Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PEMBERIAN SANKSI TERHADAP PELAKU BALAP LIAR (STUDI KASUS BALAP LIAR DI JALAN ARIFIN AHMAD KOTA PEKANBARU) Wirasyafri Wirasyafri; Kasmanto Rinaldi
SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum Vol. 2 No. 2 (2023): SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum, April 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/seikat.v2i2.439

Abstract

Balap liar adalah salah satu bentuk kenakalan remaja yang membahayakan orang lain. Aksi balap liar ini memberikan dampak kerugian bagi masyarakat, sehingga masyarakat merasakan resah dan khawatir. balap liar karena remaja saat ini memiliki jiwa ingin tahu yang cukup tinggi dipengaruhi oleh film atau hanya ingin mencari nama dan disebut jagoan, kenakalan remaja dapat dicirikan sebagai perilaku menyimpang atau tidak diinginkan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Alhasil, para pelaku balapan liar di jalan raya umum, dan jalur utama digunakan untuk mengantarkan pembalap ini. Dalam penelitian ini permasalahan yang akan diulas mengenai pemberian sanski terhadap pelaku balap liar dengan menggunakan teori relatif dan penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan data utama penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan dua pelaku balap liar, tiga masyarakat sekitar, Polsek Bukit Raya dan psikolog. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pemberian sanksi oleh Polsek Bukit Raya terhadap pelaku balap liar yaitu pemberian hukumam sanksi penjaran paling lama selama dua bulan, sanksi fisik pada saat razia balap liar, memanggil orangtua pelaku balap liar, dan penahanan sepeda motor hingga selesai proses sidang dengan melengkapi kembali alat kendaraan. 
FEAR OF CRIME PENJUAL TANAMAN HIAS DI ERA PANDEMI COVID-19 (STUDI PADA WILAYAH HUKUM POLRES PANGKALAN KERINCI) Yogie Al-Hadi; Kasmanto Rinaldi
SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum Vol. 2 No. 2 (2023): SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum, April 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/seikat.v2i2.440

Abstract

Penelitian ini menggambarkan tentang fear of crime yang merupakan ketakutan akan kejahatan atau suatu reaksi emosional terhadap sebuah ancaman yang nyata dan perasaan terancam yang ditimbulkan dari lingkungan dan peristiwa yang dialami baik sebagai korban ataupun saksi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teori Routine Activity dalam teori aktifitas rutin dimana dalam teori ini terdiri dari pelaku yang termotivasi, target yang menarik, dan tidak adanya penjagaan yang cakap dan mampu melindungi atas orang atau barang yang menjadi target kejahatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa awal kemunculan covid-19 fenomena tanaman hias menjadi buming serta membuat harga tanaman hias melonjak tinggi, sehingga menimbulkan daya tarik bagi pelaku kejahatan. ketakutan yang dialami penjual tanaman hias karena dari modal yang kecil dan sederhana bisa mendapatkan keuntungan yang besar, kejahatan terjadi karena adanya hubungan antara pelaku yang termotivasi dan lemahnya pengawasan dari korban terhadap barang yang mereka miliki.
UPAYA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A PEKANBARU DALAM MENGATASI OVERCROWDED DALAM MENCEGAH RESIDIVIS Nahjatun Nahdiyah; Kasmanto Rinaldi
SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum Vol. 2 No. 2 (2023): SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum, April 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/seikat.v2i2.459

Abstract

Observations revealed that several problems related to prison overcrowding have the potential to be one of the driving factors for the birth of recidivists (study at Lapas Class II A Pekanbaru). This study aims to find out the efforts of the Pekanbaru Class II A Correctional Institution in dealing with overcrowding so as not to give birth to recidivists. This research uses the type or method of qualitative descriptive research. The author in this study took data sources from interviews conducted with several informants, namely the Head of the Pekanbaru Class II A Correctional Institution, the Pekanbaru Class II A Correctional Institution Officer, and the Pekanbaru Class II A Correctional Families. Based on research conducted on the efforts of Pekanbaru Class II A Penitentiary in overcoming overcrowding so as not to give birth to recidivists, it can be concluded that it consists of formal and informal forms, namely Formal consisting of Giving remissions to inmates, both ordinary prisoners and recidivists. Provide guidance in the form of personality development and independence development. Providing conditional leave opportunities for convicts to return to their families. Informal such as collaborating with other institutions and emphasizing recidivists.
EDUKASI BAHAYA NARKOBA DAN SEKS BEBAS PADA PELAJAR Kasmanto Rinaldi; Andes Bang Mahkota; Andree Andree; Dira Buana Lubis; M Ridwan Ridho; Oktaviani Aysah Salpia; R Syahrani Putri
Diklat Review : Jurnal manajemen pendidikan dan pelatihan Vol 7 No 1 (2023)
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35446/diklatreview.v7i1.1338

Abstract

Peredaran gelap narkoba kini telah menyebar keseluruh tingkat masyarakat tidak bahkan merambah pada kalangan pelajar atau mahasiswa. Seseorang terlebih anak-anak mempunyai keingintahuan yang tinggi, peluang tersebut dijadikan ruang untuk masuknya para pengedar. Seks bebas merupakan Hasrat seksual yang dirasakan kepada lawan jennies atau bahkan pada sesame jenis, hubungan yang terjalin diluar ikatan resmi yang diakui oleh negara dan agama, bahkan hal ini diluar batas norma yang berlaku di mata umum. Umur yang menginjak masa remaja menjadi saat -saat yang mudah terdampak perbuatan yang memiliki timbal balik buruk. Dalam melakukan riset ini digunakan metode sosialisasi atau menggunakan teknik penyampaian yang dimana tahapan pertama kegiatan observasi dan yang kedua kegiatan penerapan. Topik ini dipilih karena dari tahun ke tahun pengguna narkoba semakin meningkat disemua kalangan, terutama dikalangan remaja. Tidak kuatnya pedoman berkehidupan yang dimiliki oleh setiap remaja dalam hal kepercayaan atau agama serta tingkat emosional remaja yang tidak signifikan berdampak pada terciptanya tingkah laku atau perbuatan yang tidak terkontrol pula. Pentingnya penanaman nilai agama dan kesadaran diri bahwa sebagai siswa atau siswi harus bisa membentengi diri dan mencari kegiatan positif guna menghindari penyalahguaan obat obatan terlarang dan bahayanya seks bebas di kalangan siswa atau siswi. Kesimpulannya siswa memeberikan pendapat positif terhadap sosialisasi yang diberikan menggunakan media diskusi interaktif. Tanggapan siswa dalam mengetahui permasalahan seputar anak remaja ini cukup baik dengan metode sosialisasi yang disampaikan siswa mampu memahami materi yang disampaikan . Kegiatan ini bertujuan untuk mendeskrisikan bahaya perilaku menyimpang dikalangan remaja dan bagaimana cara menanggulanginya
The Legal Consequences for Victims in Illegal Online Loan Agreements Kasmanto Rinaldi
JURNAL AKTA Vol 10, No 3 (2023): September 2023
Publisher : Program Magister (S2) Kenotariatan, Fakultas Hukum, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/akta.v10i2.32761

Abstract

Technological developments touch the financial sector to produce a new innovative product called illegal online loans. Behind the convenience and practicality of illegal online loans, there are negative impacts that arise. The large growth of illegal online loans in Indonesia makes this a serious problem. The reason is because illegal online loans cause losses to victims and commit crimes in their operations. Illegal online loans have no legality in operation. So this creates new legal consequences in this matter. The purpose of this research is to look at the legal consequences of illegal online loan agreements. The method used in this research is a qualitative research method. The results of this study are that illegal online loans do not fulfill the legal terms of the agreement in accordance with the provisions contained in article 1320 of the Civil Code. So the agreement is considered invalid and never existed. However, victims of illegal online loans still have the obligation to pay their debts to illegal online lenders as a form of responsibility.
The Effort of Counseling Guidance Teacher in Overcoming Student Fights at SMPN 14 Pekanbaru Ricky Meyrizal; Kasmanto Rinaldi
AMIN: International Journal of Islamic Education and Knowledge Integration Vol. 1 No. 1 (2023): AMIN: International Journal of Islamic Education and Knowledge Integration
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/amin.v1i1.2615

Abstract

Schools not only teach various sciences, but also educate and direct student behavior from bad to better, so that it is hoped that students will have good character and achieve the goals of national education. The formulation of the problem in this study is how the counseling guidance teacher's efforts in overcoming student fights are reviewed from the standard of counseling guidance services at the secondary school level at SMPN 14 Pekanbaru in 2017. The type of research in this study is included in qualitative research with the aim of describing the actual situation that occurs at the research location through collecting, identifying, and analyzing data so that an answer to the problem is formulated. Key informants in this research are Principal of SMPN 14 Pekanbaru, BK Teacher of SMPN 14 Pekanbaru, while informants are Students who fight, Head of Osis, parents of students, Alumni of SMPN 14 Pekanbaru, community around SMPN 14 Pekanbaru, and School guards. In this study examines the situational crime prevention strategy theory approach. This research shows the lack of efforts made by the school in overcoming student fights where efforts are made only when after the fight occurs not before the fight occurs. Efforts made in the form of making a statement letter, summoning parents and saluting the flag in the field.
DYNAMICS OF TRAFFIC VIOLATIONS FROM THE PERSPECTIVE OF CULTURAL CRIMINOLOGY: A STUDI IN PEKANBARU, INDONESIA Kasmanto Rinaldi; Satrio Abdillah
Kanun Jurnal Ilmu Hukum Vol. 25, No. 1, April 2023: Legal Developments in National and Global Context
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/kanun.v25i1.35047

Abstract

This article examines the dynamics of traffic violations in Pekanbaru, where community has been accustomed to it. The research method used is legal normative and legal-empirical, where  data was obtained through surveys involving respondents from the community on  how far understanding of traffic violations is percieved. Research findings indicate that frequent traffic violations have various consequences, such as an increase in incidents. Data obtained from the Pekanbaru Police Department over the last 4 years shows an increase in accident cases that stem from frequent traffic violations have become a common behavior in Pekanbaru communities, where people often perceive them as ordinary and even as part of everyday life. This is supported by survey results showing that 46% of respondents stated that the main reason for their traffic violations is because they are accustomed to doing so. In cultural criminology, the behavior of traffic offenders is considered a form of traffic crime culture. This is due to the high frequency and patterns of criminal activities that occur every day, even at all times, making it a deviant culture and an accepted habit in society. This would need to legal culture interventions to raise legal awareness on traffic law and the risks of violation to it.
ANTISIPASI LEMBAGA PEMASYARAKATAN SEBAGAI TEMPAT PEMBELAJARAN KEJAHATAN (STUDI PADA LAPAS KELAS IIA PEKANBARU) Muhammad Ghozali; Kasmanto Rinaldi
SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum Vol. 2 No. 1 (2023): SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum, Februari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/seikat.v2i1.367

Abstract

Lembaga Pemasyarakatan adalah muara atau bagian akhir dari sistem peradilan pidana yang berlaku di Indonesia, setiap pelaku kejahatan dan telah diputus oleh pengadilan maka akan dilakukan upaya perbaikan, pembinaan, terhadapnya didalam suatu sistem yang disebut sebagai lapas. Akan tetapi upaya yang dilakukan oleh negara dalam rangka memperbaiki tatanan masyarakat ini tidak selamanya berjalan dengan lancar dan terdapat gangguan, contohnya adanya pengulangan tindakan kejahatan atau residivis yang diakibatkan oleh adanya interaksi pada saat didalam lapas sehingga menimbulkan kesempatan untuk mempelajari tentang praktik, modus, dan cara melakukan kejahatan lainnya. Penelitian ini membahas tentang bagaimana antisipasi yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA Pekanbaru agar lapas tidak menjadi tempat pembelajaran kejahatan, penelitian ini termasuk kedalam tipe kualitatif deskriptif dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu antisipasi yang dilakukan oleh pihak lapas dengan cara memaksimalkan pemberian upaya pembinaan kepribadian dan kemandirian, disertai dengan rehabilitasi kepada warga binaan pemasyarakatan sehingga hal tersebut dan dinilai cukup efektif dalam mengantisipasi agar Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA Pekanbaru tidak menjadi tempat pembelajaran kejahatan.
PENANGANAN LAPAS TERHADAP NARAPIDANA HOMOSEKSUAL (STUDI KASUS LAPAS KELAS II A PEKANBARU) Anastasya Ramadhini; Kasmanto Rinaldi
SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum Vol. 2 No. 1 (2023): SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum, Februari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/seikat.v2i1.368

Abstract

Singkatnya, tidak semua orang bisa memenuhi kebutuhan seksualnya. Narapidana sebagai orang yang terisolir secara sosial dan kehilangan kebebasannya di dalam penjara atau lembaga pemasyarakatan tentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar seksualnya. Lokasi penelitian di Lapas Kelas II A Pekanbaru bersifat kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah deskriptif kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah target sampling dan incidental sampling. Sampling sasaran adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Informan utama dalam penelitian ini adalah Kasubag Dukungan dan Perawatan Sosial Lapas Kelas II A Pekanbaru dan informan sipir dan narapidana. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa program pembinaan narapidana di Lapas merupakan upaya awal untuk mengurangi faktor risiko penyimpangan seksual sesama jenis di Lapas Kelas II A Pekanbaru. Jadi pembinaan agama, pembinaan kepribadian, dan pembinaan kemandirian merupakan program pembinaan yang mengutamakan model strategi pencegahan primer. Proses pengenalan yang dilakukan melalui program peta saling dapat dikategorikan sebagai strategi pencegahan sekunder. Sedangkan strategi pencegahan tersier dilakukan dengan proses pembinaan seperti mengedepankan kemandirian.
STRATEGI PENCEGAHAN PIHAK RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN RIAU TERHADAP PASIEN NAPZA YANG TIDAK PATUH DALAM BEROBAT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU) Nurjulia Arin Afrianti; Kasmanto Rinaldi
SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum Vol. 2 No. 1 (2023): SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum, Februari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/seikat.v2i1.369

Abstract

Ketergantungan NAPZA adalah keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan sejumlah Napza yang makin bertambah, apabila pemakaiannya dikurangi atau dihentikan akan timbul gejala putus zat. Dalam kondisi tertentu penderita ini sangat membutuhkan pertolongan medis seperti rehabilitasi di rumah sakit. Bila keadaan ini tidak diatasi dengan tepat, maka akan berakhir dengan kematian yang mengakibatkan perbuatan bunuh diri, kecelakaan, keracunan, over dosis, hepatitis, kelainan jantung, kelainan paru-paru, gangguan jiwa berat dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui Strategi Pencegahan Pihak Rumah Sakit Jiwa Tampan Dalam Mengatasi Pasien Napza Yang Tidak Patuh Dalam Berobat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif karena pendekatan melalui metode ini berbeda dengan pendekatan pendekatan metode kuantitatif. Kesimpulan dari penelitian ini ialah upaya yang diberikan pihak rumah sakit melalui Pencegahan primer berupa melakukan detoks pada pecandu narkoba sehingga dapat pulih kembali, selain itu juga memberikan jadwal pengobatan pasien kepada keluarga agar patuh dan terjadwal dalam berobat. Pencegahan yaitu dalam bentuk pemberian edukasi kepada keluarga pasien napza agar terhindar dari perilaku serupa. Pencegahan tersier berupa menjalin kerjasama dalam melakukan pengawasan terhadap mantan rehabilitasi.