Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) konsentrasi herbesida Oxyfluorfen berpengaruh nyata terhadap pengendalian gulma dan pertumbuhan serta hasil bawang merah, dan (2) konsentrasi herbisida 2,5 ml Oxyfluorfen/l air memberikan pengaruh paling baik terhadap penekanan gulma, tinggi tanaman, jumlah daun, diameter umbi, bobot umbi segar per rumpun, bobot umbi kering per rumpun dan per petak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pengaruh konsentrasi herbisida Oxyfluorfen terhadap pengendalian gulma dan pertumbuhan serta hasil bawang merah, dan (2) konsentrasi herbisida Oxyfluorfen optimum yang memberikan hasil bawang merah tertinggi. Percobaan dilaksanakan di Desa Limbangan Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes Jawa Tengah, dari bulan April sampai dengan Juni 2013. Metode percobaan yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Terdiri dari konsentrasi herbisida Oxyfluorfen, serta diulang empat kali. Perlakuan konsentrasi herbisida Oxyfluorfen yang diuji adalah sebagai berikut : : A (0 ml Oxyfluorfen/l air), B (0,5 ml Oxyfluorfen/l air), C (1,0 ml Oxyfluorfen/l air), D (1,5 ml Oxyfluorfen/l air), E (2,0 ml Oxyfluorfen/l air), dan F (2,5 ml Oxyfluorfen/l air).Konsentrasi herbisida 1,5 ml Oxyfluorfen/l air memberikan bobot umbi kering tertinggi yaitu 1,99 kg per petak atau setara dengan 13,27 ton per hektar.