Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peningkatan Pengasuhan Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr) oleh Tenaga Kesehatan dan Kader Erlina Suci Astuti; Fitriana Kurniasari Solikhah; Naya Ernawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i12.7950

Abstract

ABSTRAK Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan penyebab kedua kematian neonatus di Indonesia, yaitu sebanyak 20,7%, untuk itu perawatan BBLR di rumah sakit dan perawatan lanjutan di komunitas terutama pada 2 bulan berikutnya dan 2 tahun pertama sangat penting. Bayi dengan berat lahir rendah membutuhkan perawatan intensif baik saat di rumah sakit maupun masa peralihan dari rumah sakit kerumah karena secara fisiologis bayi BBLR/premature terus beradaptasi. Dukungan kader dan tenaga kesehatan terhadap pelayanan kesehatan bayi BBLR sangat diperlukan untuk meningkatkan pengasuhan bayi BBLR. Untuk meningkatkan perawatan BBLR di komunitas melalui kemitraan dengan pemegang program kesehatan ibu dan anak di wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Malang melalui tenaga Kesehatan di komunitas dan kader Kesehatan untuk mendampingi keluarga yang mempunyai BBLR Pelaksanaan kegiatan berupa persiapan, pelaksanaan, pendampingan, monitoring dan evaluasi. Tahap pelaksanaan pelatihan dan pendampingan yang meliputi kegiatan pelatihan (teori, praktek) dan pendampingan. Untuk memberikan pemahaman dan pengalaman langsung akan dilaksanakan pendampingan nakes dan kader kepada keluarga yang mempunyai BBLR. Kegiatan ini menemukan bahwa penerapan program pelatihan peningkatan pengasuhan bayi BBLR ini terbukti secara efektif meningkatkan pengetahuan kader dan tenga kesehatan dalam pengasuhan bayi BBLR. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada pemegang kebijakan dapat memberikan penyegaran berupa pelatihan pada nakes dan kader tentang peningkatan pengasuhan BBLR sehingga dapat dilakukan monitoring dan pendampingan BBLR untuk meminimalkan risiko stunting. Kata Kunci: Perawatan Bayi, BBLR, Tenaga Kesehatan, Kader  ABSTRACT Low Birth Weight (LBW) is the second cause of neonatal death in Indonesia, which is as much as 20.7%, for this reason, LBW care in hospitals and follow-up care in the community, especially in the next 2 months and the first 2 years is very important. Babies with low birth weight require intensive care both in the hospital and during the transition from hospital to home because physiologically LBW/premature babies continue to adapt. The support of cadres and health workers for LBW infant health services is very much needed to improve LBW infant care. to improve LBW care in the community through partnerships with maternal and child health program holders in the Malang District Health Office through community health workers and health cadres to assist families who have LBW The solution offered is to increase the knowledge and skills of cadres and health workers in the care of LBW. This activity found that the implementation of the training program to improve the care of LBW babies was proven to be effective in increasing the knowledge of cadres and health workers in caring for LBW babies. Based on these results, it is recommended that the Malang District Health Office can provide refreshment in the form of training for health workers and cadres on improving LBW care so that LBW monitoring and assistance can be carried out to minimize the risk of stunting. Keywords: Baby Care, LBW, Health Workers, Cadre
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI PERSIAPAN PRE OPERATIF MELALUI MULTIMEDIA VIDEO TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI ELEKTIF Taufan Arif; Mita Nuur Fauziyah; Erlina Suci Astuti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 11 No 2 (2022): November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v11i2.331

Abstract

Abstrak: Tingkat kecemasan pre-operasi tinggi terbukti meningkatkan hemodinamika pasien sehingga terjadi penundaan operasi. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh pemberian edukasi persiapan pre-operatif melalui multimedia video terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre-operasi elektif. Desain penelitian menggunakan quasi eksperimental dengan pendekatan one group pre-test post-test design with control group. Variabel penelitian adalah video edukasi pre-operatif dan tingkat kecemasan. Metode pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan 32 responden sebagai sampel sesuai kriteria inklusi dengan 16 responden pada masing-masing kelompok. Uji paired t-test membandingkan rata-rata 2 sampel berpasangan. Uji independent t-test membandingkan 2 sampel tidak berpasangan. Ada pengaruh pemberian edukasi persiapan pre-operatif melalui multimedia video terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre-operasi elektif dengan p-value = 0,000 pada paired t-test kelompok perlakuan, sedangkan pada kelompok kontrol menunjukkan p-value = 0,000. Uji independent t-test pra-intervensi menunjukkan p-value = 0,721, sedangkan post-intervensi menunjukkan p-value = 0,000. Edukasi melalui video dapat menurunkan kecemasan pre-operatif secara signifikan karena memanfaatkan lebih banyak indra. Informasi lebih mudah terserap melalui lobus frontal dan jalur korteks, menambah tingkat pengetahuan sehingga menurunkan kecemasan.
Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini dengan Kebiasaan Menonton Video Kartun Pembelajaran Rifa Aulia; Kissa Bahari; Nurul Pujiastuti; Erlina Suci Astuti; Sumirah Budi Pertami; Budiono Budiono
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 6 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3558

Abstract

Gadget merupakan salah satu bukti berkembangnya teknologi dan informasi yang sangat pesat. Anak menggunakan gadget untuk menonton video kartun yang dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak. Tulisan ini menjelaskan bagaimana kaitan antara kebiasaan menonton vidio kartun pembelajaran dengan perkembangan kognitif anak usia dini di RA Perwanida 01 Pancir Kab. Blitar. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Pendekatan menggunakan cross sectional dengan uji pearson correlation dan kruskal wallis. Instrumen penelitian yaitu kuisioner dan observasi. Besar sampel yaitu 46 anak yang diambil menggunakan tehnik purposive sampling. Hasil penelitian yaitu tidak terdapat hubungan antara intensitas waktu menonton vidio kartun pembelajaran dengan perkembangan kognitif anak dengan p-value 0,198. Namun ditemukan adanya perbedaan perkembangan kognitif anak usia dini berdasarkan jenis vidio kartun dengan p-value 0,000 dan rata-rata paling tinggi adalah menonton kartun pembelajaran “Upin-ipin”. Diharapkan pada orangtua untuk memonitor anak saat menonton video kartun dan memilih tontonan pembelajaran yang bermanfaat untuk perkembangan kognitif.
PEMANFAATAN KARTU SUPLEMENTASI FE SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN ANEMIA DI PUSKESMAS Fitriana Kurniasari Solikhah; Erlina Suci Astuti; Joko Wiyono
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v6i3.2520

Abstract

Anemia merupakan masalah gizi yang perlu mendapat perhatian dan menjadi salah satu masalah kesehatan, khususnya untuk ibu hamil. Anemia pada ibu hamil akan berdampak terhadap tidak optimalnya pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan serta berpotensi menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan, bahkan kematian ibu dan anak. Penyebab ini dapat diminimalisir apabila kualitas antenatal care dilaksanakan dengan baik. Program suplementasi besi untuk ibu hamil yang dicangangkan oleh pemerintah bertujuan menurunkan prevalensi anemia, tetapi hasilnya tidak selalu sukses. Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan adalah peningkatan pengetahuan dan support sistem masyarakat sekitar, terutama kader. Tujuan dalam pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang anemia pada masa kehamilan bagi ibu hamil dan akder. Metode yang digunakan adalah dilakukan adalah peningkatan pengetahuan tentang anemia pada masa kehamilan, pelatihan penggunaan kartu suplementasi tablet Fe. Hasil yang didapatkan adalah peningkatan pengetahuan ibu hamil dan kader 19,5 poin dan kader dapat mengimplementasikan penggunaan kartu suplementasi tablet Fe.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN Naya Erna Wati; Fitriana Kurniasari Sholikhah; Erlina Suci Astuti; Edy Suyanto
Jurnal Keperawatan Terapan Vol 9 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan Terapan (E-Journal)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jkt.v9i1.3864

Abstract

Abstrak: Pemberian ASI Eksklusif merupakan salah satu sumber nutrisi penting bagi bayi. ASI diciptakan sesuai dengan kebutuhan bayi yang dilahirkan oleh seorang ibu. ASI Eksklusif adalah proses pemberian makanan bayi berupa ASI saja tanpa makanan tambahan lain sampai bayi berusia 6 bulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan desain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik purposive sampling dengan 100 ibu dipilih. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang diberikan pewawancara antara Mei dan Agustus 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pengetahuan (p value = 0.000,OR = 15.921); pendidikan (p value=0.281;OR=1.563); pendapatan (p value=0.004,OR=3.375); pekerjaan (p value=0.000, OR=0.179); dan sikap (p value=0.000, OR=14.609). Kesimpulannya ada pengaruh faktor pengetahuan, pendapatan, pekerjaan, dan sikap sikap berhubungan signifikan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan. Menyusui memiliki efek penting dalam kehidupan anak. Optimalisasi ASI dapat dilakukan dengan memberikan edukasi dan promosi untuk meningkatkan pengetahuan ibu, sehingga ibu memiliki sikap dan perilaku positif dalam pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan. Kata kunci: Analisis Faktor, ASI Eksklusif, Bayi usia 0-6 bulan