Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Peran Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal Dalam Membentuk Karakter Siswa Di Mis Al-Afkary Batang Kuis Nuriza Dora; Eka Susanti; Rora Rizky Wandini
AR-RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jpd.v5i1.2692

Abstract

: Penelitian ini dilaksanakan di MIS Al-Afkary Batang Kuis. Penelitian ini berusaha untuk mendeskripsikan bagaimana pembelajaran atau proses belajar mengajar di MIS Al-Afkary Batang Kuis terkait dengan pembentukan karakter siswa melalui peran pendidikan yang berbasis kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian kualitatif. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.  Metode ini akan menggambarkan setiap kejadian yang berbentuk peristiwa ataupun fenomena sosial budaya yang sedang diamati oleh peneliti dan sedang dilakukan penelitian terhadapnya. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi maupun studi dokumentasi. Hasil penelitian lapangan menggambarkan bahwa; Pada MIS Al-Akary Batang Kuis belum ditemukan adanya mata pelajaran khusus terkait dengan kearifan lokal seperti misalnya yang ditemukan pada beberapa sekolah di daerah Sumatera.  Guru memiliki strategi tersendiri dalam mengajarkan pendidikan berbasis kearifan lokal yaitu dengan menghubungkan antara materi tematik yang ada pada buku tematik. Kearifan lokal sangat penting untuk dipelajari oleh peserta didik karena mengandung nilai-nilai kebaikan dari setiap suku bangsa yang ada pada suatu daerah. Kendala yang dihadapi oleh guru di MIS Al-Afkary Batang Kuis adalah belum tersedianya mata pelajaran khusus terkait kearifan lokal, terbatasnya akses bahan-bahan materi tentang kearifan lokal itu sendiri, dan tidak adanya kerja-sama antara sekolah dengan berbagai tokoh terutama tokoh atau pemangku adat setempat dan lain sebagainya. 
STRENGTHENING THE CONCEPT OF GENDER FROM RESEARCH ON SEXUAL DIVISION OF FISHERMEN COMMUNITY (For Development of PIPS Study Program) Nuriza Dora; Rora Rizky Wandini; Lailatun Nur Kamalia
Jurnal Ilmiah Teunuleh Vol. 1 No. 2: Jurnal Ilmiah Teunuleh | December 2020
Publisher : Teunuleh Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51612/teunuleh.v1i2.41

Abstract

This paper seeks to describe how fisherwomen or fishermen's wives in Percut Village decide to take up work as shell seekers as a strategy in meeting household financial needs. The method used is descriptive qualitative research to explain the financial problems faced by women in Percut Village and how they face their life problems. The data collection technique was carried out by observation, participatory observation and interviews. The results of the research show that the decline in fishermen's income causes emotional and psychological pressure for fishermen's wives to meet household needs so that they seek alternative jobs as shellfish seekers without neglecting the position of women with the main task of managing the household. There are several obstacles and challenges faced especially in childcare but they must find strategies to overcome them.
BUDAYA LOKAL PADA TRADISI KENDURI BLANG DI KECAMATAN LHOKNGA ACEH BESAR Mohd. Fadlan Riski; Nuriza Dora
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 6 No. 4 (2023): Volume 6 No 4 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i4.22135

Abstract

Salah satu intelektual lokal di wilayah Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, menjadi subjek artikel ini. Kearifan lokal ini diwujudkan dalam Kenduri Blang, sebuah upacara adat yang dilakukan masyarakat setempat. Adat yang dikenal dengan nama Kenduri Blang ini dilakukan masyarakat untuk mengawali penanaman padi di sawah. Sesekali, ketika petani berhasil memanen padi di sawah, mereka juga mengadakan Kenduri Blang. Di provinsi Aceh Besar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif. Dalam penelitian ini, penelitian dokumen, wawancara, dan observasi merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh data. Temuan penelitian menunjukkan keselarasan dan keterpaduan norma budaya daerah dengan ajaran Islam serta terjadi penyatuan dan asimilasi nilai-nilai budaya lokal dengan nilai-nilai ajaran Islam.. Hal ini tercermin dari terjalinnya rasa persaudaraan yang kuat antar sesama warga, gotong royong, gotong royong dan rasa syukur kepada Allah Swt. yang telah memberikan limpahan nikmat kepada umat manusia. Kenduri Blang yang dilakukan oleh masyarakat juga tidak menyimpang dari ajaran Islam.
Ritual Badudus, Kearifan Lokal dan Pendidikan Pernikahan Suku Banjar di Labuhanbatu Nerisa Sertiawan; Nuriza Dora
Empirisma: Jurnal Pemikiran dan Kebudayaan Islam Vol. 33 No. 2 (2024): Empirisma: Jurnal Pemikiran dan Kebudayaan Islam
Publisher : Prodi Studi Agama-agama Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/empirisma.v33i2.2222

Abstract

This research aims to ensure that future generations not only continue the tradition but also understand its meaning, thereby gaining knowledge and educational values while participating in it. The study employs a qualitative research approach with a descriptive-analytical method to explore the Badudus ritual from an educational perspective within the Banjar community of Tanjung Sarang Elang Village, Panai Hulu District, Labuhanbatu Regency. The findings reveal that the primary purpose of the Badudus ritual is to instill good character, morals, and ethics in the younger generation. This ritual serves not only as a traditional ceremony but also as a profound educational medium, integrating cultural values and Islamic teachings. The values imparted through the ritual include cleanliness and purity, solidarity and togetherness, spirituality and devotion to God, respect for customs and culture, as well as discipline and responsibility. However, the research also highlights challenges posed by modernization, urbanization, and shifting values among the younger generation, which may impact the ritual's future practice.
Tabu (Pantang) Saling Berbicara Dalam Masyarakat Batak Karo Desa Lau Penghulu Basiah Basiah; Nuriza Dora
Mutiara : Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Vol. 2 No. 1 (2024): Februari : Mutiara : Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah
Publisher : STAI YPIQ BAUBAU, SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59059/mutiara.v2i1.1028

Abstract

The aim of this research is to digitize the "Rebu" taboo of the Karo Batak community on the internet. The steps of the ADDIE theory become a process of digitizing the "Rebu" taboo for the Karo Batak community. analysis, design, development, iv, implementation, and evaluation are some of them. This research uses primary and secondary data sources. Primary data comes from interviews with Karo traditional community leaders, while secondary data comes from books. A web page about the “Rebu” taboo among the Karo Batak people is the output of the research. The website was subjected to expert material and design testers for linguistic testing before digitization. As recommended by experts, the website will be upgraded and digitized at the same time.
Inventarisasi Kearifan Lokal Etnis Karo Dalam Pembuatan Minyak Karo Desa Namo Ukur Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat Nadila Kirani; Nuriza Dora
Mutiara : Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Vol. 2 No. 1 (2024): Februari : Mutiara : Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah
Publisher : STAI YPIQ BAUBAU, SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59059/mutiara.v2i1.1030

Abstract

Research on the study of Minyak Karo ethnobotany aims to determine the types of plants that are the raw material for making Minyak Karo and its utilization. The method used in the study is a qualitative descriptive method with data collection techniques carried out through an emic approach and an ethical approach to the interview method with producers of Minyak Karo. The results obtained in this study are 42 species from 24 families which are used as ingredients in the production of Minyak Karo. Zingiberaceae is the type most widely used in these herbs. Plan tparts used are leaves (16 species), rhizomes (7 species), roots (6 species), seeds (5 species),fruit (4 species), flowers and tubers (2 species each), and stems (1 species). Benefits of Minyak Karo treat aches, treat colds, reduce heat / fever, heal wounds, dry out and treat sunburn, treat itching, strengthen bones in infants, treat lumbago, treat rheumatism, treat sprains, treat body aches, and treat muscle cramps. Minyak Karo is an external medicine so that its use is enough by way of being rubbed applied or massaged.