Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

The Correlation between Smoking Status and BMI with The Complaints of Musculoskeletal Disorders on Palm Farmers Husda Oktaviannoor; Zairin Noor Helmi; Ratna Setyaningrum
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 4, No 2: June 2015
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.126 KB) | DOI: 10.11591/ijphs.v4i2.4724

Abstract

According a study by Research Centre and Health Ecology Development Ministry of Health in 2004, palm farmers are one of a group worker that suffers complaint musculoskeletal disorder. This research to determine the correlation between the smoking status and BMI with complaints of musculoskeletal disorders (MSDS) of palm farmers in PT. X. The method are analytic observational with the cross-sectional approach. Instruments such as questionnaires, mikrotoise, scales underfoot, check the NBM, and VAS. Research technique is use purposive sampling. Research sample of 40 respondents. Results showed 32.5% light smokers, 45% moderate smokers, and 15% of heavy smokers, 17.5% weight and 2.5% obese, and 60% had complaints of MSDs. Spearman test results, it is known there is a correlation between the smoking status with complaints of MSDs (p=0.037), there was no significant correlation between BMI with complaints of MSDs (p=0.272). It can be concluded that there is a correlation between the smoking status with MSDs complaints, but there is no correlation between the BMI with the MSDs complaints. This research is expected to be input for the company to conduct training exercises ergonomics and providing information about the importance of maintaining the health of tobacco consumption.
Evaluasi Pengaruh Konsentrasi Pati Biji Cempedak (Artocarpus champeden) sebagai Bahan Pengisi pada Formulasi Tablet Paracetamol Noval Noval; Rizka Appriliani; Husda Oktaviannoor
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v6i2.2127

Abstract

Cempedak plants are widely distributed in Indonesia, one of which is Kalimantan. Cempedak is a tropical plant, so its potential can be used as an additive in the manufacture of pharmaceutical preparations. Previous studies used cempedak seed starch as a binding agent in tablet formulations. This study aims to determine the effect of variations in concentration and optimum concentration of Cempedak seed starch (Artocarpus champeden) as a filler for Paracetamol tablets. The study used a True Experimental Design design with a posttest-only control group design. Making tablets using the wet granulation method. Data analysis used the one-way ANOVA test followed by the LSD test and the Kruskal-Wallis H test which continued with the Mann Whitney Test as a derivative test of the one-way ANOVA. Granule evaluation includes organoleptic, flow properties, tapping test, and stationary angle test. The results of the evaluation of the granules produced granules produced from each formulation are in accordance with the requirements. Tablet evaluation included organoleptic, uniformity in weight, the hardness of tablet, friability, and disintegration time. The results of the tablet evaluation showed that the maximum concentration of cempedak seeds was found in F1 because it showed the evaluation results that were in accordance with the requirements. In evaluating the uniformity of weight and hardness of tablets with the Kruskal Wallis H test and the Mann Whitney test, the results show that there are differences in each formula with a P-value <0.05. The results of the evaluation of tablet friability and disintegration time with one-way ANOVA test and LSD test showed differences in each formula with a P-value <0.05. Cempedak seed starch (Artocarpus champeden) can be used as a filler in the loading of Paracetamol tablets by the wet granulation method.
Formulasi dan Evaluasi Floating System Tablet Difenhidramin HCl Menggunakan Kombinasi Matriks HPMC K4M dan Na. CMC Khusnul Berty Indartantri; Noval Noval; Husda Oktaviannoor
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v7i1.2634

Abstract

A floating system tablet was made using HPMC K4M and Na matrices. CMC with the active substance diphenhydramine HCl, which absorption in the stomach. The research aims to determine the effect of a combination of HPMC K4M and Na. CMC matrices are optimal in a floating system formulation. This research used an experimental method with a RAL design. Tablets were made by direct compression and were evaluated. The results were then analyzed statistically using One Way ANOVA. The loss results on the drying test, the tapped density test, and the measurement of the angle of repose of all formulations met the requirements. The powder flow rates of all formulations did not meet the requirements. The resulting tablet is white, bitter, round, and smells of medicine. Tablets in all formulations have uniform weight according to requirements. The hardness test results showed that only formulation 3 met the requirements, while all formulations did not meet the requirements in the friability test. In the lag time test, the results obtained in formulation 1 and formulation 2, formulation 3, and formulation 4 are 4 seconds, 4 seconds, 3 seconds, and 1 second. In contrast, the floating time results show that all formulations can float for 24 hours. All evaluation results indicate that the optimal formulation in formulation 3.
Faktor Determinan yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 di Kalimantan Selatan (Analisis Data Indonesia Family Life Survey 5 Tahun 2014) Husda Oktaviannoor; Ahmad Hidayat; St Hateriah
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 2 (2021): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i2.744

Abstract

LATAR BELAKANG: Prevalensi Diabetes Mellitus terdiagnosis dokter usia ≥ 15 tahun sebesar 2%. Kalimantan Selatan merupakan prevalensi tertinggi ke-3 setelah Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur yaitu sebesar 1,8% dan terjadi peningkatan prevalensi dibandingkan dengan hasil penelitian Riskesdas 2013 sebesar 1,4% (meningkat 0,4%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor determinan yang berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus tipe 2 di Provinsi Kalimantan Selatan.METODE: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 1.423. Analisis yang dilakukan yaitu univariat untuk mengetahui gambaran masing-masing variabel, bivariat untuk mengetahui hubungan antara variabel determinan dengan diabetes mellitus tipe 2, serta multivariat untuk membuat model prediksi faktor risiko terhadap kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2.HASIL: Umur ≥ 45 tahun, 35-44 tahun dan 25-34 tahun mempunyai risiko masing-masing 4,21 kali (POR=4,21; 95%CI 2,765-6,396), 1,68 kali (POR=1,68; 95%CI 1,047-2,692) dan 1,77 kali (POR=1,77; 95%CI 1,126-2,776) lebih besar untuk terjadi diabetes mellitus dibandingkan umur 15-24 tahun. Orang yang tidak bekerja mempunyai risiko 1,84 kali (POR=1,84; 95%CI 1,309-2,599) lebih besar untuk terjadi diabetes mellitus dibandingkan dengan orang yang bekerja. Model prediksi didapatkan indikator sebesar 16% untuk mengetahui kondisi seseorang berdasarkan faktor risiko umur dan pekerjaan.KESIMPULAN: Faktor umur dan pekerjaan mempunyai peran penting dalam kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 di Provinsi Kalimantas Selatan. Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berupa perhitungan prediksi dari analisis data kepada masyarakat yang mungkin mempunyai risiko untuk mengalami Diabetes Mellitus Tipe 2 sehingga masyarakat dapat segera melakukan pemeriksaan dini faktor risikonya.
Pengetahuan dan stigma masyarakat terhadap pasien Covid-19 dan tenaga kesehatan di Kota Banjarmasin Husda Oktaviannoor; Anita Herawati; Nurul Hidayah; Martina Martina; Aprizal Satria Hanafi
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.666 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.557

Abstract

Latar Belakang: Stigma sering dikaitkan dengan masalah kesehatan termasuk Covid-19. Stigma ini muncul akibat risiko penularan yang tinggi dari sebuah penyakit dan pengetahuan yang kurang. Stigma dapat menghambat proses pengobatan pasien dan menimbulkan gangguan kesehatan jiwa pasien yang menderita penyakit.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang Covid-19 dan stigma terhadap pasien Covid-19 dan tenaga kesehatan di Kota Banjarmasin.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional menggunakan kuesioner melalui google form yang dapat diisi melalui smartphone. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara snowball sampling. Populasi penelitian adalah responden yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 260 responden. Analisis data meliputi univariat, bivariat menggunakan uji chi square dan multivariat menggunakan uji regresi logistik.Hasil: Pada penelitian ini sebagian besar responden tidak memberikan stigma (71,54%) dan memiliki pengetahuan cukup (59,62%). Proporsi responden dengan pengetahuan cukup lebih sedikit memberikan stigma daripada orang dengan pengetahuan kurang (34,41% vs 65,59%). Proporsi jenis kelamin perempuan lebih banyak memberikan stigma daripada laki-laki (68,92% vs 31,08%). Pada analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik menunjukkan bahwa pengetahuan yang kurang merupakan faktor risiko stigma terhadap pasien Covid-19 dan tenaga kesehatan (p-value 0,005). Pengetahuan yang kurang berisiko 2,13 kali lebih besar untuk memberikan stigma.Kesimpulan: Diharapkan penelitian ini sebagai bahan masukkan untuk penentuan arah kebijakan kesehatan dalam mengedukasi masyakarat secara masif tentang bagaimana penularan dan pencegahan Covid-19 serta apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan kepada pasien Covid-19 dan tenaga kesehatan, sehingga tidak menimbulkan stigma di masyarakat tentang Covid-19.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DENGAN METODE PEMBERIAN EDUKASI KESEHATAN BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWA SMPN 20 BANJARMASIN TAHUN 2020 Anita Herawati; Ahmad Hidayat; Husda Oktaviannoor
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.432 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.554

Abstract

Latar Belakang: Hampir 60% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM) yang disebabkan oleh rokok. Salah satu intervensi yang yang mudah dilakukan untuk menurunkan perilaku merokok yaitu dengan memberikan materi pendidikan individu melalui pemberian informasi tentang kesehatan reroduksi.Tujuan: Menganalisis perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian edukasi tentang bahaya merokok terhadap kesehatan reproduksi pada siswa SMPN 20 Banjarmasin.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan pre-eksperimen dengan one group pre-post test. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional stratified random sampling berjumlah 98 responden. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan pemberian edukasi dengan p-value 0,000 (p0,05).Kesimpulan: Diharapkan bahaya merokok menjadi salah satu materi yang dimasukkan kedalam mata pelajaran di sekolah. Pendidikan kesehatan merupakan bekal yang didapatkan siswa dalam menghindari perilaku merokok.Kata Kunci: Bahaya merokok, Kesehatan reproduksi remaja, Pemberian edukasi Siswa SMPN
Pengetahuan dan stigma masyarakat terhadap pasien Covid-19 dan tenaga kesehatan di Kota Banjarmasin Husda Oktaviannoor; Anita Herawati; Nurul Hidayah; Martina Martina; Aprizal Satria Hanafi
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v11i1.557

Abstract

Latar Belakang: Stigma sering dikaitkan dengan masalah kesehatan termasuk Covid-19. Stigma ini muncul akibat risiko penularan yang tinggi dari sebuah penyakit dan pengetahuan yang kurang. Stigma dapat menghambat proses pengobatan pasien dan menimbulkan gangguan kesehatan jiwa pasien yang menderita penyakit.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang Covid-19 dan stigma terhadap pasien Covid-19 dan tenaga kesehatan di Kota Banjarmasin.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional menggunakan kuesioner melalui google form yang dapat diisi melalui smartphone. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara snowball sampling. Populasi penelitian adalah responden yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 260 responden. Analisis data meliputi univariat, bivariat menggunakan uji chi square dan multivariat menggunakan uji regresi logistik.Hasil: Pada penelitian ini sebagian besar responden tidak memberikan stigma (71,54%) dan memiliki pengetahuan cukup (59,62%). Proporsi responden dengan pengetahuan cukup lebih sedikit memberikan stigma daripada orang dengan pengetahuan kurang (34,41% vs 65,59%). Proporsi jenis kelamin perempuan lebih banyak memberikan stigma daripada laki-laki (68,92% vs 31,08%). Pada analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik menunjukkan bahwa pengetahuan yang kurang merupakan faktor risiko stigma terhadap pasien Covid-19 dan tenaga kesehatan (p-value 0,005). Pengetahuan yang kurang berisiko 2,13 kali lebih besar untuk memberikan stigma.Kesimpulan: Diharapkan penelitian ini sebagai bahan masukkan untuk penentuan arah kebijakan kesehatan dalam mengedukasi masyakarat secara masif tentang bagaimana penularan dan pencegahan Covid-19 serta apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan kepada pasien Covid-19 dan tenaga kesehatan, sehingga tidak menimbulkan stigma di masyarakat tentang Covid-19.
KUALITAS HIDUP IBU HAMIL DENGAN RISIKO TINGGI DI PUSKESMAS PEKAUMAN Mariesa, Salma; Sismeri Dona; Husda Oktaviannoor
Midwifery And Complementary Care Vol 1 No 2 (2022): Midwifery and Complementary Care
Publisher : LPPM Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/mcc.v1i2.338

Abstract

Background: High-risk pregnant women often report feelings of worry, fear, restless sleep, frequent headaches, low motivation for activities, and limited direct social interaction. These high-risk factors can significantly jeopardize their quality of life. Objective: This study aimed to assess the quality of life among high-risk pregnant women at the Pekauman Community Health Center. Method: This was a descriptive quantitative study that utilized a total sampling technique, including 47 respondents. Data was collected using the WHOQOL-Bref quality of life scale. Univariate analysis was employed to determine the frequency and percentage for the study variables. Results: The findings indicate that 53% of high-risk pregnant women had a good quality of life, 28% had a moderate quality of life, and 19% had a poor quality of life. The environmental domain showed the highest percentage in the "poor" category, while the social relationships domain had the highest percentage in the "good" category. The majority (53%) of high-risk pregnant women experienced a good quality of life, suggesting that they generally feel comfortable physically, psychologically, socially, and environmentally, optimally utilizing their lives for their own happiness and that of others. Keywords: Pregnant Women, Quality of Life, High Risk