Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

MONITORING GULA DARAH MANDIRI DAN PERAWATAN KAKI DIABETIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAHANDUT Manuntung, Alfeus
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : LPPM UBT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.23 KB) | DOI: 10.35334/jpmb.v3i2.1091

Abstract

Pemantauan glukosa darah mandiri sebaiknya dilakukan secara teratur untuk memahami pengendalian diabetes seseorang dan menginformasikan perubahan yang terjadi selama terapi diabetes. Keadaan yang tidak diinginkan pagi penderita diabetes adalah keadaan dimana kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemi) dan kadar gula darah terlalu tinggi (hiperglikemi). Kedua keadaan ekstrim tersebut sebisa mungkin tidak dialami oleh penderita diabetes sehingga mereka harus mampu mendeteksi diri sendiri melalui pemantauan gula darah mandiri. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang monitoring gula darah mandiri dan perawatan kaki diabetik di wilayah kerja Puskesmas Pahandut, Kota Palangka Raya. Pengabdian masyarakat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang monitoring gula darah mandiri dan perawatan kaki diabetik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat diikuti sebanyak 5 orang di wilayah kerja Puskesmas Pahandut. Hasil pretest menunjukkan sebanyak 3 orang (60%) mendapatkan nilai >56. Hasil posttest menunjukkan sebanyak 5 orang (100%) mendapatkan nilai >56. Hasil pemeriksaan glukosa sewaktu menunjukkan sebanyak 3 orang (60%) >200 mg/dL, 1 orang (20%) hasilnya tidak terbaca karena gula darah yang terlalu tinggi, sedangkan 1 orang (20%) <200 mg/dL. Pasien hendaknya dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam perawatan Diabetes Melitus dan melakukan evaluasi yang berkelanjutan sebagai upaya mandiri dalam monitoring gula darah mandiri dan perawatan kaki diabetik.
PENINGKATAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS MELALUI EDUKASI TENTANG KATARAK DENGAN MEDIA BOOKLET Sylvia, Ester Inung; Azizah, Isma; Manuntung, Alfeus; Datak, Gad
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 9 No 4 (2019): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.879 KB)

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit dengan pengobatan jangka panjang bahkan seumur hidup. Diabetes sering menimbulkan komplikasi katarak. Katarak diabetik dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan mengenai perilaku yang dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh edukasi dengan media booklet terhadap peningkatan pengetahuan katarak diabetik. Metodologi penelitian menggunakan desain pra expriment dengan one group pretest dan posttest kepada 30 anggota Klub Prolanis Sanang Barigas Palangka Raya dengan pemilihan purposive sampling. Hasil uji validitas kuesioner didapatkan 21 item pertanyaan yang valid dengan r tabel &gt; 0,444 maka artinya 21 item pertanyaan tersebut dapat dinyatakan valid. Dan uji reliabilitas diperoleh alpha (0,927) &gt; r tabel (0,444), maka artinya 21 item pertanyaan tersebut dapat dinyatakan reliabel. Tahap pelaksanaan hari ke-1 diberikan pretest tentang katarak diabetik, edukasi katarak diabetik dan booklet untuk dibawa pulang. Hari ke-4 subyek diingatkan untuk membaca booklet. Hari ke-7 subyek diminta menjawab kuesioner katarak diabetik. Hari ke-11 subyek diingatkan kembali untuk membaca booklet dan hari ke-14 subyek diminta untuk menjawab kuesioner katarak diabetik untuk evaluasi akhir. Hasil penelitian mengunakan analisis univariat untuk menjelaskan frekuensi variabel penelitian dan analisis bivariat dengan uji normalitas Uji Shapiro-Wilk dengan nilai signifikasi atau p value &lt; 0,05 artinya data tidak berdistribusi normal sehingga perlu menggunakan uji wilcoxon. Hasil uji statistik wilcoxon test diperoleh p value 0,000 (&lt;0,05) yang bermakna adanya peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi dengan media booklet. &nbsp; Kata kunci: booklet,edukasi,diabetes melitus, katarak diabetik, pengetahuan &nbsp; INCREASE OF DIABETES MELITUS PATIENTS THROUGH EDUCATION ABOUT CATARAC WITH BOOKLET MEDIA &nbsp; ABSTRACT Diabetes Mellitus (DM) is one of the diseases with long-term treatment. Diabetes is often causes complications, one of them is cataracs. Diabetic cataracts can occur due to a lack of knowledge about the behavior to prevent these complications. This research aims to examine the effect of education with booklet on increasing knowledge of diabetic cataracts. The research methodology used the pra experiment design with one group pretest and posttest to 30 Prolanis Club Sanang Barigas Palangka Raya members with the selection of purposive sampling. The results of the questionnaire validity test with 21 question item which r tabel &gt; 0,444 this mean These 21 question items is valid and reliability test was obtained alpha (0,927) &gt; r tabel (0,444), this mean These 21 question items is reliable. On the first day the respondent was given a pretest about diabetic cataracts, diabetic cataract education and a booklet to take home. The fourth day respondents were reminded to read the booklet. The seventh day respondents were asked to answer a diabetic cataract questionnaire. The eleventh day, respondents were expected to read the booklet again and on the fourteen day respondents were asked to answer the diabetic cataract questionnaire for the final evaluation. Univariate analysis using to explain the frequency of research variables and bivariate analysis with the normality test of Shapiro-Wilk test with significance value or p value &lt;0.05 this meaning the data are not normally distributed and need to use the Wilcoxon test. The Wilcoxon test results obtained p-value 0,000 (&lt;0.05) which means there was an increase in knowledge after being given education with booklet. &nbsp; Keywords: booklet, education,diabetic cataract, diabetes melitus, knowledge &nbsp;
Pengaruh Cognitive Behavioral Therapy (CBT) terhadap Self Efficacy dan Self Care Behavior pada Pasien Hipertensi Manuntung, Alfeus
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 15, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v15i1.2493

Abstract

Penderita hipertensi cenderung mengabaikan atau kurang menyadari karakter penyakit hipertensi. Ketidakpatuhan terhadap perilaku perawatan diri juga dapat berdampak buruk terhadap kesehatan yang dialami penderita hipertensi. Salah satu upaya untuk meningkatkan self efficacy dan self care behavior pada pasien hipertensi adalah melalui Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh CBT terhadap self efficacy dan self care behavior pada pasien hipertensi di Kota Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experiment: nonrandomized pretest posttest control group design. Satu kelompok terdiri dari 12 orang diberikan CBT sebanyak empat kali pertemuan. Satu kelompok yang terdiri dari 12 orang sebagai kontrol. Sampel dipilih dengan cara concecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur tingkat self efficacy dan self care behavior menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah intervensi. Uji statistik yang digunakan adalah paired t test dan t test independent. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dalam peningkatan self efficacy pasien hipertensi sebelum dan sesudah pemberian CBT dengan nilai p (0,000) 0,05, ada pengaruh yang signifikan dalam peningkatan self care behavior pasien hipertensi sebelum dan sesudah pemberian CBT dengan nilai p (0,000) 0,05, dan ada hubungan yang signifikan antara self efficacy dan self care behavior. Disimpulkan bahwa CBT berpengaruh terhadap self efficacy dan self care behavior pada pasien hipertensi, dan terdapat hubungan antara self efficacy dan self care behavior pasien hipertensi.Patients with hypertension tend to ignore or be unaware of the character of hypertensive disease. Poor adherence to self-care behaviors can also have a negative impact on the health of patients experienced hypertension. One of the efforts to increase self efficacy and self care behavior in patients with hypertensionthrough Cognitive Behavioral Therapy (CBT). The objective of this study was to analyze the effect of CBT on self efficacy and self care behavior in patients with hypertension in Palangka Raya City with quasi experiment research design: nonrandomized pretest-posttest control group design. One group consisting of 12 respondents were given four sessions of CBT. One group consisting of 12 respondents as controls. Samples were selected by concecutive sampling. Data collection is done by measuring the level of self efficacy and self care behavior using questionnaires before and after the intervention. The statistical test used the paired t test and independent t test. The results showed that there is significant effect in increasing self efficacy in hypertensive patients before and after intervention of CBT with a p-value (0.000) 0.05, there is significant effect in improving self care behavior of hypertensive patients before and after intervention of CBT with a p-value (0.000) 0.05, and there is significant relationship between self efficacy and self care behavior. It can concluded that CBT effect on self efficacy and self care behavior in patients with hypertension, and there is a relationship between self efficacy and self care behavior of hypertensive patients.
Pengaruh Cognitive Behavioral Therapy Terhadap Self Efficacy dan Self Care Behavior Pasien Hipertensi di Kota Palangka Raya Gad Datak; Ester Inung Sylvia; Alfeus Manuntung
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Surya Medika
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.672 KB) | DOI: 10.33084/jsm.v3i2.113

Abstract

Nurse as educator and counselor for patients can provide assistance to patients in the form of the supportive-educative system by providing health education or counseling with the goal of treatment of hypertension patients were able to perform independently. One technique used counseling is Cognitive Behavioral Therapy (CBT) which is an approach to psychotherapy that is used to handle the emotions dysfunctional, maladaptive behaviors and cognitive processes and contents through goal-oriented, systematic procedure explicit. This study aims to determine the effect of Cognitive Behavioral Therapy (CBT) against self-efficacy and self-care behavior of patients with hypertension in the city of Palangkaraya. The design used in this study is a quasi-experiment with the non-randomized study design pretest-posttest control group design. Sampling techniques in this study were consecutive sampling, 12 patients with hypertension in the puskesmas Kayon, the city of Palangkaraya as the intervention group and 12 patients with hypertension in the puskesmas Panarung, the city of Palangkaraya as a control group. The results showed that Cognitive Behavioral Therapy (CBT) significantly improve self-efficacy of patients with hypertension in the city of Palangkaraya (p = 0.000) and also improve self-care behavior of patients with hypertension in the city of Palangkaraya (p=0.000) Recommendations of the results of this study is Cognitive Behavioral Therapy (CBT) can be used as action by nurses in puskesmas through home visits to patients with hypertension to reduce complications of the disease and improve the quality of life of patients hypertension.
MONITORING GULA DARAH MANDIRI DAN PERAWATAN KAKI DIABETIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAHANDUT Alfeus Manuntung
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v3i2.1091

Abstract

Pemantauan glukosa darah mandiri sebaiknya dilakukan secara teratur untuk memahami pengendalian diabetes seseorang dan menginformasikan perubahan yang terjadi selama terapi diabetes. Keadaan yang tidak diinginkan pagi penderita diabetes adalah keadaan dimana kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemi) dan kadar gula darah terlalu tinggi (hiperglikemi). Kedua keadaan ekstrim tersebut sebisa mungkin tidak dialami oleh penderita diabetes sehingga mereka harus mampu mendeteksi diri sendiri melalui pemantauan gula darah mandiri. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang monitoring gula darah mandiri dan perawatan kaki diabetik di wilayah kerja Puskesmas Pahandut, Kota Palangka Raya. Pengabdian masyarakat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang monitoring gula darah mandiri dan perawatan kaki diabetik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat diikuti sebanyak 5 orang di wilayah kerja Puskesmas Pahandut. Hasil pretest menunjukkan sebanyak 3 orang (60%) mendapatkan nilai 56. Hasil posttest menunjukkan sebanyak 5 orang (100%) mendapatkan nilai 56. Hasil pemeriksaan glukosa sewaktu menunjukkan sebanyak 3 orang (60%) 200 mg/dL, 1 orang (20%) hasilnya tidak terbaca karena gula darah yang terlalu tinggi, sedangkan 1 orang (20%) 200 mg/dL. Pasien hendaknya dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam perawatan Diabetes Melitus dan melakukan evaluasi yang berkelanjutan sebagai upaya mandiri dalam monitoring gula darah mandiri dan perawatan kaki diabetik.
Effect of Self-Assessment Against Identify Learning Needs and Nursing Student Learning Activities Polytechnic Kemenkes Palangkaraya Maria Magdalena Purba; Ester Inung Sylvia; Alfeus Manuntung
Jurnal LINK Vol 9, No 3 (2013): September 2013
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2501.807 KB) | DOI: 10.31983/link.v9i3.302

Abstract

Background: Health professionals especially nursing is demanded to always has given best well-being service for individual family and society. Self-assessment is important in course of up to how does nursing education can to develop ability self-assessment. In course of education, Self-assessment look at tool to identify learning needs, detecting strength and weakness so that student university can to determine which competence that must be studied well. Aim: The aim of the research is to detects influence self-assessment in course of nursing student’s learning at Poltekes kemenkes palangka Raya, particulary in setting learning need priority promoting learning activity. Methods: This research is quantitative used quasi experiment non-randomized control group pretest-posttest design. Respondents of research were nursing students of Poltekes Kemenkes Palangka Raya, regular class XIVA with total 38 respondents as a group controls and regular class XIVB with total 38 respondens as interventions groups Result: Analysis based value student’s learning needs perception intervention group shows increase learning need perception, Where does intervention group learn more deepen in certain aspects in vital marking measurement with statistics value p = 0, 047, analysis based on method learns that used for this know-how achievement 97% autodidact method Conclusion: Analysis result shows that training self-assessement influential towards aspects in prioritise student’s learning need and learning activity.
HUBUNGAN KEYAKINAN DIRI DAN AKTIVITAS PERAWATAN MANDIRI PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA Alfeus - Manuntung
coba Vol 7 No 1 (2018): Nopember 2018
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.438 KB) | DOI: 10.32831/jik.v7i1.181

Abstract

ABSTRAK Hipertensi merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas yang paling sering terjadi di seluruh dunia. Hipertensi disebut juga “pembunuh diam-diam” karena orang dengan hipertensi tidak menampakkan gejala. Orang yang menderita hipertensi biasanya tidak sadar akan kondisinya. Pemahaman dan kemampuan perawatan mandiri pasien hipertensi juga masih rendah. Ketidakpatuhan terhadap perilaku perawatan diri ini dapat berdampak buruk terhadap kesehatan yang dialami penderita hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan keyakinan diri dan aktivitas perawatan mandiri pasien Hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Pahandut Kota Palangka Raya. Metode penelitian ini yaitu desain penelitian descriptive correlational dengan pendekatan cross sectional study. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik nonprobability sampling yaitu concecutive sampling dengan 50 responden. Pengumpulan data dilakukan selama 2 bulan dengan mengukur tingkat keyakinan diri dan aktivitas perawatan mandiri menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden tingkat keyakinan dirinya baik yaitu 70%. Sebagian besar responden tingkat aktivitas perawatan mandirinya cukup yaitu 58%. Hasil uji korelasi Pearson Chi Square keyakinan diri dan aktivitas perawatan mandiri menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif dan tidak signifikan antara keyakinan diri dan aktivitas perawatan mandiri pasien hipertensi. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keyakinan diri dengan aktivitas perawatan mandiri pasien hipertensi. Penelitian lanjutan dengan disain penelitian klinik acak terkontrol dan jumlah sampel yang besar perlu dilakukan untuk mengembangkan intervensi keperawatan dengan pendekatan perilaku agar dapat meningkatkan keyakinan diri dan perilaku perawatan diri sehingga dapat menurunkan komplikasi hipertensi dan meningkatkan kualitas hidup pasien hipertensi. Kata Kunci: keyakinan diri, aktivitas perawatan mandiri, hipertensi
ANALISIS KEYAKINAN DIRI PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DALAM PENGELOLAAN DIABETES MELLITUS Alfeus Manuntung
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 3 No 1 (2017): Juli 2017
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.929 KB) | DOI: 10.33490/jkm.v3i1.32

Abstract

Diabetes Mellitus Type 2 is the most common endocrine disease and the most common form of diabetes. DM Type 2 needs of medical care and self-management education to prevent acute complications and reduce the risk of long term complications. Patients with DM usually ignore or be unaware of characters DM. Self efficacy is an essential element for improving self-care behavior of patients with DM type 2. The objective of this study was to analyze the patient's self efficacy in the management of DM Type 2 at Puskesmas Panarung of Palangka Raya City with descriptive correlational research design using cross sectional approach. This research uses descriptive correlational design with cross sectional approach. The sampling technique in this research is to use sampling techniques nonprobability concecutive sampling. The data collection is done by measuring the level of self efficacy using a questionnaire. The statistical test used was descriptive test and Chi Square test. The results showed that there is no significant relationship between age and self efficacy of respondents, no significant correlation gender with self efficacy of respondents, no significant correlation level of education and self efficacy of respondents, there is no significant employment with self efficacy of respondents, there is no correlation significant income with self efficacy of respondents, and there is a significant relationship between long-suffering DM with self efficacy of respondents. The conclusion of this research are there is no relationship between age, gender, level of education, employment, and income with self efficacy, while long suffered from DM found a significant relationship with the self efficacy. However, further research with controlled randomized clinical study design and the large sample size needs to be done to develop nursing interventions with behavioral approaches in order to increase self efficacy and self-care behaviors that can reduce complications.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN POLA MAKAN SEBAGAI FAKTOR RESIKO DIABETES MELITUS Alfeus Manuntung
Media Informasi Vol 15, No 2 (2019): MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/bmi.v15i2.393

Abstract

Diabetes Melitus merupakan kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat peningkatan kadar gula darah yang disebabkan oleh kekurangan insulin. Pola makan yang kurang baik merupakan salah satu pemicu utama tingginya prevalensi penyakit Diabetes Melitus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan pola makan terkait faktor risiko Diabetes Melitus pada mahasiswa Jurusan Keperawatan di Poltekkes Kemenkes Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional, digunakan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara dua variabel. Sampel pada penelitian ini yaitu 62 responden. Analisa data menggunakan uji Chi Square (crosstabs). Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku pola makan dengan nilai p-Value 0,03 atau 0,05 dan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan pola makan responden dengan nilai p-Value 0,663 atau p0,05. Dengan demikian pengetahuan yang baik tidak menjamin seseorang tersebut memiliki pola makan yang sesuai. Peneliti lain dapat mengembangkan penelitian ini, yaitu dengan menambahkan variabel lain baik faktor intrinsik maupun ekstrinsik dan memperluas subyek penelitian, serta melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pola makan dengan mengukur food intake atau asupan gizinya perhari.
PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA DENGAN MEMBUAT RAPORT GIZI SEBAGAI SCREENING PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) Yena Wineini Migang; Alfeus Manuntung
Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Vol 2, No 1 (2021): Mei : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.784 KB) | DOI: 10.37905/jpkm.v1i2.10436

Abstract

Stunting adalah kondisi balita yang tinggi badan tidak sesuai dengan usia, menyebabkan morbiditas dan mortalitas. Berdasarkan data Kemenkes RI Dirjen Kesmas, Direktorat Gizi, Kalimantan pada tahun 2021 prosentase stunting masih tinggi 32,20% hal ini masih jauh dari target  RPJM tahun 2020-2024  sebesar 19%. Adanya ditemukan balita stunting perlu upaya pencegahan agar tidak terjadi loncakan. Tujuan Kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dalam menurunkan kejadian stunting pada balita. Metode Kegiatan berupa workshop pelatihan membuat raport untuk pemantauan status gizi anak usia pra sekolah. Buku raport status gizi siswa ini, di dalamnya terdapat hasil pengukuran status gizi (tinggi badan, berat badan, usia, status gizi TB/U, status gizi PB/U dan BB/TB serta grafik antropometri), terdapat pula lembar konseling orangtua, daftar menu makanan anak dan informasi yang diperlukan oleh orangtua sebagai pengetahuan tentang pencegahan stunting pada balita. Metode pelaksanaan dalam bentuk workshop dan focus group discussion. Subyek kegiatan adalah guru PAUD sebanyak 5 (lima) orang, dilaksanakan pada tahun 2019. Hasil kegiatan Setelah dilakukan kegiatan, terjadi peningkatan pengetahuan peserta tentang pengukuran antropometri dan pertumbuhan balita. Di akhir kegiatan output yang dicapai adalah tercetak raport status gizi siswa, yang digunakan oleh sekolah saat akhir semester sebagai upaya pencegahan dan  pemantauan secara berlanjut pada status gizi balita terutama pada masa usia pra sekolah. Kesimpulan : Stunting pada Balita dapat dicegah melalui pemantauan status gizi anak usia pra sekolah.Kata Kunci: Stunting; Raport; Status gizi; PAUD.