Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENERAPAN KOMPRES DINGIN UNTUK MENGURANGI NYERI PEMASANGAN INFUS ANAK DENGAN TYPOID Sisi Utami Handayani Maruanaya; Endang Supriyanti
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33655/mak.v4i2.94

Abstract

Demam typoid ialah penyakit infeksi akut yang mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebihdari satu minggu dan gangguan pada pencernaan. Salah satu penatalaksanaan demam tifoid adalah terapi cairanmelalui infus. Pemasangan infus dapat menimbulkan rasa nyeri pada anak. Untuk mengurangi nyeri pemasanganinfus pada anak dengan pemberian kompres dingin karena efek analgesik dari kompres dingin yang menurunkankecepatan hantaran syaraf sehingga implus nyeri yang diterima otak lebih sedikit sehingga menurunkan sensasinyeri. Tujuan studi kasus ini menyusun resume asuhan keperawatan dalam pemberian kompres dingin untukmengurangi nyeri pemasangan infus pada anak dengan demam tifoid. Jenis penelitian ini adalah deskriptif denganmetode studi kasus dalam bentuk rancangan one grup pretest posttest. Subyek dari penelitian ini adalah 2 pasienanak dengan demam tifoid yang akan dilakukan pemasangan infus , dengan skala nyeri 7 – 10 (nyeri berat), dapatberkomunikasi secera verbal dan non verbal, usia 6 – 13 tahun, anak yang bersedia menjadi responden. Hasil studimenunjukkan bahwa ada perubahan tingkat nyeri pemasangan infus yang awalnya nyeri berat menjadi nyerisedang setelah pemberian kompres dingin selama 3 hari sehingga diharapkan keluarga pasien dapat melakukantindakan kompres dingin untuk mengurangi nyeri pemasangan infus pada anak.
NILAI PENDIDIKAN NOVEL BUMI BIDADARI KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Endang Supriyanti
SURYA BAHTERA Vol 2, No 11 (2014): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.075 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan unsur intrinsik novel Bumi Bidadari karya Taufiqurrahman al-Azizy, (2) mendeskripsikan nilai pendidikan dalam novel Bumi Bidadari karya Taufiqurrahman al-Azizy, dan (3) mendeskripsikan skenario pembelajaran unsur intrinsik dan nilai pendidikan dalam novel Bumi Bidadari karya Taufiqurrahman al-Azizy di kelas XI SMA. Hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) unsur intrinsik novel Bumi Bidadari, temanya adalah jalan kehidupan yang penuh dengan cobaan, tokoh utamanya adalah Fatimah, penokohan dilakukan secara analitik dan dramatik, alurnya adalah alur maju, latarnya dihadirkan secara konkret, sudut pandangnya adalah orang pertama, amanatnya dikemas dalam cerita serta hubungan antarunsur terjalin secara harmonis. (2) Nilai pendidikan dalam novel meliputi (a) religius, (b) jujur, (c) disiplin, (d) kerja keras, (e) kreatif, (f) mandiri, (g) rasa ingin tahu, (h) semangat, (i) bersahabat/ komunikatif, (j) gemar membaca, (k) peduli sosial, dan (l) tanggung jawab. (3) Skenario pembelajaran dilakukan menggunakan model Stratta sebagai berikut, (a) guru memberi tugas kepada peserta didik untuk membaca novel Bumi Bidadari, (b) guru memberi tugas kepada peserta didik untuk menganalisis unsur intrinsik dan nilai pendidikan yang terdapat dalam novel, dan (c) guru memberi tugas kepada peserta didik untuk membuat simpulan serta menyebutkan nilai pendidikan yang terdapat dalam novel. Kata kunci: unsur intrinsik, nilai pendidikan, skenario pembelajaran
Peningkatan Kompetensi dengan Metode Perceptorship Bagi Pembimbing Klinik di Rumah Sakit Permata Medika Semarang Emilia Puspitasari Sugiyanto; Dyah Restuning Prihati; Endang Supriyanti; Chandra Hadi Prasetiya; Menik Kustriyani; Wijanarko Heru Pramono; Heny Prasetyorini
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i11.7734

Abstract

ABSTRAK Perawat profesional yang memiliki kemampuan intelektual dan ketrampilan diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kepada klien. Pencapaian kompetensi praktik sangat bergantung kepada tersedianya lahan praktik yang memadai dan kesiapan Pembimbing Klinik. RS Permata Medika yang merupakan salah satu lahan praktik mahasiswa. Perawat yang ditunjuk sebagai pembimbing klinik, belum memahami peran sebagai preceptor kepada mahasiswa praktik dan metode pembelajaran di lahan praktik keperawatan. Kegiatan pengabdian masyarakat diberikan kepada preceptor untuk memberikan pengetahuan dan menerapkan metode bimbingan pembelajaran klinik keperawatan di RS. Permata Medika. Pelatihan Perceptorship dilaksanakan dengan ceramah dan demonstrasi.  Evaluasi kegiatan diawali dari pre test dan post test materi Perceptorship dan redemonstrasi metode pembelajaran klinik keperawatan. Terjadi peningkatan pengetahuan sebanyak 90% peserta setelah dilakukan pelatihan preceptorship. Kegiatan PKM pelatihan preceptorship bertujuan untuk meningkat kemampuan kognitif  dan psikomotor tentang metode bimbingan pembelajaran klinik keperawatan. Perlu dilakukan pelatihan metode preceptorship secara berkala di rumah sakit yang digunakan sebagai lahan praktik, diharapkan preceptor akan terus mengikuti perkembangan ilmu keperawatan terbaru. Kata Kunci: Kompetensi, Metode Perceptorship, Pembimbing Klinik  ABSTRACT Professional nurses who have intellectual abilities and skills are needed to improve the quality of nursing services to clients. The achievement of practical competence is very dependent on the availability of adequate practice land and the readiness of the Clinical Supervisor. Permata Medika Hospital is one of the student practice areas. Nurses who are appointed as clinical supervisors do not understand the role of preceptors for practical students and learning methods in the field of nursing practice. Community service activities are given to preceptors to provide knowledge and apply nursing clinical learning guidance methods in hospitals. Medical Gems. Preceptorship training is carried out with lectures and demonstrations. Evaluation of activities begins with the pre-test and post-test of Preceptorship material and demonstration of nursing clinical learning methods. There was an increase in knowledge of 90% of participants after the preceptorship training. PKM activities for preceptorship training are aimed at increasing cognitive and psychomotor abilities regarding clinical nursing learning guidance methods. It is necessary to conduct regular preceptorship method training in hospitals that are used as practice areas, it is hoped that preceptors will continue to follow the latest developments in nursing science. Keywords: Competence, Preceptorship Method, Clinical Supervisor
Pengaruh pemberian edukasi tuberkulosis terhadap praktik pemakaian masker pada pasien TBC Mukti Krisdianto, Harry; Dwi Retnaningsih; Endang Supriyanti
Link Journal of Nursing Vol 1 No 2 (2025): May : Journal of Nursing
Publisher : CV LINK Education Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63425/journalofnursing.v1i2.50

Abstract

Pendahuluan: Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia. Tingginya jumlah kasus TBC memerlukan pencegahan penularan, salah satunya dengan menggunakan masker. Penggunaan masker yang tepat yaitu dengan pemberian edukasi melalui leaflet. Tujuan: mengetahui pengaruh pemberian edukasi tuberkulosis terhadap praktik  pemakaian masker pada Pasien TBC. Metode: Desain pre eksperimental dengan pendekatan one group pretest and posttest design. Teknik pengambilan sampling dengan menggunakan teknik total sampling didapatkan 35 responden. Instrumen mengggunakan leaflet dan lembar observasi yang disusun berdasarkan SOP memakai masker RSUD Batang sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017. Analisa penelitian menggunakan uji wilcoxon. Hasil: Ada pengaruh pemberian edukasi tuberculosis (TBC) terhadap praktik pemakaian masker dengan taraf signifikan sebelum dan setelah eduaksi dengan nilai p value = 0,000, dengan kenaikan mean dari 7,23 menjad 9,51. Kesimpulan: ada pengaruh pemberian edukasi tuberkulosis terhadap pemakaian masker pada Pasien TBC. Metode pemberian edukasi perlu dipertimbangkan berbasis digital guna mencapai hasil yang lebih efektif.
Optimalisasi Peran Kader Kesehatan Dalam Penerapan Manajemen Fatigue Endang Supriyanti; Menik Kustriyani
Karya Nyata : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2024): September : Karya Nyata : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/karyanyata.v1i3.328

Abstract

The Healthy Indonesia Program through a family approach seeks to encourage community independence to live a healthy life. This effort requires the involvement of various parties, including health cadres as intermediaries/liaisons between the community and health workers. Health cadres are community members who are selected and provided with health skills through training by health service facilities or local health centers. Health cadres also need to be given training on fatigue management because every individual can experience fatigue which will be a source of health problems for both individuals and families. Fatigue is a common symptom of many mild to serious medical conditions, even leading to death. The purpose of this community service activity is to provide fatigue management training to health cadres. The specific target of this PKM activity is the implementation of health education and training on fatigue management for health cadres in RW 13 Beringin Village. The method used is training, including providing health education on fatigue management, training cadres to carry out non-pharmacological fatigue therapy and assistance in the application of non-pharmacological fatigue therapy, evaluation of activities carried out by giving pre and posttest questionnaires on fatigue management. The results of community service most of the participants, 60%, have good knowledge, participants are able to demonstrate autogenic relaxation correctly and apply it in everyday life and inform residents during posbindu activities.