Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

DEVIASI FORMULASI ROMANCE DALAM NOVEL ELLE ET LUI KARYA MARC LÉVY Tania Intan; Ferli Hasanah
Metahumaniora Vol 10, No 1 (2020): METAHUMANIORA, APRIL 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v10i1.26957

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap adanya deviasi formulasi romance pada novel Elle et Lui karya Marc Lévy. Pendekatan metodologis yang digunakan adalah analisis struktural dengan perspektif kajian sastra feminis. Landasan teoretis yang menjadi kerangka penelitian ini di antaranya gagasan Radway, Modlesky, serta Gill dan Herdierckerhoff, yang diapropriasi untuk mengupas aspek-aspek naratif romance yang meliputi alur, tokoh, dan sudut pandang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada penyimpangan formulasi terutama pada komponen alur dan sudut pandang meskipun novel ini berakhir bahagia sesuai dengan pola romance. Bila genre romance umumnya berfokus pada protagonis perempuan seabagai penggerak cerita, novel Elle et Lui (dan juga ternyata pada novel-novel Marc Lévy lainnya) cenderung berpusat pada protagonis laki-laki yang meskipun digambarkan memiliki kelemahan, namun tetap berkarakter pahlawan dan teladan. Narator pada novel tersebut merupakan orang ketiga tunggal yang maha tahu dan dapat berada di beberapa tempat sekaligus, sehingga tidak sesuai dengan formulasi romance standar. Deviasi yang terjadi dapat diargumentasikan sebagai strategi Marc Lévy untuk keluar dari formulasi standar sebuah novel romance yang pada umumnya ditulis oleh perempuan, dan juga karena karakter penulisannya yang sinematografis.
PENGENALAN TOKOH DAN KARYA SASTRA PERANCIS BAGI SISWA PEMBELAJAR BAHASA PERANCIS DI SMAN 1 PURWAKARTA Ferli Hasanah; Mega Subekti; Vincentia Tri Handayani
Dharmakarya Vol 8, No 3 (2019): September 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.3 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v8i3.19799

Abstract

Kegiatan yang dilaksanakan pada bulan oktober 2018 ini mengakomodasi kebutuhan siswa-siswa SMAN 1 Purwakarta yang mempelajari bahasa Perancis untuk dapat mengenal tokoh dan karya sastra Perancis. Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini sesuai dengan alur riset penelitian yang membahas karya sastra frankofon. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan para pembelajar pemula bahasa Perancis dapat memperoleh pengetahuan yang lebih luas mengenai karya sastra frankofon sehingga tumbuh motivasi yang kuat untuk melanjutkan belajar Bahasa Perancis ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan metode belajar mengajar, kegiatan telah berhasil dilaksanakan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah tumbuhnya minat siswa terhadap literatur Frankofon khususnya karya-karya klasik. Dari penelusuran minat siswa berdasarkan angket yang telah diberikan, diketahui sebanyak 80% peserta kegiatan berpendapat bahwa pengetahuan mengenai tokoh dan karya sastra Perancis dan penggunaan teks sastra dalam kegiatan pembelajaran sangat bermanfaat untuk mengasah kompetensi berbahasa.
SRATEGI BELAJAR EFEKTIF BAGI PEMBELAJAR PEMULA BAHASA PERANCIS DI MADRASAH ALIYAH NEGERI MODEL BABAKAN CIWARINGIN MAJALENGKA-CIREBON Ferli Hasanah; Nurul Hikmayaty Saefullah
Dharmakarya Vol 6, No 4 (2017): Desember
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.318 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v6i4.14851

Abstract

Kegiatan PPM yang berjudul Strategi Belajar Efektif Bagi Pembelajar Pemula Bahasa Perancis Di Madrasah Aliyah Negeri Model Babakan Ciwaringin Majalengka-Cirebon bertujan untuk memberikan pengarahan dan pengetahuan mengenai stategi belajar efektif bahasa Perancis yang tepat bagi pembelajar pemula sehingga dapat meminimalisir berbagai kesalahan dalam proses belajar. Adapun  kelompok Sasaran kegiatan ini yaitu siswa-siswa pembelajar pemula bahasa Perancis di MAN tersebut. Berkat antusiasme peserta, dukungan wali kelas dan kepala sekolah terhadap pelaksanaan kegiatan serta dana pendukung dari universitas kegiatan ini terlaksana dengan baik. Luaran dari kegiatan ini adalah dibuatnya modul Gramatika I dan draft artikel kegiatan PPM 
MAKNA REALISME MAGIS DALAM NOVEL JOURS DE COLÈRE DAN ’ENFANT MÉDUSE KARYA SYLVIE GERMAIN Ferli Hasanah; Mega Subekti; Vincentia Tri Handayani
LITERA Vol 17, No 3: LITERA NOVEMBER 2018
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v17i3.19990

Abstract

AbstrakDalam sastra, realisme magis dianggap sebagai alat yang ampuh untuk menunjukkan perlawanan terhadap kolonialisme dan neokolonialisme, terutama di negara berkembang yang sebagian besar masyarakatnya digambarkan masih menderita akibat efek destruktif kolonialisme. Penelitian bertujuan mendeskripsikan makna realisme magis dalam novel Jours de Colère dan l’Enfant Méduse karya Sylvie Germain. Berbeda dengan definisi genre fantastique (Todorov, 1970), realisme magis hadir sebagai bagian wajar dan tak terpisahkan dari cerita yang realis (Chanady, 1985). Realisme magis yang ada dalam kedua novel ini ada pada mitos, legenda, dan dongeng yang tergambar dalam narasi, deskripsi, maupun tokoh-tokohnya. Sejalan dengan Eugene Arva (1995) yang mengungkapkan bahwa realisme magis adalah jalan untuk mengungkapkan trauma yang tidak bisa diungkapkan, tokoh-tokoh dalam kedua novel memiliki pengalaman traumatis baik yang disaksikan maupun yang dialami sendiri. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif analitis, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hal-hal magis yang melekat pada tokoh-tokoh di kedua novel dapat diargumentasikan bermakna sebagai strategi untuk mengungkapkan berbagai kejadian ekstrem yang ada dalam novel seperti kekerasan seksual dan pembunuhan. Penggunaan realisme magis ini tidak berfungsi untuk membuat pembaca memahami, namun untuk merasakan peristiwa yang terjadi.Kata Kunci: realisme magis, le mal, fantasi, traumaAbstractThis paper is intended to reveal the meaning of magical realism in the novels of Sylvie Germain's Jours de Colère l’Enfant Méduse. In contrast to the definition of the genre fantastique (Todorov, 1970), magical realism is present as a reasonable and inseparable part of a realist story (Chanady, 1985). The magical realism that exists in these two novels lies in myths, legends, and fairy tale that are depicted in the narration, description, and characters. Eugene Arva (1995) revealed that magical realism is a way to express unexplained trauma, the characters in both novels have traumatic experiences both witnessed and experienced by themselves. By using a qualitative approach and analytical descriptive method, the results of this study indicate that the magical things inherent in the characters in both novels can be argued as a strategy to express extreme events experienced such as sexual violence and murder. The use of magic realism is not working to make the reader understand, but to feel the events that occurred.Keywords: Magical realism, evil, fantasy, trauma
Penggunaan Buku Ajar Cosmopolite 1 untuk Pembelajaran Français Langue Étrangère Tania Intan; Vincentia Tri Handayani; Ferli Hasanah
Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.934 KB) | DOI: 10.30872/diglosia.v4i1.82

Abstract

Textbooks have a very important function in education because they facilitate the teaching and learning process for teachers and learners. Teaching material is considered good if it contains educational content that facilitates learners learning actively and independently. This research was conducted to evaluate the use of Cosmopolite 1 textbooks in learning French in the French Literature Study Program at Padjadjaran University. The study was conducted using a combination of quantitative and qualitative methods, and data were collected in January 2020 through filling out questionnaires and literature studies, for later review descriptively. The lecturer respondents consisted of three people who supported Basic French, while the student respondents consisted of thirty people who were chosen based on the lecturers' recommendations. The evaluation results showed that the Cosmopolite 1 was rated positively by the lecturer and student respondents. Besides, the book fulfils the criteria of self-instructional, self-contained, stand-alone, adaptive, and user friendly. The recommendation made from this research is that an evaluation should always be carried out on all elements of learning, including textbooks.
Resiliensi Perempuan Korban Kekerasan Seksual dalam Metropop Scars and Other Beautiful Things karya Winna Efendi Tania Intan; Ferli Hasanah
Belajar Bahasa Vol 6, No 2 (2021): BELAJAR BAHASA : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indone
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v6i2.5757

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan resiliensi perempuan sebagai korban kekerasan seksual di dalam novel Scar and other beautiful things(2020) karya Winna Efendi. Metode yang diterapkan untuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan kritik sastra feminis. Data yang terdiri dari kata, frasa, dan kalimat di dalam novel tersebut dikumpulkan dengan teknik simak catat setelah melalui pembacaan tertutup. Data selanjutnya dikategorisasi, diinterpretasi, dan dikaji dengan teori-teori yang relevan dengan permasalahan kekerasan seksual dan resiliensi perempuan. Penelitian ini memperlihatkan bahwa kekerasan seksual merupakan bentuk ekspresi maskulinitas dan penegasan kekuasaan. Kekerasan seksual juga berkaitan dengan stereotip perempuan sebagai korban yang disalahkan karena dianggap berpakaian terbuka sehingga mengundang hasrat laki-laki. Tokoh Harper pun memperlihatkan resiliensi untuk keluar dari situasi traumatis yang tidak menguntungkannya dengan bantuan dari sistem pendukungnya yaitu keluarga, sahabat, dan pacarnya. Melalui novel Scars, terungkap kritik pengarang mengenai kasus kekerasan seksual yang kerap menimpa perempuan (maupun laki-laki). Kenyataan memperlihatkan bahwa pelakunya sering tidak mendapatkan hukuman yang adil, dan yang sering terjadi, korban yang seharusnya dilindungi dan mendapatkan hak konseling cenderung dikriminalisasi.
EDUKASI BUDAYA JAJAN SEHAT PADA SISWA-SISWI SDN JATINANGOR (ANALISIS SITUASIONAL DAN RENCANA SOLUSI) Tania Intan; Vincentia Tri Handayani; Ferli Hasanah
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 3, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.994 KB) | DOI: 10.33330/jurdimas.v3i1.366

Abstract

Artikel ini merupakan analisis situasional mengenai ‘budaya jajan’ khususnya pada siswa SDN Jatinangor. Untuk menjawab permasalahan mengenai budaya jajan yang berdampak pada kesehatan, telah disusun rencana solusi oleh tim pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat dari Universitas Padjadjaran yang terdiri dari tiga orang dosen dan lima orang mahasiswa. Rangkaian kegiatan yang merupakan intervensi edukatif akan dilakukan dengan menggunakan metode penyuluhan dan permainan. Kegiatan PKM dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap penyelenggaraan, dan tahap evaluasi dan pelaporan. Hasil kajian sementara menunjukkan bahwa budaya jajan anak perlu mendapatkan perhatian dari orang tua dan sekolah. Orang tua memiliki kuasa untuk mempengaruhi dan mengendalikan kebiasaan tersebut, sedangkan sekolah dapat membuat kebijakan mengenai jajanan yang dapat dikonsumsi para siswanya.
Peningkatan Kualitas Hidup Di Masa Pandemi Covid-19 dengan Penerapan Pola Hidup Sehat Tania Intan; Ferli Hasanah; Sri Rijati Wardiani; Vincentia Tri Handayani
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 4, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v4i1.834

Abstract

Abstract: Good living behavior is a community habit that upholds health aspects, such as managing cleanliness and environmental health, maintaining physical and psychological fitness, and providing adequate nutritional intake to achieve good health standards. Community Service Activities regarding the culture of healthy living during this pandemic were carried out by a teaching team from the Faculty of Humanities Sciences, Padjadjaran University. The activity method used is education with techniques of extension, consultation, and diffusion of knowledge which are all held virtually. To obtain comprehensive data, the implementation team distributed a questionnaire about the culture of healthy living to the primary target public, namely students of the Faculty, and the secondary target public, namely student families. Activities were carried out in July 2020 in three stages, namely the preparation, implementation, and evaluation stages. The results of the activity showed that PPM activities regarding healthy cultural behavior to the public of students and their families were well organized and following the protocol for preventing the transmission of Covid-19. Also, it is known that the biggest impact of a pandemic is economic. Keywords: covid-19; culture of healthy living; pandemic; virtual socialization  Abstrak: Perilaku hidup sehat adalah kebiasaan masyarakat yang menjunjung tinggi aspek-aspek kesehatan, seperti pengelolaan kebersihan dan kesehatan lingkungan, menjaga kebugaran fisik dan psikis, serta pemberian asupan nutrisi yang cukup sehingga tercapai standar kesehatan yang baik. Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat tentang budaya hidup sehat di masa pandemi ini dilakukan oleh tim pengajar dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran. Metode kegiatan yang digunakan adalah pendidikan dengan teknik penyuluhan, konsultasi, dan difusi ilmu pengetahuan yang seluruhnya diselenggarakan secara virtual. Untuk mendapatkan data yang komprehensif, tim pelaksana mendistribusikan angket mengenai budaya hidup sehat pada publik sasaran primer, yaitu mahasiswa, dan publik sasaran sekunder, yaitu keluarga mahasiswa. Kegiatan dilakukan pada bulan Juli 2020 dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan PPM mengenai perilaku budaya sehat kepada publik mahasiswa dan keluarganya telah terselenggara dengan baik dan sesuai dengan protokol pencegahan penularan Covid-19. Selain itu diketahui bahwa dampak terbesar dari pandemi adalah ekonomi. Kata kunci: budaya hidup sehat; Covid-19; pandemic; sosialisasi virtual
Cinta, kematian, dan perempuan, dalam kumpulan cerpen Jatuh cinta adalah cara terbaik untuk bunuh diri karya Bernard Batubara Tania Intan; Ferli Hasanah
Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 22, No 2 (2021): Mei - Oktober
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan relasi di antara cinta, kematian, dan perempuan, yang ditampilkan di dalam empat cerpen dari kumpulan cerpen “Jatuh Cinta Adalah Cara Terbaik untuk Bunuh Diri”karya Bernard Batubara. Data dikumpulkan dengan studi pustaka dan dikaji dengan metode deskriptif analisis. Kajian dilakukan dengan pendekatan psikologi sastra serta kritik sastra feminis. Landasan teoretis tentang kematian dan bunuh diri yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Durkheim, Freud, dan Camus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cinta menjadi penyebab atau motif tindak bunuh diri (fisik atau mental) yang dilakukan para protagonis. Bunuh diri yang dilakukan para tokoh dikategorikan sebagai bunuh diri egoistik dan fatalistik. Sosok perempuan dalam cerpen dicitrakan sebagai perempuan setia dan berkarakter negatif (femme fatale). Perempuan juga ditampilkan memiliki kuasa dalam relasi percintaan. Secara keseluruhan, cinta yang ditampilkan Bernard Batubara di dalam cerpen-cerpen tersebut bersifat kelam, tidak menyenangkan, dan bahkan mematikan. 
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Ferli Hasanah; Prima Agustina Mariamurti; Mega Subekti
Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat Vol 11, No 4 (2022): Desember, 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v11i4.32821

Abstract

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi ini dilakukan oleh tim pengajar dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran. Metode kegiatan yang digunakan adalah difusi ilmu pengetahuan yang seluruhnya diselenggarakan secara virtual. Khalayak sasaran pada kegiatan ini adalah masyarakat secara umum, khususnya siswa/siswi SMA. Mitra kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah SMAN 1 Rancaekek, SMAN Tanjungsari, SMA 2 Serang, dan Ummahathul Ghad PPI Tarogong Garut. Kegiatan dilakukan pada bulan Februari 2021 dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan ini dilaksanakan melalui rangkaian lomba dan tiga webinar yang mengusung tema pemberdayaan perempuan. Dengan melihat partisipasi aktif dan jumlah peserta berbagai kegiatan yang dilaksanakan, hasil kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat mengenai pemberdayaan perempuan ini telah terselenggara dengan baik.This Community Service activity on empowering women through the use of information and communication technology was carried out by a teaching team from the Faculty of Cultural Sciences, Padjadjaran University. The method of activity used is the diffusion of knowledge, all of which are held virtually. The target audience for this activity is the general public, especially high school students. The partners of this Community Service activity are SMAN 1 Rancaekek, SMAN Tanjungsari, SMA 2 Serang, and Ummahathul Ghad PPI Tarogong Garut. The activity held on February 2021 in three stages: preparation, implementation, and evaluation stages. This activity was carried out through a series of competitions and three webinars with the theme of women's empowerment. By looking at the active participation and the number of participants in the various activities carried out, the results of the activities show that this Community Service activity regarding women's empowerment has been carried out well.