Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PEMETAAN SOSIAL UNTUK PERENCANAAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT Wahyu Gunawan; Budi Sutrisno
Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Vol 2, No 2 (2021): Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sawala.v2i2.32761

Abstract

Pemetaan sosial merupakan hal penting sebelum melakukan pemberdayaan masyarakat. Melalui kegiatan PPM ini dapat diidentifikasi berbagai potensi dan permasalahan yang ada di masyarakat. Tujuan dari kegiatan PPM adalah memetakan potensi dan permasalahan yang ada di lima wilayah yaitu Medan, Bogor, Bekasi, Sumedang dan Cimahi. PPM ini menggunakan teknik pemetaan sosial dengan 16 variabel terpilih yang bersumber dari teori / konsep dalam Sosiologi. Hasil PPM menunjukkan bahwa kondisi masyarakat di kelima wilayah tersebut berbeda-beda sesuai dengan karakteristik wilayahnya, baik perkotaan, pinggiran kota, maupun perdesaan. Kesimpulan dari PPM ini adalah pemetaan sosial dengan variabel yang bersumber dari teori / konsep sosiologis lebih akurat dalam mendeskripsikan ciri dan potensi serta permasalahan yang ada di masyarakat yang kemudian berguna untuk menyusun perencanaan pembangunan masyarakat.
Pelatihan Pemasaran Kopi Ramah lingkungan secara digital Wahyu Gunawan; Desi Yunita; Bintarsih Sekarningrum
Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Vol 3, No 1 (2022): Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sawala.v3i1.37270

Abstract

Kegiatan ini merupakan prakarsa yang ditujukan untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat petani kopi, khususnya melalui peningkatan kapasitas dan kemampuan masyarakat petani dalam pemasaran kopi secara digital, karena Era digitalisasi membawa perubahan pada model bisnis kopi dimana perubahan tersebut dapat positif berupa kemudahan pemasaran produk, ataupun negatif berupa dikesampingkannya aspek bahan baku ramah lingkungan terutama pada kemasan. Beberapa pengetahuan yang diberikan diantaranya: perancangan pemasaran meliputi segmentasi pasar, target pasar, penentuan positioning produk,penetapan strategi pemasaran; dan konsep mutu yang meliputi; mutu berdasarkan komposisi antar atribut produk, mutu berdasarkan atas kesesuaian persyaratan. Metode yang dipilih dalam kegiatan ini adalah penyuluhan, presentasi, dan diskusi yang dilakukan yang dilakukan secara virtual.
PENGEMBANGAN WISATA KOPI BERBASIS MASYARAKAT DI DESA WARJABAKTI KABUPATEN BANDUNG Wahyu Gunawan
Sosioglobal Vol 1, No 1 (2016): SOSIOGLOBAL Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3525.667 KB) | DOI: 10.24198/jsg.v1i1.11184

Abstract

Pengembangan desa wisata sebagai salah satu strategi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dewasa ini semakin banyak diminati. Sebagai negara dengan keragaman budaya, panorama alam, kearifan tradisi, dan juga sejarah peradaban yang tinggi menjadi daya tarik yang paling memungkinkan untuk dimunculkan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini adalah salah satu upaya untuk mengetahui sejauh apa pertanian dan budidaya kopi Arabica specialty yang dilakukan oleh masyarakat dapat menjadi daya tarik pariwisata yang akan mendorong meningkatnya kesejahteraan bagi masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teori partisipatif sebagai alat analisisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas dan kultur masyarakat petani kopi arabica di desa Warjabakti sangat memungkinkan untuk dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata tematik berbasis pertanian kopi arabica. Hanya saja, hasil analisis partisipatif menunjukkan bahwa rencana pengembangan desa wisata tersebut belum secara luas diketahui oleh masyarakat bahwa desa mereka akan dijadikan salah satu desa wisata. Hal ini tentunya dapat menghambat, karena desa wisata merupakan suatu kesatuan gagasan yang dikembangkan bersama-sama oleh seluruh masyarakat. Kesimpulannya adalah bahwa meskipun secara potensi baik tradisi, panorama, ataupun aktivitas hariam masyarakat petani kopi sangat memungkinkan untuk dijadikan suatu aktivitas pariwisata namun untuk menjadi desa wisata tersebut, perlu dilakukan upaya-upaya penunjuang untuk dapat mewujudkan rencana pengembangan desa wisata tersebut.
Sosialisasi Pemanfaatan Sumberdaya Air di Daerah Agrokompleks Desa Warjabakti, Kab. Bandung Kusna Susanto; Asep Harja; Yanti Rubiyanti; Wahyu Gunawan; Husneni Mukhtar
Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Vol 3, No 2 (2022): Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sawala.v3i2.39520

Abstract

Daerah resapan air merupakan daerah masuknya air dari permukaan tanah ke dalam zona jenuh air sehingga membentuk suatu aliran air tanah yang mengalir ke daerah yang lebih rendah. Air yang sudah disimpan oleh gunung nantinya akan merembes keluar ke permukaan tanah yang nantinya menjadi sumber mata air bagi warga sekitar gunung. Gunung Haruman memiliki lebih dari 30 mata air yang berperan penting terhadap kehidupan sehari-hari maupun kebutuhan dalam pertanian. Mempromosikan potensi alam dari Gunung Haruman merupakan salah satu tujuan dari kegiatan KKN ini. Promosi tersebut dilakukan melalui pembuatan film dokumenter mengenai Gunung Haruman, potensi sumber daya alamnya, komoditas utama, dan beserta masyarakatnya. Desa Warjabakti yang terletak di kaki Gunung Haruman, Pegunungan Malabar menyimpan banyak potensi alam yang dapat dimanfaatkan. Potensi alam tersebut menghasilkan berbagai hasil alam yang dijadikan komoditas utama Desa Warjabakti, seperti kopi dan bawang daun. Desa Warjabakti memiliki sumber air berkualitas serta hasil alam yang cukup melimpah sehingga berpotensi untuk dijadikan sebagai kawasan agrowisata. Akan tetapi, terdapat beberapa kendala yang menghambat warga desa tersebut untuk menikmati hasil potensi alamnya secara maksimal. Masalah yang terjadi berupa harga jual komoditas yang murah, tergerusnya kepemilikan lahan warga Desa Warjabakti, dan infrastruktur yang kurang memadai. Oleh karena itu, diperlukan publikasi potensi dan kondisi Desa Warjabakti ke khalayak umum agar permasalahan dapat terselesaikan dan potensi alam dapat dinikmati secara maksimal. Selain itu, kontribusi dari berbagai pihak juga diperlukan untuk mewujudkan desa berbasis agrowisata. 
Partisipasi Komunitas Adat Kalitanjung Dalam Pengawasan Pemilu 2019 Di Kabupaten Banyumas Yon Daryono; Wahyu Gunawan; Ari Ganjar Herdiansyah
Sosioglobal Vol 7, No 1 (2022): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsg.v7i1.31433

Abstract

Peran komunitas adat dalam pemilu di Indonesia sangat penting bagi legitimasi hasil pemilu. Peran komunitas adat selama ini sering dimanfaatkan sebagai partisipasi pemilih. Sementara fungsi komunitas adat sebagai pemantau pemilu atau pengawas pemilu jarang disentuh penyelenggara pemilu, partai politik dan pemerintah. Dalam tulisan ini diuraikan bagaimana pelibatan dan civic engagement yang dilakukan negara (Badan Pengawas Pemilu) terhadap partisipasi komunias adat Kalitanjung dalam pengawasan Pemilu 2019 di Kabupaten Banyumas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan studi literatur. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukan masyarakat cenderung sangat mematuhi norma, budaya dan tradisi tentang perilaku baik yang sudah melekat erat dari pesan-pesan para lelulur dan adat. Sementara dari sisi lain mereka menghormati negara dengan perangkat regulasinya menjaga hukum positif sebagai bagian warga negara.  The role of indigenous communities in elections in Indonesia is very important for the legitimacy of the election results. The role of indigenous communities has been used as voter participation. Meanwhile, the function of indigenous communities as election observers or election supervisors is rarely touched by election organizers, political parties and the government. In this paper, it describes how the state (Election Supervisory Body) involved and civic engagement with the participation of the Kalitanjung traditional community in the supervision of the 2019 Election in Banyumas Regency. The method used in this research uses qualitative methods with data collection techniques through interviews and literature studies. The conclusion from the research results shows that people tend to adhere to norms, culture and traditions about good behavior which are closely attached to the messages of ancestors and customs. Meanwhile, on the other hand, they respect the state by means of its regulations to maintain positive law as part of citizens. 
PEMERIKSAAN KESEHATAN DETEKSI DINI PADA PARA SANTRI DAN DEWAN USTAZ DI PESANTREN AL-QURAN AL-BAYUM SOREANG Setiawan Setiawan; Wahyu Gunawan; Ken Ratu Annida; Ananda Dendy Triartamevia; Chyntia Astari
Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Vol 4, No 1 (2023): Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sawala.v4i1.44527

Abstract

Pondok Pesantren Al-Bayum masih memiliki beberapa permasalahan, khususnya pada bidang kesehatan. Mulai dari fasilitas kesehatan yang kurang memadai, tidak adanya pranata kesehatan, hingga pola hidup yang belum memenuhi standar kesehatan. Maka, melalui pengkajian pemeriksaan kesehatan deteksi dini, penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan deteksi dini kepada para santri dan dewan ustaz sebagai upaya pencegahan penyakit. Melalui metode yang dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan dini yang meliputi skrining, pengecekan tekanan darah, denyut nadi, tinggi badan, dan promosi kesehatan. Hasil kajian dari pemeriksaan kesehatan deteksi dini yang dilakukan, menunjukkan bahwa sebagian santri dan dewan ustaz mengalami hipertensi ringan. Diketahui sebanyak 4 orang yang mengalami hipertensi ringan dengan sistole di atas 130 dan diastole di atas 90, yaitu satu santri dan tiga ustaz. Maka dari itu, pesantren bersama-sama, baik para santri dan dewan ustaz, perlu mengusahakan peningkatan kesehatan melalui pengimplementasian pola hidup yang sehat. Khususnya dalam menciptakan lingkungan hidup sehat dan sakit. Kata kunci: Deteksi dini, Pemeriksaan kesehatan, Pesantren
Pemanfaatan Media Sosial dalam Mengembangkan Pemasaran Batik Sukapura Santi Susanti; Wahyu Gunawan; Iwan Koswara
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.665 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.215

Abstract

Batik tulis Sukapura merupakan salah satu warisan budaya yang tumbuh dan berkembang di Kabupaten Tasikmalaya. Mayoritas batik Sukapura diproduksi perorangan. Hanya satu kelompok pengrajin, yakni Kelompok Usaha Bersama Gandok Jaya Mukti (KUB GJM), di Desa Janggala. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pengrajin batik berkurang karena kurangnya modal dan sulitnya pemasaran. Pemasaran batik Sukapura dilakukan secara langsung dan online. Pemasaran online belum optimal, karena keterbatasan sumber daya pengelolanya. Untuk mengoptimalkan penggunaan media sosial sebagai media promosi dan pemasaran batik Sukapura, diselenggarakan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM), di Aula Kantor Desa Janggala, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan ini dihadiri para pengrajin batik Sukapura dari KUB GJM, serta para guru dan siswa dari sekolah-sekolah yang berlokasidi Desa Janggala. PPM ini menggunakan metode pelatihan berbasis ceramah. Kami menghadirkan narasumber kompeten yang menyampaikan materi tentang batik Sukapura dan pemasaran media sosial. Berdasarkan pemaparan narasumber, media sosial dapat membantu memperluas pemasaran batik Sukapura melalui berbagai platform yang tersedia, seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lain sebagainya. Efektivitas penggunaan media sosial dalam meningkatkan pemasaran batik Sukapura bergantung pada kemampuan pengrajin dalam mengolah pesan yang ingin disampaikan. Sukapura hand-drawn batik is one of the cultural heritages that grew and developed in Tasikmalaya Regency. Mostly, Sukapura batik is produced by individuals. There is only one group of artisans, the Gandok Jaya Mukti Joint Business Group (KUB GJM), in Janggala Village. In recent years, the number of batik artisans has decreased due to lack of capital and marketing difficulties. Sukapura batik is marketed directly and online. To optimize the use of social media as a promotional and marketing medium for Sukapura batik, a Community Service (PPM) was conducted at the Janggala Village Office Hall, Sukaraja District, Tasikmalaya Regency. Sukapura batik artisans from KUB GJM attended this activity, as well as teachers and students from schools in Janggala Village. This PPM uses a lecture-based training method. We presented competent resource persons who delivered materials on Sukapura batik and social media marketing. Based on the resource person's explanation, social media can help expand the marketing of Sukapura batik through various platforms, such as Facebook, Twitter, Instagram, and et cetera. Social media effectiveness in improving the marketing of Sukapura batik depends on the craftsmen's ability to process the message they want to convey.
KONSTRUKSI SOSIAL KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK DI PONDOK PESANTREN MANARUL HUDA KOTA BANDUNG Ulfah Karimah Yamani; Wahyu Gunawan; Muhammad Fedryansyah
Jurnal Ilmiah Global Education Vol. 4 No. 3 (2023): JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION, Volume 4 Nomor 3, September 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/jige.v4i3.1128

Abstract

Children are people who are very vulnerable to sexual violence. Sexual harassment can occur anywhere, including in institutions with strong religious foundations that uphold high moral standards. This study intends to examine how sexual violence against children is socially constructed at the Manarul Huda Islamic Boarding School, Bandung. To understand the social construction of sexual violence against minors in Islamic boarding schools, this study uses a qualitative methodology and case study techniques. The analytical tool used is Peter L. Berger's theory of Social Construction. As a result of research, this can be explained through 3 (three) stages, namely externalization where in this stage the child victim's understanding is limited to the basic concept of sexual violence, secondly the objectification of the meaning of the concept of sexual violence which is then understood by the child to feel confused and afraid of the perpetrator's actions accept. Third, internalization of what actions need to be taken when sexual violence occurs, during the 2016-2021 period sexual violence took place, from family abuse and child confessions, family victims who reported it to the police.  
Pengawasan Terhadap Masyarakat: Panopticon Dan Post-Panopticon (Analisis Diferensiasi Pemikiran Michel Foucault-Deleuze & Guattari) Andi Ainun Juniarsi Nur; Wahyu Gunawan; Saifullah Zakaria; Desi Yunita; Aditya Candra Lesmana
Sosioglobal Vol 7, No 2 (2023): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsg.v7i2.48331

Abstract

Menggunakan analisis diferensiasi berdasarkan gagasan Michel Foucault, Gilles Deleuze, dan Felix Guattari, artikel ini merinci metode yang digunakan dalam pengawasan panoptikon dan pasca-panoptikon. Tubuh adalah item bermasalah dalam pandangan pemantauan yang diilhami panoptikon Foucault. Alternatifnya, kontrol pasca-panoptikon merupakan indikasi kecenderungan otoritas yang tak terbatas untuk mengumpulkan dan menyandikan fakta ke dalam lingkup otoritas diskursifnya. Dalam artikel ini, menggunakan penelitian literature review, dengan data primer yang berasal dari berbagai sumber baik jurnal, buku, dokumentasi, internet dan pustaka yang relevan.  Ada tema kunci lain dalam filosofi Deleuze yang dapat digunakan untuk mempelajari surveilans pasca-panoptikon, meskipun sebagian besar penelitian Deleuzian bersandar pada paradigma masyarakat kontrol. Penjelasan Deleuze dan Guattari tentang hubungan kekuasaan rhizomatik dalam masyarakat pasca-kapitalis bersandar pada gagasan ini, yang mereka sebut "reteritorialisasi". Berbeda dengan indikator terbatas dari masyarakat kontrol, reteritorialisasi dapat membantu penelitian kita ke dalam bentuk pemantauan individu dan masyarakat. Menggunakan gagasan reteritorialization, yang mengacu pada kekuatan cairan yang melewati tubuh, keinginan, dan sosial, esai ini berusaha membahas praktik pengawasan npanopticon dan pasca-panopticon. Using a differentiation analysis based on the ideas of Michel Foucault, Gilles Deleuze, and Felix Guattari, this article details the methods used in panopticon and post-panopticon surveillance. The body is a problematic item in Foucault's panopticon-inspired view of monitoring. Alternatively, post-panopticon control is indicative of an authority's boundless propensity to collect and encode facts into its discursive sphere of authority. There are other key themes in Deleuze's philosophy that may be utilized to study post-panopticon surveillance, even though most of the Deleuzian research relies on the control society paradigm. Deleuze and Guattari's explanation of rhizomatic power relations in post-capitalist society relies on this notion, which they term "reterritorialization." In contrast to the limited indicators of a control society, reterritorialization may aid our research into individual and societal forms of monitoring. Using the idea of reterritorialization, which refers to the fluid force that goes through the body, desire, and the social, this essay seeks to address npanopticon and post-panopticon surveillance practices.
PERILAKU HIDUP SEHAT DENGAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM SEBAGAI PREVENTIF DAN KURATIF PENGOBATAN (FITOFARMAKA) DI PESANTREN AL-QUR’AN AL-BAYUM Setiawan Setiawan; Wahyu Gunawan; Adra Dimas Prameswara; Fanny Widiantari; Mayrin Anbar Widias
Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Vol 4, No 1 (2023): Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sawala.v4i1.44535

Abstract

Kesehatan merupakan salah satu aspek yang termasuk ke dalam indikator pembangunan manusia dan juga termasuk ke dalam faktor utama yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Namun pada permasalahannya, pesantren Al-Bayum perlu mengoptimalkan sistem kesehatan yang mereka miliki. Tujuan penelitian ini untuk memanfaatkan potensi lahan yang dimiliki oleh pihak pesantren sebagai lahan untuk penanaman tanaman obat. Melalui metode yang dilakukan dengan pemetaan masalah dan pelatihan pemanfaatan fitofarmaka. Hasil yang diperoleh dari tulisan ini yakni ditemukan sejumlah potensi lahan yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan tanaman obat  sebagai upaya pengoptimalan sistem kesehatan pesantren. Selanjutnya, mayoritas santri dapat memanfaatkan tanaman obat sebagai tindakan kuratif atau penyembuhan. Dengan penggunaan fitofarmaka pun secara kuratif membantu penyembuhan penghuni pesantren baik dalam bentuk yang diolah menjadi kapsul atau larutan.