Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PELAKSANAAN PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN KOMPETENSI INTI KURIKULUM 2013 KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Abdurrahman Aziz; Sutrisno Sutrisno
Teknologi dan Kejuruan: Jurnal Teknologi, Kejuruan, dan Pengajarannya Vol 40, No 1: Februari 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um031v40i12017p031

Abstract

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan pelaksanaan penilaian pada kompe-tensi inti kurikulum 2013 Keahlian Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan penilaian (1) Kompetensi Inti-1 sebesar 87,50% terlaksana baik, penilaian paling ba-nyak menggunakan teknik observasi, dan paling sedikit menggunakan teknik jurnal; (2) Kompetensi Inti-2 sebesar 83,33% terlaksana baik, penilaian terbanyak menggu-nakan teknik observasi, dan paling sedikit menggunakan teknik penilaian antar peser-ta didik; (3) Kompetensi Inti-3 sebesar 91,67% terlaksana baik, penilaian terbanyak menggunakan teknik tes tulis, dan paling sedikit menggunakan teknik penilaian se-cara lisan; (4) Kompetensi Inti-4 sebesar 79,17% terlaksana baik, penilaian terbanyak menggunakan teknik tes praktik, dan paling sedikit menggunakan teknik portofolio.
PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP PEMAHAMAN LARUTAN PENYANGGA DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK Ferdina D. Sulistianingrum; Sutrisno Sutrisno; Muhammad Su'aidy
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 2, No 1 (2017): J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.046 KB) | DOI: 10.17977/um026v2i12017p031

Abstract

Inkuiri terbimbing merupakan pembelajaran inkuiri yang melibatkan peserta didik dalam mengumpulkan dan mengolah data, memahami makna kesimpulan, dan membuat penjelasan. Penelitian ini bertujuan  untuk  (1) mengetahui keterlaksanaan  proses  pembelajaran  inkuiri terbimbing, (2) mendeskripsikan keterampilan proses sains peserta didik melalui penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing, dan (3) mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar kognitif peserta didik. Penelitian ini menerapkan Posttest-only Control Group Quasy Experimental Design. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2 di SMA Negeri 2 Batu. Kelas XI MIA 1 berlaku sebagai kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran ekspositori dan kelas XI MIA 2 berlaku sebagai kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing. Instrumen penelitian ini adalah instrumen perlakuan dan instrumen pengukuran. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran larutan penyangga yang menerapkan pembelajaran inkuiri terbimbing termasuk dalam kategori sangat baik (rerata keterlaksanaan = 95,35%). Keterampilan proses sains peserta didik yang menerapkan pembelajaran inkuiri terbimbing menunjukkan kategori sangat baik (94,70%) dengan rincian (1) keterampilan memprediksi 87,92%, (2) keterampilan mengobservasi 99,17%, (3) keterampilan mengklasifikasikan 93,75%, (4) keterampilan mengukur 95,42%, (5) keterampilan menganalisis 94,00%, (6) keterampilan mengkomunikasikan 95,00%, dan (7) keterampilan menyimpulkan 97,67%. Skor rata-rata hasil belajar kognitif larutan penyangga kelas eksperimen adalah 75,20 yang lebih tinggi dari pada kelas kontrol yang skor rata-ratanya adalah 69,13.
Aktivitas Antibakteri Metabolit Sekunder dari Ekstrak Metanol Biji Alpukat (Persea americana Mill) Rini Retnosari; Sutrisno Sutrisno; Karim Handoyo
JC-T (Journal Cis-Trans): Jurnal Kimia dan Terapannya Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : State University of Malang or Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.644 KB) | DOI: 10.17977/um026v1i12017p016

Abstract

Metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antibakteri telah diisolasi dari ekstrak metanol biji alpukat       (Parsea americana Mill). Proses isolasi diawali dengan ekstraksi menggunakan metanol, dilanjutkan dengan fraksinasi dan pemisahan menggunakan berbagai teknik kromatografi seperti kromatografi cair vakum (KCV) dan kromatografi kolom gravitasi (KKG). Dari proses isolasi tersebut diperoleh komponen K-1 yang berwujud padat dan berwarna putih. Komponen K-1 mempunyai titik lebur 67-70˚C, larut dalam kloroform, etil asetat, dan etanol. Komponen K-1 mempunyai λmaks pada 219,0 nm mengindikasikan adanya transisi π→π* dan 344,0 nm mengindikasikan adanya transisi nπ*. Berdasarkan hasil interpretasi spektrum IR, komponen ini mengandung gugus -OH, gugus -C=O ester, ikatan -CH, dan ikatan C=C. Komponen K-1 diduga golongan saponin. Uji aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus mengindikasikan ekstrak metanol biji alpukat dan komponen K-1 aktif sebagai antibakteri, sehingga kedepannya memiliki prospek bagi pengembangan obat tradisional. An antibacterial activity of secondary metabolite has been isolated from methanol extract of avocado seed (Parsea americana Mill). The isolation process has started with extracting using methanol, then fractioning and purifying by chromatography technique such as vacuum liquid chromatography and gravitation column chromatography. The white solid of K-1 component has been isolated from this process. The melting point of K-1 component was 67-70˚C and dissolved in chloroform, ethyl acetate, and ethanol. K-1 component has λmaks at 219,0 nm (π→π* transition) and 344,0 nm (n→π* transition). Based on IR spectrum interpretation, this component contained –OH group, -C=O group of ester, -CH bond, and C=C bond. K-1 component was predicted as saponin group. The antibacterial activity assay against Escherichia coli and Staphylococcus aureus indicated that methanol extract of avocado seed and K-1 component showed antibacterial activity toward both bacteria, so that this component has future chances for traditional medicine development.
Analisis Terjadinya Flare Berdasarkan Pergeseran Sudut Rotasi Group Sunspot pada Bulan Januari – Maret 2015 Melalui LAPAN Watukosek Mochamad Fatchur Rouf Hasan; Sutrisno Sutrisno; Bambang Setiahadi
JPSE (Journal of Physical Science and Engineering) Vol 1, No 1 (2016): JPSE (Journal of Physical Science and Engineering)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.154 KB)

Abstract

A research to determine the solar activity in the months from January to March 2015, and analyze the characteristics of flare on the rotation angle shifting of the sunspot group of sunspot sample observed, has been conducted. The method was observation and descriptive analysis of quantitative data. Determination of coordinates of sunspot was done using the software IDL. These observations were made in the Aerospace Observation Center (BPD) LAPAN Watukosek. Data were analyzed in the form of a sketch-owned BPD Sunspot LAPAN Watukosek, ie sunspot sketch of months from January to March in 2015 and the data was taken from NOAA. The results showed that the flare is not always the case in large class of sunspot groups, however, the small class was able to produce a flare. Most flares ware occur after experiencing a shift angle in the preceding or following although with angles that were not too large (<10°). The highest solar activity was occurred in January 2015 with the appearance of a sunspot group consisting of as many as 130 in 1063 sunspots. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um024v1i12016p019
RELEVANSI ANTARA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN DENGAN PEKERJAAN YANG DIPEROLEH LULUSAN SMK DI KABUPATEN LOMBOK BARAT Baiq Rina Amalia Safitri; Haris A. Syafrudie; Sutrisno Sutrisno
Lensa: Jurnal Kependidikan Fisika Vol 1, No 2: December 2013
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.618 KB) | DOI: 10.33394/j-lkf.v1i2.206

Abstract

The purpose of the study is to know the information of the relevancy of civil engineering expertise study program on occupation obtained by the graduates of Secondary Vocational School in Lombok Barat regency. Data was gathered by using questionnaire analysis from 50 graduates of civil engineering expertise study program of 2007 and 2008 academic years and data was analyzed by using descriptive technique. The findings show that (1) the relevancy of occupation, expertise, and knowledge for steel construction technique has means of 12.20, 8.92 and 10.37 respectively and those three belong to irrelevant category; (2) the relevancy of occupation, expertise, and knowledge for wood construction technique has means of 38.86, 28.00, and 32.41 respectively, and those three belong to irrelevant category; (3) the relevancy of occupation, expertise, and knowledge for stone and concrete construction technique has means of 70.73, 54.88, and 65.85 and those three belong to relevant category; (4) the relevancy of occupation, expertise, and knowledge for construction sketch has means of  82.04, 65.32, and 81.15, and those three belong to relevant category.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH BERBASIS MOBILE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA Made Wena; Sutrisno Sutrisno; R. Machmud Sugandi; Sugiyanto Sugiyanto
BANGUNAN Vol 28, No 1 (2023): BANGUNAN EDISI MARET
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v28i12023p%p

Abstract

Abstrak:tujuan penelitian ini adalah: mengetahui perbedaan hasil belajar antara mahasiswa yang belajar dengan model pembelajaran pemecahan masalah berbasis mobile learning dibandingkan mahasiswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian ekpsperimen. Kelompok sampel yang mengalami perlakukan disebut disebut kelompok eksperimen, sedang kelompok sampel yang tidak mengalami perlakuan disebut kelompok kontrol. Untuk menguji hipotesis yang diajukan digunakan teknik uji t test. Berdasarkan hasil analisis data dapat disipulkan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar disebabkan oleh pembelajaran dengan mengunakan metode pemecahan masalah berbasis mobile learning dengan kelompok yang diajar menggunakan metode pembelajaran pemecahan masalah tanpa mobile learning. Pada sisi lain ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelompok mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dengan kelompok mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah.Kata-kata kunci: Pemecahan Masalah, Mobile Learning, Hasil BelajarAbstract: The purpose of this study is to determine the difference in learning outcomes between students who study using a mobile learning-based problem-solving learning model compared to students who study using conventional learning models. This research is an experimental research. The sample group that underwent treatment was called the experimental group, while the sample group that did not experience treatment was called the control group. To test the proposed hypothesis, the t test technique was used. Based on the results of data analysis, it can be concluded that there is no difference in learning outcomes caused by learning using mobile learning-based problem-solving methods with groups taught using problem-solving learning methods without mobile learning. On the other hand, there are significant differences in learning outcomes between groups of students who have high achievement motivation and groups of students who have low achievement motivation.Keywords: Problem Solving, Mobile Learning, Learning Outcomes
Optimalisasi Pemahaman Asesmen Autentik Berorientasi HOTS Bagi MGMP Kimia Kabupaten Lumajang: - Sutrisno Sutrisno; Parlan Parlan; Husni Wahyu Wijaya; Safwatun Nida; Nur Candra Eka Setiawan
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 6 No. 4 (2024): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v6i4.2338

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru Kimia di MGMP Kabupaten Lumajang dalam menerapkan asesmen autentik yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS). Asesmen autentik berperan penting dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan analitis siswa, yang sangat diperlukan dalam pembelajaran kimia. Namun, penerapan asesmen berbasis HOTS masih terkendala oleh keterbatasan pemahaman dan praktik di lapangan. Melalui pelatihan, pendampingan, dan deseminasi produk asesmen yang dikembangkan dalam program ini, para guru dilatih untuk merancang instrumen penilaian yang lebih efektif dan sesuai dengan konteks lokal. Mitra kegiatan ini terdiri dari SMA, SMK dan MA yang berjumlah 23 sekolahan yang terdiri dari 28 guru Kimia di Kabupaten Lumajang. Metode pengabdian yang digunakan meliputi sosialisasi konsep asesmen autentik, pelatihan penyusunan soal HOTS, serta pendampingan implementasi asesmen di kelas. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan guru dalam merancang dan menggunakan instrumen penilaian yang relevan dengan HOTS. Rata-rata pemahaman guru-guru terhadap merancang dan menggunakan instrumen penilaian yang relevan dengan HOTS adalah sebesar 75,9%. Selain itu, produk asesmen yang dihasilkan dapat diadaptasi dan diterapkan oleh guru untuk mendukung proses pembelajaran kimia yang lebih mendalam dan bermakna. Dengan adanya kolaborasi di antara anggota MGMP, diharapkan kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk pengembangan berkelanjutan dalam peningkatan kualitas pendidikan kimia di Kabupaten Lumajang. Optimizing Understanding of HOTS-Oriented Authentic Assessment for Chemistry MGMP of Lumajang Regency This community service initiative aims to enhance the understanding and skills of Chemistry teachers in the MGMP of Lumajang Regency in implementing authentic assessments oriented toward Higher-Order Thinking Skills (HOTS). Authentic assessments play a critical role in fostering students' critical, creative, and analytical thinking—key competencies in chemistry learning. However, the application of HOTS-based assessments is often hindered by limited understanding and practical experience. Through a comprehensive program of training, mentoring, and dissemination of assessment products, teachers are equipped to design more effective and contextually appropriate assessment instruments. The program involved 28 Chemistry teachers from 23 high schools, vocational schools (SMK), and Islamic high schools (MA) across Lumajang Regency. Activities included the socialization of authentic assessment concepts, training on developing HOTS-oriented questions, and mentoring in implementing these assessments in classrooms. The results demonstrate a significant improvement in teachers’ understanding and ability to create and apply HOTS-relevant assessment instruments. The average understanding of teachers regarding designing and using assessment instruments relevant to HOTS is 75.9%. Furthermore, the assessment tools developed during the program can be adapted and utilized by teachers to promote deeper and more meaningful chemistry learning experiences. Through collaboration among MGMP members, this initiative is expected to serve as a foundation for sustainable efforts to enhance the quality of chemistry education in Lumajang Regency.