Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PENERAPAN HUKUM ADAT PADA KASUS PENCURIAN MADU LEBAH DI KECAMATAN BANDAR PETALANGAN KABUPATEN PELALAWAN Kasmanto Rinaldi; Adison Adison
Jurnal Legal Reasoning Vol 4 No 2 (2022): Juni
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/jlr.v4i2.3602

Abstract

Masih dianut dan ditegakkannya hukum adat di lingkungan masyarakat hukum adat Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelelawan, pada hakikatnya dijamin oleh UUD 1945 bahwa Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses dan penerapan sistem hukum adat di Kecamatan Bandar Petalangan dalam penyelesaian kasus hukum pidana pencurian Madu. Tipe penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian kualitatif. Lokasi penelitian dalam penelitian ini penulis lakukan di Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelelawan. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa tahap proses hukum adat yang dilakukan pada pemberitahuan kepada orang tua dan keluarga Kasus Pencurian Madu Lebah Di Kecamatan Bandar Petalangan Kabupaten Pelelawanmengikuti proses peradilan adat dan menerima sanksi yang diberikan. Pihak tokoh adat akan memanggil orang tua atau keluarga untuk bermusyawarah dan melalui proses adat maka akan ditetapkan sanksi kepada pelaku agar jera dalam melakukan kejahatan. Setelah pelaku menjalankan hukumannya maka akan dikembalikan kepada masyarakat sebagai pribadi yang bersih dari kejahatan dan mampu dan diterima masyarakat untuk hidup bersosialisasi pada daerah tersebut.
MENELAAH KEBIJAKAN DINAS SOSIAL DAN PEMAKAMAN ATAS HAK-HAK ANAK DI KOTA PEKANBARU Kasmanto Rinaldi; Andriyus Andriyus
PUBLIKA : Jurnal Ilmu Administrasi Publik Vol. 2 No. 1 (2016): Jurnal Publika
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.387 KB)

Abstract

One of the social welfare problems that are still flourish in Pekanbaru today is neediness children. Children are a trust and the gift of the Almighty God, whose in they inherent dignity as human beings. Likewise, children are the next generation the ideals of the struggle of a nation that has a strategic role and have special characteristics and properties that are expected to ensure the continued existence of the nation and the State in the future. Given the position and hope to the children as the potential and future of the nation so that the child may deserve the attention of all parties so that children can grow and develop naturally and avoid the treatment and the wrong action, violence, discrimination which would undermine the development of the child, whether physical, mental and social development. Therefore they need to get the widest possible opportunity to grow and develop optimally both physically, mentally, socially for the realization of quality child, noble and prosperous. In fact, we could see the number of neediness children who spend time in the intersection traffic light and the other crowded places in the city of Pekanbaru. This is the bitter of the truth, children of their age should have been more at home gets the attention and affection of parents, school and play with peers, but they spend more time outside of their home where is on the streets and other public places for various reasons. From the results of the research on policy implementation Social Service and Funerary of Pekanbaru in protecting the rights of children which is based on the concept of Van Meter and Van Horn, it can be concluded that of the six indicators seen there are several sub-indicators are still not good that the budget provision, the provision of facilities supporters, the response of the executive is not maximized and the character of the target group who do not want to be fostered.
Rencana Strategis Bisnis Jualan Online di Masa Pandemi Covid-19: Online Selling Business Strategic Plan in the Covid-19 Pandemic Period Budi Harto; Kasmanto Rinaldi; Ariraya Sulistya
Engineering and Technology International Journal Vol 3 No 03 (2021): Engineering and Technology International Journal (EATIJ)
Publisher : YCMM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.852 KB) | DOI: 10.55642/eatij.v3i03.102

Abstract

Online business is currently growing rapidly. This is because shopping online makes the limitations of distance, time, and cost easily overcome. There are many factors that influence someone to shop online, ranging from lower costs, quality of goods, trust, consumer perceptions of risk, to other factors. The purpose of this study was to analyze the effect of risk perception, consumer involvement and consumer trust on consumer buying interest online.
Enviromental Criminology : Penerapan Defensible Space Sebagai Alternatif Pencegahan Kejahatan Kasmanto Rinaldi; Diky Prayoga; Hilda Mianita
Jurnal Hukum Pidana dan Kriminologi Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Mahupiki April 2022
Publisher : Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17778.349 KB) | DOI: 10.51370/jhpk.v3i1.66

Abstract

Defensible Space dapat menjadi alternatif pencegahan kejahatan dimasyarakat khususnya di khawasan perumahan. Nuansa Gria Flamboyan menjadi perumahan kelas menengah yang terdapat dikahwasan padat penduduk, memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi disektor daerah Tampan, Pekanbaru menjadikan area tersebut termasuk dalam sektor potensi gangguan keamanan yang tinggi di Pekanbaru. Defensible space menjadi alat pencegahan yang berfokus kepada menghilankan potensi-potensi kriminalitas dengan mempersempit gerak-gerik pelaku melalui desain lingkungan, Bagi pelaku kriminal faktor lingkungan menjadi alat bantu sekaligus menjadi ancaman terhadap dirinya untuk mengoperasikan aksi kejahatan. Penelitian ini termasuk kualitatif deskriptif dengan menganalisa strategi pencegahan situsional yang dilihat dari bagaimana penerapan konsep komponen-komponen Defensible space menjadi alat pencegahan kejahatan. Perumahan Nuansa Gria Flamboyan menunjukan keberadaan komponen Defensible space menjadi alternatif pencegahan kejahatan yang disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan maupun sosial didalamnya Kata Kunci : Defensible space, perumahan, strategi pencegahan kejahatan
ANTISIPASI LEMBAGA PEMASYARAKATAN SEBAGAI TEMPAT PEMBELAJARAN KEJAHATAN (STUDI PADA LAPAS KELAS IIA PEKANBARU) Muhammad Ghozali; Kasmanto Rinaldi
SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum Vol. 2 No. 1 (2023): SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum, Februari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/seikat.v2i1.367

Abstract

Lembaga Pemasyarakatan adalah muara atau bagian akhir dari sistem peradilan pidana yang berlaku di Indonesia, setiap pelaku kejahatan dan telah diputus oleh pengadilan maka akan dilakukan upaya perbaikan, pembinaan, terhadapnya didalam suatu sistem yang disebut sebagai lapas. Akan tetapi upaya yang dilakukan oleh negara dalam rangka memperbaiki tatanan masyarakat ini tidak selamanya berjalan dengan lancar dan terdapat gangguan, contohnya adanya pengulangan tindakan kejahatan atau residivis yang diakibatkan oleh adanya interaksi pada saat didalam lapas sehingga menimbulkan kesempatan untuk mempelajari tentang praktik, modus, dan cara melakukan kejahatan lainnya. Penelitian ini membahas tentang bagaimana antisipasi yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA Pekanbaru agar lapas tidak menjadi tempat pembelajaran kejahatan, penelitian ini termasuk kedalam tipe kualitatif deskriptif dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu antisipasi yang dilakukan oleh pihak lapas dengan cara memaksimalkan pemberian upaya pembinaan kepribadian dan kemandirian, disertai dengan rehabilitasi kepada warga binaan pemasyarakatan sehingga hal tersebut dan dinilai cukup efektif dalam mengantisipasi agar Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA Pekanbaru tidak menjadi tempat pembelajaran kejahatan.
PENANGANAN LAPAS TERHADAP NARAPIDANA HOMOSEKSUAL (STUDI KASUS LAPAS KELAS II A PEKANBARU) Anastasya Ramadhini; Kasmanto Rinaldi
SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum Vol. 2 No. 1 (2023): SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum, Februari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/seikat.v2i1.368

Abstract

Singkatnya, tidak semua orang bisa memenuhi kebutuhan seksualnya. Narapidana sebagai orang yang terisolir secara sosial dan kehilangan kebebasannya di dalam penjara atau lembaga pemasyarakatan tentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar seksualnya. Lokasi penelitian di Lapas Kelas II A Pekanbaru bersifat kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah deskriptif kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah target sampling dan incidental sampling. Sampling sasaran adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Informan utama dalam penelitian ini adalah Kasubag Dukungan dan Perawatan Sosial Lapas Kelas II A Pekanbaru dan informan sipir dan narapidana. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa program pembinaan narapidana di Lapas merupakan upaya awal untuk mengurangi faktor risiko penyimpangan seksual sesama jenis di Lapas Kelas II A Pekanbaru. Jadi pembinaan agama, pembinaan kepribadian, dan pembinaan kemandirian merupakan program pembinaan yang mengutamakan model strategi pencegahan primer. Proses pengenalan yang dilakukan melalui program peta saling dapat dikategorikan sebagai strategi pencegahan sekunder. Sedangkan strategi pencegahan tersier dilakukan dengan proses pembinaan seperti mengedepankan kemandirian.
STRATEGI PENCEGAHAN PIHAK RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN RIAU TERHADAP PASIEN NAPZA YANG TIDAK PATUH DALAM BEROBAT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU) Nurjulia Arin Afrianti; Kasmanto Rinaldi
SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum Vol. 2 No. 1 (2023): SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum, Februari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/seikat.v2i1.369

Abstract

Ketergantungan NAPZA adalah keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan sejumlah Napza yang makin bertambah, apabila pemakaiannya dikurangi atau dihentikan akan timbul gejala putus zat. Dalam kondisi tertentu penderita ini sangat membutuhkan pertolongan medis seperti rehabilitasi di rumah sakit. Bila keadaan ini tidak diatasi dengan tepat, maka akan berakhir dengan kematian yang mengakibatkan perbuatan bunuh diri, kecelakaan, keracunan, over dosis, hepatitis, kelainan jantung, kelainan paru-paru, gangguan jiwa berat dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui Strategi Pencegahan Pihak Rumah Sakit Jiwa Tampan Dalam Mengatasi Pasien Napza Yang Tidak Patuh Dalam Berobat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif karena pendekatan melalui metode ini berbeda dengan pendekatan pendekatan metode kuantitatif. Kesimpulan dari penelitian ini ialah upaya yang diberikan pihak rumah sakit melalui Pencegahan primer berupa melakukan detoks pada pecandu narkoba sehingga dapat pulih kembali, selain itu juga memberikan jadwal pengobatan pasien kepada keluarga agar patuh dan terjadwal dalam berobat. Pencegahan yaitu dalam bentuk pemberian edukasi kepada keluarga pasien napza agar terhindar dari perilaku serupa. Pencegahan tersier berupa menjalin kerjasama dalam melakukan pengawasan terhadap mantan rehabilitasi.
PERSPEKTIF VIKTIMOLOGI TERHADAP PECANDU NARKOBA (STUDI PADA BNNK KOTA PEKANBARU) Dini Dini; Kasmanto Rinaldi
SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum Vol. 2 No. 1 (2023): SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum, Februari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/seikat.v2i1.371

Abstract

Kejahatan    narkoba   yang    berkembang    semakin    pesat    merupakan transnational crime dan organized crime telah menjadikan Indonesia darurat narkoba. Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai leading sector dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan serta peredaran gelap narkoba yang turut  berperan penting dalam mewujudkan masyarakat Indonesia bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korban penyalahgunaan narkoba yang ada di BNNK Kota Pekanbaru. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan Criminal Function Theory oleh Stephen Scaffer sebagai landasan teori yang di lihat dari sis korban. Teknik pengumpulan data yang di gunakan peneliti ialah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat di lapangan korban penyalahgunaan narkoba melakukan teknik assement pada BNNK Kota Pekanbaru dan setelah tahapan assement yang di lakukan mendapatkan hasil korban serta faktor apa saja yang membuat seseorang menjadi korban.
KORUPSI DANA DESA DALAM PROYEK PEMBANGUNAN PARIT OLEH OKNUM PEJABAT DESA ; SUATU TINJAUAN KRIMINOLOGI Rezki Oktoberi; Kasmanto Rinaldi
JOURNAL EQUITABLE Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Prodi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jeq.v8i1.4578

Abstract

Corruption is an act of abuse of power and trust by a person against a problem o r organization for personal benefit or gains. This study aims to determine the modes of corruption in village funds carried out by the village head. This research uses qualitative method and case study research type. The theory used in this res earc h is the theory Willingness and Opportunity to Corrupt. This theory explains that corruption can occur if there is an opportunity due to system weakness o r lac k o f supervision and desire driven by need or gre ed. From this problem, the researcher saw that there were several modes carried out by the village head due to the opportunity to carry out modes and desires that were driven by personal needs and the lack of supervision of village funds. Keywords: Mode Corruption; Village Head; Willingness and Opportunity to Corrupt.
UPAYA DAMAI TERKAIT PERSELISIHAN ALIHFUNGSI TANAH ADAT DI HUTAN LINDUNG TESSO NILO ANTARA MASYARAKAT DENGAN BKSDA RIAU (STUDI KASUS DI DESA AIR HITAM KECAMATAN UKUI KABUPATEN PELALAWAN) Sareh Sulistiyo; Kasmanto Rinaldi
SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum Vol. 2 No. 2 (2023): SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum, April 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/seikat.v2i2.438

Abstract

Tanah adat/tanah ulayat adalah tanah yang luas yang merupakan milik bersama dari suatu klan atau suku. Taman Nasional Tesso Nilo juga menjadi tempat bagi satwa yang dilindungi sebagai tempat tinggal sehingga itulah yang membuat BKSDA menjadikan lahan warga ini sebagai Taman Nasional. Sengketa perkara pertanahan seperti konflik antara masyarakat adat dengan TNTN ini masih banyak dan banyak juga yang belum terselesaikan sehingga membuat masyarakat adat tidak leluasa mengusahakan lahannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apa saja Upaya Damai Terkait Perselisihan Alih Fungsi Tanah Adat Di Hutan Lindung Tesso Nilo Antara Masyarakat Dengan Bksda Riau (Studi Kasus Di Desa Air Hitam Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil dari penelitian yaitu di dapatkan bahwa upaya yang dilakukan untuk penyeleseian sangketa tanah ini yaitu dengan masyarakat mendapatkan SKT dari pihak, masyarakat masih diperbolehkan untuk  memanen hasil sawit tetapi tidak boleh menambah lahan dikawasan konservasi, dan apabila ada permasalahan maka akan diselesaikan dengan musyawarah.