Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

MEMBANGUN SEBUAH KONSEP CRITICAL THINGKING SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS DISCOVERY LEARNING SEBAGAI SOLUSI TANTANGAN DALAM PEMBELAJARAN IPS Hakim, Fadhil; Nasution, Toni
IJTIMAIYAH Jurnal Ilmu Sosial dan Budaya Vol 3, No 1 (2019): Jurnal IJTIMAIYAH, Vol.3, No.1, Jan-Juni 2019
Publisher : IJTIMAIYAH Jurnal Ilmu Sosial dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.442 KB)

Abstract

Suatu masalah yang sering terjadi ketika pembelajaran sedang berlangsung adalah peserta didik hanya dapat mengetahui isi materi tanpa memahaminya secara mendalam, keadaan demikian menjadikan peserta didik kurang mampu untuk mengoptimalkan kemampuan berpikir secara kritis dan konseptual dalam memaknai pembelajaran IPS. Model Pembelajaran discovery learningadalahsebuah model yang berusaha membangun dalam meningkatkan kemampuan dalam berpikir kritis. Hasil penelitianmelalui pembelajaran discovery learningmerupakan sebuah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Konsep model pembelajaran ini tidak bersifat ekslusif akan tetapi dapat digabung dengan model-model pembalajaran yang lain, misalnya: keterampilan proses, eksperimen, demonstrasi, diskusi, dan lain-lain. Penerapan kegiatan mengkonstruk atau membangun sendiri pengetahuan pada siswa, membuat siswa terlatih untuk bernalar dan berpikir secara kritis melalui kegiatan menemukan sendiri masalah, kebebasan bertanya (questioning), penerapan masyarakat belajar (learning community). Artikel ini mengkaji tentang bagaimanaModel discovery learningini menjadi salah satu solusi untuk membangun kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPS. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, kajian beberapa jurnal penelitian sebelumnya, buku serta sumber lainnya yang reliable.Kata Kunci:Model Discovery Learning, Critical Thingking, Pembelajaran IPS
PANCASILA DALAM KONTEKS PENDIDIKAN NILAI Toni Nasution
Jurnal Al-Fatih Vol 2 No 1 (2019): Al-Fatih: Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol.2 No.1 Januari - Juni 2019
Publisher : STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The educational world has signs which became a reference for a goal that must be achieved nationally, that in a sense is very important and interesting for the mind that 1945 Preamble explicitly mentions about "the intellectual life the nation "as one of the objectives of the formation of the Government of our country based on the Pancasila. In other words one of the ideals of freedom that was about to be realized with the formation of the Government of our country is accomplishing the life of the nation Indonesia. Pancasila education in the context of the value of being a national education goals hatched in the perspective of standards of conduct. Size that determines a person's personality criteria precisely the characters into a color against the behavior of someone. Thus in the context of pancasila values education is basically a process of internalization of values against the students that students can understand, appreciate and do practice the values of pancasila and behave in a He thought well and does not conflict with the norms in force.
MANAJEMEN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KETERAMPILAN DALAM ISLAM Fachruddin Azmi; Toni Nasution; Khairul Anwar; Muhammad Nasir
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 10, No 3 (2021): PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v10i3.12179

Abstract

Skills education is a necessity that must be owned by individuals in the era of globalization. This is because life skills are prioritized over knowledge, so an effective management and development system is needed. This paper aims to analyze the management of skills education development in Islam. This research uses a qualitative approach with a literature study method. Reference material is a tool for analyzing and testing the validity of the data. The results of this study indicate that the life skills needed by human resources are (1) general life skills (personal skills, rational thinking skills, social skills, and interpersonal skills) and (2) specific life skills (academic skills and vocational skills). Furthermore, efforts that must be made in developing skills education include reorienting learning, providing vocational skills and reforming educational institutions in terms of management and learning culture. Finally, extracurricular design as an effort to develop student skills education.
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENCEGAHAN COVID 19 DI SD/MI KOTA MEDAN Amiruddin Siahaan; Toni Nasution; Khairul Anwar
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 12, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/mgs.v12i2.5483

Abstract

Merebaknya virus Corona atau Covid-19 di China telah menyebar ke lebih dari 121 negara. Hal ini menyebabkan segala aspek dalam kehidupan terganggu, termasuk sektor pendidikan.Indonesia sendiri mengumumkan terkonfirmasi Virus Corona pada 2 Maret 2020. Sehingga pemerintah mengeluarkan fatwa melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melaksanakan pendidikan secara daring. Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan kepala sekolah menjalankan tugasnya dalam penanganan mencegah penularan covid 19. Subjek penelitian dilakukan di SD Negeri 060855 dan MIN 4 Kota Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara, observasi, (trianggulasi) dan studi pustaka. Wawancara dilakukan dengan guru dan karyawan SD Negeri 060855 dan MIN 4 Kota Medan. Partisipan atau informan wawancara ini dipilih melalui beberapa kriteria, antara lain guru dan pegawai sekolah yang terlibat langsung oleh kepala sekolah dalam pencegahan covid-19. Keabsahan data yang digunakan adalah teknik triangulasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan pengcodingan data sehingga menghasilkan kata kunci atau sebuah kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya; Pertama, kepala sekolah memberikan kebijakan belajar dari rumah. Kedua, membentuk tim Gugus Tugas. Ketiga, bekerjasama dan menjalin komunikasi dalam memecahkan masalah. Kata Kunci: Kepemimpinan; Kepala Sekolah; Covid-19; SD/MI.
Persepsi Guru RA Ali Mahfudz tentang Kebijakan Sertifikasi Guru dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Candra Wijaya; Toni Nasution; Muamar Al Qadri; Ahmad Fuadi; Khairul Anwar
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i2.1551

Abstract

Kebijakan sertifikasi merupakan “angin segar” bagi kesejahteraan para guru, baik pegawai negeri sipil (PNS) maupun tenaga honorer mulai jenjang RA/TK hingga SLTA sederajat. Begitupun, penetapan kebijakan ini tidak serta-merta menjamin dan mengubah secara signifikan terhadap peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Tulisan ini menganalisa persepsi guru tentang kebijakan sertifikasi guru dalam peningkatan mutu pendidikan. Fokus pembahasan penelitian ini yaitu bagaimana persepsi guru RA Ali Mahfudz tentang kebijakan sertifikasi guru dalam peningkatan mutu pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus (case study), adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara terstruktur, observasi partisipan dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) kebijakan sertifikasi guru memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan, hal ini didasarkan pada tujuan utama kebijakan ini sebagai upaya (a) men-sejahterakan guru, (b) melatih keterampilan guru, (c) meningkatkan kompetensi dan profesionalitas guru. Begitupun, (2) terdapat beberapa permasalahan di lapangan, yaitu (a) orientasi guru terhadap kesejahteraan hidup semata; dan (b) mengajar sebatas kewajiban.
PERAN PENDIDIKAN DALAM MEMBANGUN MASYARAKAT YANG BAIK. (Studi Pustaka Pend. Luar Sekolah, Pendidikan Islam dan Social Sc Toni Nasution, Parida Harahap Ijtimaiyah Jurnal Ilmu Sosial dan Budaya)
IJTIMAIYAH Jurnal Ilmu Sosial dan Budaya Vol 3, No 2 (2019): Ijtimaiyah Juli-Desember
Publisher : Prodi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial FITK UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak-Studi msyarakat sosial bahwa di luar pendidikan formal bahwa pendidikan luar sekolah memiliki peran yang sangat signifikan dalam membangun masyarkat. Bahwa Pendidikan pada dasarnya merupakan pusat peradaban utama dalam membangun kehidupan, hal ini ditandakan dengan semakin tingginya pendidikan dan bertambahnya wawasan setiap individu yang berpendidikan akan memunculkan pendewasaan yang lebih cenderung hanif, atau cenderung kepada kebenaran. Cenderung kepada kebenaran dengan mengaktualisasikan pemahaman dan pengalaman belajar dengan kehidupan sosial beragama berbangsa dan bernegara dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Luar Sekolah, Pendidikan Islam dan Social Science secara bidang kajian keilmuan mengarah kepada penanaman peminatan serta bakat, nilai dan moral yang bersifat religius dan karakter. Yakni dengan adanya peran kajian materi tersebut akan mampu membangun masyarakat yang baik dengan meminimalisir berbagai macam masalah sosial dan penyelewengan agama yang harus diperhatikan oleh setiap individu dan masyarakat berbangsa dan bernegara dalam menjaga dan mempertahankan elektabilitas peran pendidikan dalam membangun good generation. Kata kunci: Peran, Pendidikan, Masyarakat yang baik
Implementation of Clinical Supervision in Improving the Quality of Teacher Performance at Madrasah Ibtidaiyah Toni Nasution; Syafaruddin Syafaruddin; Makmur Syukri
Jurnal Basicedu Vol 5, No 6 (2021): December Pages 5001-6500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i6.1719

Abstract

Clinical supervision is an important part of the management aspect in an effort to oversee the implementation of education (from managerial and academic aspects) to improve quality (processes and services) in educational institutions. This article aims to help or facilitate the schools and teachers of MIS Al-Ittihadiyah Pangkalan Mansyur in order to carry out their duties and responsibilities to the fullest. This study uses a descriptive qualitative approach. This means using a case study research design with a supervision instrument. So in analyzing it, the author uses interactive model data analysis, namely data reduction, data display and conclusion drawing/verification. This study shows that the implementation of clinical supervision in improving the quality of teacher performance at MIS Al-Ittihadiyah must be thoroughly reviewed, so that it can create qualified and competent and competitive teachers in the future. So as to be able to create human resources in accordance with the needs of the 21st century
Peningkatan Pemahaman ‘Islamic Leadership’ untuk Pemuda Sumatera Utara Muhammad Kaulan Karima; Ramadhani Ramadhani; Toni Nasution
Jurnal Abdi Mas Adzkia Vol 1, No 2 (2021): Januari - Juli 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/adzkia.v1i2.8843

Abstract

ABSTRACT. The case for youth moral decadentism at this time is veryconcerning, plus the condition of the nation is being deteriorated economically.The morality of the younger generation is certainly very worried, because theyare the ones who will be the leaders of the nation in the future. In Islam,leadership is one of the important elements, because the enforcement of justice isimpossible to achieve except with power/authority. Therefore, this devotion aimsto realize a strong, optimistic, intelligent, and religious young Islamic leader".This type of qualitative research is descriptive. The results of this study foundthat the perception of youth about Islamic leadership is indispensable in order tooptimize the development of human resources and smarten and solve theproblems of the nation's life in achieving a bright future, because it is the nextgeneration of youth who will fight for sustainability. Leaders must leadaccording to islamic values such as having courage in problem solving,encouraging change, showing example, honesty, maturity, loyalty, enthusiasm,determination, conviction, responsibility, hard work, discipline, and wisdom. Keywords: Islamic Leadership, Young Generation, North Sumatera
Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Membangun Kualitas Pendidikan Sumirah Silalahi; Toni Nasution; Suriyani Suriyani; Wika Wiryanti Siregar
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.922 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.4970

Abstract

Manajemen sumber daya manusia merupakan bentuk upaya dalam meningkatkan kualitas dan pengembangan suatu lembaga dalam suatu lembaga di bidang pendidikan. Karena peningkatan kualitas sumber daya manusia diperlukan dalam mekanisme yang dapat mengatur dan mengoptimalkan setiap komponen sumber daya manusia di sekolah, termasuk pendidikan dan pendidik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan manajemen sumber daya manusia dalam membangun kualitas pendidikan. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha untuk dapat mendeskripsikan dan menginterpretasikan data yang ada, namun selain itu penelitian deskriptif juga sebatas upaya pengungkapan suatu masalah sehingga terungkap fakta.
Perbedaan Sistem Kurikulum Pendidikan Anggota Asean, Indonesia dan Singapura Toni Nasution; Nadiah Khoiri; Dara Wahyu Firmani; M.Fahrur Rozi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.128 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.4971

Abstract

Pendidikan merupakan sebuah komponen kehidupan yang paling penting. Sejak manusia mulai berintekrasi dengan yang namanya aktivitas pendidikan, sejak itu pula manusia berhasil merealisasikan berbagai macam perkembangan dan kemajuan dalam segala hal kehidupan mereka. Secara umum proses pendidikan pun mengalami kemajuan yang sangat pesat, baik itu dalam bentuk metode maupun target yang akan dicapai. Sedangkan pemerintah Indonesia dalam meningkatkan mutu pendidikan pemerintah terus berupaya dalam melakukan berbagai perubahan dalam bidang pendidikan, sebagai sarana yang digunakan dalam meningkatkan mutu pendidikan yaitu kurikulum. Perbedaan sistem kurikulum merupakan suatu cara untuk mengetahui berbagai aspek yang berhubungan dengan sistem pendidikan Indonesia dan Singapura. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penulis mengumpulkan data dari jurnal, buku, dan media online. Penelitian ini menggunakan teori perbedaan sistem kurikulum pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan sistem kurikulum pendidikan antara Indonesia dan Singapura. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan hal yang penting bagi negara maju begitu pun dengan negara yang berkembang. Bagi negara maju seperti Singapura kurikulum pendidikan digunakan sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas hidup para warga negaranya. Sedangkan bagi negara berkembang seperti Indonesia kurikulum pendidikan dilaksanakan sebagai upaya untuk mengejar ketertinggalan.