Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan)

PEMANFAATAN LUMPUR WASTEWATER TREATMENT PLANT DAN ABU BOILER INDUSTRI REFINERY DAN BIODIESEL MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN SISTEM IN VESSEL COMPOSTING Khair, Riza Miftahul; Mizwar, Andy; Rahmadayani, Elsa
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 4, No 2 (2018): SEPTEMBER 2018
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit menghasilkan limbah yang masih tergolong sebagai limbah B3, yaitu lumpur WWTP dan abu boiler. Pengelolaan limbah B3 menggunakan pihak ketiga relatif mahal, untuk itu dilakukan penelitian in vessel composting sebagai alternatif pengelolaan limbah B3 industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas kompos yang dihasilkan dari lumpur WWTP dan abu boiler dari industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit, menganalisis kondisi optimum composting lumpur WWTP dan abu boiler dari industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit berdasarkan komposisi bahan composting terhadap kualitas kompos, dan menganalisis perbandingan efisiensi biaya pengelolaan lumpur WWTP dan abu boiler dengan in vessel composting dan dengan menggunakan pihak ketiga. Lumpur WWTP dan abu boiler yang digunakan berasal dari industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit di Desa Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas kompos yang dihasilkan dari lumpur WWTP dan abu boiler industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit sesuai dengan SNI 19-7030-2004 dan Permentan No. 70 Tahun 2011, dengan kandungan C-Organik sebesar 16,16%, kandungan N-Total sebesar 0,41, nilai rasio C/N sebesar 40,51 dan warna kompos kehitaman. Kondisi optimum composting berdasarkan variasi komposisi bahan composting terhadap kualitas kompos adalah R-5, 50% lumpur WWTP + 50% sampah organik, dengan kandungan C-Organik rata-rata sebesar 17,157% dan kandungan N-Total rata-rata sebesar 0,313%. Sedangkan untuk efisiensi biaya pengelolaan, biaya pengelolaan dengan in vessel composting lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan pihak ketiga dengan efisiensi sebesar 45,59%. Kata Kunci:   abu boiler, in vessel composting, lumpur WWTP, sampah organik.    The palm oil refinery and biodiesel industry produces B3 waste, i.e. WWTP sludge and boiler ash. The management of B3 waste using third person is relatively expensive, therefore in vessel composting research is done as an alternative to manage B3 waste of palm oil  refinery and biodiesel industry. The aim of this research are to analyze the compost quality of WWTP sludge and boiler ash from palm oil refinery and biodiesel industry, analyze optimum condition composting of WWTP sludge and boiler ash from palm oil refinery and biodiesel industry based on variation of composting material composition against quality of compost, and analyze cost efficiency comparisons management of WWTP sludge and boiler ash with in vessel composting and by using third parties. WWTP sludge and boiler ash taken from palm oil refinery and biodiesel industry in Tarjun Village, Kotabaru, South Borneo. The results showed that the quality of compost produced by using WWTP sludge and boiler ash of palm oil refinery and biodiesel industry is appropriate with SNI 19-7030-2004 and Permentan No. 70 Tahun 2011, with C-Organic content of 16.16%, N-Total content of 0.41, C / N ratio of 40.51 and blackish compost color. The optimum condition of composting based on composting material composition is R-5, 50% WWTP sludge + 50% organic waste, with an average C-Organic content of 17.157% and an average N-Total content of 0.313%. And for management cost efficiency, the cost of management with in vessel composting is more efficient than using third person with efficiency of 45.59%. Keywords:  boiler ash, in vessel compostin, organic waste, WWTP sludge.
PEMANFAATAN LARVA BLACKxSOLDIER FLY (HERMETIA ILLUCENS) SEBAGAI PEREDUKSI SAMPAH ORGANIK DENGAN VARIASI JENIS SAMPAH DAN FREKUENSI FEEDING Muhammad Abrar Firdausy; Andy Mizwar; Muhammad Firmansyah; Muhammad Fazriansyah
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 7, No 2 (2021): SEPTEMBER 2021
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v7i2.11948

Abstract

Sampah sudah menjadi persoalan serius bagi masyarakat. Produksi sampah di dunia semakin meningkat, sedangkan laju pengurangan sampah lebih kecil dari pada laju produksinya, hal ini menyebabkan sampah semakin menumpuk. Berbagai upaya pemanfaatan sampah organik dengan teknologi baru telah dilakukan, salah satunya dengan memanfaatkan larva Black Soldier Fly (Hermetia illucens). Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis besar persentase kemampuan larva BSF dalam mereduksi sampah organik sayuran/buah-buahan dan lauk. Penelitian ini dilakukan dengan metode percobaan skala laboratorium. Sampah organik yang digunakan sebagai sampel adalah sampah yang berasal dari sampah makanan khususnya sampah  sayuran/buah-buahan  dan  lauk  dengan  frekuensi  feeding  sekali  dalam  3   hari.   Analisis   data   yang   digunakan   pada  penelitian   ini   yaitu  Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 kali replikasi (pengulangan) dan metode analisis yang digunakan adalah Analysis of Variance (ANOVA). Berdasarkan penelitian ini, persentase terbesar reduksi sampah oleh larva BSF sebesar 74% dan berdasarkan persentase yang diperoleh ditentukan bahwa variasi jenis sampah sayuran/buah-buahan dengan frekuensi feeding sekali dalam 3 hari lebih efektif untuk menghasilkan persentase reduksi sampah yang optimal. Kata kunci: frekuensi feeding, jenis sampah, larva BSF, reduksi sampah organik.  Waste has become a serious problem for the community. Waste production in the world is increasing, while the rate of waste reduction is smaller than the rate of production, this causes waste to accumulate more. Various efforts to use organic waste with new technology have been carried out, one of which is by utilizing the larvae ofxBlack Soldier Fly (Hermetia illucens). The purpose of this study was to analyze the large percentage of BSF larvae' ability in reducing organic waste of vegetables/fruits and side dishes. This research was conducted by laboratory-scale experimental method. Organic waste used as a sample is garbage derived from food waste, especially vegetable / fruit waste and side dishes with feeding frequency once every 3 days. Data analysis used in this study is Complete RandomIzedxDesign (RAL) with 2 times replication (repetition) and the analysis method used is Analysis of Variance (ANOVA). Based on this study, the largest percentage of waste reduction by BSF larvae is 74% and based on the percentage obtained it is determined that variations in the type of vegetable/fruit waste with feeding frequency once in 3 days are more effective to produce an optimal percentage of waste reduction. Keyword: BSF larvae, feeding frequency, reduction of organic waste, types of waste.
PEMANFAATAN LIMBAH LUMPUR IPAL PABRIK KARET SEBAGAI BAHAN BAKU COMPOSTING Fazarita Hayati; Andy Mizwar; Jumar Jumar
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 1, No 1 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v1i1.1041

Abstract

Limbah lumpur sebagai produk dari pengolahan air limbah industri merupakan material yang kaya nutrisi dan dapat digunakan kembali sebagai pupuk atau kondisioner tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kelayakan composting limbah lumpur dengan penambahan kotoran sapi sebagai sumber nutrisi dan serbuk gergaji sebagai bulking agent. Desain penelitian terdiri dari limbah lumpur dicampur dengan kotoran sapi dan serbuk gergaji pada tiga level rasio yang berbeda, yaitu 10:2:1 (A), 10:1:1 (B), dan 10:1:2 (C). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa composting limbah lupur IPAL pabrik karet dengan penambahan kotoran sapi dan serbuk gergaji terbukti efektif menghasilkan kompos dengan karakteristik fisik-kimia yang memenuhi Permentan 2009 dan SNI 19-7030-2004. Komposisi optimum composting terjadi pada perlakuan A.
2. APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK PEMETAAN SEBARAN TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH ILEGAL DI KOTA BANJARBARU, KALIMANTAN SELATAN Andy Mizwar; Putri Rachmalia Kartini
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 2, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v2i1.1058

Abstract

PEMANFAATAN LUMPUR WASTEWATER TREATMENT PLANT DAN ABU BOILER INDUSTRI REFINERY DAN BIODIESEL MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN SISTEM IN VESSEL COMPOSTING Riza Miftahul Khair; Andy Mizwar; Elsa Rahmadayani
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 4, No 2 (2018): SEPTEMBER 2018
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.04 KB) | DOI: 10.20527/jukung.v4i2.6584

Abstract

Industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit menghasilkan limbah yang masih tergolong sebagai limbah B3, yaitu lumpur WWTP dan abu boiler. Pengelolaan limbah B3 menggunakan pihak ketiga relatif mahal, untuk itu dilakukan penelitian in vessel composting sebagai alternatif pengelolaan limbah B3 industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas kompos yang dihasilkan dari lumpur WWTP dan abu boiler dari industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit, menganalisis kondisi optimum composting lumpur WWTP dan abu boiler dari industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit berdasarkan komposisi bahan composting terhadap kualitas kompos, dan menganalisis perbandingan efisiensi biaya pengelolaan lumpur WWTP dan abu boiler dengan in vessel composting dan dengan menggunakan pihak ketiga. Lumpur WWTP dan abu boiler yang digunakan berasal dari industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit di Desa Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas kompos yang dihasilkan dari lumpur WWTP dan abu boiler industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit sesuai dengan SNI 19-7030-2004 dan Permentan No. 70 Tahun 2011, dengan kandungan C-Organik sebesar 16,16%, kandungan N-Total sebesar 0,41, nilai rasio C/N sebesar 40,51 dan warna kompos kehitaman. Kondisi optimum composting berdasarkan variasi komposisi bahan composting terhadap kualitas kompos adalah R-5, 50% lumpur WWTP + 50% sampah organik, dengan kandungan C-Organik rata-rata sebesar 17,157% dan kandungan N-Total rata-rata sebesar 0,313%. Sedangkan untuk efisiensi biaya pengelolaan, biaya pengelolaan dengan in vessel composting lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan pihak ketiga dengan efisiensi sebesar 45,59%. Kata Kunci:   abu boiler, in vessel composting, lumpur WWTP, sampah organik.    The palm oil refinery and biodiesel industry produces B3 waste, i.e. WWTP sludge and boiler ash. The management of B3 waste using third person is relatively expensive, therefore in vessel composting research is done as an alternative to manage B3 waste of palm oil  refinery and biodiesel industry. The aim of this research are to analyze the compost quality of WWTP sludge and boiler ash from palm oil refinery and biodiesel industry, analyze optimum condition composting of WWTP sludge and boiler ash from palm oil refinery and biodiesel industry based on variation of composting material composition against quality of compost, and analyze cost efficiency comparisons management of WWTP sludge and boiler ash with in vessel composting and by using third parties. WWTP sludge and boiler ash taken from palm oil refinery and biodiesel industry in Tarjun Village, Kotabaru, South Borneo. The results showed that the quality of compost produced by using WWTP sludge and boiler ash of palm oil refinery and biodiesel industry is appropriate with SNI 19-7030-2004 and Permentan No. 70 Tahun 2011, with C-Organic content of 16.16%, N-Total content of 0.41, C / N ratio of 40.51 and blackish compost color. The optimum condition of composting based on composting material composition is R-5, 50% WWTP sludge + 50% organic waste, with an average C-Organic content of 17.157% and an average N-Total content of 0.313%. And for management cost efficiency, the cost of management with in vessel composting is more efficient than using third person with efficiency of 45.59%. Keywords:  boiler ash, in vessel compostin, organic waste, WWTP sludge.
PERBANDINGAN EMISI GAS BUANG YANG DIHASILKAN PADA PENERAPAN BIODIESEL DI PT ADARO INDONESIA Muhammad Abrar Firdausy; Andy Mizwar; Riza Miftahul Khair; Rd. Indah Nirtha; Nadieda Hamatha
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 6, No 2 (2020): SEPTEMBER 2020
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v6i2.9258

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi emisi gas buang oksida nitrogen (NOx) dan partikulat yang dihasilkan oleh biodiesel serta menganalisis pengaruh biodiesel terhadap emisi gas buang yang dihasilkan genset di PT Adaro Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah Analysis of Variance (ANOVA). Variabel bebas berupa variasi bahan bakar, yaitu solar (B0) dan biodiesel dengan persentase 8,75%, 10,55%, 17,5%, dan 26,66%. Variabel terikat berupa parameter uji NOx dan partikulat. Nilai emisi gas buang tertinggi pada emisi NOx dihasilkan oleh B17,5 yaitu 995 mg/Nm3, sedangkan nilai terendah dihasilkan oleh B0, yaitu 121, 838 mg/Nm3. Nilai emisi partikulat tertinggi dihasilkan oleh B0 yaitu 91,572 mg/Nm3, sedangkan yang terendah dihasilkan B10,55, yaitu 15,5 mg/Nm3. Hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variasi bahan bakar terhadap nilai emisi NOx dengan nilai signifikansi berturut-turut 0,005, sedangkan partikulat tidak memiliki pengaruh signifikan antara variasi bahan bakar terhadap hasil emisi dengan nilai siginfikansi 0,218. Kata kunci: Biodiesel, emisi, gas buang.  This study aims to identify nitrogen oxide (NOx) and particulate emissions produced by biodiesel and analyze the effect of biodiesel on exhaust emissions produced by genset at PT Adaro Indonesia. The analytical method used is Analysis of Variance (ANOVA). The independent variable is fuel variation, namely diesel fuel (B0) and biodiesel with a percentage of 8.75%, 10.55%, 17.5%, and 26.66%. The dependent variable is the test parameters of NOx and particulate. The highest exhaust gas emission in NOx produced by B17.5 are and 995 mg/Nm3, while the lowest value is produced by B0, which is 121, 838 mg/Nm3. The highest particulate emission produced by B0 which is 91.572 mg/Nm3, while the lowest is produced by B10.55, which is 15.5 mg/Nm3. ANOVA analysis results show that there is a significant influence between the fuel variation on the results of NOx gas emissions with significance value of 0.005, while the particulate parameter do not have a significant effect between the fuel variation on the emissions with significance value of 0.218. Keywords: Biodiesel, emission, exhaust gas.
PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK JENIS PLASTIK POLYPROPYLENE (PP), HIGH-DENSITY POLYETHYLENE (HDPE), POLYETHYLENE TEREPHTALATE (PET) DAN LOW-DENSITY POLYETHYLENE (LDPE) MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) ALTERNATIF DENGAN PROSES PIROLISIS DALAM UPAYA PENGURANGAN SAMPAH AN-ORGANIK Muhammad Abrar Firdausy; Nabella Safitri; Wulannika Listiara; Andy Mizwar
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v9i2.17577

Abstract

Plastik memiliki kelemahan sulit terurai, diperlukan solusi mengatasi hal tersebut dengan mengubah menjadi BBM. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi proses pengolahan minyak yang dihasilkan sampah plastik serta menganalisis kualitas minyak yang dihasilkan dari proses pirolisis sampah plastik jenis Polypropylene (PP) dan High-Density Polyethylene (HDPE), Polyethylene Terephthalate (PET) dan Low-Density Polyethylene (LDPE). Proses pirolisis dilakukan selama 60 menit pada suhu 400oC sebanyak 500 gram dengan dua kali pengulangan. Pengujian hasil minyak didapatkan berdasarkan nilai densitas, nilai kalor dan titik nyala serta dibandingkan dengan standar dan mutu (spesifikasi) bahan bakar minyak. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa plastik PP mendekati bahan bakar minyak tanah, minyak yang dihasilkan sebanyak 31,1%, nilai densitas 778 kg/m3, nilai kalor 41,2 Kj/g dan titik nyala 37oC. Plastik HDPE mendekati bahan bakar minyak jenis solar, minyak yang dihasilkan sebanyak 24,7%, nilai densitas 751 kg/m3, nilai kalor 44,17 Kj/g dan titik nyala 47oC. Plastik LDPE mendekati bahan bakar minyak jenis solar, minyak yang dihasilkan sebanyak 62%, nilai densitas 736 kg/m3, nilai kalor 44,7 Kj/g, dan titik nyala 50oC. Sedangkan plastik PET mendekati bahan bakar minyak jenis bensin, minyak yang dihasilkan sebanyak 9%, nilai densitas 726 kg/m3, nilai kalor 40 Kj/g dan titik nyala 48,5oC.  Kata Kunci: bahan bakar minyak, pirolisis, Polypropelene (PP), Polyethylene (PE), Polyethylene Terephthalate (PET)