Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pemanfaatan Biochar Plus Terhadap Tanah Entisol Pesisir Pantai dan Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.) Welly Herman; Wuri Prameswari; Zainal Arifin
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v9i1.556

Abstract

The use of entisol soils can be maximized by adding organic matter. One ingredient that is able to maintain water availability and water resistance is biochar which is added to Tithonia as biochar plus. This study aims to determine the benefits of biochar plus on coastal entisol soils and mustard greens (Brassica juncea L.). The study used a Completely Randomized Design (CRD) with 6 treatments and 3 replications, namely 0% coconut shell biochar + 0% Tithonia compost (O); 100% coconut shell biochar + 0% Tithonia compost (A); 75% coconut shell biochar + 25% Tithonia Compost (B); 50% Coconut Shell Biochar + 50% Tithonia Compost (C), 25% Biochar Coconut Shell + 75% Tithonia Compost (D), 0% Biochar Coconut Shell + 100% Tithonia Compost (E). Data from observations were analyzed with variance (F test), if F count was greater than F table at 5% significance level followed by Duncan's Multiple Range Test (DMRT) at 5% significance level. The parameters observed include soil analysis which includes, pH, N-total, P-available and K-dd as well as plant observations including plant height, number of leaves and root length. The results showed that Biochar plus affected the Entisol soil and the growth of mustard plants, namely the most influential formulation was 75% coconut shell biochar + 25% Tithonia compost which was seen in the height parameters of mustard greens.
Growth of Long pepper (Piper rectofractum Vahl.) with Different Growing Media Composition Wuri Prameswari; Welly Herman; Umi Salamah
PendIPA Journal of Science Education Vol 5, No 3 (2021): JULY - OCTOBER
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pendipa.5.3.345-350

Abstract

Long pepper (Piper retrofractum Vahl.) It is one of the potential medicinal plants in Indonesia. However, information related to the cultivation of this plant is still minimal. Therefore, research needs regarding the determination of suitable planting media for the growth of herbal chilies. This experiment used a complete randomized group design (RKLT) with one treatment factor for the composition of the growing media, namely soil, soil + sand (3: 1, v / v), soil + rice husk charcoal (3: 1, v/v), and soil + manure (3: 1, v / v). Each treatment repeats six times, and each consisted of 10 plants. Data analysis using a variance. The plant material used was in soil tendrils and polybags measuring 30 cm x 30 cm as a container. NPK + Mg inorganic fertilizer with an equivalent dose of 12: 12: 17: 2. The results of the experiment showed that the composition of the different growing media affected all observed variables. The use of soil planting medium + cow manure showed the best growth results of chili herbs for plant height, the number of leaves, root length, root and canopy wet weight, and root and canopy dry weight.
Karakterisasi Buah Dua Puluh Enam Genotipe Melon pada Media Pasir Sistem Hidroponik Umi Salamah; Helfi Eka Saputra; Welly Herman
PendIPA Journal of Science Education Vol 5, No 2 (2021): MARCH - JUNE
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pendipa.5.2.195-203

Abstract

Karakterisasi merupakan langkah awal dalam pemuliaan untuk melakukan seleksi terhadap karakter-karakter yang menjadi target. Melon (Cucumis  melo  L.)  merupakan tanaman hortikultura yang memiliki karakter bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi 26 genotipe-genotipe melon di media pasir menggunakan sistem hidroponik. Penelitian ini menggunakan   Rancangan   Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan satu faktor yaitu genotipe yang terdiri dari 2 ulangan. Jumlah genotipe yang diuji adalah 26  yaitu G23, G27, G28, G29, G38, G39, G40, G41, G42, G43, G45, G46, G47, G48, G49, G52, G53, G55, G57, G58, G60, G62, G63, G64, G65 dan G66. Berdasarkan analisis gerombol didapatkan bahwa karakter-karakter pada 26 genotipe melon mengelompok dan terpisah pada koefesien ketidakmiripan 22 dan 26. Karakterisasi buah yang diamati adalah panjang buah, diameter buah, bentuk  penampang membujur, warna dasar  kulit buah matang, intensitas warna kulit saat matang, corak dasar warna kulit, warna kulit sekunder, kerapatan noktah, ukuran noktah, warna noktah, intensitas warna noktah, warna utama daging buah, warna lapisan luar daging buah, alur buah, posisi diameter maksimum, bentuk pangkal buah, dan bentuk ujung buah.
PEMBERIAN BERBAGAI KONSENTRASI AIR LAUT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt) Welly Herman; Fatimah Fatimah; Muhammad Helmi
Jurnal Embrio Vol 12 No 1 (2020): Jurnal Embrio
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tamansiswa Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.713 KB) | DOI: 10.31317/embrio.v12i1.511

Abstract

Penelitian tentang pengaruh konsentrasi air laut jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis (Zea mays var. saccharata sturt) panen ini dilaksanakan di Lahan Kering Kelurahan Kalumbuk, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat percobaan berlangsung dari Oktober 2018 – Januari 2019.Tujuan dari percobaan ini untukmengetahui pengaruh konsentrasi air laut terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi air laut dan faktor kedua adalah jenis pupuk kandang. Faktor pertama terdiridari 3 tarafyaitu 0 ppm atau 0 ml/l air, 1000 ppm atau 1 ml/l air dan 1500 ppm atau 1,5 ml/l air.Faktor kedua adalah jenis pupuk kandang ayam yakni dengan dosis 15 ton/ha dan pupuk kandang kambing dengan dosis 15 ton/ha. Hasil percobaan menunjukkan konsentrasi air laut dan jenis pupuk kandang terdapat Pengaruh konsentrasi air laut terhadap tinggi tanaman, umur muncul bunga betina dan umur muncul bunga jantan jagung manis pada konsentrasi 0 ppm
EFEK URIN SAPI DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) DI PRE-NURSERI Welly Herman
Jurnal Embrio Vol 12 No 2 (2020): Jurnal Embrio
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tamansiswa Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.406 KB) | DOI: 10.31317/embrio.v12i2.614

Abstract

Penelitian telah dilaksanakan dari bulan September 2018 sampai Januari 2019 di Lubuk Minturun, Kota Padang. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan pengaruh pertumbuhan bibit kakao di pre-nurseri dengan pemberian interaksi Urin Sapi dan Pupuk NPK terhadap pertumbuhan bibit Kakao di pre-nurseri. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dalam bentuk faktorial. Faktor pertama NPK dengan taraf perlakuan yaitu 0 gram/polybag, 20 gram/polybag, 40 gram/polybag, dan faktor kedua urin sapi dengan taraf perlakuan, yaitu : 0 ml/l air, 20 ml/l air, 40 ml/l air, 60 ml/l air. Masing-masing perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Selanjutnya data hasil pengamatan dianalisis jika berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji DMRT taraf 5% atau 1%. Untuk parameter tinggi tanama bibit, jumlah helaian daun, panjang akar, berat basah tajuk dan bibit siap salur ke main nursery. Hasil penelitian diperoleh hasil interaksi terbaik pada pemberian pupuk NPK dengan dosis 20-40 gram/polybag dan konsentrasi urin sapi 0 ml/l air dapat menunjang pertumbuhan bibit kakao di pre-nurseri yaittu jumlah daun dan berat basah tajuk sedangkan untuk penggunaan pemberian pupuk NPK dengan dosis 40 gram/polybag dapat mempengaruhi panjang akar bibit kakao.
KETERSEDIAAN HARA POSFOR DENGAN PENAMBAHAN BIOCHAR PADA ENTISOL PESISIR PANTAI Welly Herman; Wuri Prameswari
Jurnal Embrio Vol 11 No 02 (2019): Jurnal Embrio
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tamansiswa Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.454 KB) | DOI: 10.31317/embrio.v11i02.469

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh biochar yang tepat agar dapat menyediakan unsur posfor pada tanah Entisol pesisir pantai. Penelitian ini telah dilaksanakan Kelurahan Beringin Raya Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu dan analisis sampel tanah dilakukan di Laboratorium Teknik Lingkungan Universitas Andalas. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan (O) 0 % Biochar tempurung kelapa + 0 % Kompos titonia, (A) 75 % Biochar tempurung kelapa + 25 % Kompos titonia, (B) 50 % Biochar tempurung kelapa + 50 % Kompos titonia, (D) 25 % Biochar tempurung kelapa + 75 % Kompos titonia. Pengamatan dilakukan terhadap Posfor (P-tersedia) pada tanah menggunakan metode Bray 2 dan pH tanah menggunakan metode elektroda gelas pH meter. Pengamatan dilakukan terhadap tanah awal dan tanah setelah inkubasi dengan biochar. Dari hasil penelitian diperoleh adanya peningkatan terhadap pospor dengan penggunaan biochar terhadap tanah Entisol dari 2,428 ppm menjadi 2,813 ppm pada perlakuan 75 % Biochar tempurung kelapa + 25 % Kompos titonia.
Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair untuk Tanaman Lahan Pekarangan pada Kelompok Wanita Tani Rezeki Bersama Kelurahan Beringin Raya Kota Bengkulu Welly Herman; Teguh Adiprasetyo
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat DEWANTARA Vol 3 No 2 Septembe (2020): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat DEWANTARA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Tamansiswa Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian tentang pembuatan pupuk organik cair untuk tanaman pekarangan dilaksanakan di Kelurahan Beringin Raya, Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu. Pengabdian ini betujuan memberi informasi kepada masyarakat khususnya Kelompok Wanita Tani (KWT) Rezeki Bersama tentang pemanfaatan dan proses pembuatan pupuk organik cair. Pupuk organik cair yang dibuat berasal dari sisa sayuran dan buah-buahan. Pupuk organik cair dapat diaplikasikan untuk tanaman lahan pekarangan dan berfungsi sebagai sumber unsur hara bagi tanaman. Kegiatan pengabdian yang dilakukan dalam bentuk sosialisasi dan praktek langsung di lapangan tentang proses pembuatan pupuk organik cair. Tahapan pelaksanaannya adalah melalui metode sosialisasi tentang manfaat limbah sayuran dan buah-buahan sebagai sumber bahan organik untuk pembuatan pupuk organik cair dan manfaat tanaman lahan pekarangan. Hasil dari kegiatan pengabdian yang dilakukan menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan pemahaman ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Rezeki Bersama terhadap pembuatan pupuk organik cair dapat diterima dan menjadi alternatif dalam pengelolaan limbah sayuran menjadi pupuk organik cair . Bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Rezeki Bersama, teknologi ini akan terus digunakan sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan unsur hara bagi tanaman lahan pekarangan yang murah dan ramah lingkungan.
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN UNTUK MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PANGAN DI KELURAHAN BERINGIN RAYA KOTA BENGKULU Welly Herman; Ahmad Saleh Harahap
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat DEWANTARA Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat DEWANTARA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Tamansiswa Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31317/jpmd.v4i1.676

Abstract

Lahan pekarangan merupakan sebidang tanah yang berada di sekitar rumah yang dapat diusahakan untuk meningkatkan kemandirian pangan melalui pemenuhan kebutuhan sehari-hari dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada berbasis organik. Salah satu kelurahan yang dapat ditingkatkan pemanfaatan lahan pekarangannya adalah Kelurahan Beringin Raya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan untuk mewujudkan kemandirian pangan di Kelurahan Beringin Raya. Kegiatan pengabdian dilaksanakan selama 4 (empat) bulan dari bulan Juni sampai September 2020 di Kelurahan Beringin Raya, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu. Metodologi yang digunakan dalam PPM Pembinaan melalui pendekatan PRA (Participatory Rural Appraisal) yang memungkinkan masyarakat di Kelurahan Beringin Raya melalui RT.4 dapat saling berbagi, meningkatkan dan menganalisis pengetahuan tentang pemanfaatan lahan pekarangan. Metode yang diterapkan berupa sosialisasi, penyuluhan, dan praktek langsung di lapangan. Dari kegiatan pengabdian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa (1) Kegiatan pengabdian yang dilakukan memberikan pemahaman tentang pentingnya pemanfaatan lahan pekarangan untuk menunjang kemandirian pangan (2) Meningkatkan kemampuan dari masyarakat dalam mengelola dan mengembangkan lahan pekarangan agar lebih berdaya guna.
SOSIALISASI TEKNOLOGI PEMANFAATAN LAHAN RAWA SEBAGAI KAWASAN BUDIDAYA PERTANIAN Welly Herman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat DEWANTARA Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat DEWANTARA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Tamansiswa Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31317/jpmd.v4i2.695

Abstract

Pengabdian ini tentang sosialisasi pemanfaatan lahan rawa sebagai kawasan budidaya. Kegiatan ini dilakukan di Kelurahan Beringin Raya, Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu. Pengabdian ini betujuan memberi informasi kepada masyarakat khususnya Kelompok Wanita Tani (KWT) Rezeki Bersama. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di salah satu rumah masyarakat dengan menerapkan teknik pendekatan dan pendampingan yang dapat memberikan pengetahuan, ketrampilan dan motivasi di dalam pemanfaatan lahan rawa. Kegiatan pengabdian selain melibatkan masyarakat juga ada peran dari mahasiswa. Hasil dari kegiatan pengabdian yang dilakukan menunjukkan bahwa Berdasarkan kegiatan pengabdian yang telah dilakukan terhadap ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Rezeki diperoleh bahwa bertambahnya pengetahuan, pemahama dan motivasi dalam memanfaatkan teknologi pemanfaatan lahan rawa untuk budidaya pertanian. Teknologi yang telah dijelaskan diharapkan dapat diterapkan oleh masyarakat dalam rangka pemanfaatan lahan rawa berdasarkan kearifan lokal.
Efek Pemberian Kompos Ampas Tahu terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Merah Keriting (Capsicum annum L.) Erlina Rahmayuni; Debi Septiawan; Welly Herman; Elfarisna Elfarisna; Elsa Lolita Putri; Kurniati Kurniati
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.8.2.69-75

Abstract

Ampas tahu merupakan salah satu limbah padat yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan organik untuk menyediakan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman cabai merah keriting. Kompos ampas tahu mengandung unsur hara seperti N, P, K, dan Mg yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhannya. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian kompos ampas tahu terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah keriting (Capsicum annum L.). Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Oktober 2020 – Januari 2021 di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta. Penelitian menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT), dengan lima perlakuan, yang meliputi: Tanpa kompos ampas tahu + 100% Pupuk Anorganik (kontrol), 100g/polybag Kompos Ampas Tahu + 50% Pupuk Anorganik, 200g/polybag Kompos Ampas Tahu + 50% Pupuk Anorganik, 300g/polybag Kompos Ampas Tahu + 50% Pupuk Anorganik dan 400g/polybag Kompos Ampas Tahu + 50% Pupuk Anorganik. Pengamatan dilakukan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah keriting yang meliputi: tinggi dan diameter batang mulai saat umur 2-7 MST (minggu setelah tanam), umur berbunga, jumlah buah pertanaman, bobot buah pertanaman, bobot perbuah, panjang buah dan diameter buah. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa efek penggunaan kompos ampas tahu terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah keriting berbeda nyata terhadap tinggi tanaman dan diameter batang. Perlakuan terbaik adalah penggunaan 400g/polybag + 50% pupuk anorganik dan tidak berbeda nyata dengan tanpa kompos ampas tahu + 100% pupuk anorganik.  Parameter umur berbunga, jumlah buah pertanaman, bobot buah pertanaman, bobot perbuah, panjang buah dan diameter buah tidak menunjukkan adanya pengaruh dengan penggunaan kompos ampas tahu.ABSTRACTTofu dregs compost contains essential nutrients such as nitrogen (N), phosphorus (P), potassium (K), and magnesium (Mg), which are crucial for plant growth. The aim of this research was to investigate the impact of applying tofu dregs compost on the growth and production of curly red chili plants (Capsicum annum L.). The study was conducted from October 2020 to January 2021 at the experimental garden of the Faculty of Agriculture, Muhammadiyah University, Jakarta. The research employed a Randomized Complete Group Design (RKLT) with five treatments, including: No tofu dregs compost + 100% inorganic fertilizer (control), 100g/polybag tofu dregs compost + 50% inorganic fertilizer, 200g/polybag tofu dregs compost + 50% inorganic fertilizer, 300g/polybag tofu dregs compost + 50% inorganic fertilizer, and 400g/polybag tofu dregs compost + 50% inorganic fertilizer. Observations were conducted on the growth and production of curly red chili plants, encompassing parameters such as height and stem diameter from 2 to 7 weeks after planting (WAP), flowering age, number of fruits per plant, fruit weight per plant, fruit length, and fruit diameter. The research results indicated that the use of tofu dregs compost significantly affected the plant height and stem diameter of curly red chili plants. The most effective treatment was found to be 400g/polybag + 50% inorganic fertilizer, which did not differ significantly from the control (without tofu dregs compost + 100% inorganic fertilizer). However, parameters such as flowering age, number of fruits per plant, fruit weight per plant, fruit weight, fruit length, and fruit diameter did not exhibit any significant influence with the application of tofu dregs compost.