Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENDIDIKAN CINTA MENURUT AJARAN SUFISTIK JALALUDDIN RUMI DAN URGENSINYA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Muh Aseffudin; Ikhrom Muhammadun; Agus Sutiyono; Edi Susilo
Widyadewata Vol. 5 No. 2 (2022): Widyadewata : Jurnal Balai Diklat Keagamaan Denpasar
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47655/widyadewata.v5i2.75

Abstract

Abstrak Cinta sebagai puncak kosakata moral manusia ternyata secara mengejutkan tidak banyak dicantumkan dalam buku-buku akademis pendidikan dan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan mengungkap ajaran sufistik Jalaluddin Rumi yang memuat pendidikan cinta dan menemukan prinsip-prinsip pendidikan cinta. Penelitian ini menggunakan studi pustaka (Library Research) dengan pendekatan metode analisis isi (content analysis) untuk menghasilkan deskripsi yang objektif dan sistematik mengenai isi pemikiran Rumi. Teknik pengumpulan data diperoleh dari bahan-bahan yang koheren dengan objek penelitian yang dimaksud. Kemudian data dianalilis dengan cara reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan cinta mengandung lima prinsip yang harus disadari semua pelaku pendidikan, kelima itu adalah pendidikan itu bertahap dan berkelanjutan; kemampuan peserta didik itu berbeda; pendidikan akhlak kemudian intelektual; pendidikan mental dan intelektual harus melibatkan masyarakat dan pelajar harus selalu memohon kemurahan Tuhan. Kata kunci: Ajaran sufistik, Pendidikan Cinta, Jalaluddin Rumi Abstract Love which is at the summit of our moral vocabulary is surprisingly not widely included in educational and learning academic books. This study aims to reveal the Sufistic teachings of Jalaluddin Rumi which includes love education and discover the principles of love education. This study uses a literature study (Library Research) with a content analysis method approach to produce an objective and systematic description of the content of Rumi's thoughts. Data collection techniques obtained from materials that are coherent with the object of research in question. Then the data is analyzed by means of data reduction, data presentation and drawing conclusions and verification. The results of this study indicate that love education contains five principles that must be realized by all educators, the fifth is that education is gradual and continuous; students' abilities are different; moral and then intellectual education; Mental and intellectual education must involve the community and students must always ask for God's grace. Keywords: Sufistic Teaching, Love Education, Jalaluddin Rumi
Kurikulum PAI Berbasis Pesantren di MI Ya Bakii 01 Kesugihan Cilacap Tsabit Itmamurizal; Agus Sutiyono; Fahrurrozi, Fahrurrozi
DIAJAR: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 2 No. 4 (2023): Oktober 2023
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/diajar.v2i4.2130

Abstract

The aim of this research is to reveal the Islamic boarding school-based PAI curriculum, including the objectives of the PAI curriculum, PAI curriculum content, learning experiences and orientation competencies for Islamic boarding school-based students. The place of this research is MI Ya BAKII 01 Kesugihan Cilacap. This research uses qualitative research with a case study approach, using triangulation of techniques, sources and informants. The data that the author obtained was through interviews, observation and documentation. Then each data is analyzed using an interactive cycle with components of data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results of the research show that there are general objectives of the PAI curriculum, namely the formation of student character, and specific objectives, namely to support madrasa subjects. The content of the Islamic boarding school-based PAI curriculum is linear activities with the Al Ihya Ulumaddin Kesugihan Islamic boarding school as the Islamic boarding school that houses the Ya BAKII foundation, such as; Tahfidzul Qur'an, Muroja'ah, learning lectures, making prayers (sholawatan) and learning the Qur'an and prayer. The implementation of the Islamic boarding school-based PAI curriculum at MI Ya Bakii 01 is carried out in the classroom and outside the classroom, every day according to a predetermined schedule. The Islamic boarding school-based PAI learning orientation is carried out by prioritizing discipline and morals in the madrasah and outside the madrasah.
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Buku “Saleh Ritual Saleh Sosial” Karya Kh. A. Mustofa Bisri Muhammad Khoirul Anam; Agus Sutiyono; Ahmad Maghfurin
DIAJAR: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 3 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/diajar.v3i2.2499

Abstract

Character education has always been an important pillar of education in facing various problems. The problem with our education is that we often encounter students who summarize the things they have done, fight, have low respect for parents and teachers, speak impolite words in communication and often use harsh and even dirty words.This study focuses on the values of character education contained in the book "Saleh Ritual Saleh Sosial" by KH. A. Mustofa Bisri. In this study, the author aims to reveal some of the character education values contained in the book. The approach used in this research is a qualitative approach. While the method used is content analysis, a method used to reveal a large text. organized into main summaries.As for the values of character education found, there are seventen values of character education, namely 1) Adil, 2) Dermawan`, 3) Musyawah 4)Tawadhu` 5) Saleh, 6) Manusiawi, 7) Sabar, 8) Syukur, 9)Takwa, 10) Ridha, 11) Guyub, 12) Jejeg, 13) Istiqamah, 14) Iqtishat, 15)Halim, 16) I`tidal, 17) Sak Madyo.
Membangun Motivasi Diri Berbasis Pada Nilai Kecerdasan Berbasis Neuroscience: IQ, EQ, Dan SQ Agus Sutiyono
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 2, APRIL 2003
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v1i2.318

Abstract

Membangun Motivasi Diri Berbasis Pada Nilai Kecerdasan Berbasis Neuroscience: IQ, EQ, Dan SQ
Evaluasi Proses Pembelajaran dalam Pembentukan Karakter Sosial Emosional Anak Usia Dini pada Era Digital: Pendekatan Model Countenance Stake Agus Sutiyono; Evita Nur Apriliana
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol. 13 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jcare.v13i1.21826

Abstract

Karakter sosial-emosional di era digital pada anak usia dini menjadi fondasi utama untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas teknologi, tetapi juga bermoral, berempati, dan manusiawi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi proses pembelajaran dalam pembentukan karakter sosial-emosional anak usia dini pada era digital menggunakan Model Countenance Stake. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dengan guru, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya disparitas pencapaian di antara ketiga Raudhatul Athfal (RA), yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti beban administrasi guru, kurangnya pelatihan dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), keterbatasan sumber daya, dan kemampuan guru dalam mengelola kelas yang beragam. Terdapat kebutuhan mendesak untuk meningkatkan keselarasan kurikulum, pelatihan guru, dan penyediaan sumber daya yang memadai dalam konteks pengembangan sosio-emosional anak di tiga Raudhatul Athfal. Penelitian ini menyoroti pentingnya pelatihan guru yang berkelanjutan, penyediaan sumber daya yang memadai, dan penyelarasan kurikulum dengan kebutuhan perkembangan sosial-emosional anak di era digital. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi pengembangan kebijakan dan praktik pembelajaran yang lebih efektif dalam membentuk karakter sosial-emosional anak usia dini.
Pendidikan Agama Islam pada Remaja Keluarga Migran di Kabupaten Blora Ika Miftakhul Hidayah; Agus Sutiyono; Nasirudin
EduInovasi:  Journal of Basic Educational Studies Vol. 5 No. 2 (2025): EduInovasi:  Journal of Basic Educational Studies
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/edu.v5i2.7165

Abstract

The role of parents in educating children is very important, one of which is related to Islamic religious education. However, due to economic changes and high living needs, parents decided to become migrant workers. Leaving children in the care of substitute parents such as grandparents, uncles or aunts. It is known that children experience several periods, one of which is adolescence. Adolescence is a life transition both physically, psychologically and emotionally. This research aims to determine the implementation of Islamic religious education and the problems of Islamic religious education among teenagers from migrant families. This research uses descriptive qualitative methods, with data collection through observation and interviews. The research results show that Islamic religious education for teenagers from migrant families is carried out in three ways, first through formal education in the form of enrolling teenagers in religion-based schools, second, through informal education, such as instilling basic Islamic values, practicing worship and example. Third, through non-formal education in the form of reciting the Koran at the Al-Qur'an Education Park (TPQ) and the Koran Study House. The obstacles faced by parents' lack of involvement in religious education can result in children feeling a lack of love and attention, which has a negative impact on their emotional and spiritual development. Parenting is inconsistent and lacks discipline. It comes from the nature of grandparents and aunts who don't have the heart to scold their children and the nature of teenagers who think advice doesn't come from their biological parents.
Preferensi Penggunaan Media Digital Oleh Pasangan Generasi Z Dalam Pendidikan Islam Bagi Anak: Perspektif Teori 7 Habits Of Highly Effective People Baiti Al Ami; Agus Sutiyono; Nasikhin
Journal of Early Childhood and Character Education Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : FITK UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/joecce.v5i1.26513

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis preferensi pasangan generasi Z dalam memanfaatkan media digital sebagai alat pendidikan anak di Desa Sangubanyu, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.  Dengan menggunakan pendekatan kualitatif berdesain studi kasus, penelitian ini dilaksanakan pada Januari-April 2025. Temuan menunjukkan bahwa platform seperti YouTube dan Instagram menjadi pilihan utama, digunakan selama 30-45 menit per sesi sebanyak tiga kali sehari. Konten edukatif seperti video dari channel "Nusa dan Rara," CoComelon Bahasa Indonesia, serta animasi pendek di Instagram banyak dipilih karena sifatnya yang interaktif, atraktif, dan mudah dipahami oleh anak-anak. Para orang tua mengakui bahwa penggunaan media ini dapat meningkatkan kemampuan berbicara, mengenal huruf hijaiyah, serta memahami nilai-nilai moral melalui kisah para nabi. Namun, penggunaan media digital membawa tantangan, seperti risiko kecanduan gadget yang dapat mengganggu aktivitas fisik, kesehatan mata, dan interaksi sosial anak. Pengeluaran bulanan untuk paket data internet juga menjadi beban tambahan bagi keluarga pedesaan. Dengan mengacu pada teori 7 Habits of Highly Effective People , temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pasangan generasi Z mulai menerapkan habit seperti be proactive dalam memilih konten edukatif, begin with the end in mind dalam menentukan tujuan pendidikan anak, serta put first things first dalam mengatur waktu penggunaan gadget. Meskipun demikian, masih diperlukan pembinaan lebih lanjut agar kebiasaan efektif lainnya seperti think win-win dan synergize dapat terbentuk dalam pola asuh berbasis digital. Kontribusi penelitian ini terletak pada pemahaman mendalam tentang pola penggunaan media digital oleh generasi Z di pedesaan, serta rekomendasi praktis bagi pendidikan anak untuk merencanakan penggunaan konten digital secara bijak. Rekomendasi ini meliputi pembatasan waktu akses, pemilihan konten berkualitas, dan pencarian alternatif pendidikan yang tidak sepenuhnya bergantung pada teknologi sehingga manfaatnya dapat dioptimalkan tanpa mengorbankan kesejahteraan anak.
Implementasi Penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui Project Based Learning untuk Anak Usia Dini Asya Ainul Fitri; Lilif Muallifatul Khorida Filasofa; Agus Sutiyono
Kiddo: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/kiddo.v5i1.12379

Abstract

Abstract This research aims to assess the effectiveness of strengthening the Pancasila Student Profile through project-based learning in early childhood education. The Pancasila Student Profile, which is an integral part of the independent curriculum, plays a central role in shaping the character of graduates by cultivating qualities such as faith, piety, morals, independence, cooperation and collaboration, global awareness, creativity and critical reasoning. When the research was carried out from September 4 to October 3 2023 at the Al Azhar 29 Islamic Kindergarten, Semarang, this research involved 17 children as participants using descriptive qualitative research methods. Data collection was carried out through observation, interviews and documentation. Research findings show that project-based learning significantly improves the character of Pancasila students at an early age by implementing a systematic approach through theme communication, project identification, project planning, preparing activity schedules, monitoring project progress, as well as assessing and evaluating project results. The theme used in the implementation of project learning in research is Aku Cinta Indonesia with the topic Nguri-nguri Central Java Culture-Market Snack Festival with the focus being Magelang City. Through project-based learning activities, children can stimulate their ability to collaborate, be independent, be creative, be tolerant and have noble character.