Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

MENULIS SEBAGAI BENTUK PELESTARIAN BUDAYA LOKAL Santi Susanti
Jurnal Riset Komunikasi Vol 1 No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komuniasi (ASPIKOM) Wilayah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24329/jurkom.v1i1.20

Abstract

Sundanese is a part of local culture that contribute to the wealth of Bahasa Indonesia, as well as an identity for the Sundanese whose own the language. Preservation of its existence needs to be done in order to avoid its lost by cultural dynamic changes of society. Concerns about not using Sundanese as a communication tool emerges, as data showed the decline of Sundanese speakers and the fact that a number of Sundanese families no longer teach Sundanese to their children. To keep the identity remain to exist, the use of Sundanese in communication as a part of local culture should be continued. The role of language owners in maintaining its use is very meaningful. One of the efforts made through written works about Sundanese and/ or written in Sundanese. This paper aims to reveal the role of writers in Bandung preserve Sundanese culture through writing. This research uses qualitative-phenomenology method and data obtained through in-depth interviews with 8 informants, observation, and literature study. Informants were chosen through purposive sampling technique. The results show, preservation of Sundanese culture through Sundanese writing is driven by idealism as the language owner to maintain the Sundanese existence and still known by next generation. Writing forms and media are selected vary, according to the ability of authors to deliver it.
KOMUNIKASI PEMASARAN KERAJINAN BAMBU DI SELAAWI, KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT Santi Susanti; Iwan Koswara; Rachmaniar Rachmaniar
JURNAL LENSA MUTIARA KOMUNIKASI Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap perilaku komunikasi pengrajin dalam memasarkan produk kerajinan bambu Selaawi Kabupaten Garut. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan studi kasus, bertujuan untuk menggali dan mendeskripsikan perilaku komunikasi pengrajin dalam pemasaran kerajinan bambu. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan lima pengrajin bambu di Selaawi. Data sekunder yang digunakan adalah observasi, studi dokumen komoditas bambu, foto, dan dokumen lain yang terkait dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengrajin menerapkan komunikasi pemasaran ke dalam teknik online dan offline. Ini berjalan secara online melalui ponsel, WhatsApp, dan Facebook, sedangkan upaya offline dilakukan melalui pameran atau tatap muka dengan calon pembeli yang datang ke Selaawi. WhatsApp menjadi pilihan utama dalam komunikasi karena relatif lebih mudah dan efisien untuk dilakukan. Dari para pemangku kepentingan, pemerintah daerah mendukung komunikasi pemasaran Selaawi sebagai sentra kerajinan bambu dengan mengadakan berbagai acara, mengenalkannya melalui media sosial, dan berencana membuat sentra kerajinan yang nantinya akan dikaitkan dengan dunia pariwisata. Kesimpulannya, sinergi antara pengrajin dan pembuat kebijakan lokal diperlukan untuk mendukung komunikasi pemasaran kerajinan bambu di Selaawi, Kabupaten Garut agar lebih dikenal.
Humor dan Covid-19: Makna Pesan dalam Akun Instagram @t_faturohman Santi Susanti; Tine Silvana Rahmawati
JURNAL LENSA MUTIARA KOMUNIKASI Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jlmk.v5i1.1785

Abstract

Humor can be used to convey messages, one of which is about COVID-19. Using humor in conveying messages of COVID-19 is done by one of the humor writers in Bandung, Taufik Faturohman, through his Instagram account @t_faturohman. Messages posted on the account are writes in Sundanese. The choice of Sundanese language and humor in conveying messages is conducted to make messages easier to receive, and the receivers feel entertained. In addition, the use of Sundanese language remains sustainable. This study analyses messages related to COVID-19 on the @t_faturohman Instagram account, using Roland Barthes' semiotic analysis. The method used is qualitative with data collection techniques through text observation and library source enrichment. The object of his research is posts related to COVID-19. Data analysis used the Miles and Huberman analysis techniques. The results show that behind the humorous style conveyed there is an informative and educational meaning in the messages on the @t_faturohman account related to COVID-19
Komunikasi Pemasaran Pengrajin Bambu Kreatif di Tasikmalaya Santi Susanti; Rachmaniar Rachmaniar; Iwan Koswara
JURNAL LENSA MUTIARA KOMUNIKASI Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jlmk.v5i2.2284

Abstract

Tasikmalaya known as the centers of bamboo handicraft industry in West Java. It produces various products, from daily household equipment in the form of rough woven with low prices to creative bamboo products with high prices for the upper middle market. Products are distributed for domestic needs and demand of foreign buyers. This study reveals the marketing communication behavior of creative bamboo entrepreneurs in Tasikmalaya in developing a creative bamboo craft business. A qualitative method with a case study approach was used to obtain information about the behavior of bamboo handicraft entrepreneurs in Tasikmalaya in marketing their products. Data were collected through in-depth interviews with creative bamboo entrepreneurs who still actively running their businesses and willing to provide information about the businesses they are running. Data were also collected through non-participatory observations at the location and conducted a literature review and documents related to the research. Data analysis, data checking and validity of the data were conducted through Miles and Huberman's interactive data analysis concept. The results showed that the communication behavior conducted by creative bamboo entrepreneurs consisted of internal communication behavior and external communication behavior. Internal communication behavior is conducted on workers with the principle of kinship. Humanist approach is used to maintain production stability.The form of external communication behavior is tailored to whom they're being faced. Face-to-face communication and mediated communication are used in marketing bamboo handicraft products.
Pencarian informasi melalui televisi dan film oleh tunarungu di Sumedang Azmah Tafwidli Rahmi; Santi Susanti; Herlina Agustin
ProTVF Vol 5, No 1 (2021): March 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ptvf.v5i1.30283

Abstract

Setiap warga negara berhak mendapatkan informasi dan akses informasi termasuk disabilitas tunarungu, sebagaimana dijamin pasal 18 F UUD 1945, yang menyatakan bahwa setiap orang berhak berkomunikasi dan memperoleh informasi. Informasi dapat diperoleh dari beragam sumber, termasuk televisi dan film. Bagi disabilitas tunarungu, keterbatasan yang mereka miliki berpengaruh terhadap akses informasi di televisi dan film. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan motif yang mendorong anggota Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Kabupaten Sumedang membutuhkan informasi dari televisi dan film, serta upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi serta dokumen yang relevan dengan penelitian. Analisis data dilakukan menggunakan metode analisis data interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan informasi melalui televisi dan film pada disabilitas tunarungu di Gerkatin Sumedang digerakkan oleh motivasi internal dan eksternal berdasarkan sepuluh faktor kebutuhan berbeda pada setiap individu, antara lain kebutuhan akan hiburan, informasi dan pekerjaan. Film komedi dan aksi lebih mudah dipahami informasinya, karena penyampaiannya lebih menarik dan tidak berbelit. Pemenuhan kebutuhan informasi melalui film dilakukan dengan menonton di bioskop dan Youtube. Informasi di televisi dan film masih sulit diakses, karena kurangnya ketersediaan juru Bahasa isyarat serta teks di dalam setiap tayangan televisi dan film di bioskop. Oleh karena itu, teman tuli di Gerkatin Kabupaten Sumedang berharap adanya teks film dan Juru Bahasa Isyarat dalam setiap tayangan film, agar film Indonesia menjadi ramah bagi disabilitas turarungu.
Model Perilaku Komunikasi Komunitas Hong dalam Melestarikan Permainan dan Mainan Tradisional Sunda Santi Susanti; Yuni Nurtania
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 9 No 2, September 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v9i2.4917

Abstract

Permainan tradisional merupakan hasil budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Permainan tersebut sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal yang tercermin dalam etika dan norma yang berlaku dalam memainkan suatu permainan. Perkembangan teknologi dan berkembangnya kebutuhan manusia telah menggantikan permainan tradisional dengan permainan modern. Di saat permainan modern bekembang pesat, permainan tradisional menjadi kian tersisih, tertinggal bahkan terlupakan. Komunitas Hong sebagai pusat kajian mainan rakyat yang didirikan pada tahun 2003, berupaya melestarikan mainan dan permainan rakyat sebagai salah satu identitas bangsa. Untuk menjaga eksistensinya dalam melestarikan dan mengembangkan mainan serta permainan rakyat Sunda, Komunitas Hong melakukan upaya-upaya kerjasama dengan pihak-pihak yang mendukung keberlangsungan komunitasnya, baik dari kalangan internal maupun dari lingkungan eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku komunikasi Komunitas Hong dalam melestarikan permainan dan mainan tradisional Sunda. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi dan literatur. Hasil penelitian menunjukkan, perilaku komunikasi Komunitas Hong disesuaikan dengan khalayak sasaran yang dituju, yang terdiri dari masyarakat/publik, pemerintah, sesama anggota komunitas Hong, mitra kerja dan sponsor penyandang dana. Komunikasi dilakukan melalui beragam kegiatan, antara lain workshop, festival, kemitraan dan publikasi. Kesimpulan penelitian ini adalah, perilaku komunikasi yang dilakukan oleh Komunitas Hong, merupakan bagian dari upaya melestarikan permainan dan mainan tradisional masyarakat Sunda. Pesan yang dirancang sedemikian rupa dengan penyaluran melalui berbagai media, merupakan langkah strategis untuk mengenalkan mainan dan permainan tradisional masyarakat Sunda agar dikenal luas oleh masyarakat sehingga upaya melestarikan mainan dan permainan tradisional Sunda dapat berlangsung berkesinambungan. Kata kunci: Perilaku komunikasi, komunitas Hong, pelestarian budaya, mainan dan permainan tradisional, masyarakat Sunda
Studi Etnografi Virtual Tentang Keberadaan Penggiat Lingkungan dalam WhatsApp Group Non Lingkungan Rachmaniar Rachmaniar; Santi Susanti
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 13, No. 2, September 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v13i2.16034

Abstract

Keberadaan WhatsApp saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang tak dapat dihindar, dan karenanya setiap dari kita tergabung dalam yang namanya WhatsApp Group (WAG), dimana WAG ini dapat berisikan peserta-peserta dengan minat yang beragam, salah satunya minat terkait lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk menganalisa keberadaan penggiat lingkungan yang berada di beberapa WhatsApp Group non lingkungan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis menggunakan teori kelompok terpercaya dengan tradisi penelitian etnografi virtual. Hasil yang ditemukan oleh penulis adalah 1) keberadaan penggiat lingkungan dalam suatu grup WhatsApp non lingkungan dapat menjadi media informasi dan edukasi bagi para  peserta lain untuk peduli terhadap lingkungan; 2) hal-hal yang kerap disampaikan penggiat lingkungan pada grup WhatsApp non lingkungan adalah seminar-seminar terkait lingkungan, event-event terkait lingkungan, artikel-artikel terkait lingkungan, berita-berita terkait lingkungan, dan cara ramah untuk lingkungan; dan 3) konsistensi antara hal yang disampaikan peserta penggiat lingkungan di grup WhatsApp non lingkungan dengan perilaku yang ditampakkan saat bertemu langsung telah membuat para peserta lain yang tidak sadar lingkungan menjadi sadar dan sedikit demi sedikit mulai merubah perilakunya demi kebaikan lingkungan.
Pesan Promosi Program Televisi dalam Akun Twitter @netmediatama Santi Susanti; Wina Erwina
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 12, No. 1, Maret 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v12i1.9634

Abstract

This study is entitled Promotion Messages on  the Twitter Account @netmediatama. The purpose of this research is to find out whether there is a relationship between the promotion of @netmediatama twitter accounts to the decision to watch NET. good people, namely the intensity of promotion, message content and message appeal. The method used in this study is a quantitative method with a correlational approach through primary questionnaire data. Data collection techniques are random sampling techniques from NET. Good People as many as 200 respondents. The results of this study indicate that there is a relationship with a moderate level between the intensity of program promotion through @ netmediatama account with the decision to watch, there is a low level between the contents of the program promotion message via twitter @netmediatama with the decision to watch and there is a moderate level between the attractiveness of program promotion through account @ netmediatama with the decision to watch in the form of feedback actions carried out by followers by the way of reply, retweet love promotion. NET program, clear information in tweets and the use of interesting and persuasive words between the promotion of @netmediatama's Twitter account (promotion intensity, message content appeal) to the NET Good People watching decision.
Pengalaman Berkomunikasi Musisi Etnik dalam Melestarikan Budaya Sunda Melalui Instrumen Karinding Santi Susanti; Rachmaniar Rachmaniar
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 13, No. 2, September 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v13i2.16011

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengalaman berkomunikasi para pengelola Karinding Sadulur (Kasalur), Tasikmalaya, dalam mengenalkan dan meregenerasikan alat musik karinding kepada masyarakat, khususnya generasi muda, melalui jalur pendidikan informal yang mereka berikan. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi digunakan untuk mengungkapkan pengalaman berkomunikasi pengelola Karinding Sadulur dalam mengenalkan dan meregenerasikan karinding kepada generasi masyarakat yang meminatinya. Sumber data diperoleh melalui wawancara dan observasi dengan pengelola Karinding Sadulur, serta mengkaji literatur, dokumen, video, serta foto-foto yang berkaitan dengan Karinding Sadulur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pendiri Karinding Sadulur atau tunggul sadulur, memaknai karinding sebagai alat musik yang sarat makna filosofis tentang kehidupan manusia yang kompleks. Komunikasi yang dilakukan oleh Karinding Sadulur dalam mengenalkan karinding kepada masyarakat dilakukan melalui event musik, melalui karya, melalui media sosial, serta melalui edukasi. Kesimpulan penelitian ini, pengemasan karya yang menarik dan kekinian serta cara pengajaran yang menyenangkan merupakan bentuk komunikasi yang dapat menarik minat generasi muda untuk memelajari musik karinding. Semakin banyak generasi muda yang belajar, proses regenerasi seni budaya tradisonal dapat dikatakan berhasil. 
Menumbuhkan Kesadaran Hidup Ekologis melalui Komunikasi Lingkungan di Eco Learning Cam Santi Susanti; Tine Silvana Rachmawati
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 11, No 2 (2018): (Accredited Sinta 3)
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v11i2.3961

Abstract

This study aims to reveal the forms of environmental communication applied at Eco Learning Camp or Eco Camp Bandung in fostering awareness of ecological life. Eco Camp is a non-profit institution that aimed to build public awareness to preserve nature and live in harmony with nature as a fellow creation of God. The method used is descriptive qualitative, in the form of observations of experienced situation and interviews with Eco Camp managers. This research resulted in findings ; Eco Camp has seven new awareness of ecological life that is applied in daily life in the Eco Camp environment, starting from the internal environment of its management, since waking up until before going to bed. The activities is expected to emerge awareness of the importance of maintaining good relations with nature, so that nature provides good reciprocity for humans. The conclusion of this study is that attractive and patterned enviromental communication in an institution that cares about the environment can contribute to the emergence of awareness to maintain good relations between humans and natural environment.