kalimantan Selatan yaitu tanah laterit. Tanah laterit ini memiliki keuntungan karena harganya murah dan sangat cocok digunakan sebagai bahan urugan karena miliki daya dukung yang cukup baik. Cukup banyak proyek pembangunan di kalimantan selatan yang menggunakan bahan geotekstil terutama yang menggunakan tanah laterit sebagai bahan tanah timbunan. Interaksi butiran tanah pada permukaan Geotekstil sangat berpengaruh terhadap nilai daya dukung tanah, akan tetapi interaksi permukaan tanah – Geotekstil (d) bisa saja berbeda-beda tergantung dari jenis tanah yang digunakan sebagai bahan tanah timbunananya. Penelitian gaya gesek permukaan tanah laterit-geotekstil masih kurang di temui terutama daam pembahasan gaya gesek permukaan tanah laterit dengan permukaan geotekstil. Tujuan penelitian ini adalah agar menjadi bahan referensi dalam ilmu pengetahuan dan perencanaan dibidang pembangunan yang menerapkan bahan geotekstil sebagai bahan perkuatannya. Penelitian dilakukan dengan meninjau gesekan atau kohesi dan nilai sudut gesek yang terjadi antara permukaan tanah laterit-geotekstil. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yang dilakukan laboratorium mekanika tanah dengan menggunakan alat uji geser langsung. Bahan uji geotekstil di selipkan diantara penahan dan tanah laterit. kemudian, benda uji akan di geser dengan gaya T yang besarnya dinaikkan secara bertahap. Dari hasil penelitian ini didapat bahwa nilai rasio geser permukaan tanah laterit-geotekstil ter tinggi terjadi pada kondisi sampel tidak terendam air dengan menggunakan Geotekstil berjenis on Woven. Sedangkan nilai rasio geser permukaan tanah laterit-geotekstil terendah terjadi pada kondisi sampel tidak terendam air menggunakan geotekstil Woven.
PEMODELAN BALOK TINGGI PADA BETON MUTU TINGGI DENGAN PENGEKANGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA 3D Elia Anggarini; Faridha Hayati; Ichwan Setiawan
Konstruksia Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Konstruksia Vol 9 No. 2 Tahun 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.821 KB) | DOI: 10.24853/jk.9.2.31-40

Abstract

ANALISIS GAYA INTERFACE TANAH - GEOTEKSTILE (STUDI TANAH LEMPUNG BERPASIR BANJARMASIN) Muhammad Fitriansyah; Ichwan Setiawan
Konstruksia Vol 12, No 1 (2020): Jurnal Konstruksia Vol 12 No. 1 Tahun 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.114 KB) | DOI: 10.24853/jk.12.1.35-44

Abstract

Cukup banyak proyek pembangunan di Kalimantan Selatan yang menggunakan bahan geotekstil terutama pada tanah lempung berpasir untuk menambahkan daya dukung dari tanah tersebut. Interaksi tanah dengan geotekstil bisa saja berbeda tergantung jenis tanahnya. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui nilai kohesi, sudut gesek, dan rasio gesek (d/f) antar muka tanah lempung berpasir-geotekstil dalam kondisi tidak terendam air dan kondisi terendam air . Metode yang digunakan adalah metode eksperimen skala laboratorium dengan kondisi benda uji tidak terendam dan terendam air. Geotekstil yang digunakan yaitu woven (HRX250) dan dan non woven (TS600). Hasil pengujian diketahui tanah lempung berpasir  memiliki kohesi (c) 0,0033 dan sudut gesek 20,50 untuk kondisi tidak terendam air, sedangkan kondisi terendam air memiliki kohsi (c) 0,0027 dan sudut gesek 17,70. Gesek antar muka tanah lempung berpasir-geotekstil woven (HRX250) kondisi tidak terendam air 21,70 dengan rasio (d/f) 1,06  dan kondisi terendam air 18,10 dengan rasio (d/f) 1,02. Gesek antar muka tanah lempung berpasir-geotekstil non woven (TS600) kondisi tidak terendam air 20,90 dengan rasio (d/f) 1,01  dan kondisi terendam air 18,40 dengan rasio (d/f) 1,04.
ANALISIS KOHESI DAN SUDUT GESEK ANTARA TANAH GAMBUT-GEOTEKSTIL (STUDI TANAH GAMBUT DI KABUPATEN BANJAR) Muhammad Fitriansyah; Dyah Pradhitya Hardiani; Ichwan Setiawan
Konstruksia Vol 11, No 1 (2019): Jurnal Konstruksia Vol 11 No. 1 Tahun 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.153 KB) | DOI: 10.24853/jk.11.1.41-50

Abstract

Cukup banyak proyek pembangunan di Kalimantan Selatan menggunakan bahan geotekstil untuk meningkatkan daya dukung tanah terutama pada tanah lunak (gambut). Interaksi butiran pada permukaan tanah-geotekstil sangat berpengaruh terhadap nilai gaya gesek tanah, interaksi tanah dengan geotekstil bisa saja berbeda tergantung jenis tanahnya. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui nilai kohesi, sudut gesek, dan rasio gesek antar muka tanah gambut dengan geotekstil dalam kondisi tidak terendam air dan kondisi terendam air . Metode yang digunakan adalah metode eksperimen skala laboratorium dengan kondisi benda uji tidak terendam dan terendam air. Geotekstil yang digunakan yaitu woven (HRX250) dan dan non woven (TS600). Hasil pengujian diketahui tanah gambut asli yang berada di Kabupaten Banjar memiliki kohesi (c) 0,017 dan sudut gesek 14,820 untuk kondisi tidak terendam air, sedangkan kondisi terendam air memiliki kohsi (c) 0,029 dan sudut gesek 10,780. Gesek antar muka tanah gambut-geotekstil woven (HRX250) kondisi tidak terendam air 11,590 dengan rasio (d/f) 0,78  dan kondisi terendam air 9,320 dengan rasio (d/f) 0,86. Gesek antar muka tanah gambut-geotekstil non woven (TS600) kondisi tidak terendam air 12,970 dengan rasio (d/f) 0,86  dan kondisi terendam air 9,100 dengan rasio (d/f) 0,84.
PERENCANAAN DESAIN PINTU AIR OTOMATIS SEBAGAI UPAYA MITIGASI GENANGAN AKIBAT PASANG AIR SUNGAI (JL. BELITUNG KOTA BANJARMASIN) Muhammad Fitriansyah; Ichwan Setiawan; Muhammad Yusuf Ridhani
Konstruksia Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.214 KB) | DOI: 10.24853/jk.13.1.88-96

Abstract

Kota Banjarmasin dikenal dengan sebutan kota seribu sungai. Dimana kota Banjarmasin banyak ditemukan sungai-sungai besar maupun sungai-sungai kecil. Dengan julukan kota seribu sungai, tidak dimungkinkan kota Banjarmasin terlepas dari permasalahan banjir yang di akibatkan oleh genangan. Berdasarkan data peta sebaran luasan genangan yang terjadi hampir sepanjang jalan belitung darat/laut mengalami genangan jika intensitas hujan yang tinggi ataupun pasangnya air laut. Berdasarkan pokok permasalahan pada saluran drainase Belitung darat/laut yang mengakibatkan genangan yang disebabkan oleh pasang surut karena meluapnya elevasi sungai Duyung-Sungai Belitung Darat (anak Sungai Barito) maupun yang disebabkan oleh tingginya intensitas hujan, maka akan dilakukan penelitian dengan tujuan membuat perencanaan desain pintu air otomatis (klep) di beberapa titik saluran guna mencegah masuknya air kedalam saluran drainase sehingga akan mencegah kemungkinan besar terjadinya genangan air. Metode yang digunakan yaitu dengan memodelkan pintu klep kedalam Software Komputer. Hasil simulasi kondisi eksisiting menyebutkan tinggi muka air genangan sebesar 47 cm di atas permukaan tanah. Setelah dilakukan simulasi kedua yaitu dengan penambahan pintu air pada bagian hilir saluran drainase, hasilnya menyebutkan tinggi genangan di lahan sebesar 8 cm. Jadi, penambahan pintu air di hilir saluran drainase, dapat dinyatakan efektif mengurangi volume air yang masuk ke saluran dan menurunkan tinggi genangan yang terjadi di lahan hingga sebesar 39 cm.
Optimasi Waktu dan Biaya Proyek Menggunakan Metode Time Cost Trade Off (TCTO): Time and Cost Project Optimization Using the Time Cost Trade Off (TCTO) Method Ichwan Setiawan; Impol Siboro; Muhammad Faisyal
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.192 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini menghitung perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan alat berat, serta membandingkan dengan perubahan biaya sesudah penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan alat berat. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang diperoleh dari kontraktor pelaksana. Analisis menggunakan metode time cost trade off. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa waktu dan biaya total proyek kondisi normal 180 hari dengan biaya Rp.9.623.581.000. Setelah penambahan 1 jam kerja lembur crashing 164,36 hari dengan biaya Rp.9.642.449.620, penambahan 2 jam kerja lembur crashing 154,46 hari dengan biaya Rp.9.732.056.859, dan penambahan 3 jam kerja lembur crashing 148,32 hari dengan biaya Rp.9.855.824.505. Waktu dan biaya total proyek setelah penambahan alat akibat waktu lembur 1 jam crashing 164,36 hari dengan biaya Rp.9.591.488.049, penambahan alat akibat waktu lembur 2 jam crashing 154,46 hari dengan biaya Rp.9.568.245.162, dan penambahan alat akibat waktu lembur 3 jam crashing 148,32 hari dengan biaya Rp.9.557.430.488. Berdasarkan hasil penambahan jam lembur dengan penambahan alat dari kondisi normal yang paling efektif adalah penambahan alat akibat durasi dari lembur 3 jam dengan selisih waktu 31,68 hari dan selisih biaya Rp.66.150.512. Biaya mempercepat durasi proyek pada penambahan alat berat lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda. The purpose of this study is to calculate changes in the cost and time of project implementation with variations in the addition of working hours (overtime) and the addition of heavy equipment, and to compare with changes in costs after the addition of working hours (overtime) and the addition of heavy equipment. The data used in this research is secondary data obtained from the contractor. The analysis uses the time cost trade off method. The results of this study indicate that the total time and cost of the project under normal conditions is 180 days at a cost of Rp.9,623,581,000. After adding 1 hour of crashing overtime work of 164.36 days at a cost of Rp.9,642,449,620, additional 2 hours of crashing overtime work of 154.46 days at a cost of Rp.9,732,056,859, and additional 3 hours of crashing overtime work of 148.32 days at a cost Rp.9,855,824,505. Time and total cost of the project after adding equipment due to overtime time of 1 hour crashing 164.36 days at a cost of Rp.9,591,488,049, additional equipment due to overtime time of 2 hours crashing 154.46 days at a cost of Rp.9,568,245,162, and additional equipment due to overtime crashing 3 hours 148.32 days at a cost of Rp.9,557,430,488. Based on the results of the addition of overtime hours with the addition of tools from normal conditions, the most effective is the addition of equipment due to the duration of 3 hours of overtime with a time difference of 31.68 days and the difference in cost of Rp.66,150,512. The cost of accelerating the project duration in adding heavy equipment is cheaper than the costs that must be incurred if the project is delayed and is subject to fines.
Analisis Dampak Banjir Terhadap Ketahanan Pangan di Kalimantan Selatan Ekawati Laily Ramadhani; Ichwan Setiawan
Jurnal Teknologi Berkelanjutan Vol 11 No 02 (2022): Vol 11 No. 02
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtb.v11i02.225

Abstract

Indonesia is an agricultural country with a high level of food needs, according to the population in each region. The main food commodity of the Indonesian population is rice. South Kalimantan is the 12th highest rice-producing area in Indonesia and the highest in Kalimantan Island based on data from the Statistics Indonesia in 2019, with a production amount of 1,342,861.82 tons. This makes South Kalimantan a potential rice barn, especially on the Kalimantan Island. However, the frequent flooding in the last few years has caused a lot of agricultural land to be inundated, damaging rice crops and causing rice harvest failure. This study reviews the impact of floods due to annual rainfall on paddy fields in South Kalimantan from 2012 to 2021. A set of historical data of rice production, flood events and annual rainfall were collected from government institution. The research method was analized by quantitatively using statistical analysis and GIS to identify potential affected areas. The results of this study there was a very high correlation between annual rainfall and an increase of floods event (r=0.7286), while between the floods event and rice production in South Kalimantan had a quite strong correlation (r=0.5837). The areas that have a significant reduction of rice production in the last 10 years were Kabupaten Barito Kuala (-541,752.74 tons) and Kabupaten Tapin (-509,033.40 tons).
Efektivitas Zona Selamat Sekolah (ZoSS) di SDN Karang Mekar 1 Kota Banjarmasin Emma Ruhaidani; Dyah Pradhitya Hardiani; Ichwan Setiawan
Buletin Profesi Insinyur Vol 6, No 2 (2023): Edisi Khusus: Prosiding Seminar Nasional IX Teknik Sipil 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v6i2.198

Abstract

Zona selamat sekolah (ZoSS) merupakan suatu program pemerintah yang dimulai pada tahun 2006. Program ini bertujuan untuk mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas khususnya anak-anak sekolah. Beberapa sekolah di Kota Banjarmasin yang berlokasi di tepi jalan utama salah satunya adalah SDN Karang Mekar 1. Karena berada pada lokasi dengan lalulintas tinggi sehingga mempengaruhi keselamatan anak-anak sekolah saat pergi maupun pulang sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari Zona Selamat Sekolah ditinjau dari kecepatan pengendara saat mendekati dan melewati Zona Selamat Sekolah, perilaku penyeberang khususnya anak sekolah, perilaku pengantar, serta fasilitas pelengkap ZoSS. Pengamatan dilakukan pada saat jam berangkat sekolah dan jam pulang sekolah. Dari hasil penelitian, berdasarkan kecepatan pengendara, sebanyak 73,84% pengendara melalui Zona Selamat Sekolah dengan kecepatan lebih dari 30 km/jam sehingga Zona Selamat Sekolah dikategorikan tidak efektif. Berdasarkan tingkat perilaku penyeberang dan perilaku pengantar tingkat kepatuhan berada dalam 80-100% sehingga dapat dikategorikan efektif. Berdasarkan fasilitas pelengkap pada ZoSS terdapat beberapa fasilitas perlu disesuaikan dengan peraturan yang berlakuKata kunci: kecepatan, penyeberang khusus, ZoSS
Processing Household Waste into Organic Compost Fertilizer to Overcome Environmental Pollution in Lok Rawa Village, Barito Kuala Regency Emma Ruhaidani; Irwandy Muzaidi; Ichwan Setiawan
OMNICODE Journal (Omnicompetence Community Developement Journal) Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : UrbanGreen Central Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55756/omnicode.v1i2.93

Abstract

The problem of waste in Lok Rawa Village so far has not been completely solved, apart from the absence of a garbage collection site in the village, public awareness of not littering is still very low. In addition, there is still a lack of knowledge about how to treat household waste. One solution or alternative that is efficient is waste processing by sorting organic waste produced by local residents and processing it into compost. With this activity, the people of Lok Rawa village know the negative impact of using inorganic fertilizers, namely the occurrence of soil pollution. The community also knows the benefits of using organic fertilizers, one of which is compost from household waste, which can help the community's economy and also help overcome environmental pollution. In addition, the composting program also provides knowledge to the community to manage household waste into compost independently.
Numerical Modeling Based on The Finite Element Method by Fortran90 Software on Beam-Column Joint Dermawan, Adi Susetyo; Ishak, Syarifuddin; Sunarwadi, Hadi Surya Wibawanto; Setiawan, Ichwan
ZERO: Jurnal Sains, Matematika dan Terapan Vol 9, No 1 (2025): Zero: Jurnal Sains Matematika dan Terapan
Publisher : UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/zero.v9i1.24753

Abstract

This research discusses the finite element modeling of flexural failure in beam-column joints subjected to monotonic loads. This research aims to model numerically based on the finite element method by Fortran90 software on beam-column joint. The analysis is conducted using two-dimensional finite element method with three sides (triangular). The method used is quantitative and experimental. Validation testing is carried out on beam-column joint specimens with beam dimensions of 15x20 cm and column dimensions of 20x20 cm (a length of 100 cm). The compressive strength of the beam-column joint is 21 MPa. The test was conducted with a loading pattern at the end of the beam at a height of 1 m from the column. The comparison between the calculations using laboratory testing and  the finite element method shows very consistent results.