Dari profil kesehatan Indonesia tahun 2008 yang diterbitkan Kemenkes menunjukkan angka kasus hepatitis C sebanyak 7234 kasus di tahun 2008 dimana hemodialisis merupakan faktor terbanyak. Penularan itu kemungkinan disebabkan oleh penggunaan dialyzer reuse, transfusi darah, serta praktek pengendalian infeksi yang tidak sesuai standar di ruang hemodialisis. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan terapi Hepatitis C pada pasien diabetes dan hipertensi yang menjalani hemodialisis dengan co-infeksi Hepatitis C di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta. Cohort prospektif dengan design universal sampling. Pengambilan data berlangsung selama 3 bulan. Data dianalisis menggunakan program Statistical Package for Social Sciences (SPSSĀ® 22) kemudian disajikan dalam bentuk narasi, tabular maupun diagram. Total populasi sampel adalah 172 dimana 60 diantaranya diketahui terinfeksi hepatitis C. Berdasarkan jenis kelamin, perempuan lebih banyak terinfeksi hepatitis C di bandingkan laki-lakiĀ yaitu 60% pada perempuan dan 40% pada laki-laki. Sebanyak 26. 6 % pasien yang menjalani hemodialsis yang terinfeksi hepatitis C adalah pasien hipertensi sedangkan 31.6 % diantaranya adalah pasien diabetes, namun 41.6% diantaranya adalah pasien hipertensi dengan diabetes komplikasi. Hepatitis lebih banyak ditemukan pada perempuan dan Ribavirin merupakan terapi Hepatitis C yang ditemukan pada semua pasien yang menjalani hemodialisis dengan komplikasi hepatitis C di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta.