Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Data Suhu, Konduktifitas, Dan Aliran Panas Untuk Menafsir Struktur Bawah Permukaan Daerah Air Putih Lebong Utara Purwanto, Andik
GRADIEN : Jurnal Ilmiah MIPA Vol 3, No 2 (2007): (Juli 2007)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.203 KB)

Abstract

The measurement had been conducted at 50cm depth on Air Putih’s area, which is used needle probe. Thetransient heating of needle probe is used to measure the thermal conductivity and shallow depth temperature. Thetemperatures that have been measured are 17.42-52.930 C and the highest value of heat flow that have been measuredis 0.55 W/ m. K. Temperature measurements at shallow depths contain useful information about features of thegeological structures in Air Putih area. Essentials similarity between thermal and magnetic prospecting make itpossible to apply to thermal prospecting modification of the rapid method characteristic point developed for magneticprospecting. The interpretation result, which is used characteristic points, is the upper edge location of anomaly at 12.13 m below the surface   
Perbedaan Hasil Belajar Antara Model Pembelajaran Clis (Children’s Learning In Science) Dengan Menggunakan Media Kit IPA di SMP Negeri 21 Kota Bengkulu Novi Ade Suryani; Indra Sakti; Andik Purwanto
PendIPA Journal of Science Education Vol 2, No 1 (2018): February
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pendipa.2.1.113-116

Abstract

 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui hasil belajar dengan model pembelajaran  CLIS (Children’s  Learning in Science) menggunakan Media Kit IPA di SMP Negeri 21 Kota Bengkulu. (2). Mengetahui hasil belajar dengan model pembelajaran  CLIS (Children’s  Learning in Science) tanpa menggunakan Media Kit IPA di SMP Negeri 21 Kota Bengkulu. (3). Untuk mengetahui  seberapa besar perbedaan hasil belajar fisika antara model pembelajaran CLIS (Children’s  Learning in Science) yang menggunakan media kit IPA dan tidak menggunakan Media Kit IPA di SMP Negeri 21 Kota Bengkulu. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan sampel terdiri dari dua kelas. Instrumen penelitian ini berupa 10 butir soal berbentuk pilihan ganda yang dibagi dalam tiga tahapan pembelajaran. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis uji-t. Hasil dari penelitian ini bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa dengan model pembelajaran CLIS  (Children’s Learning In Science) menggunakan media kit IPA diperoleh rata-rata sebesar 65,26, sedangkan hasil belajar yang dicapai siswa dengan model pembelajaran (Children’s Learning In Science) tanpa menggunakan media kit IPA sebesar 61,67, dengan hasil perhitungan thitung sebesar 2,813.Kata kunci: Model Pembelajaran CLIS (Children’s  Learning in Science), Media Kit IPA, hasil belajar.
Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Usaha dan Energi Kelas X IPA SMAN 3 Bengkulu Tengah Novita Darma Anggraini; Andik Purwanto; Indra Sakti
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 1 No. 3 Desember (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jkf.1.3.20-27

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan keterampilan proses sains siswa yang diajar menggunakan model inkuiri terbimbing dengan siswa yang menggunakan pendekatan sainstifik dan menentukan pengaruh pembelajaran fisika dengan menggunakan model inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains siswa. Penelitian ini menggunakan dua desain yaitu Quasi Eksperimen design dan pre-experimental design. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrument berupa tes keterampilan proses sains. Data kemuadian dianalisis dengan analisis statstik kuantitatif dengan mencari nilai rata-rata, standar deviasi, varians, homogenitas, dan normalitas data serta dengan menggunakan uji-t dua sampel indpenden. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik sampling purposive yang diperoleh kelas X IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X IPA 3 sebagai kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan terdapat perbedaan  pendekatan sainstifik dengan model inkuiri terbimbing dengan siswa yang menggunakan pendekatan sainstifik terhadap keterampilan proses sains siswa yaitu thitung 3,69 > ttabel 2,00, maka terdapat pengaruh penggunaan inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains siswa. Besar pengaruh yaitu sebesar 7,00 dengan interpretasi kuat. Sehingga disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan proses sains antara siswa yang diaajar dengan model inkuiri terbimbing dengan siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan sainstifik dan terdapat pengaruh pembelajaran fisika dengan menggunakan model inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains siswa pada usaha dan energi kelas X IPA SMAN 3 Bengkulu Tengah.
Pengaruh Project Based Learning (PJBL) Model Terhadap Penguasaan Konsep Fisika Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kota Bengkulu Yulia Monika; Afrizal Mayub; Andik Purwanto
Jurnal Kumparan Fisika Vol 1, No 2 Agustus (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.25 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.2.25-30

Abstract

Penelitian  bertujuan untuk mengetahui pengaruh  pembelajaran PJBL (Project Based Learning)  terhadap penguasaan konsep fisika peserta didik dan mengetahui respon peserta didik terhadap pembelajaran PJBL (Project Based Learning ).Penelitian Eksperimen ini dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas X IPA 5 yang berjumlah 26 orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada pertemuan pertama nilai rata-rata hasil tes awal siswa sebesar 38,84 dan nilai tes akhir siswa sebesar 85.  Terdapat peningkatan nilai siswa dari rata-rata nilai tes awal siswa semula 38,84 menjadi rata-ratanya sebesar 85 pada nilai tes akhirnya. Pada pertemuan kedua kedua didapatkan nilai rata-rata tes awal siswa sebesar 38,84 dan nilai rata-rata tes akhir sebesar 83,84 disini terlihat peningkatan nilai siswa dari rata-rata nilai tes awal siswa semula 38,84 menjadi rata-ratanya sebesar 83,84 pada nilai tes akhirnya. Pada pertemuan ketiga dan didapatkan nilai rata-rata tes awal siswa yaitu sebesar 42,30 Setelah melakukan pembelajaran berbasis proyek maka siswa diberikan tes akhir dan didapatkan nilai tes akhir siswa yaitu sebesar 85,38. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) berpengaruh terhadap penguasaan konsep fisika dan respon siswa di kelas X SMA  Negeri 1 Kota Bengkulu. Kata kunci :  Model Pembelajaran Project Based Learning, Lembar Kerja Peserta Didik, Penguasaan Konsep  Fisika Siswa dan Respon Siswa
Penerapan Discovery Learning Model dengan Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Konsep Kalor dan Perpindahan Kalor Desta Kartikasari; Rosane Medriati; Andik Purwanto
Jurnal Kumparan Fisika Vol 1, No 2 Agustus (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.203 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.2.1-7

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan kemampuan berpikir kritis siswa. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA 1 MAN 2 Kota Bengkulu yang berjumlah 31 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu tes kemampuan berpikir kritis dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa meningkat dari siklus I sampai siklus III. (1) Aktivitas belajar siswa meningkat dari skor rata-rata 24 (kategori baik) pada siklus I menjadi sebesar 26 (kategori baik) pada siklus II  kemudian meningkat lagi pada siklus III menjadi 28,5 (kategori baik); (2) Kemampuan berpikir kritis siswa meningkat dari siklus I dengan persentase nilai rata-rata sebesar 72,04% (kategori cukup) menjadi 77,96% (kategori baik) pada siklus II, kemudian meningkat lagi menjadi 82,26% (kategori baik) pada siklus III. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model discovery learning dengan pendekatan saintifik dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan aktivitas belajar siswa kelas XI MIA I MAN 2 Kota Bengkulu pada konsep kalor dan perpindahan kalor. Kata Kunci      : Discovery Learning Model, Pendekatan Saintifik, Kemampuan Berpikir Kritis,  Aktivitas Belajar Siswa
PENGEMBANGAN MODUL SUHU DAN KALOR DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MELATIHKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK DI SMA Heni Fadilah; Dedy Hamdani; Andik Purwanto
Jurnal Kumparan Fisika Vol 4, No 3: Desember 2021
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jkf.4.3.185-192

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan modul suhu dan kalor dengan pendekatan saintifik untuk melatihkan literasi sains peserta didik di SMA; 2) mengetahui karakteristik modul suhu dan kalor yang dikembangkan dengan pendekatan saintifik untuk melatihkan literasi sains peserta didik di SMA; dan 3) mengetahui kelayakan penggunaan modul suhu dan kalor dengan pendekatan saintifik untuk melatihkan literasi sains peserta didik di SMA. Penelitian ini dilakukan dengan desain 4-D yang memiliki empat tahap yaitu tahap Define (Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan, dan Desseminate (Penyebaran), namun pada penelitian ini hanya dilaksanakan sampai tahap Develop. Instrumen penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi ahli yang berisi aspek materi, aspek karakteristik modul, aspek bahasa dan aspek media. Adapun karakteristik modul yang dikembangkan, terdapat langkah pendekatan saintifik pada konsep dan lembar kegiatan mandiri. Terdapat soal teori, soal hitungan dan soal literasi sains untuk melatihkan kemampuan literasi sains peserta didik. Berdasarkan hasil uji validasi produk oleh ahli diperoleh skor rata-rata dengan persentase 75% untuk aspek materi, 84,37% untuk aspek karakteristik modul, 83,33% untuk aspek bahasa, dan 79,16% untuk aspek media, sehingga total skor rata-rata adalah 80,46% yang termasuk ke dalam kategori sangat baik. Dengan demikian modul suhu dan kalor dengan pendekatan saintifik untuk melatihkan literasi sains peserta didik di SMA menjadi produk jadi yang layak digunakan untuk uji lapangan. Kata kunci: Suhu dan kalor, pendekatan saintifik, literasi sains                                                                                              ABSTRACT This research aimed to: 1) develop a temperature and heat module with a scientific approach to train students' scientific literacy in high school; 2) find out the characteristics of the temperature and heat module that was developed with a scientific approach to practicing scientific literacy of students in high school; and 3) determine the feasibility of using a temperature and heat module with a scientific approach to practice scientific literacy of students in high school. This research was carried out with 4-D design that had four stages, namely the Define, Design, Develop and Desseminate stages, but in this research it was only carried out until the Develop stage. This is an expert validation sheet that contains material aspects, aspects of module characteristics, language aspects and media aspects, while the module characteristics are developed, there is a scientific approach to the concepts and independent activity sheets, there are theoretical questions, calculation questions and scientific literacy questions to practice the ability of students. Based on the results of the product validation test by the expert obtained an average score of 75% for the material aspect, 84.37% for the module characteristic aspect, 83.33% for the language aspect, and 79.16% for the media aspect , so that the total average score is 80.46% which is included in the excellent category, thus the temperature and heat module with  scientific approach to practice scientific literacy of students in high school into a finished product that is suitable for field testing. Keywords: Temperature and heat, scientific approach, scientific literacy
Penerapan Creative Problem Solving Model untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Siswa Kelas XI MIA 4 MAN 2 Kota Bengkulu Intan Sagita; Rosane Medriati; Andik Purwanto
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 1 No. 3 Desember (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.479 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.3.1-6

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas XI MIA 4 MAN 2 Kota Bengkulu sebanyak 35 orang. Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, obsevasi, dan refleksi. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu lembar observasi aktivitas guru dan siswa dan tes kemampuan pemecahan masalah. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif untuk melihat peningkatan aktivitas belajar siswa dan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa. Hasil analisis data menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus I dengan rata-rata skor sebesa 24 (kategori baik), siklus II sebesar 26,5 (kategori baik), dan siklus III sebesar 28 (kategori baik). Kemampuan pemecahan masalah pada siklus I sebesar 71,69 dengan kategori sedang dan ketuntasan belajar secara klasikal 60% (belum tuntas secara klasikal), pada siklus II kemampuan pemecahan masalah sebesar 78,71 dengan kategori sedang dan ketuntasan belajar klasikal 77,14 (belum tuntas secara klasikal), dan pada siklus III kemampuan pemecahan masalah sebesar 86,94 dengan kategori tinggi dan ketuntasan belajar secara klasikal 88,57 (tuntas secara klasikal). Bedasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model creative problem solving dapat meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan pemecahan masalah siswa.Kata kunci: Model Creative Problem Solving, Aktivitas Belajar, Kemampuan Pemecahan Masalah.
Penerapan Model Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkat Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik Kelas XI SMAN 1 Mukomuko Siti Fadilah; Andik Purwanto; Eko Risdianto
Jurnal Kumparan Fisika Vol 1, No 2 Agustus (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.955 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.2.8-14

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk mengukur peningkatan sikap ilmiah, hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada konsep Alat-Alat Optik yang dilakukan dalam tiga siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA 4 yang berjumlah 35 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap ilmiah pada siklus I sebanyak 8 siswa pada kategori baik, pada siklus II 23 siswa, dan meningkat pada siklus III 28 siswa. Hasil belajar siswa aspek pengetahuan pada siklus I diperoleh ketuntasan belajar sebesar 60% (belum tuntas), meningkat pada siklus II diperoleh ketuntasan belajar sebesar 80% (belum tuntas), dan meningkat pada siklus III diperoleh ketuntasan belajar sebesar 88,6% (tuntas). Hasil belajar aspek keterampilan pada siklus I diperoleh sebesar 72,26, pada siklus II sebesar 77,8, siklus III sebesar 84, pada predikat terampil. Aktivitas belajar siswa pada siklus I dengan rata-rata skor sebesar 38 pada kategori aktif, siklus II sebesar 42 pada kategori aktif dan siklus III sebesar 46,5 pada kategori aktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan sikap ilmiah, hasil belajar dan aktivitas belajar siswa kelas XI IPA 4 SMAN 1 Mukomuko pada konsep Alat-Alat Optik. Kata  Kunci:  Model  Inkuiri Terbimbing, Sikap ilmiah siswa,  Hasil belajar, Aktivitas  belajar siswa
Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dengan Menerapkan Model Pembelajaran Penemuan Berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik di SMAN 3 Kota Bengkulu Savittriani Savittriani; Andik Purwanto; Eko Swistoro
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 1 No. 1 April (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.489 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.1.56-61

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar  dan kemampuan pemecahan masalah (KPM) peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA 5 yang berjumlah 35 orang. Instrumen peneltian menggunakan lembar observasi dan lembar tes kemampuan pemecahan masalah.  Data diolah dengan menggunakan perhitungan statistik dengan mencari nilai rata-rata dan standar deviasi (SD).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar peserta didik siklus I rata-rata skor sebesar 34 (kategori cukup), siklus II sebesar 41 (kategori baik), dan siklus III sebesar 45 (kategori baik). Hasil rata- rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik siklus I sebesar 72,8 (kategori sedang), meningkat pada siklus II sebesar 79,14 (kategori tinggi), meningkat pada siklus III sebesar 90,11 (kategori tinggi). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran penemuan  berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik dapat meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Kata Kunci: Model Pembelajaran Penemuan, Lembar Kerja Peserta Didik, Kemampuan Pemecahan Masalah.
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa di SMAN 2 Kota Bengkulu Wage Klaudhi Sintya; Andik Purwanto; Indra Sakti
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 1 No. 3 Desember (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.164 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.3.7-12

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan aktivitas belajar siswa X MIPA E SMAN 2 Kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIPA E yang berjumlah 30 orang. Aktivitas siswa dinilai melalui pengamatan lembar observasi aktivitas dengan rentang nilai antara 1 sampai 3. Kemampuan berpikir kreatif diukur menggunakan lembar tes yang berbentuk soal uraian di setiap akhir siklus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus I dengan rata-rata skor sebesar 22,5 pada kategori cukup, siklus II sebesar 25 pada kategori cukup dan siklus III sebesar 27 pada kategori baik. Kemampuan berpikir kreatif siswa pada siklus I diperoleh ketuntasan belajar klasikal sebesar 50% (tuntas), meningkat pada siklus II diperoleh ketuntasan belajar sebesar 93,33% (tuntas), dan meningkat pada siklus III diperoleh ketuntasan belajar sebesar 100% (tuntas). Nilai rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa pada siklus I diperoleh sebesar 72,17, pada siklus II sebesar 82,33, siklus III sebesar 88,83 pada predikat kreatif sampai sangat kreatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan aktivitas belajar siswa di kelas X MIPA E SMAN 2 Kota Bengkulu. Kata  kunci:  Model Pembelajaran  Inkuiri Terbimbing, Kemampuan berpikir kreatif,  Aktivitas  belajar siswa.
Co-Authors Adhan, Haryadi Afrizal Mayub Ahda, Netriani Veminsyah Aisya, Siti Rihhadatul Amalia, Sabila Henfi Anggraini, Jessica Artsheila Anggreani, Vera Aqil, Muhammad Ataurrahman Arincia, Meicella Rizky Bodi Gunawan Cholivatus Sa'diah Cintami, Arizka Dwi Dari, Anggen Dedy Hamdani Dedy Hamdani Denti, Emilia Desta Kartikasari Eko Risdianto Eko Risdianto Eko Swistoro Farooque, Sm Hadismi, Sonia Hanisa Putri, Desy Harianty, Andi Putri Heni Fadilah Indra Sakti Intan Sagita Irwan Koto Irwan Koto, Irwan Istiqomah, Wahyu iswara, Dimas lingga Iwan Setiawan Iwan Setiawan Kartika, Hera Anis Karuniawan, Albet Kashardi, Kashardi Khairunnisa, Novia Lespita, Erin Mantili, Lenni Medriati, Rosane Mixsen, Muhammad Iqbal Muhammad, Adamu Abubakar Nainggolan, Sonya Senita Netriani Veminsyah Ahda Novi Ade Suryani Novita Darma Anggraini Nuranisa, Fadillah Eka Pajri, Ahmad Khairul Pazah, Guti Ameda Pertiwi, Bella Pranata, Dwi Pidi Puji Wahyu Ningsih Putri , Desy Hanisa Putri Johan, Desy Hanisa Putri, Desy H Putri, Desy Hanisa Putri, Desy Hanisa Putri, Prismadian A Rafikah Dalilah Raja Gukguk, Rinarti Refiana, Refiana Risdianto , Eko Rosane Medriati Rozalia, Rozalia Sari, Anna Yunita Sari, Ciawulan Savittriani Savittriani Sefi Indah Lestari Setiani, Ima Siregar, Dennis Jovani Harryson Siti Fadilah Sundari, Titin Sutiyah Sutiyah Syarkowi, Ahmad Tantinta, Sofiyah Uhum, Marvellino Ubaidillah Utama, Tiara Hardyanti Utami, Cindi Nabila Utami, Fityahti Hilya Utami, Mustika Zahfira Wage Klaudhi Sintya Yulia Monika Zalentri, Ega