Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : ILTEK : Jurnal Teknologi

STABILISASI TANAH PASIR MENGGUNAKAN ABU SAMPAH (ECO-CEMENT) DAN UJI APLIKASINYA TERHADAP PARAMETER KUAT GESER TANAH Ilham Idrus
JURNAL ILTEK Vol 12, No 01 (2017): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.462 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v12i01.82

Abstract

Penelitian ini dilakukan stablisasi tanah pasir dengan menggunakan eco-cement yang terdiri dari beberapa variasi komposisi abu sampah sebagai subsitusi sebagian batu kapur jenis sampah rumah tangga yang digunakan sudah terpisah dari logam misalnya : kertas, rumput, dedaunan, kayu, dan lain-lain yang telah melalui proses pembakaran. Abu dari hasil kalsinasi sampah rumah tangga, kemudian diayak hingga lolos ayakan ukuran 5 mm. Bahan baku eco-cement jenis portland antara lain : batu kapur, tanah liat, MgCO3 teknis, Fe2O3 teknis, gypsum, dan abu sampah rumah tangga. Sampel tanah yang dipakai tanah pasir yang berasal dari Pantai Losari, Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan pada keadaan tanah terganggu. Penambahan Abu Sampah (Eco-cement) dengan variasi campuran 1%, 3%, 5% dengan lama pemeraman 1 hari, 7 hari dan 14 hari. Hasil penelitian yang dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar menunjukkan bahwa pasir yang berasal dari Pantai Losari, Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan termasuk jenis tanah pasir dengan butiran halus dan bergradasi buruk. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terjadi peningkatan parameter kuat geser tanah setelah tanah pasir dicampur dengan Abu Sampah (Eco-cement). Pengujian Triaksial Tipe UU peningkatan maksimum terjadi pada persentase campuran 5% dengan lama pemeraman 14 hari yaitu nilai c = 0,710 kg/cm2 dan φ = 34,405°. Pada pemeraman 1 hari dengan persentase campuran 1% kuat geser tanah sebesar 1,459 kg/cm2 kemudian pada pemeraman 14 hari dengan persentase campuran 5% kuat gesernya naik menjadi 2,725 kg/cm2 atau naik 86,77%. Pada pengujian geser langsung peningkatan maksimum terjadi pada kadar campuran 5% dengan lama pemeraman 14 hari yaitu nilai c = 0,765 kg/cm2 dan φ = 34,800° dibandingkan dengan tanah aslinya yaitu c = 0,030 kg/cm2 dan φ = 25,600. Pada tanah asli kuat geser tanah sebesar 0,522 kg/cm2 kemudian pada pemeraman 14 hari dengan persentase campuran 5% kuat gesernya naik menjadi 1,479 kg/cm2 atau naik 183,33%.
PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN DAERAH Ilham Idrus
JURNAL ILTEK Vol 11, No 02 (2016): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.466 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v11i02.428

Abstract

Transmigrasi sebagai model pembangunan komunitas masyarakat mempunyai tiga sasaran pokok. Pertama, meningkatkan kemampuan dan produktivitas masyarakat transmigrasi (transmigrasi dan masyarakat sekitar permukiman transmigrasi). Kedua, membangun kemandirian (transmigran dan masyarakat sekitar permukiman transmigrasi), dan ketiga, mewujudkan integrasi di permukiman transmigrasi, sehingga ekonomi dan sosial budaya mampu tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Esensi dari ketiga sasaran tersebut diharapkan dapat membangun komunitas masyarakat melalui upaya pemberdayaan dan pengembangan potensi sumberdaya wilayah. Untuk membangun komunitas masyarakat yang demikian, tentunya memerlukan proses perencanaan (yang melibatkan pihak-pihak terkait) secara terintegrasi, menyeluruh dan terdiri atas tahapan yang jelas, dengan memperhatikan aspek sosial budaya, ekonomi, hukum, administrasi dan (bahkan) aspek politik. Kecamatan Basidondo dan Kecamatan Lampasio hingga saat ini, kedua kecamatan tersebut belum memperlihatkan kondisi ideal sebagai penghasil tanaman pangan dan perkebunan, padahal kondisi wilayah kedua kecamatan sangat mendukung pengembangan komoditas tersebut. Kondisi aktual itulah yang melatarbelakangi pemilihan objek penelitian, untuk mengkaji, menganalisis dan merumuskan model pengembangan kawasan transmigrasi tersebut dengan model pengembangan berbasis pada komoditas unggulan.
Analisa Perkembangan Kawasan Industri Tallasa City Di Kota Makassar Ilham Idrus; Hakim Hakim
JURNAL ILTEK Vol 13, No 01 (2018): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.287 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v13i01.56

Abstract

Pengusaha (investor) baik yang berasal dari Makassar maupun luar Makassar di dalam membangun industrinya cendrung memilih lokasi kawasan industri Tallasa City. Hal ini tentu saja menjadi pertanyaan bagi Pemerintah dan juga masyarakat Kota Makassar. Selain itu perkembangan kawasan industri yang pesat dan tidak direncanakan dapat menimbulkan masalah yang tidak diperkirakan sebelumnya, baik masalah spasial, sosial maupun ekonomi. Berpijak pada fenomena tersebut, perlu diteliti keterkaitan hubungan antara perkembangan kawasan industri Tallasa City dan KIMA di Kota Makassar, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan pengembangan Kawasan industri sejenis bagi Pemerintah Daerah lainnya. Penelitian ini mencoba untuk mengungkapkan proses perkembangan kawasan industri Tallasa City dan KIMA serta mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan manfaat-manfaat apa yang diperoleh dari perkembangan tersebut. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan komparasi hasil penelitian menunjukkan dari tahun 2000 – 2017 terjadinya perkembangan kawasan industri Tallasa City yang pesat dan perkembangan kawasan industri Makassar sangat lambat. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan industri yang ada di kawasan Tallasa City dan KIMA dipengaruhi faktor internal (suplay air, tenaga kerja, kebijakan Pemerintah dan sumber energi) dan faktor eksternal (bahan baku dan aksesibilitas). Pemilihan lokasi kegiatan didasarkan teori lokasi optimum yang memperhatikan (faktor ekonomi) biaya pemindahan barang dari satu jenis angkutan ke jenis angkutan lain. Perkembangan kawasan industri Makassar lambat disebabkan kebijaksanaan dan Policy Pemerintah yang tidak berkelanjutan, ditunjang para Pengusaha yang percaya dengan Feng Shui dan Hong Shui.
ANALISA PENERAPAN PROGAM KESELAMATAN KERJA DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN FAULT TREE ANALYSIS Andi Haslindah; Ilham Idrus; Rosliadi Rosliadi; Andi Irsyad
JURNAL ILTEK Vol 13, No 02 (2018): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.653 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v13i02.371

Abstract

PT. Bumi Sarana Beton Kalla Block dalam pengoperasiannya tidak luput dari masalah-masalah yang dihadapi seperti adanya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan dampak negatif industri terhadap lingkungan sekitarnya, maka tingkat keselamatan kerja manusia sebagai faktor produksi sangat diperlukan agar produktivitas yang optimal dapat dicapai. Penerapan program keselamatan kerja bagi tenaga kerja merupakan usaha penunjang penting dalam kegiatan produksi.Setiap program keselamatan kerja terdiri dari beberapa unsur-unsur program dan pendukungnya. Dalam hal ini penulis bertolak dari 2 pendapat yaitu menurut : Edwin B. Flippo dan International Labour Organization (ILO). Dalam penelitian ini pengukuran hasil usaha keselamatan kerja dan nilai T selamat, tingkat frekuensi untuk menyatakan jumlah kecelakaan yang terjadi tiap 1.000.000 jam kerja dalam periode saat itu. Tingkat keparahan menyatakan jumlah hari hilang akibat terjadinya kecelakaan karena kecelakaan untuk setiap1.000.000 jam kerja dari jumlah jam kerja karyawan. Nilai T selamat adalah pengukuran yang bertujuan membandingkan hasil tingkat penurunan kecelakaan yang dicapai untuk kerja tersebut. Dari pelaksanaan program kesehatan kerja pada PT. Bumi Sarana Beton Kalla Block bisa dikatakan telah terlaksana cukup baik. Kecelakaan yang terjadi pada tahun 2015-2017 adalah 15, 13, 11 kali kecelakaan. Dengan tingkat frekuensi dari tahun 2015-2017 adalah 64,9; 49,9; 36,1. tingkat keparahan yang terjadi pada tahun 2015-2017 adalah 458,9; 284,2; 233,2. Dengan Nilai T Selama tahun 2016 diketahui – 950,2 dan pada tahun 2017 sebesar – 1078,2. Semakin menurunnya tingkat kecelakaan dan tingkat keparahan kecelakaan dari tahun ke tahunnya maka akan meningkatkan produktivitas kerja.PT. Bumi Sarana Beton Kalla Block dalam pengoperasiannya tidak luput dari masalahmasalahyang dihadapi seperti adanya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan dampak negatifindustri terhadap lingkungan sekitarnya, maka tingkat keselamatan kerja manusia sebagai faktorproduksi sangat diperlukan agar produktivitas yang optimal dapat dicapai. Penerapan programkeselamatan kerja bagi tenaga kerja merupakan usaha penunjang penting dalam kegiatan produksi.Setiap program keselamatan kerja terdiri dari beberapa unsur-unsur program dan pendukungnya.Dalam hal ini penulis bertolak dari 2 pendapat yaitu menurut : Edwin B. Flippo dan InternationalLabour Organization (ILO). Dalam penelitian ini pengukuran hasil usaha keselamatan kerja dannilai T selamat, tingkat frekuensi untuk menyatakan jumlah kecelakaan yang terjadi tiap 1.000.000jam kerja dalam periode saat itu. Tingkat keparahan menyatakan jumlah hari hilang akibatterjadinya kecelakaan karena kecelakaan untuk setiap1.000.000 jam kerja dari jumlah jam kerjakaryawan. Nilai T selamat adalah pengukuran yang bertujuan membandingkan hasil tingkatpenurunan kecelakaan yang dicapai untuk kerja tersebut. Dari pelaksanaan program kesehatan kerjapada PT. Bumi Sarana Beton Kalla Block bisa dikatakan telah terlaksana cukup baik. Kecelakaanyang terjadi pada tahun 2015-2017 adalah 15, 13, 11 kali kecelakaan. Dengan tingkat frekuensi daritahun 2015-2017 adalah 64,9; 49,9; 36,1. tingkat keparahan yang terjadi pada tahun 2015-2017adalah 458,9; 284,2; 233,2. Dengan Nilai T Selamat tahun 2016 diketahui – 950,2 dan pada tahun2017 sebesar – 1078,2. Semakin menurunnya tingkat kecelakaan dan tingkat keparahan kecelakaandari tahun ke tahunnya maka akan meningkatkan produktivitas kerja.
ANALISIS RESIKO BAHAYA PRODUKSI BERDASARKAN FAKTOR LINGKUNGAN KERJAMENGGUNAKAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP). Andi Haslindah; Ilham Idrus; Yeldi Pongsimpin; Randy Budicalista
JURNAL ILTEK Vol 14, No 01 (2019): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.89 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v14i01.360

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman. Tujuan penelitian mengetahui risiko bahaya, dan tingkat risiko di lingkungan kerja bagian produksi. Penelitian ini dilaksanakan di Makassar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, menggunakan metode Hazop (Hazard and Operability). Identifikasi bahaya dengan metode Hazop dilakukan berdasarkan alur proses produksi. Langkah selanjutnya setelah proses identifikasi adalah penilaian risiko pada masing-masing titik kajian. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui terdapat risiko rendah, sedang, tinggi dan ekstrim. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan pembagian kuesioner kepada karyawan. Hasil dari penelitian ini menemukan beberapa risiko dengan tingkat risiko seperti, mengganggu sistim pernapasan dengan risiko sedang, terbentur dengan risiko sedang, terpotong (terkena gerakan mesin) dengan risiko tinggi. Kesimpulan yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu: terdapat 11 sumber bahaya yang tergolong ekstrim, 31 sumber bahaya yang tergolong risiko tinggi, 109 sumber bahaya yang tergolong risiko sedang, dan 6 sumber bahaya yang tergolong rendah.
STUDI PENGGUNAAN GETAH KAYU SEBAGAI BAHAN PEREKAT PADA PEMBUATAN BRIKET DARI AMPAS TEBU (Saccharum officinarum L) SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN Suradi Suradi; Ilham Idrus; M. Abrar; A. Imal Adrinur
JURNAL ILTEK Vol 15, No 01 (2020): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.076 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v15i01.505

Abstract

Pemanfaatan bahan perekat briket dari alam dipandang perlu dilakukan untuk menjamin ketersediaan bahan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan bahan perekat getah kayu dan kanji terhadap kualitas briket ampas tebu yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dengan membuat Briket dari ampas tebu yang kemudian diukur kualitasnya dengan berbagai parameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa briket dari ampas tebu dapat dibuat dengan bahan perekat kanji dan getah kayu dengan kualitas yang berbeda dimana briket dengan perekat getah kayu menunjukkan kualitas yang lebih baik dan dapat dilihat dari ketahanan pembakaran selama 36 menit sementara pada kanji hanya 13 menit, Kekerasan yang tinggi sehingga tidak terbaca oleh alat, sedangkan pada kanji hanya 154,3 N. Juga dapat dilihat pada nilai kerapatan dimana briket dengan perekat getah kayu memiliki nilai 0,8 g/cm3, sedangkan pada briket dengan perekat kanji hanya 0,3. Sedangkan, parameter lain menunjukkan nilai yang tidak berbeda jauh. Secara umum perekat getah kayu memenuhi kriteria untuk dijadikan bahan perekat pada pembuatan briket, sehingga penelitian ini dianggap berhasil untuk mencoba menggunakan bahan yang mudah didapatkan dari alam dengan harga yang terjangkau atau tanpa biaya. Kesimpulan yang bisa ditarik dari penelitian ini adalah bahan perekat kanji dan getah kayu mempengaruhi kualitas briket yang dihasilkan dimana secara general getah kayu menunjukkan kualitas briket yang lebih baik dengan perbandingan ratio penggunaan bahan ampas tebu: air: perekat (50:30:20).