Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PERENCANAAN DAN PENGADAAN OBAT DI PUSKESMAS SURABAYA TIMUR DAN SELATAN Athijah, Umi; Zairina, Elida; Sukorini, Anila Impian; Rosita, Efrita Mega; Putri, Anindita Pratama
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 5, No 1 (2010)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Primary Health Center as an organization of public health service has an excellent service quality character, besides qualified medical services. Service will run if the availability and quality of medicines is assured. This study was conducted to get an overview of planning and procurement of medicines at primary health centers. It was observational and descriptive study. The sample was the entire primary health centers in South and East Surabaya (n = 26) and the respondent was the staff of primary health center who manage planning and procurement of medicines. The data was collected by validated questionnaires and check list. Results showed that 57.7% respondents was pharmacists. Non-DOEN generic medicines and patent medicines were provided by 61.5%. The combined method (epidemiology-consumption method) was used by 61.5% staff to calculate the medicine need. The unschedule procurements have been reported by 57.7% respondents. "Received medicine was not always the same with the request" was reported by 69.2% staff. Only 19.2% respondents always check the medicine name, strength, quantity, dosage form, expired date, batch number and physical condition. To conclude, the medicine demand has not been well covered and only a few staff always check the medicines completely. ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang perencanaan dan pengadaan obat di puskesmas. Sampel adalah seluruh puskesmas di wilayah Surabaya Selatan dan Timur (n=26) dengan responden yaitu pengelola obat di setiap puskesmas. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan check list yang telah divalidasi. Dari penelitian ini diketahui bahwa 57,7% pengelola obat di puskesmas adalah apoteker. Sebanyak 61,5% menyediakan obat generik non-DOEN dan obat paten selain obat generik DOEN yang dipersyaratkan. Metode campuran konsumsi dan epidemiologi digunakan oleh 61,5% pengelola dalam menghitung kebutuhan obat. Permintaan obat di luar jadwal pernah diajukan oleh 57,7% responden. “Penerimaan obat tidak selalu sama dengan permintaan” dilaporkan oleh 69,2% pengelola, namun hasil pengamatan dalam checklist menunjukkan seluruh puskesmas mengalami hal tersebut. Hanya 19,2% responden melakukan pengecekan nama obat, kekuatan, jumlah, bentuk sediaan, tanggal kadaluarsa, nomor lot dan kerusakan obat. Kesimpulan yang diperoleh adalah kebutuhan obat di puskesmas masih belum terpenuhi dengan baik terutama karena faktor pengadaan dan hanya sebagian kecil pengelola obat yang melakukan pengecekan obat secara lengkap.
PERENCANAAN DAN PENGADAAN OBAT DI PUSKESMAS SURABAYA TIMUR DAN SELATAN Athijah, Umi; Zairina, Elida; Sukorini, Anila Impian; Rosita, Efrita Mega; Putri, Anindita Pratama
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 5, No 1 (2010)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35617/jfi.v5i1.33

Abstract

Primary Health Center as an organization of public health service has an excellent service quality character, besides qualified medical services. Service will run if the availability and quality of medicines is assured. This study was conducted to get an overview of planning and procurement of medicines at primary health centers. It was observational and descriptive study. The sample was the entire primary health centers in South and East Surabaya (n = 26) and the respondent was the staff of primary health center who manage planning and procurement of medicines. The data was collected by validated questionnaires and check list. Results showed that 57.7% respondents was pharmacists. Non-DOEN generic medicines and patent medicines were provided by 61.5%. The combined method (epidemiology-consumption method) was used by 61.5% staff to calculate the medicine need. The unschedule procurements have been reported by 57.7% respondents. "Received medicine was not always the same with the request" was reported by 69.2% staff. Only 19.2% respondents always check the medicine name, strength, quantity, dosage form, expired date, batch number and physical condition. To conclude, the medicine demand has not been well covered and only a few staff always check the medicines completely. ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang perencanaan dan pengadaan obat di puskesmas. Sampel adalah seluruh puskesmas di wilayah Surabaya Selatan dan Timur (n=26) dengan responden yaitu pengelola obat di setiap puskesmas. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan check list yang telah divalidasi. Dari penelitian ini diketahui bahwa 57,7% pengelola obat di puskesmas adalah apoteker. Sebanyak 61,5% menyediakan obat generik non-DOEN dan obat paten selain obat generik DOEN yang dipersyaratkan. Metode campuran konsumsi dan epidemiologi digunakan oleh 61,5% pengelola dalam menghitung kebutuhan obat. Permintaan obat di luar jadwal pernah diajukan oleh 57,7% responden. â??Penerimaan obat tidak selalu sama dengan permintaanâ? dilaporkan oleh 69,2% pengelola, namun hasil pengamatan dalam checklist menunjukkan seluruh puskesmas mengalami hal tersebut. Hanya 19,2% responden melakukan pengecekan nama obat, kekuatan, jumlah, bentuk sediaan, tanggal kadaluarsa, nomor lot dan kerusakan obat. Kesimpulan yang diperoleh adalah kebutuhan obat di puskesmas masih belum terpenuhi dengan baik terutama karena faktor pengadaan dan hanya sebagian kecil pengelola obat yang melakukan pengecekan obat secara lengkap.
IDENTIFIKASI PENGETAHUAN DAN PENGGUNAAN PRODUK ANTIKETOMBE PADA MAHASISWA UPN VETERAN SURABAYA Putri Dwi Widowati; Qatrunnada Rafifa Zalfani; Adinda Vidya Lestari; Septivani Nur Syahbana; Nadhifa Razani Aksan Putri; Rival Yoga Sena; Dina Afifah Binti Wulandari; Agni Kartika Prabansari; Natasha Gebyta Fajrin; Anila Impian Sukorini
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 7 No. 1 (2020): Jurnal Farmasi Komunitas
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.968 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v7i1.21661

Abstract

Ketombe merupakan salah satu permasalahan kulit yang sering terjadi di masyarakat. Prevalensi penderita ketombe di dunia mencapai 50% dari keseluruhan populasi. Meskipun demikian, kesadaran masyarakat akan masalah ketombe masih kurang. Sedangkan apabila ketombe tidak diatasi, dapat menimbulkan permasalahan kulit lain, masalah psikologis, dan menimbulkan kesan tidak higienis. Prevalensi ketombe pada laki-laki lebih besar daripada perempuan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan penggunaan produk antiketombe pada 98 mahasiswa laki-laki UPN Veteran Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian cross-sectional dan berupa penelitian deskriptif. Instrumen yang digunakan berupa self-administerred questionnaire. Berdasarkan hasil survei, responden memiliki pengetahuan yang kurang mengenai adanya efek samping dari produk antiketombe (39,8%; n=98) dan macam-macam penyebab ketombe (33,7%; n=98). Adapun dalam penggunaan produk antiketombe, dua faktor pertimbangan terbanyak yakni faktor merk (29,1%; n=55) dan faktor indikasi yang sesuai (27,3%; n=55). Hasil survey menunjukkan pula kurangnya kewaspadaan mahasiswa terhadap efek samping produk antiketombe (5,5%; n=55).
Identifikasi Pengetahuan dan Penggunaan Mouthwash Antiseptik Herbal pada Remaja Usia 15-24 Tahun di Pulau Jawa-Madura Dewi Lestari; Imamatin Nufus Melania; Yunita Eliyana; Erika Diah Savitri; Lu’lukul Ilma Nabila Insani; Muhammad Sultoni Fajar Subekti; Noer Halimatus Sya’baniyah; Nur Fadhilah; Latifa Nursyabania; Saidah Usman Balbeid; Anila Impian Sukorini
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 9 No. 1 (2022): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.573 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v9i1.24164

Abstract

Permasalahan gigi dan mulut menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Selain menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, masalah gigi dan mulut juga berdampak pada penampilan seseorang. Bau mulut merupakan salah satu dari masalah gigi dan mulut yang banyak diperhatikan oleh individu terutama pada usia remaja karena dapat menurunkan rasa percaya diri. Umumnya, masalah gigi dan mulut dapat dicegah dengan menggunakan mouthwash. Ditinjau dari segi khasiat maupun potensi efek samping yang ditimbulkan, mouthwash antiseptik herbal memiliki prospek yang lebih baik dibandingkan mouthwash beralkohol. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan penggunaan mouthwash herbal pada usia remaja (15-24 tahun). Adapun metode yang digunakan yaitu survei dengan metode sampling non-random dan analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner yang disebarkan di Pulau Jawa-Madura. Diperoleh total 175 responden. Berdasarkan pengolahan data, hampir semua responden mengetahui manfaat mouthwash herbal (n=162; 93,1%). Dalam aspek penggunaan, sebagian responden kurang tepat dalam hal lama penggunaan mouthwash herbal (n=92; 52,6%). Oleh karena itu, berdasarkan hasil yang diperoleh dibutuhkan promosi kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan ketepatan penggunaan mouthwash antiseptik herbal sehingga diperoleh khasiat  yang lebih optimal.
Identifikasi Pengetahuan dan Respon Masyarakat di Indonesia mengenai Informasi Penggunaan Obat Tradisional terkait Pencegahan COVID-19 di Media Sosial Anissya Rizqi Widitya; A.A Istri Wiryaandari; Annisa Sekar Danamonika; Dewi Aningsih; Ermid Puni Wardani; Habshoh Prameswari; Nadila Fauziah Efendy; Oksa Nodyayu Satiti; Tessa Amanda Savetri; Tis'a Febriyanti; Anila Impian Sukorini
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 9 No. 1 (2022): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.132 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v9i1.24211

Abstract

di masyarakat untuk mencari informasi mengenai cara pencegahan COVID-19 dengan pemanfaatan obat tradisional (OT) melalui media sosial. Namun, penyebaran informasi penggunaan OT pencegah COVID-19 masih belum diketahui kebenarannya sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan permasalahan kesehatan baru apabila pengetahuan dan respon dari masyarakat terhadap informasi tersebut kurang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan respon masyarakat terkait informasi OT di media sosial untuk mencegah COVID-19. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online menggunakan google form. Sampel diambil secara accidental sampling. Data dianalisis secara deskriptif. Diperoleh sebanyak 402 responden yang berpatisipasi pada penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan sedang (61%). Selain itu, diperoleh bahwa sebagian besar responden pernah menerima informasi pemanfaatan OT sebagai pencegahan COVID-19 (72,9%). Respon responden terhadap informasi tersebut yaitu membagikan informasi (56,6%), menerapkan informasi (48,3%), dan melakukan konfirmasi tentang kebenaran informasi kepada pihak ahli dan situs resmi (68,6%). Masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup dan responsif terhadap informasi yang beredar, namun masih ada sebagian responden yang membagikan informasi tanpa melakukan konfirmasi ulang akan kebenaran informasi. Hal ini tentu akan membahayakan masyarakat sehingga perlu adanya edukasi mengenai OT untuk pencegahan COVID-19 dan cara memilih informasi yang benar melalui media sosial.
Respons Masyarakat Kota Surabaya ketika Mengakses Informasi tentang Obat dan Pengobatan dari Media Sosial Fatihatul Alifiyah; Anila Impian Sukorini; Andi Hermansyah
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 7 No. 1SI (2020): Special Issue: Seminar Inovasi Teknologi dan Digitalisasi pada Pelayanan Kefa
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfiki.v7i1SI2020.48-54

Abstract

Pendahuluan: Media sosial berpotensi sebagai ruang baru untuk penyebaran informasi kesehatan, seperti informasi mengenai obat dan pengobatan. Namun, media sosial kerap kali menampilkan menyajikan informasi dengan kualitas yang buruk. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui respons masyarakat saat mengakses informasi tentang obat dan pengobatan dari media sosial. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan secara cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada April-Mei 2020 dengan responden masyarakat Kota Surabaya yang berusia >17 tahun dan memiliki media sosial. Hasil: Mayoritas responden menyatakan "sering” mendapatkan informasi obat dan pengobatan dari media sosial (43,5%), Namun, sebagian besar responden belum  mengklarifikasikan informasi obat dan pengobatan yang diperoleh ke tenaga kesehatan (88,6%) ataupun melakukan penelusuran lebih dalam secara mandiri mengenai kebenarannya (84,4%). Responden menyatakan akan percaya dan menerapkan informasi yang mereka dapatkan dari media sosial, bila informasi tersebut berasal dari sumber yang kredibel dan reliabel (48,1%). Kesimpulan: Melimpahnya informasi tentang obat dan pengobatan yang beredar di media sosial membuat masyarakat kebingungan dalam memilah informasi obat dan pengobatan yang benar. Apoteker, sebagai ahli di bidang obat, memiliki peluang besar untuk menjadi sumber dan rujukan klarifikasi informasi obat dan pengobatan di media sosial.
Identifikasi Faktor Pendukung dan Penghambat Aktivitas Apoteker di Media Sosial dalam Menunjang Praktik Kefarmasian Fathnin Ulya Naima; Anila Impian Sukorini; Andi Hermansyah
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 7 No. 1SI (2020): Special Issue: Seminar Inovasi Teknologi dan Digitalisasi pada Pelayanan Kefa
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfiki.v7i1SI2020.55-62

Abstract

Pendahuluan: Jumlah pengguna media sosial yang besar di Indonesia memberi peluang bagi apoteker untuk memanfaatkan media sosial dalam menunjang praktik kefarmasian. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pemanfaatan media sosial oleh apoteker dalam menunjang praktik kefarmasian. Metode: Penelitian ini melibatkan survei secara online kepada apoteker dari berbagai bidang praktik di Jawa Timur. Responden dipilih menggunakan teknik accidental sampling. Pengambilan data dilakukan pada bulan April - Mei 2020. Data kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil: Sejumlah 200 orang apoteker berpartisipasi dalam penelitian ini. Hampir seluruh responden memanfaatkan media sosial untuk memperoleh informasi kefarmasian terkini (99,5%), melakukan komunikasi profesional (98%), dan melakukan promosi kesehatan (91%). Faktor pendukung utama untuk aktif di media sosial adalah  kemampuan dalam manajemen waktu (99,5%) dan telah terbiasa untuk menggunakan media sosial (98,5%) sedangkan faktor penghambat terbesar adalah tidak adanya penghargaan termasuk insentif finansial sebagai kompensasi atas aktivitas di media sosial (66,3%). Kesimpulan: Responden dalam penelitian ini telah memanfaatkan media sosial untuk kepentingan praktik profesi. Terdapat faktor pendukung  dan penghambat bagi apoteker dalam menggunakan media sosial untuk menunjang praktek. Penghambat utama upaya pemanfaatan media sosial adalah tidak tersedianya insentif finansial.
Pengetahuan Lansia tentang Pengelolaan dan Keamanan Obat Bahan Alam dan Obat Moderen Ana Yuda; Anila Impian Sukorini; Hanni Prihhastuti Puspitasari; Lailatul Maghfiroh
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 9 No. 2 (2022): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v9i2.29211

Abstract

Kelompok lansia merupakan kelompok dengan penggunaan obat paling banyak termasuk penggunaan obat bahan alam. Hal ini sehubungan dengan munculnya beberapa gangguan kesehatan yang berkaitan dengan penuaan. Kondisi ini perlu kewaspadaan lebih karena obat bahan alam yang digunakan bisa jadi menimbulkan efek samping, kontra indikasi, atau berinteraksi dengan obat modern yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan lansia dengan pemberian intervensi berupa booklet yang memuat informasi tentang pengelolaan dan keamanan obat bahan alam. Pemilihan responden secara nonrandom sampling dengan cara mendatangi satu persatu lansia di rumah masing-masing. Kunjungan pertama adalah pengisian pre-test dan pemberian intervensi, kemudian dilakukan kunjungan kedua 3 hari berikutnya untuk pengisian post-test. Responden yang berpartisipasi adalah 100 lansia di beberapa wilayah Surabaya dengan rentang usia 55-88 tahun. Rerata jumlah jawaban benar pada pre-test adalah 5,93±1,76, sementara rerata jumlah jawaban benar post-test adalah 9,12±1,96. Pada pengujian paired t-test didapat hasil bahwa terdapat perbedaan bermakna antara skor pre-test dan post-test dengan p<0,001, yang mengartikan bahwa dengan adanya pemberian intervensi berupa booklet dapat meningkatkan pengetahuan dari responden lansia terhadap pengelolaan dan keamanan obat bahan alam dan obat modern.
Pengetahuan dan Tindakan Masyarakat dalam Pembelian Vitamin secara Online untuk COVID-19 Ahmad Fachrul Rozi; Dwi Wijayanti; Grace Sela Amanda Kurniawan; Nadhifa Dalila Syafitri; Akhmad Qissisin Jayanegara; Evelyn Leonardo Kosasih; Annisa Valiani; Veronika Earline Pudji; Silvia Arlily Desyanti; Nadhira Fatharani; Alfian Suryadi Rahman; Bintari Damartha Anggalih; Annisa Suha Fadhila M; Steven Adrian; Anila Impian Sukorini
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 9 No. 2 (2022): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v9i2.32943

Abstract

Pandemi COVID-19 menyebabkan peningkatan penggunaan dan pembelian produk vitamin di kalangan masyarakat baik melalui pembelian secara offline maupun online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan tindakan masyarakat dalam penggunaan vitamin untuk COVID-19 serta pembelian vitamin secara online. Penelitian dilakukan secara deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara non-random sampling dengan kriteria masyarakat Indonesia berusia 18 tahun ke atas yang pernah melakukan pembelian vitamin secara online selama 3 bulan terakhir. Pengambilan data dilakukan melalui kuesioner online (google form). Hasil penelitian yang didapatkan berupa data kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian pada variabel pengetahuan tentang penggunaan vitamin untuk COVID-19, diketahui bahwa 66,9% responden termasuk ke dalam tingkat pengetahuan sedang, 31,2% pada tingkat pengetahuan tinggi, dan 1,9% pada tingkat pengetahuan rendah. Berdasarkan variabel tindakan pembelian vitamin secara online didapatkan bahwa 96,2% masyarakat membeli vitamin secara online karena lebih praktis dan 77,7% beralasan karena ingin menerapkan social distancing. Terkait jenis vitamin, sebesar 96,8% responden menjawab vitamin C dan 88,5% menjawab vitamin D dapat digunakan untuk COVID-19. Berkaitan dengan sumber informasi pembelian vitamin secara online, 49,1% responden melakukan pencarian pribadi melalui internet dan 38,3% responden mendapat informasi dari kenalan atau kerabat. Apoteker perlu memberikan promosi kesehatan mengenai vitamin melalui platform online sebagai upaya aktif dalam menyediakan informasi yang benar untuk mayarakat.
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENINGKATKAN PEMAHAMAN KELOMPOK TANI DAN KADER TUBERCULOSIS TERHADAP PENYAKIT TUBERCULOSIS, PENGOBATAN DAN PENCEGAHANNYA Abdul Rahem; Wahyu Utami; Liza Pristianty; Andi Hermansyah; Anila Impian Sukorini; Titik Puji Rahayu; Ana Yuda; Arie Sulistyarini; I Nyoman Wijaya; Gusti Noorrizka V; Yuni Priyandani
Jurnal Bakti untuk Negeri Vol 3 No 1 (2023): JBN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jbn.v3i1.1359

Abstract

Tuberculosis is an infectious disease which ranks second as the cause of death in the infectious disease class after infection of Human Immunodeficiency Virus. Countries contributing to the largest cases of tuberculosis starting from the highest order are India, Indonesia, China, the Philippines and Pakistan. East Java is in second place after West Java Province. Sumenep Regency, ranks first in East Java Province in 2019. Sumenep Regency, has 126 islands, of which 48 islands are inhabited by the community. In mainland Sumenep, the most cases of pulmonary tuberculosis are located in Bluto District, one of the endemic areas. Therefore, community service by a team of lecturers from the Faculty of Pharmacy, Airlangga University, Surabaya was carried out in Bluto District, Sumenep Regency. This targets four categories of Sustainable Development Goals, namely Good health and well-being; Quality education; Peace, justice and strong institutions; and Partnership for the goals. Besides that, this community service targets achievement on Key Performance Indicators 2, 3, 5 and 7. The four KPIs characterize off-campus activities and involvement with the community. Therefore, this community service formulates a comprehensive and systematic approach in responding to problems related to the TB infectious disease. The community service was carried out for two days, namely on Saturday and Sunday, September 10-11 2022 at Kampung Negara, Bungbungan Village, Bluto District, Sumenep Regency. The participants in this first year were farmer groups and health center staff, as well as pharmacists who practice in various health facilities serving TB patients. From the results of the evaluation through a questionnaire with statistical analysis, and the results of the discussion it can be concluded that this counseling is very useful for participants according to their confession and can increase participants' understanding of TB disease, its treatment and prevention.
Co-Authors A.A Istri Wiryaandari Abdul Rahem Abdul Rahem, Abdul Adhichandra Dhaniswara Adinda Vidya Lestari Afifah Khoirunisa Agni Kartika Prabansari Agung Bagus Nugroho Ahmad Fachrul Rozi Akhmad Qissisin Jayanegara Al-Faizah, Dinda Elyana Albariqy, Muhammad Atras Alfian Suryadi Rahman Alya Az Zahro Ana Yuda Andi Hermansyah Anissya Rizqi Widitya Annisa Sekar Danamonika Annisa Suha Fadhila M Annisa Valiani Anrizki, Dio Aden Arie Sulistyarini Arifianto, Rahmat Arina Inas Maheswari Azizah, Karisma Nor Bazzam, Gabriellatifah Bintari Damartha Anggalih Budiatin, Aniek Setiya Cahyaningsih, Toti Chrismawan Ardianto Deapriska Tampake Dewi Aningsih Dewi Lestari Deya Andriani Dina Afifah Binti Wulandari Dwi Wijayanti Edhi, Narendrani Sasmitaning Elida Zairina Erika Diah Savitri Ermid Puni Wardani Evelyn Leonardo Kosasih Farah Natalia Farida Ifadotunnikmah Fathnin Ulya Naima Fatihatul Alifiyah Galuh Laksatrisna Pide Gerriandi, Aqila Aqhnia Fayza Gesnita Nugraheni Gina Yola Okvitasari Grace Sela Amanda Kurniawan Graciella Reyza Irvandy Gusti Noorrizka V Gusti Noorrizka Veronika Ahmad Habshoh Prameswari Hafsyah, Nisriena Wijdan Hanni Prihhastuti Puspitasari Harlih Alvira Pramesti P. N. Hermansyah, Andi I NYOMAN WIJAYA I Nyoman Wijaya Imamatin Nufus Melania Isna Fauziah Kadek Ayu Happy Calista Nova Lailatul Maghfiroh Latifa Nursyabania Liza Pristianty Lubby Razan Fawwaz Lu’lukul Ilma Nabila Insani Mahardian Rahmadi Mailana, Pinta Achutiara Mar'atun Qonyta Medyna Prastiwi Miftahul Nabighoh Kuswardahningrum Muhammad Fathurrahman Muhammad Rosyid Ridho Muhammad Sultoni Fajar Subekti NABILA, MUTIARA Nadhifa Dalila Syafitri Nadhifa Razani Aksan Putri Nadhira Fatharani Nadila Fauziah Efendy Nafiladiniaulia Jihanwasila Natalie, Rachel Natasha Gebyta Fajrin Naufal Abiyyu Tetuko Aji Noer Halimatus Sya’baniyah Noorrizka V, Gusti Nur Fadhilah Nur Hayati Noviyatus Sholehah Nur Sefianty Kusuma Ningrum Nurlaili Oksa Nodyayu Satiti Pratiwi, Yayan Shanty Ratna Princesa Renata Anindya Mubarok Priyandani, Yuni Putri Cahya Alisia Putri Dwi Widowati Putri, Anindita Pratama Putri, Anindita Pratama Putri, Azzahra Sefiansyah Nabila Qatrunnada Rafifa Zalfani Rahayu, Titik Puji Renata Diva Erifiannisa Rifanza Ghifarri Rahman Rival Yoga Sena Rosita, Efrita Mega Rosita, Efrita Mega Saidah Usman Balbeid Septivani Nur Syahbana Sihab, Fawaz Silvia Arlily Desyanti Sitya Fibriani Steven Adrian Sugianto, Michelle Angelina Sumarno . Syaffa Amalia Latifah Takiya, Trisya Nadita Tarissa Sekar Ayunda Tarisya Dinda Saraya Tessa Amanda Savetri Tis'a Febriyanti Toetik Aryani Umi Athijah Umi Athiyah, Umi Veronika Earline Pudji Wahyu Utami Wahyu Utami, Wahyu Woronegoro, Ambarsari Yuni Priyandani Yuniarti Dwi Fatmasari Yunita Eliyana Zannuba Tazkia Azizah Zulkamain, Bambang Subakti Zulkarnain, Bambang Subakti