Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Ilham Idrus; Hakim Hakim; Yasif Kamaruddin
Journal Industrial Engineering and Management (JUST-ME) Vol. 2 No. 02 (2021): Journal Industrial Engineering and Management (JUST-ME)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.455 KB) | DOI: 10.47398/justme.v2i02.17

Abstract

Motivasi kerja adalah hal yang sangat penting dalam meningkatkan suatu efektifitas kerja, karena orang yang memliki motivasi kerja yang baik akan berusaha dengan semaksimal mungkin agar pekerjaannya dapat berjalan dengan apa yang di inginkan.Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan disipilin kerja terhadap kinerja karyawan serta mengetahui variabel mana yang lebih berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini Menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menganalisis hubungan antar variabel dengan angka atau skala numerik pada PT Industri Kapal Indonesia (IKI).Hasil dari penelitian ini menunjukkan beberapa kategori variabel yaknik, mayoritas responden pada variabel motivasi terbagi menjadi tiga, kategori tinggi memliki jumlah 19 orang presentase 12,4%, sedangkan kategori sedang berjumlah 72 orang presentase 47,1%, kategori rendah berjumlah 62 orang presentase 40,1%. Sedangkan pada variabel disiplin kerja mayoritas responden dalam kategori tinggi berjumlah 19 orang presentase 12,4%, adapun kategori sedang berjumlah 102 orang presentase 66,7% dan kategori rendah berjumlah 32 orang presentase 20,9%.Dapat di simpulkan bahwa menentukan variabel utama yang paling domina terhadap kinerja karyawan PT.Industri Kapal Indonesia diketahui bahwa kedisiplinan yang tinggi sangat mendominan 3,50% dengan adanya kesadaran dan kesedian keryawan untuk menaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku di perusahaan. Work motivation is very important in improving work effectiveness because people who have good work motivation will try as much as possible so that their work can run as desired. The purpose of this study is to determine the effect of work motivation and work discipline on performance. employees and knowing which variables have more influence on employee performance. The data analysis method used in this study uses a quantitative approach to analyze the relationship between variables with numbers or numerical scales at PT Industri Kapal Indonesia (IKI). The results of this study indicate several categories of variables namely, the majority of respondents on the motivation variable are divided into three, the high category has 19 people with a percentage of 12.4%, while the medium category has 72 people with a percentage of 47.1%, the low category has a percentage of 62 people with a percentage of 40.1%. While on the work discipline variable, the majority of respondents in the high category amounted to 19 people with a percentage of 12.4%, while the medium category amounted to 102 people with a percentage of 66.7%, and the low category amounted to 32 people with a percentage of 20.9%. It can be concluded that determining the main variables that the most dominant influence on the performance of PT. Industri Kapal Indonesia employees, it is known that high discipline is very dominant at 3.50 % with the awareness and willingness of employees to comply with all regulations and social norms that apply in the company.
OPTIMASI PERSEDIAAN PRODUK JADI DI CV. AMANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIN-MAX (s,S) Andi Haslindah; Ilham Idrus; Laksmita Husnar; Anggi Alpitasari
Journal Industrial Engineering and Management (JUST-ME) Vol. 2 No. 02 (2021): Journal Industrial Engineering and Management (JUST-ME)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.65 KB) | DOI: 10.47398/justme.v2i02.19

Abstract

Persediaan produk jadi merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dari sebuah perusahaan karena menyangkut pemesanan dan kualitas produk yang tersedia pada setiap perusahaan. Metode yang digunakan dalam hal ini adalah metode Min-Max (s,S) dan data yang digunakan berdasarkan data perusahaan selama 1 bulan dengan tujuan penelitian yaitu, mengoptimasi persediaan produk jadi dengan menentukan nilai minimal dan maksimal. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan pada CV.Amanda sesuai dengan pengolahaan persediaan yang dilakukan perusahaan yaitu persediaan minimal produk original 137 box, cheese cream 8 box, sarikaya pandan 94, ganache 18 box. Persediaan maksimal produk original 479 box, cheese cream 60 box, sarikaya pandan 391 box, ganache 75 box dengan frekuensi pemesanan 30 kali. Berdasarkan metode Min-Max (s,S) dengan menggunakan analisis ABC dihasilkan produk dengan kategori A yaitu original, cheese cream, sarikaya pandan. Dengan metode Min-Max (s,S) dihasilkan persediaan minimal produk original 301 box, cheese cream 45 box, sarikaya pandan 267 box, ganache 53 box. Persediaan maksimal produk original 484 box, cheese cream 64 box, sarikaya pandan 394, ganache 79 box dengan frekuensi pemesanan 15 kali. Dengan menggunakan metode Min-Max (s,S) maka didapatkan penurunan barang rusak atau expired akibat persediaan yang kurang efisien. Inventory 0f finished products are very important in increasing the effectiveness and efficiency of a company because it involves ordering and quality of products available in each company. The method used in this case is the Min-Max method (s, S), and the data used is based on company data for 1 month. This study aims to optimize the finished product inventory by determining the minimum and maximum values. Based on the results of the research and data processing carried out at CV Amanda in accordance with the company inventory processing, namely the minimum supply of original products of 137 boxes, 8 boxes of cheese cream, 94 sarikaya pandan, and 18 boxes of ganache. The maximum supply of authentic products is 479 boxes, 60 boxes of cheese cream, 391 boxes of sarikaya pandan, and 75 boxes of ganache with a frequency of 30 orders. Based on the Min-Max (s, S) method using ABC analysis, products with category A are produced, namely original, cheese cream, and sarikaya pandan. With the Min-Max (s, S) method, a minimum supply of 301 boxes of authentic products, 45 boxes of cheese cream, 267 boxes of sarikaya pandan, and 53 boxes of ganache is produced. The maximum supply of original products is 484 boxes, 64 boxes of cheese cream, 394 sarikaya pandan, and 79 boxes of ganache with an order frequency of 15 times. Using the Min-Max (s, S) method, a decrease in damaged or expired goods is obtained due to inefficient inventory.
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN Studi Kasus: PT INDUSTRI KAPAL INDONESIA (PT IKI) Persero Ilham Idrus; Hakim Hakim; Muh. Fadel Satria Utama; Sumiarti Sumiarti
Journal Industrial Engineering and Management (JUST-ME) Vol. 3 No. 01 (2022): Journal Industrial Engineering and Management (JUST-ME)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.002 KB) | DOI: 10.47398/justme.v3i01.27

Abstract

Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi membawa kemudahan dalam produksi, namun dapat menimbulkan tingkat resiko kecelakaan yang tinggi pada saat bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) untuk meningkatkkan kinerja karyawan. Metodologi penelitian digunakan yaitu observasi dengan menyebarkan kuesioner kepada karyawan sebanyak 66 orang yang diperoleh dari jumlah populasi sebanyak 200 orang dengan menggunakan rumus slovin. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu valid dan reliabel, sedangkan hasil penelitia uji regresi linear berganda yaitu variabel keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja (Y) pada karyawan yang dimana nilai Y yaitu 1,77, untuk nilai keselamatan kerja (X1) yaitu 0,238 dan kesehatan kerja yaitu 0,125. Sehingan variabel indenpenden tersebut mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar (Y) yang dimana setiap adanya kenaikan variabel indenpende,variabel dependen produktivitas kerja karyawan (Y) akan semakin meningkat. The development of science, technology, and innovation brings convenience to production. However, it can lead to a high level of accident risk during work. This study aims to see how the application of the occupational safety and health management system (SMK3) improves employee performance. The research methodology used was an observation by distributing questionnaires to 66 employees obtained from a total population of 200 people using the slovin formula. The results obtained were valid and reliable, While the results of the research were multiple linear regression test variables for occupational safety (X1) and occupational health(X2) on work productivity (Y) for employees where the value of is 1,77, for work safety(X1) is 0,238 and occupational health is 0,125. so that the independent variable has a positive influence on the performance of employees at PT Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar (Y) where every time there is an increase in the independent variable, the dependent variable of employee work productivity (Y) will increase.
STUDI PENGGUNAAN GETAH KAYU SEBAGAI BAHAN PEREKAT PADA PEMBUATAN BRIKET DARI AMPAS TEBU (Saccharum officinarum L) SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN Suradi Suradi; Ilham Idrus; A. Imal Adrinur; Muhammad Abrar
ILTEK : Jurnal Teknologi Vol. 15 No. 01 (2020): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47398/iltek.v15i01.8

Abstract

Pemanfaatan bahan perekat briket dari alam dipandang perlu dilakukan untuk menjamin ketersediaan bahan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan bahan perekat getah kayu dan kanji terhadap kualitas briket ampas tebu yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dengan membuat Briket dari ampas tebu yang kemudian diukur kualitasnya dengan berbagai parameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa briket dari ampas tebu dapat dibuat dengan bahan perekat kanji dan getah kayu dengan kualitas yang berbeda dimana briket dengan perekat getah kayu menunjukkan kualitas yang lebih baik dan dapat dilihat dari ketahanan pembakaran selama 36 menit sementara pada kanji hanya 13 menit, Kekerasan yang tinggi sehingga tidak terbaca oleh alat, sedangkan pada kanji hanya 154,3 N. Juga dapat dilihat pada nilai kerapatan dimana briket dengan perekat getah kayu memiliki nilai 0,8 g/cm3, sedangkan pada briket dengan perekat kanji hanya 0,3. Sedangkan, parameter lain menunjukkan nilai yang tidak berbeda jauh. Secara umum perekat getah kayu memenuhi kriteria untuk dijadikan bahan perekat pada pembuatan briket, sehingga penelitian ini dianggap berhasil untuk mencoba menggunakan bahan yang mudah didapatkan dari alam dengan harga yang terjangkau atau tanpa biaya. Kesimpulan yang bisa ditarik dari penelitian ini adalah bahan perekat kanji dan getah kayu mempengaruhi kualitas briket yang dihasilkan dimana secara general getah kayu menunjukkan kualitas briket yang lebih baik dengan perbandingan ratio penggunaan bahan ampas tebu: air: perekat (50:30:20).
EVALUASI BAHAYA DAN ANALISIS RESIKO KECELAKAAN KERJA PADA BOILER DI PABRIK GULA CAMMING MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS DAN TEKNIK ANALISIS SEMI KUANTITATIF Ilham Idrus; Andi Haslinah; Akbar Saputra; Fitri Ayu Amriani
ILTEK : Jurnal Teknologi Vol. 17 No. 02 (2022): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47398/iltek.v17i02.14

Abstract

Dalam sebuah perusahaan penerapan kesehatan dan keselamatan kerja merupakan hal yang wajib diterapkan K3 sebagai tolak ukur bahwa perusahaan itu layak untuk melaksanakan produksi secara aman. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengevaluasi dan menganalisa resiko kecelakaan kerja guna mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja. Maka dari itu, untuk mengetahui resiko kecelakaan kerja, digunakan metode JSA (Job Safety Analysis) dimana tahapannya adalah pemilihan pekerjaan yang akan dianalisis, pembagian kerja berdasarkan proses yang berurutan, menentukan tindakan perbaikan, mengkomsumsikan informasi pada yang lain, follow-up dan review Job Safety Analysis. Ditemukan bahwa dari hasil wawancara karyawan masih banyak pekerja yang tidak peduli dengan APD (alat pelindung diri), kurangnya papan himbauan dan belum adanya divisi yang menangani K3. Dan dari analisis Job Safety Analysis akan ketahuan tingkat risiko dari nilai-nilai hasil perhitungan risk assessment, bahwa ada 7 risiko yang ditemukan, kemudian dari Dari hasil penilaian risiko maka usulan pengendalian risiko dibuat berdasarkan jenis risiko yang ada yaitu memasang warning sign disetiap area kerja, menggunakan APD lengkap yang sesuai dengan standar industry seperti masker, helm, sepatu keselamatan, earplug, pakaian anti api, sabuk keselamatan, sarung tangan, serta pada operasional boiler yaitu mengganti control valve dan alat ukur level drum (gelas penduga) otomatis.
ANALISIS RESIKO BAHAYA PRODUKSI BERDASARKAN FAKTOR LINGKUNGAN KERJAMENGGUNAKAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP). Andi Haslindah; Ilham Idrus; Yeldi Pongsimpin; Randy Budicalista
ILTEK : Jurnal Teknologi Vol. 14 No. 01 (2019): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman. Tujuan penelitian mengetahui risiko bahaya, dan tingkat risiko di lingkungan kerja bagian produksi. Penelitian ini dilaksanakan di Makassar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, menggunakan metode Hazop (Hazard and Operability). Identifikasi bahaya dengan metode Hazop dilakukan berdasarkan alur proses produksi. Langkah selanjutnya setelah proses identifikasi adalah penilaian risiko pada masing-masing titik kajian. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui terdapat risiko rendah, sedang, tinggi dan ekstrim. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan pembagian kuesioner kepada karyawan. Hasil dari penelitian ini menemukan beberapa risiko dengan tingkat risiko seperti, mengganggu sistim pernapasan dengan risiko sedang, terbentur dengan risiko sedang, terpotong (terkena gerakan mesin) dengan risiko tinggi. Kesimpulan yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu: terdapat 11 sumber bahaya yang tergolong ekstrim, 31 sumber bahaya yang tergolong risiko tinggi, 109 sumber bahaya yang tergolong risiko sedang, dan 6 sumber bahaya yang tergolong rendah.
ANALISA METODE KERJA USAHA TANI DALAM PENANGANAN PASCAPANEN JAGUNG HIBRIDA DI DESA TINDALUN KAB. ENREKANG Andi Haslindah; Ilham Idrus; Miftahulhairat Miftahulhairat
ILTEK : Jurnal Teknologi Vol. 14 No. 02 (2019): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman jagung (Zea Mays L.) merupakan produk pertanian yang mengandung nilai gizi yang hampir sejajar dengan beras yang memiliki keluwesan lebih. Keberhasilan pengembangan jagung kini tidak hanya ditentukan oleh tingginya produktivitas namun juga melibatkan kualitas dari produk itu sendiri. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keterampilan petani dalam pasca panen jagung hibrida. Populasi dipilih dengan menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling), Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi (pengamatan langsung) dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan petani yang terampil dalam penanganan pascapanen setinggi 52 %. Menunjukkan bahwa keterampilan petani yang terampil dalam penanganan pascapanen terkait pengupasan. Pemisah tongkol, dan pemipilan telah sesuai dengan standar peneliti dimana nilai r (kolerasi) hitung signifikan X (1000) dan Y (1000) membuktikan pengupasan dan pemipilan mesin berpengruh terhadap pengupasan, pemisah tongkol, dan pemipilan manual. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan petani telah sesuai dengan standar peneliti. untuk meningkatkan mutu produksi, untuk menghindari kehilangan hasil karena sudah tercecer di waktu panen dan untuk meningkatkan pendapatan petani pelaksanaan usaha tani jagung hibrida.
Perencanaan Pengembangan Saluran Irigasi Terbuka Untuk Meningkatkan Hasil Panen Masyarakat di Desa Malulu, Sulawesi Tengah Ilham Idrus; Andi Muh Ashad Sadiq; Muhammad Aksal
Ash-Shahabah : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Volume 1 Issue 1, Juni 2022
Publisher : LPPM Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/ashabdimas.v1i1.420

Abstract

Meningkatnya laju pertumbuhan penduduk dan pengangguran di desa menyebabkan belum maksimalnya potensi lahan pertanian disebabkan karena potensi pengembangan sumber daya air yang belum maksimal. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat menyebabkan lambatnya perkembangan produksi hasil pertaniannya. Desa Malulu terletak di Kecamatan Dondo, Kabupaten Toli-Toli, Propinsi Sulawesi Tengah merupakan desa yang dalam tahap pengembangan, dimana sasaran pengembangan di desa tersebut adalah pada sektor pertanian dan perkebunan, dimana kedua sektor tersebut merupakan sektor yang menjadi aktivitas keseharian penduduk setempat. Aktivitas keseharian masyarakat setempat selain bertani dan berkebun yakni mengolah lahan pekarangan yang ditanami dengan tanaman jangka pendek berupa sayur-sayuran dan kacang-kacangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selain mengharapkan bantuan jatah hidup pemerintah dan telah berusaha mengolah tanaman perkebunan dan pertanian dengan produksi yang sangat terbatas. Hingga saat ini Desa Malulu belum memperlihatkan kondisi ideal sebagai penghasil tanaman pangan dan perkebunan, padahal kondisi wilayah dan topografinya sangat mendukung pengembangan komoditas tersebut. Kondisi aktual inilah yang melatarbelakangi pemilihan objek penelitian pengabdian masyarakat untuk mengkaji, menganalisis dan merumuskan model saluran irigasi yang tepat untuk membantu mengairi 8721 ha lahan-lahan perkebunan dan pertanian masyarakat desa Malulu dan sekitarnya agar dapat meningkatkan produksi hasil pertanian dan perkebunannya menjadi swasembada pangan dan menjadikan lumbung pangan di kawasan tengah pulau Sulawesi.