Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

PEMISAHAN EMAS DARI BATUAN ALAM DENGAN METODE REDUKTOR RAMAH LINGKUNGAN Dasna, I Wayan; -, Parlan -; Susiyadi, Dwi Mei
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2013: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2013
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memisahkan emas pada batuan alam menggunakan metode natrium bisulfit yang ramah lingkungan. Penelitian terdiri dari tahap-tahap: penetapan kondisi optimum metode natrium bisulfit menggunakan larutan standar emas dan penerapan metode natrium bisulfit pada batuan alam yang berada di salah satu wilayah Jawa Timur. Karakterisasi emas yang dihasilkan dianalisis dengan XRF dan EDX. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi minimum larutan emas yang dapat dipisahkan dengan metode natrium bisulfit adalah 400 ppm. Metode natrium bisulfit dapat memisahkan emas dari batuan alam yang diperoleh pada dua daerah di Jawa Timur dan menghasilkan rendemen sebesar 1,020% serta memiliki kemurnian sebesar 88,12%.
ISOLATION OF SULPHATE POLYGALACTAN FROM Eucheuma alvarezii Doty AND ITS ANTICOAGULANT ACTIVITY ., Sutrisno; ., Parlan; Al-Fath, Hanifah Nur
Indonesian Journal of Pharmacy Vol 24 No 2, 2013
Publisher : Faculty of Pharmacy Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Skip Utara, 55281, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.677 KB) | DOI: 10.14499/indonesianjpharm24iss2pp86-92

Abstract

A sulphate polygalactan carrageenan was isolated from Euchema alvarezii Doty with yield 54.36%. The sulphate polygalactan was fractionated with KCl (aq) 2.5% result of a sulphate polygalactan of soluble fraction with the yield 60.34% and a sulphate polygalactanof insoluble fraction with the yield 34.53%. Based on the properties and supported by IR spectrum, the sulphate polygalactan of soluble fraction is k-carrageenan, whilethe sulphate polygalactan of insoluble fraction is l-carrageenan. Anticoagulant activitiy of the carrageenans were based on their prolongation effects on Activated Partial Thromboplastine Time (APTT) and Prothrombine Time (PT) of sodium citrate. On the assays, the carrageenans exhibited promising anticoagulant activities.Key words: Eucheumaalvarezii Doty, k-carrageenan, l-carrageenan, anticoagulant activity, APTT and PT
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI TUGAS PROYEK BERBANTUAN WEBSITE DI SDN GEGUNUNG KULON, KAB. REMBANG Parlan - -
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2016)
Publisher : usat Standar dan Kebijakan Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v1i1.180

Abstract

Abstrakujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses pembelajaran, mengetahui peningkatan prestasi siswa, dan mendeskripsikan perubahan perilaku siswa dalam pembelajaran PKn melalui tugas proyek berbantuan website. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 Siklus dengan subjek siswa kelas IV SD Negeri Gegunung Kulon, Kabupaten Rembang, semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. Data penelitian dianalisis dengan metode deskriptif komparatif, membandingkan proses dan hasil belajar antara praSiklus, Siklus I dan Siklus II. Hasil penelitian yang dilaksanakan 2 Siklus menunjukkan peningkatan aktivitas siswa sampai 86 persen baik. Hasil belajar siswa juga meningkat ditandai Siklus I nilai rata-rata kelas 67,86 dan ketuntasan mencapai 57 persen. Siklus II nilai rata-rata kelas 78,57 dan ketuntasan 86 persen. Kesimpulan penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat dalam mengikuti pembelajaran serta ada perubahan perilaku siswa untuk mengikuti pembelajaran PKn melalui tugas proyek berbantuan website yang semula pasif menjadi lebih aktif. Semua siswa berminat dalam melaksakanan tugas dan memperoleh pengalaman yang menyenangkan dalam menjelajah website atau internet. AbstractThe objective of this research was to describe learning process, to know how students’ learning achievement improve, and to describe the change of student behavior on civics learning through website-assisted project task. The research was done through two cycles, with grade IV students in SD Negeri Gegunung Kulon throughout the second semester of school year 2014/2015 as the subject. Research data analysis was done using descriptive comparative method, comparing the learning process and result between pra-cycle, first cycle and second cycle. The result showed positive increase of students’ activities as much as 86 percent. The improvement of students’ learning achievement in cycle I could be seen by the class average grade of 67,86 and mastery learning of 57 percent, while in cycle II the class average grade was 78,57 and mastery learning of 86 percent. The conclusion was that students’ learning activities and achievement improved and there was also a changing in students’ behavior in learning civics through website-assisted project task, from passive learning to active learning. Every student showed interest in doing the project and gaining enjoyable experience browsing the internet.
PERJUANGAN PENETAPAN BATAS WILAYAH PERAIRAN LAUT DI INDONESIA Suparlan Suparlan
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 24, No 1 (2011): Pebruari 2011
Publisher : Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1379.296 KB) | DOI: 10.17977/jppkn.v24i1.5484

Abstract

Abstract: Territory is an important element of a country. After the development of the territorial countries foundation, i.e. countries struggling for their boundaries explicitly, countries has tried to put some basis that can be accepted by all parties. Indonesia is a very broad archipelagic state consisting of thousands of islands joined by waters. The position of this country makes it have explicit and clear regulations. The government has struggled by many ways in order to unite thearchipelagic Indonesia. Therefore, Indonesia will not be harmed by other countries. The existing regulations are also hoped harmless for others. Archipelagic conceptions as territorial conceptions in the firther development prove to be the conceptions of institutional politics with wide dimension. It seizes not only geographical physical aspects, but also political, economic, socio-cultural, peacefulness, and forhess aspects. The success ofstruggling in creating archipelagic conceptions thesedays can be categorized asjuridical success. However, it can be a foundation for the development of this country in the future.
Identifikasi Miskonsepsi Siswa pada Topik Ikatan Kimia Serta Perbaikannya dengan Pembelajaran Model ECIRR (Elicit, Confront, Identify, Resolve, Reinforce) Joko Warsito; Subandi Subandi; Parlan Parlan
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 5, No 11: NOVEMBER 2020
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v5i11.14158

Abstract

Abstract: The purpose of this study was to (1) identify and analyze students 'misconceptions on the topic of chemical bonding with the Three-Tier diagnostic test (2) to determine the effectiveness of the ECIRR model in improving student misconceptions (3) to determine the retention of students' conceptual understanding 3 weeks after remedies. This research is a descriptive and quasi-experimental study with the design of One Group Pre - Test Post - Test Design. The research subjects were 33 students of class X IPA in a high school outside Java. The results showed that (1) found 41 types of misconceptions on the topic of chemical bonding (2) remedial learning with the ECIRR model was able to reduce student misconceptions from 61.5% to 22.4%, and (3) retention of students' understanding of remedial results by 82.5 % with very good criteria.Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi dan menganalisis miskonsepsi siswa pada topik ikatan kimia dengan tes diagnostik Three-Tier (2) mengetahui keefektifan model ECIRR dalam memperbaiki miskonsepsi siswa (3) mengetahui retensi pemahaman konsep siswa tiga minggu setelah remidi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan eskperimen semu dengan rancangan One Group Pre - Test Post – Test Design. Subjek penelitian adalah 33 siswa kelas X IPA suatu SMA di luar Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ditemukan 41 jenis miskonsepsi pada topik ikatan kimia (2) pembelajaran remidi model ECIRR mampu mereduksi miskonsepsi siswa dari 61,5% menjadi 22,4%, dan (3) retensi pemahaman siswa hasil remidi sebesar 82,5% dengan kriteria sangat baik.
Penerapan Strategi Pembelajaran Metakognitif PDCA Berbantuan Jurnal Belajar untuk Meningkatkan Self-Efficacy dan Prestasi Belajar Siswa dalam Materi Hidrokarbon Nur Fiki Maharani; Parlan Parlan; Siti Marfuah
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 6, No 8: AGUSTUS 2021
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v6i8.14966

Abstract

Abstract: This research aims to determine the differences in self-efficacy and learning achievement between students who learn with PDCA metacognitive strategy assisted by learning journal (PDCA-JB) and students who learn with conventionally on hydrocarbon materials. The reasrch subjects were grade 2nd science students of Senior High School of Boyolangu in the 2020/2021 school year. The instruments used were multiple choice questions (r = 0.869) and self-efficacy questionnaire (r = 0.722). The result shows that there is a significant difference in self-efficacy and learning achievement between students in PDCA-JB class and the conventional class. Based on N-gain score and d-effect size value, the self-efficacy and learning achievement of students in the PDCA-JB class were higher than those of conventional class. Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan self-efficacy dan prestasi belajar siswa yang belajar dengan strategi metakognitif PDCA berbantuan jurnal belajar (PDCA-JB) dengan siswa yang belajar secara konvensional dalam  materi hidrokarbon. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA SMAN di Boyolangu tahun ajaran  2020/2021. Instrumen yang digunakan adalah soal pilihan ganda (r = 0,869) dan kuisioner self-efficacy (r = 0,722). Analisis data menunjukkan terdapat perbedaan self-efficacy dan prestasi belajar yang signifikan antara siswa kelas PDCA-JB dengan kelas konvensioanl. Skor N-gain dan nilai d-effect size menunjukkan bahwa self-efficacy dan prestasi belajar siswa kelas PDCA-JB mengalami peningkatan lebih tinggi daripada siswa kelas konvensional.
Efektivitas Pembelajaran STEM dengan Model PjBL Terhadap Kreativitas dan Pemahaman Konsep IPA Siswa Sekolah Dasar Indah Yulaikah; Sri Rahayu; Parlan Parlan
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 7, No 6: JUNI 2022
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v7i6.15275

Abstract

Abstract: This study aims to examine the effectiveness of STEM learning with the PjBL model on creativity and conceptual understanding of elementary school students. The Research design used in this study is a quasi experimental design. The research subjects were 60 elementary school students who were divided into 2 homogeneous classes, consisting 30 students in the experimental class and 30 students in the experimental class.  Students in the control class were taught by conventional methods and in the experimental class were taught by STEM learning with the PjBL model. Creativity data was taken with a creativity test instrument with a reliability of 0.84. Data analysis was carried out using ANCOVA followed by the effect size test. The results show that there are differences in students' creativity and understanding of concepts were taught by STEM learning with PjBL and conventional models. The effectiveness of STEM learning with the PjBL model on creativity and understanding of science concepts for elementary school students is significant in large categoriesAbstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas pembelajaran STEM dengan model PjBL terhadap kreativitas dan pemahaman konsep siswa sekolah dasar. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy experimental design. Subjek penlitian 60 siswa sekolah dasar yang terbagi dalam 2 kelas  homogen yaitu 30 siswa di kelas eksperimen dan 30 siswa di kelas eksperimen.Siswa di kelas kontrol dilakukan pembelajaran konvensional dan di kelas eksperimen dilakukan pembelajaran STEM dengan model PjBL.Data kreativitas diambil dengan instrument tes kreativitas dengan reliabilitas 0,84. Anlisis data dilakukan menggunakan ANCOVA dilanjutkan uji effect size. Hasil penelitian menujukkan bahwa ada perbedaan kreativitas dan pemahaman konsep siswa yang dilakukan pembelajarn STEM dengan model PjBL dan konvensional. Efektivitas pembelajaran STEM dengan model PjBL terhadap kreativitas dan pemhaman konsep IPA  siswa sekolah dasar signifikan dengan kategori besar.
PEMISAHAN EMAS DARI BATUAN ALAM DENGAN METODE REDUKTOR RAMAH LINGKUNGAN I Wayan Dasna; Parlan - -; Dwi Mei Susiyadi
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2013: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2013
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memisahkan emas pada batuan alam menggunakan metode natrium bisulfit yang ramah lingkungan. Penelitian terdiri dari tahap-tahap: penetapan kondisi optimum metode natrium bisulfit menggunakan larutan standar emas dan penerapan metode natrium bisulfit pada batuan alam yang berada di salah satu wilayah Jawa Timur. Karakterisasi emas yang dihasilkan dianalisis dengan XRF dan EDX. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi minimum larutan emas yang dapat dipisahkan dengan metode natrium bisulfit adalah 400 ppm. Metode natrium bisulfit dapat memisahkan emas dari batuan alam yang diperoleh pada dua daerah di Jawa Timur dan menghasilkan rendemen sebesar 1,020% serta memiliki kemurnian sebesar 88,12%.
KAJIAN PENGETAHUAN METAKOGNITIF DAN KESADARAN METAKOGNITIF PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJARNYA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA Parlan Parlan; Nur Aini Indri Astutik; Muhammad Su'aidy
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 4, No 1 (2019): J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.79 KB) | DOI: 10.17977/um026v4i12019p001

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan metakognitif (pengetahuan deklaratif, prosedural, dan kondisional) dan kesadaran metakognitif peserta didik dan hubungannya dengan hasil belajarnya pada materi larutan penyangga. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Instrumen yang digunakan berupa 12 butir soal pilihan ganda (multiple choice) pada materi larutan penyangga, disertai tiga pertanyaan pengetahuan metakognitif dan angket MAI (Metacognitive Awareness Inventory). Penskoran kualitas pengetahuan metakognitif dilakukan dengan rubrik yang dikembangkan oleh Rompayom (2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) mayoritas pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural peserta didik di tingkat sedang, 2) mayoritas pengetahuan kondisional peserta didik di tingkat rendah, 3) ada hubungan antara pengetahuan metakognitif dan hasil belajar (r = 0,44), dan 4) tidak ada hubungan antara kesadaran metakognitif dan hasil belajar (r = –0,13). Skor pengetahuan metakognitif peserta didik merupakan prediktor hasil belajar yang lebih baik daripada skor kesadaran metakognitif peserta didik. Dalam pembelajaran kimia dengan karakteristik materi seperti larutan penyangga, maka guru perlu memperhatikan pengetahuan metakognitif peserta didik untuk memperoleh hasil pembelajaran yang lebih baik.
IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP LARUTAN PENYANGGA ASPEK MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK, DAN SIMBOLIK PADA SISWA KELAS XI IPA SMAN 3 MALANG TAHUN AJARAN 2013/ 2014 Yusria Izzatul Ulva; Santosa Santosa; Parlan Parlan
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Pembelajaran Kimia (J-PEK) Vol. 1 No. 2 2016
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.483 KB)

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas XI IPA SMAN 3 Malang pada materi larutan penyangga aspek makroskopik, submikroskopik, dan simbolik. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik purposive sampling. Instrumen penelitian berupa tes tertulis yang berjumlah 28 soal pilihan ganda yang dibagi ke dalam tiga aspek, yaitu aspek makroskopik sebanyak 8 soal, aspek submikroskopik sebanyak 6 soal, dan aspek simbolik sebanyak 14 soal. Berdasarkan hasil verifikasi, diperoleh validitas isi instrumen sebesar 95,23%. Reliabilitas instrumen yang dihitung menggunakan software program statistik anates ver 4.0.9 sebesar 0,94. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tingkat pemahaman siswa pada materi larutan penyangga aspek makroskopik termasuk sangat tinggi (88,11%), (2) Tingkat pemahaman siswa pada materi larutan penyangga aspek submikroskopik termasuk sangat kurang (18,01%), (3) Tingkat pemahaman siswa pada materi larutan penyangga aspek simbolik termasuk sedang (52,99%). Kata kunci: makroskopik, submikroskopik, simbolik, larutan penyangga,  pemahaman siswa Abstract The purpose of this resarch was to determine the level of understanding of class XI IPA SMAN 3 Malang in macroscopic, submicroscopic and symbolic of buffer solution. Data was collected through purposive sampling technique. The instrument consists of 28 multiple choice questions divided into 8 of macroscopic, 6 of submicroscopic, 14 of symbolic. The validity of the instrument of 95.23%. Instrument reliability is determined using statistical software program anates ver 4.0.9 of 0.94. This study uses a quantitative descriptive design. The results showed that (1) the level of understanding of students on buffer solution is 88.11% of macroscopic, 18.01% of submicroscopic, and 52.99% of symbolic. Keywords: macroscopic, submicroscopic, symbolic,buffer solution, student understanding