Yuni Priyandani
Departemen Farmasi Praktis, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Profil Pengetahuan Vitamin untuk Pencegahan COVID-19 pada Pekerja Industri di Kota Cilegon Salsabila Salsabila; Liza Pristianty; Abdul Rahem; Yuni Priyandani
Majalah Farmasetika Vol. 6, Supl. 1, Tahun 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v6i0.36789

Abstract

Banyaknya industri di Kota Cilegon yang tetap beroperasi saat pandemi corona virus disease 2019 (COVID-19) membuat pekerja industri harus tetap pergi bekerja sehingga berpotensi tertular. Usaha pencegahan infeksi COVID-19 dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan dan peningkatan sistem imun. Peningkatan penjualan vitamin B, C, D, dan E hingga tiga kali lipat selama pandemi menandakan bahwa masyarakat berusaha berperilaku untuk meningkatkan sistem imun. Pengetahuan merupakan tahap awal seseorang dalam menerima stimulus baru yang akan menentukan sikap dan tindakan dalam berperilaku. Penelitian ini bertujuan mengetahui profil pengetahuan tentang vitamin sebagai peningkat sistem imun untuk pencegahan COVID-19 pada pekerja industri di Kota Cilegon. Desain penelitian merupakan observasional secara cross sectional dengan teknik accidental sampling dan snowball sampling. Penelitian ini mendapatkan keterangan layak etik dari Komisi Etik Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Penelitian dilakukan pada 100 responden pekerja industri pada bulan Mei sampai Juni 2021 di Kota Cilegon. Responden diberikan instrumen kuesioner secara daring (online) dengan Google Form. Instrumen kuesioner terdiri tiga indikator yaitu pengetahuan tentang COVID-19, pengetahuan tentang sistem imun, dan pengetahuan tentang vitamin sebagai peningkat sistem imun untuk pencegahan COVID-19. Analisis data dilakukan dengan Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 25. Analisis data menunjukkan 1% responden memiliki pengetahuan rendah, 32% responden berpengetahuan sedang, dan 67% responden berpengetahuan tinggi. Pengetahuan pekerja industri di Kota Cilegon tentang vitamin sebagai peningkat sistem imun untuk pencegahan COVID-19 menunjukkan hasil pengetahuan tinggi.
PROFIL PERILAKU PENGELOLAAN OBAT PADA LANSIA Ubaida Assalwa; Galuh P. Ningrum; Terid M. Tindawati; Sa’adatuz Zahro; Rizqa R. Trisfalia; Agnes P. Yuliani; Firman Syarifudin; Adinda L.N Najah; Adelia S. Devi; Feriska Irmatiara; Yuni Priyandani
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Farmasi Komunitas
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.798 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v8i1.21916

Abstract

Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas. Pada usia ini terjadi penurunan fungsi organ (fisiologis), penurunan pengetahuan (kognitif), dan penurunan psikologis yang dapat menyebabkan komplikasi penyakit sehingga menyebabkan lansia menerima obat dalam jumlah yang banyak dan dapat mengakibatkan permasalahan dalam mengkonsumsi obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil perilaku pengelolaan obat pada lansia. Lokasi pengambilan data dilakukan di kelurahan Pucang Sewu pada tanggal 11-15 September 2019. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling. Data diambil dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada lansia. Variable penelitian ini meliputi cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat yang digunakan oleh lansia. Dari 108 responden, sebanyak 51,85%  menjawab lansia menebus obat untuk dirinya sendiri, sebanyak 12,96% keluarga lansia membantu lansia untuk minum obat, sejumlah 21,30% menyimpan obat untuk lansia disembarang tempat, dan 60,19% obat langsung dibuang ke tempat sampah tanpa dihancurkan/dikeluarkan isinya terlebih dahulu.
PERILAKU MAHASISWA TERKAIT CARA MENGATASI JERAWAT Retno Try Lestari; Lailatul Zakiyah Gifanda; Erika Lailia Kurniasari; Ragilia Puspita Harwiningrum; Ardiansyah Putranda Ilham Kelana; Kholidatul Fauziyah; Setia Laili Widyasari; Tiffany Tiffany; Dewi Islamiah Krisimonika; Daniel Dwi Christiananta Salean; Yuni Priyandani
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Farmasi Komunitas
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.047 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v8i1.21922

Abstract

Acne vulgaris (jerawat) adalah penyakit kulit akibat peradangan kronis dengan patogenesis kompleks yang melibatkan beberapa komponen. Jerawat menyerang 85% populasi dunia yang berusia 11-30 tahun. Salah satu cara mengatasi jerawat adalah dengan menggunakan produk antiacne. Namun, kekeliruan pemilihan produk antiacne dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan tindakan mahasiswa mengenai jerawat dan cara mengatasinya. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan instrumen berupa kuesioner yang dilakukan secara interview administered questionnaire. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling. Survei ini diikuti oleh 120 mahasiswa dengan rentang usia 17-23 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 120 responden, sebesar 98,3% responden pernah berjerawat, 60,8% responden beranggapan bahwa salep antiacne yang sudah digunakan dan masih tersisa dapat digunakan lagi hingga tanggal kedaluwarsa, 75,0% responden merasa tidak perlu berkonsultasi dengan dokter umum/spesialis/klinik kecantikan ketika timbul jerawat, dan 97,0% responden tidak ingin pergi ke klinik kecantikan ketika berjerawat.
Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Mahasiswa dalam Pemakaian Tabir Surya saat Menggunakan Gawai selama Pembelajaran Daring Muhammad Ilham Royyan Nafi'; Ikbar Nanda Pratama; Brian Karno Chairul; Emmanuel Wisnu Galih Kuntjoro; Adelia Fransiska; Anggun Putri Paramita; Rifda Tarimi Octavia; Lintang Arum Cindravani; Angghia Calvina Izumi; Annisa Dayu Syifa Ramadhani; Yuni Priyandani
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 9 No. 1 (2022): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.422 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v9i1.24112

Abstract

Pandemi COVID-19 telah mengubah semua sektor kehidupan termasuk pada sektor pendidikan yaitu perubahan metode pembelajaran menjadi daring. Pembelajaran daring mengharuskan mahasiswa berhadapan dengan gawai yang memancarkan sinar biru. Sinar biru diketahui berbahaya bagi kulit dan harus dilakukan perlindungan dengan mineral sunscreen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan mahasiswa mengenai penggunaan tabir surya dalam mengatasi dampak sinar biru gawai. Studi ini bersifat cross-sectional dengan analisis kuantitatif menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Kuesioner disebarkan melalui ruang chat media sosial. Dari 106 responden, 76% responden memiliki pengetahuan baik, 59% responden memiliki sikap baik dan 72% memiliki tindakan baik. Masih ada beberapa pertanyaan yang belum dijawab benar. Dari analisis hubungan pengetahuan dan tindakan didapatkan nilai p > 0,05 yang menunjukkan bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh responden tidak ada korelasi dengan tindakannya. Responden memiliki tingkat pengetahuan, sikap, tindakan yang baik dalam pemakaian tabir surya saat menggunakan gawai selama pembelajaran daring.
Profil Pengetahuan Remaja tentang Suplemen Kesehatan pada Remaja di Surabaya selama Pembelajaran Tatap Muka saat Pandemi COVID-19 Fahreza Adi Prasetyo; Betria Dwi Agustin; Vika Diajeng R. M.; Rafifah Fadhilah; Syarifah Sutra Dewangga; Andrew Gani Mulya; Rosida Tsani; Ade Syamsi Kristiaji; Faradilla Amelia Raissa; Adinda Aulia Rosdiyanti; Ludwina Ruth; Wildan Ismail Putra; Nadya S. H . Assagaf; Safira Elkania Putri; Yuni Priyandani
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 9 No. 2 (2022): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v9i2.32898

Abstract

Pemerintah Indonesia membuat kebijakan baru dalam memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk sekolah dan perguruan tinggi pada masa pandemi COVID-19.  Kebijakan PTM mendorong masyarakat untuk lebih memperhatikan pola hidup sehat agar dapat menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh. Salah satu cara meningkatkan imunitas tubuh yaitu dengan mengkonsumsi suplemen kesehatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil pengetahuan tentang suplemen kesehatan pada remaja di Surabaya selama PTM saat pandemi COVID-19. Pengumpulan data dilakukanmenggunakan google form menggunakan metode non random sampling yaitu accidental sampling. Terdapat 147 responden yang mengikuti studi ini. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan 77,55% responden memiliki pemahaman yang baik dan 22,45% responden memiliki pemahaman sedang mengenai suplemen kesehatan. Kesimpulan penelitian ini adalah remaja di Surabaya telah memiliki pengetahuan yang baik mengenai suplemen kesehatan yang bermanfaat dalam menjaga imunitas, terlebih pada saat PTM diberlakukan. Namun, pengetahuan tentang suplemen masih dapat ditingkatkan misalnya terkait cara penggunaan suplemen agar manfaatnya dapat lebih optimal.
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENINGKATKAN PEMAHAMAN KELOMPOK TANI DAN KADER TUBERCULOSIS TERHADAP PENYAKIT TUBERCULOSIS, PENGOBATAN DAN PENCEGAHANNYA Abdul Rahem; Wahyu Utami; Liza Pristianty; Andi Hermansyah; Anila Impian Sukorini; Titik Puji Rahayu; Ana Yuda; Arie Sulistyarini; I Nyoman Wijaya; Gusti Noorrizka V; Yuni Priyandani
Jurnal Bakti untuk Negeri Vol 3 No 1 (2023): JBN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jbn.v3i1.1359

Abstract

Tuberculosis is an infectious disease which ranks second as the cause of death in the infectious disease class after infection of Human Immunodeficiency Virus. Countries contributing to the largest cases of tuberculosis starting from the highest order are India, Indonesia, China, the Philippines and Pakistan. East Java is in second place after West Java Province. Sumenep Regency, ranks first in East Java Province in 2019. Sumenep Regency, has 126 islands, of which 48 islands are inhabited by the community. In mainland Sumenep, the most cases of pulmonary tuberculosis are located in Bluto District, one of the endemic areas. Therefore, community service by a team of lecturers from the Faculty of Pharmacy, Airlangga University, Surabaya was carried out in Bluto District, Sumenep Regency. This targets four categories of Sustainable Development Goals, namely Good health and well-being; Quality education; Peace, justice and strong institutions; and Partnership for the goals. Besides that, this community service targets achievement on Key Performance Indicators 2, 3, 5 and 7. The four KPIs characterize off-campus activities and involvement with the community. Therefore, this community service formulates a comprehensive and systematic approach in responding to problems related to the TB infectious disease. The community service was carried out for two days, namely on Saturday and Sunday, September 10-11 2022 at Kampung Negara, Bungbungan Village, Bluto District, Sumenep Regency. The participants in this first year were farmer groups and health center staff, as well as pharmacists who practice in various health facilities serving TB patients. From the results of the evaluation through a questionnaire with statistical analysis, and the results of the discussion it can be concluded that this counseling is very useful for participants according to their confession and can increase participants' understanding of TB disease, its treatment and prevention.
Pelatihan Penggunaan Obat Secara Benar dan Cara Mengatasi Efek Samping Bagi Penderita Tuberculosis (TB) di Kabupaten Pamekasan Abdul Rahem; Yuni Priyandani; Arie Sulistyarini; Ana Yuda; I Nyoman Wijaya; Gusti Noorrizka Veronika Ahmad; Gesnita Nugraheni; Wahyu Utami; Umi Athiyah; Liza Pristianty; Andi Hermansyah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Kesehatan Vol 3, No 1 (2022): Edisi Januari
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/.v3i1.5550

Abstract

Penyakit tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang menjadi peringkat kedua sebagai penyebab kematian dalam golongan penyakit infeksi setelah penyakit infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus). Kabupaten Pamekasan menduduki peringkat kelima di Jatim dalam hal kasus TBC tersebut, setelah Kabupaten Sumenep, Lumajang, Kota Malang, dan Jember. Kondisi yang ada penderita TB tidak patuh menggunakan obat karena merasa tidak nyaman dan takut terhadap efek samping yang ditimbulkan oleh obat TB tersebut. Sementara para pengelola TB tidak dapat memberi jalan keluar atau solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh penderita. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan berkomitmen untuk meningkatkan  pemahaman pengelola TB di Puskesmas terkait penggunaan obat yang rasional dan cara mengatasi efek samping dari semua obat TB, sehingga mereka dapat membantu para penderita menjalankan pengobatan jangka panjang tanpa merasa takut. Metode kegiatan berupa pelatihan tentang Pengobatan TB pada pengelola TB Puskesmas dan Penglola obat pada Puskesmas di Kabupaten Pamekasan. pelaksanaan kegiatan pada tanggal 16 oktober 2021 bertempat di aula Balai Redjo, di Pamekasan. Peserta sebanyak 53 orang yang terdiri dari perawat, apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Hasil evaluasi terhadap pemahaman peserta  menunjukkan terdapat peningkatan pemahaman yaitu dengan nilai rata-rata 65,98 setelah pelatihan dan 45,22 sebelum pelatihan dengan p wikcoxon signed ranks test = 0,000. Kesimpulan Pelatihan berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman pengelola TB dan Penglola obat Puskesmas di Kabupaten Pamekasan terkait pengobatan TB dan cara mengatasi efek samping obat TB.
Gambaran Tingkat Pengetahuan Pasien Tuberkulosis di Puskesmas Kota Bengkulu Syaripah Ulandari; Abdul Rahem; Yuni Priyandani
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 12 (2023): Volume 5 Nomor 12 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i12.12700

Abstract

ABSTRACT Treatment adherence is an important aspect of TB treatment and has a positive impact on treatment success. A predisposing element that could influence an individual's behavior is knowledge. The patient's adherence will be better the more knowledgeable they are. The purpose of this study is to evaluate the level of knowledge of TB patients who follow the Bengkulu City Health Center for treatment. This study used a crosssectional method. A total of 36 respondents who sought care at the Padang Serai Health Center, Betungan Health Center, and Telaga Dewa Health Center constituted the sample. The level of knowledge was assessed using answers from a knowledge questionnaire. The majority of respondents (63.89%) had a high school diploma, and the majority of respondents (52.78%) were male, according to the univariate data. he results of TB patient knowledge showed that most TB patients had moderate knowledge (50%).The level of knowledge about TB patients at the health center in Bengkulu City is moderate. Therefore, it is necessary to increase knowledge through health programs. Keywords: Tuberculosis, Knowledge, Adherence ABSTRAK Kepatuhan pengobatan merupakan aspek penting dalam pengobatan TB dan berdampak positif terhadap keberhasilan pengobatan. Pengetahuan adalah faktor predisposisi yang dapat merubah perilaku individu. Semakin tinggi pengetahuan pasien akan berdampak baik terhadap kepatuhan.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan pasien TB yang berobat di Puskesmas Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode crosssectional. Jumlah sampel sebanyak 36 responden yang berobat di Puskesmas Padang Serai, Puskesmas Betungan dan Puskesmas Telaga Dewa. Tingkat pengetahuan di nilai dengan menggunakan jawaban dari kuesioner pengetahuan. Hasil univariat menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 18-35 tahun (47,22%), sebagian responden berjenis kelamin laki-laki (52,78%), mayoritas responden merupakan lulusan SMA (63,89%). Hasil pengetahuan pasien TB menunjukkan bahwa sebagian besar pasien TB memiliki pengetahuan yang sedang (50%).Pengetahun pasien TB di puskesmas Kota Bengkulu termasuk dalam kategori sedang. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya peningkatan pengetahuan melalui program kesehatan. Kata Kunci: Tuberkulosis, Pengetahuan, Kepatuhan