Peran dan partisipasi perempuan dalam pembangunan sangatlah penting. Tidak dapat dipungkiri peran perempuan dalam menjaga kestabilan perekonomian dan kesejahteraan keluarga sangatlah besar. Eksistensi perempuan dapat ditunjukkan dengan keterlibatannya dalam sebuah kelompok, diantaranya kelompok wanita tani (KWT). Di Kota Surakarta terdapat 65 KWT yang masih eksis dan aktiv, diantaranya adalah KWT Ngudi Makmur yang berlokasi di Kelurahan Joglo, Kecamatan Banjarsari. KWT Ngudi Makmur sudah menjalankan kegiatan di sektor pertanian sejak tahun 2018, dan terus berkembang, pada pertengahan tahun 2023 melakukan budidaya ikan lele sebanyak 2000 ekor. Budidaya ikan lele KWT Ngudi Makmur ini sudah disertifikasi oleh Dinas Perikanan Jawa Tengah untuk Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), namun demikian lele yang dihasilkan ketika dijual harganya belum bisa lebih tinggi dari harga lele di pasaran. Kondisi ini memotivasi KWT untuk mengembangkan usaha olahan ikan lele, diantaranya menjadi nugget dan bakso ikan. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan KWT Ngudi Makmur dalam mengembangkan usaha pengolahan ikan lele. Hasil yang telah dicapai telah terlaksana kegiatan pelatihan pengolahan ikan lele menjadi nugget dan bakso, pendampingan pengembangan usaha dengan pemberian hibah alat, pendampingan produksi dan pemasaran sehingga meningkatkan nilai jual ikan lele serta mengoptimalkan peran KWT dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dalam penyediaan pangan bergizi dan pendapatan. Kata kunci : peran, KWT, olahan ikan lele Abstract Women's participation in development is very important. It cannot be denied the role of women in maintaining economic stability and family welfare. The existence of women can be demonstrated by their involvement in a group, including the women's farmer group (KWT). In the city of Surakarta there are 65 KWTs that still exist and are active, including the Ngudi Makmur which is located in Joglo Village, Banjarsari District. KWT Ngudi Makmur has been carrying out activities in the agricultural sector since 2018, and continues to grow, in 2023 cultivating 2000 catfish. KWT Ngudi Makmur's catfish cultivation has been certified by the Central Java Fisheries Service for Good Fish Cultivation Methods (CBIB), however the price of catfish produced when sold cannot be higher than the price of catfish on the market. This condition motivated KWT to develop a catfish processing business, including fish nuggets and meatballs. This community empowerment was carried out with the aim of increasing the knowledge and skills of KWT Ngudi Makmur in developing a catfish processing business. The results that have been achieved include training activities on processing catfish into nuggets and meatballs, business development assistance by providing equipment grants, production and marketing assistance. thereby increasing the selling value of catfish and optimizing the role of KWT in improving family welfare in providing nutritious food and income. Keywords : role, KWT, catfish processing business