Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Review: Bahan Alami Penyembuh Luka Dede Jihan Oktaviani; Shella Widiyastuti; Dian Amalia Maharani; Agni Nur Amalia; Asep Maulana Ishak; Ade Zuhrotun
Majalah Farmasetika Vol 4, No 3 (2019): Vol. 4, No. 3, Tahun 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.09 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v4i3.22939

Abstract

Prevalensi luka yang cukup tinggi di Indonesia (8,2%) pada tahun 2013 yang diakibatkan oleh kasus terjatuh (40,9%) dan transportasi kendaraan bermotor (40,6%) memerlukan perhatian berbagai pihak. Diantaranya melalui upaya menumbuhkan kesadaran para pengguna jalan dan edukasi masyarakat akanpentingnya keselamatan. Review ini merupakan hasil penelusuran pustaka yang bertujuan memberikan pengetahuan umum mengenai luka dan bahan alami untuk menyembuhkan luka. Jenis luka yang terjadi bermacam-macam berdasarkan penyebab dan ada tidaknya kontaminasi, yang semuanya memerlukan perawatan agar proses penyembuhan berlangsung cepat. Beberapa bahan alami yang telah terbukti dapat membantu menyembuhkan luka diantaranya yaitu papaya (Carica papaya), babadotan (Ageratum conyzoides), pegagan (Centela asiatica), jarak (Jatropa curcas), kunyit (Curcuma domestica), singkong (Manihot esculenta) dan pisang (Musa paradisiaca).Kata kunci: Luka, bahan alami, menyembuhkan luka.
HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN, ERITROSIT, DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWA FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN ANGKATAN 2016 QUINZHEILLA PUTRI ARNANDA; DIAH SITI FATIMAH; SHINTA LESTARI; SHELLA WIDIYASTUTI; DEDE JIHAN OKTAVIANI; SAQILA ALIFA RAMADHAN; ALIA RESTI AZURA; MAURA SYAFA ISLAMI; KIARA DIRGANTARA; RANO KURNIA SINURAYA; DIKA PRAMITA DESTIANI; IMAM ADI WICAKSONO
Farmaka Vol 17, No 2 (2019): Farmaka (Agustus)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.898 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i2.22053

Abstract

ABSTRAKHemoglobin dan eritrosit memiliki fungsi yang penting dalam tubuh, salah satunya adalah membawa dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Saat kadar hemoglobin kurang, oksigen yang dibawa oleh hemoglobin berkurang, sehingga kinerja organ yang bersangkutan akan menurun dan kelancaran proses fisiologis akan terganggu, salah satunya siklus menstruasi. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan antara kadar hemoglobin, eritrosit, dan siklus menstruasi pada mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran angkatan 2016. Penelitian dilakukan dengan pengumpulan data siklus menstruasi dengan menggunakan lembar observasi, kemudian dilakukan pengambilan sampel darah untuk dianalisis dengan haematoanalyzer untuk mengukur kadar hemoglobin dan eritrosit. Hasil analisis dengan uji asosiasi Chi-Square hitung lebih kecil dari table yaitu 1.160 untuk hemoglobin dan 0.040 untuk eritrosit dengan nilai p value 0.314 untuk hemoglobin dan 0.842 untuk eritrosit lebih besar dari 0.005 sehingga dapat simpulkan tidak ada hubungan antara siklus menstruasi dengan kadar hemoglobin dan eritrosit.Kata kunci : eritrosit, hemoglobin, siklus menstruasi ABSTRACTHaemoglobin and erythrocytes have important functions in the body, one of which is carrying and circulating oxygen throughout the body. When the haemoglobin level is less, the oxygen carried by haemoglobin decreases, so the performance of the organs is disrupted and the physiological process will be disrupted, one of which is the menstrual cycle. This study was conducted to determine whether or not there was an association between haemoglobin, erythrocyte, and menstrual cycle in students of the Faculty of Pharmacy, University of Padjadjaran 2016. The study was conducted by collecting menstrual cycle data using observation sheets, then taking blood samples and analyzed with haematoanalyzers to measure haemoglobin and erythrocytes level. The results of the analysis with Chi-Square association tests are smaller than Chi-Square table, 1.160 for haemoglobin and 0.040 for erythrocytes with a P-value of 0.314 for haemoglobin and 0.842 for erythrocytes greater than 0.005 so that there are no relationship between the menstrual cycle and haemoglobin and erythrocyte levels.Keywords : erythrocytes, haemoglobin, menstrual cyclee 
PENDEKATAN QUALITY BY DESIGN (QbD) DALAM VALIDASI PROSES PRODUKSI SEDIAAN TABLET SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENJAMINAN MUTU PRODUK DI INDUSTRI FARMASI Dede Jihan Oktaviani; Sriwidodo Sriwidodo
Farmaka Vol 19, No 3 (2021): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v19i3.34899

Abstract

Validasi proses produksi merupakan proses terdokumentasi yang membuktikan bahwa suatu proses akan menghasilkan produk yang sesuai spesifikasi dan atribut mutu yang telah ditetapkan sebelumnya secara konsisten. Untuk melakukan validasi proses, tren yang berkembang saat ini ialah dengan menggunakan pendekatan Quality by Design (QbD). Artikel review ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait penerapan pendekatan QbD dalam validasi proses produksi sediaan tablet yang menjadi salah satu alat dalam penjaminan mutu produk di industri farmasi. Metode yang dilakukan yaitu penelusuran pustaka dari database yang tersedia secara online dari Google Scholar. Hasil yang diperoleh berdasarkan review yaitu penerapan QbD berguna dalam tahap 1 validasi proses produksi obat (desain proses), dalam artikel ini mengacu pada tablet, dimana terdapat elemen-elemen kritis yang ditetapkan dalam proses untuk menjamin mutu sediaan. Selain itu, validasi proses menjadi penting untuk diterapkan di industri farmasi karena validasi proses merupakan elemen kunci dalam penjaminan mutu produk farmasi karena pengujian akhir dari produk jadi tidaklah cukup untuk menjamin mutu suatu produk.
ARTIKEL REVIEW: POTENSI TURBINARIA ORNATA SEBAGAI PENYEMBUH LUKA DALAM BENTUK PLESTER Dede Jihan Oktaviani; Shella Widiyastuti; Dian Amalia Maharani; Agni Nur Amalia; Asep Maulana Ishak; Ade Zuhrotun
Farmaka Vol 17, No 2 (2019): Farmaka (Agustus)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jf.v17i2.22447

Abstract

Indonesia memiliki garis pantai yang luas (81.000 km) sehingga kaya akan bahan bahari termasuk rumput laut atau alga. Jenis alga yang telah diketahui  saat ini sebanyak 1.077 jenis namun pemanfaatannya masih relatif sedikit.  Tujuan review ini yaitu menujukkan potensi Turbinaria ornata  sebagai  penyembuh luka dalam bentuk plester. Hal ini karena prevalensi masyarakat yang mengalami luka di Indonesia cukup tinggi yaitu 48,2%.  Turbinaria ornata merupakan salah satu alga coklat yang mengandung alginat  dan senyawa neophytadiene dan telah terbukti memiliki aktivitas penyembuh luka. Aktivitas lainnya yang telah diketahui yaitu antibakteri, antiinflamasi, antioksidan merupakan aktivitas yang sejalan dengan mekanisme penyembuhan suatu luka. Produk plester berbahan ekstrak Turbinaria ornata ini merupakan solusi masalah kebutuhan plester dengan kandungan bahan aktif obat alami bahari yang menutup luka lebih cepat dan efektif diberbagai kalangan usia dan status pekerjaan.