Erlina Rahmayuni
Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jl. K.H. Ahmad Dahlan Cireundeu Ciputat, Tangerang 15419

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Dinamika Beberapa Sifat Fisika Tanah Dibawah Sistem Usahatani Konservasi Pada Lahan Kritis Aripan Di DTA Singkarak Aprisal Aprisal; Bujang Rusman; Indra Dwipa; Refdinal Refdinal; Erlina Rahmayuni; Fajriwandi Fajriwandi
Jurnal Lahan Suboptimal : Journal of Suboptimal Lands Vol. 5 No. 2 (2016): JLSO
Publisher : Research Center for Sub-optimal Lands (PUR-PLSO), Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33230/JLSO.5.2.2016.256

Abstract

Aprisal. et al. Dynamics of Some Physical Properties of Soils Under Conservation Farming System on the Critical Land Aripan in the DTA Singkarak. JLSO 5(2):137-144.The conservation farming on critical land can improve the soil properties and maintantain for a periode of time. The purpose of this research is to study the dynamics of critical land’s physical characteristics under the influence of conservation farming at Singkarak Water Catchment Area (DTA) in Nagari Aripan. The analysis of soil sample is conducted in Soil Science Department Laboratory, Faculty of Agriculture, Andalas University. This research is designed with Split Plot Design (RPT). The main plot is a soil processing system which is: conventional soil processing (po), soil processing with mulch (p1), soil processing with compost and manure (p2) and minimum soil processing (p3), while the sub plot consists of three types of plants, they are; sweet corn (t1), soy bean (t2) and peanut (p3). Each treatment is repeated three times. Result of the research is observation data in each season of the first, second and third year. To see the dynamics of soil characteristics, data of each season is viewed through graphic which based on its trend. The result of the research indicates that utilization of critical land with conservation farming system could repair and maintain some physical characteristics of soil in each growing season, such as: decreasing volume, increasing soil organic matter, porosity, and soil permeability. Productivity of soil increases on the conventional processing with mulch, compost, and manure. Conventional soil processing with added compost and manure increases productivity for 32.58% in the first year, 45.16% in the second year, and 59.73% in the third year.
KARAKTERISASI DAN VIABILITAS INOKULASI BAKTERI PELARUT P DALAM BAHAN PEMBAWA KOMPOS DAN ZEOLIT Erlina Rahmayuni; Sri Ismiani; Dhanti Hanifa Muslimah; Elly Daru Ika Wilujeng; Muhammad Naufal Riizqulloh
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.3.1.31-38

Abstract

Tanah merupakan sumber daya penting bagi kehidupan yang ada di muka bumi.  Tanah menyediakan air, udara dan nutrisi yang dibutuhkan bagi makhluk hidup seperti mikroorganisme tanah dan tanaman.  Tujuan dari penelitian adalah : mengisolasi dan karakterisasi bakteri pelarut fosfat, dan menguji patogenitas isolat bakteri pelarut fosfat pada tanaman tembakau. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, pada bulan Oktober 2017 sampai Januari 2018. hasil isolasi bakteri pada tanah lahan percobaan kampus Institut Pertanian Bogor diperoleh empat isolat potensial yang mempunyai kemampuan tinggi dalam melarutkan fosfat dengan membentuk zona bening (halozone). Hasil pengujian patogenitas pada daun tembakau setelah 48 jam menunjukkan tingkat patogenitas yang berbeda dari masing-masing isolat potensial.  Hasil uji patogenitas pada tanaman tembakau diperoleh dua isolat potensial dari empat isolat terpilih yang kompeten digunakan sebagai pupuk hayati yaitu isolat BPF P (dari tanaman padi) dan BPF J (dari tanaman jagung).
EFEKTIVITAS PEMBERIAN URIN KELINCI UNTUK MENGURANGI DOSIS PUPUK ANORGANIK PADA BUDIDAYA PUTREN JAGUNG MANIS Chintia Fitriasari; Erlina Rahmayuni
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.2.2.141–156

Abstract

Peningkatan produksi putren jagung manis (Zea mays L. var. Indurata) harus diimbangi dengan ketersediaan hara yang cukup selama pertumbuhannya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2017 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan enam perlakuan yang terdiri dari P0 (Pupuk anorganik 100%) (Kontrol); P1 (Urin kelinci 20 ml.l-1 air + pupuk anorganik 50%); P2 (Urin kelinci 25 ml.l-1 air + pupuk anorganik 50%); P3 (Urin kelinci 30 ml.l-1 air + pupuk anorganik 50%); P4 (Urin kelinci 35 ml.l-1 air + pupuk anorganik 50%); dan P5 (Urin kelinci 40 ml.l-1 air + pupuk anorganik 50%). Setiap perlakuan diulang 4 kali sehingga terdapat 24 satuan percobaan, setiap satuan percobaan terdiri dari 3 tanaman sehingga jumlah tanaman yang diamati sebanyak 72 tanaman. Hasil perlakuan pemberian urin kelinci konsentrasi 25 ml.l-1  air + pupuk anorganik 50% memberikan nilai tertinggi pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan daun terluas. Pada perlakuan pemberian urin kelinci konsentrasi 40 ml.l-1  air + pupuk anorganik 50% memberikan nilai tercepat untuk umur berbunga jantan dan betina. Sedangkan pemberian urin kelinci konsentrasi 30 ml.l-1 air + pupuk anorganik 50% memberikan nilai tertinggi pada parameter jumlah tongkol, panjang tongkol, diameter tongkol dan berat tongkol.AbstractIncreased production of sweet corn corn (Zea mays L. var. Indurata) should be balanced with sufficient nutrients during its growth. The study was conducted from January to March 2017 at the Experimental Garden of the Faculty of Agriculture, University of Muhammadiyah Jakarta. The experimental design used was the Randomized Complete Block Design (RCBD) with six treatments consisting of P0 (100% Inorganic fertilizer) (Control); P1 (Rabbit urine 20 ml.l-1 of water + 50% inorganic fertilizer); P2 (Rabbit urine 25 ml.l-1of water + 50% inorganic fertilizer); P4 (Rabit urine 35 ml.l-1of water + 50% inorganic fertilizer); and P5 (Rabbit urine 40 ml.l-1of water + 50% inorganic fertilizer). Each treatment was repeated 4 times so that there were 24 experimental units, each units consists of 3 plants. The result, utilization of rabbit urine 25 ml.l-1of water + 50% inorganic fertilizer gives the highest value of plant height, leaf and widest leaf area. Utilization of rabbit urine 40 ml.l-1 of water + 50% inorganic fertilizer gives the fastest of flowering age of males and females. Utilization of rabbit urine 30 ml.l-1 of water + 50% inorganic fertilizer gives haighest value of total, length, diameter and the weight of cobs.
KAJIAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK OLEH PETANI DI KABUPATEN BOGOR Elfarisna Elfarisna; Yati Suryati; Erlina Rahmayuni
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.1.2.23-30

Abstract

Penggunaan pupuk organik untuk menyuburkan tanah merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produksi pertanian sekaligus memperbaiki kualitas lingkungan.  Pengelolaan lingkungan hidup membutuhkan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat termasuk petani untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan.  Penelitian bertujuan mengetahui penggunaan pupuk organik  oleh petani di Kabupaten Bogor. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2016 dengan menggunakan metode survei dan memberikan kuisioner kepada petani dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) serta melakukan diskusi dan observasi  ke lapangan.  Hasil penelitian yang didapat adalah petani sudah mengetahui tentang pupuk organik sejak tahun 1973 sebagai kearifan lokal dan informasi tentang pupuk organik sebagian besar didapat dari pelatihan yang diberikan oleh PPL dan perguruan tinggi Hambatan dalam penggunaan pupuk organik adalah tanggapan dari petani sebesar 58.15% terhadap penggunaan pupuk organik, karena menurut petani pupuk organik memerlukan biaya yang tinggi dan pengelolaan tanaman intensif diantaranya banyaknya gulma, serangan hama dan waktu yang lama untuk membuat pupuk organik.
KAJIAN BEBERAPA SIFAT FISIKA TANAH PADA TIGA PENGGUNAAN LAHAN DI BUKIT BATABUH Erlina Rahmayuni; Heni Rosneti
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.2.1.1-12

Abstract

Masalah kerusakan hutan dalam beberapa tahun belakangan ini merupakan isu nasional dan internasional. Hutan memiliki banyak sekali fungsi dalam kehidupan, di antaranya, sumber papan, sumber keragaman hayati, dan pengatur hidrologi di suatu kawasan sekitarnya. Pembukaan hutan di Bukit Batabuh menjadi lahan perkebunan karet dan kelapa sawit yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Ditambah dengan maraknya illegal logging, pembukaan hutan merupakan kegiatan yang telah merusak ekosistem hutan di wilayah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari beberapa kondisi sifat fisika tanah tiga penggunaan lahan (hutan, kebun karet, dan kebun kelapa sawit). Daerah pengambilan sampel meliputi tiga penggunaan lahan : hutan (H), kebun karet (KK), dan kebun kelapa sawit (KKS) di Bukit Batabuh Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dengan pendekatan penggunaan lahan yang berbeda, yaitu penggunaan lahan hutan, kebun karet, dan kelapa sawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat volume tanah, total ruang pori, kandungan bahan organik, stabilitas agregat tanah, pori drainase cepat, pori drainase lambat, dan pori air tersedia tanah pada lahan hutan lebih baik jika dibandingkan dengan penggunaan lahan kebun karet dan lahan kelapa sawit.
Efek Amelioran pada Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis Elfarisna Elfarisna; Erlina Rahmayuni; Helfi Gustia
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 28 No. 4 (2023): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18343/jipi.28.4.660

Abstract

Ameliorant is a substance that can increase soil fertility by improving the soil's physical, chemical, and biological conditions, and it can be organic or inorganic. Some ameliorants often used are manure, lime, or a combination of all these fertilizers. This study aimed to determine the effect of ameliorants on the growth and production of sweet corn. The study was conducted at the Experimental Station of the Faculty of Agriculture, University of Muhammadiyah Jakarta, from July to October 2022. The study used a Randomized Completely Block Design with five ameliorant treatments and five replications, so there were 25 experimental units. Each experimental unit consisted of three plants. The treatments given were P0 (without ameliorant as control)), P1 (calcite 5 g/plant), P2 (dolomite 5 g/plant), P3 (green mussel shell waste 5 g/plant, and P4 (zeolite 5 g/plant). The results showed that ameliorants gave similar results as controls and did not increase the growth and production of sweet corn plants. Keywords: ameliorant, green mussel shell, soil pH
Efek Pemberian Kompos Ampas Tahu terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Merah Keriting (Capsicum annum L.) Erlina Rahmayuni; Debi Septiawan; Welly Herman; Elfarisna Elfarisna; Elsa Lolita Putri; Kurniati Kurniati
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.8.2.69-75

Abstract

Ampas tahu merupakan salah satu limbah padat yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan organik untuk menyediakan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman cabai merah keriting. Kompos ampas tahu mengandung unsur hara seperti N, P, K, dan Mg yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhannya. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian kompos ampas tahu terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah keriting (Capsicum annum L.). Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Oktober 2020 – Januari 2021 di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta. Penelitian menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT), dengan lima perlakuan, yang meliputi: Tanpa kompos ampas tahu + 100% Pupuk Anorganik (kontrol), 100g/polybag Kompos Ampas Tahu + 50% Pupuk Anorganik, 200g/polybag Kompos Ampas Tahu + 50% Pupuk Anorganik, 300g/polybag Kompos Ampas Tahu + 50% Pupuk Anorganik dan 400g/polybag Kompos Ampas Tahu + 50% Pupuk Anorganik. Pengamatan dilakukan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah keriting yang meliputi: tinggi dan diameter batang mulai saat umur 2-7 MST (minggu setelah tanam), umur berbunga, jumlah buah pertanaman, bobot buah pertanaman, bobot perbuah, panjang buah dan diameter buah. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa efek penggunaan kompos ampas tahu terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah keriting berbeda nyata terhadap tinggi tanaman dan diameter batang. Perlakuan terbaik adalah penggunaan 400g/polybag + 50% pupuk anorganik dan tidak berbeda nyata dengan tanpa kompos ampas tahu + 100% pupuk anorganik.  Parameter umur berbunga, jumlah buah pertanaman, bobot buah pertanaman, bobot perbuah, panjang buah dan diameter buah tidak menunjukkan adanya pengaruh dengan penggunaan kompos ampas tahu.ABSTRACTTofu dregs compost contains essential nutrients such as nitrogen (N), phosphorus (P), potassium (K), and magnesium (Mg), which are crucial for plant growth. The aim of this research was to investigate the impact of applying tofu dregs compost on the growth and production of curly red chili plants (Capsicum annum L.). The study was conducted from October 2020 to January 2021 at the experimental garden of the Faculty of Agriculture, Muhammadiyah University, Jakarta. The research employed a Randomized Complete Group Design (RKLT) with five treatments, including: No tofu dregs compost + 100% inorganic fertilizer (control), 100g/polybag tofu dregs compost + 50% inorganic fertilizer, 200g/polybag tofu dregs compost + 50% inorganic fertilizer, 300g/polybag tofu dregs compost + 50% inorganic fertilizer, and 400g/polybag tofu dregs compost + 50% inorganic fertilizer. Observations were conducted on the growth and production of curly red chili plants, encompassing parameters such as height and stem diameter from 2 to 7 weeks after planting (WAP), flowering age, number of fruits per plant, fruit weight per plant, fruit length, and fruit diameter. The research results indicated that the use of tofu dregs compost significantly affected the plant height and stem diameter of curly red chili plants. The most effective treatment was found to be 400g/polybag + 50% inorganic fertilizer, which did not differ significantly from the control (without tofu dregs compost + 100% inorganic fertilizer). However, parameters such as flowering age, number of fruits per plant, fruit weight per plant, fruit weight, fruit length, and fruit diameter did not exhibit any significant influence with the application of tofu dregs compost.
Pemanfaatan Biochar Tempurung Kelapa terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kailan (Brassica oleracea L.) Erlina Rahmayuni; Lilik Yulianti; Elfarisna; Welly Herman
Berkala Ilmiah Pertanian Vol. 8 No. 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bip.v8i3.53715

Abstract

Kailan (Brassica oleracea L.) merupakan sayuran daun bernilai ekonomi tinggi yang banyak dibudidayakan. Namun, produktivitasnya sering terhambat oleh penurunan kualitas tanah akibat penggunaan pupuk sintesis secara berlebihan. Biochar sebagai bahan organik hasil pirolisis biomassa, berpotensi memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif dalam sistem budidaya berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian biochar tempurung kelapa yang dikombinasikan dengan 50% pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan, serta menentukan dosis biochar yang optimal. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember 2024 menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan lima perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan terdiri atas P0 (100% NPK), P1 (50% NPK + 120 g biochar), P2 (50% NPK + 240 g), P3 (50% NPK + 360 g), dan P4 (50% NPK + 480 g) per polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan 50% NPK + 120 g biochar memberikan hasil terbaik pada tinggi tanaman (27,41 cm), jumlah daun (8,87 helai), panjang akar (11,63 cm), dan bobot basah (32,87 g), serta estimasi produksi 3,65 ton/ha. Sementara itu, peningkatan dosis biochar di atas 240 g tidak memberikan hasil lebih tinggi. Kesimpulannya, kombinasi 50% pupuk NPK dan 120 g biochar tempurung kelapa merupakan perlakuan paling efisien dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kailan serta mendukung praktik pertanian berkelanjutan.
Aplikasi Pupuk Organik Cair Daun Lamtoro terhadap Pertumbuhan dan Produksi Selada Merah: Application of Lamtoro Leaf Liquid Organic Fertilizer on the Growth and Production of Red Lettuce Elfarisna; Ogtaviani Sukma Putri; Erlina Rahmayuni
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 14 No. 3 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.14.3.177-183

Abstract

Selada merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak digemari Indonesia. Usaha untuk meningkatkan produksi tanaman selada dapat dilakukan dengan memberikan pupuk organik cair. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi pupuk organik cair daun lamtoro terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada merah. Penelitian dilaksanakan bulan Februari hingga Mei 2021, di daerah Perumahan Japos, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan lima perlakuan konsentrasi POC, yaitu P0: Pupuk Anorganik (Kontrol), P1: konsentrasi POC 5%, P2: konsentrasi POC 10%, P3: konsentrasi POC 15%, dan P4: konsentrasi POC 20%. Pengaruh pupuk anorganik lebih terlihat nyata pada beberapa parameter, seperti tinggi tanaman, jumlah daun dan bobot akar. Perlakuan pupuk organik cair daun lamtoro, terutama pada konsentrasi 10%, dapat memberikan hasil yang setara dengan pupuk anorganik pada beberapa parameter pertumbuhan tanaman selada merah, pada parameter bobot basah, dan bobot konsumsi tanaman. Secara umum hasil panen masih rendah diduga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti jenis tanah, iklim, dan variasi genetik tanaman yang mempengaruhi respons tanaman terhadap pupuk yang diberikan. Kata Kunci: konsentrasi, nutrisi, sayuran