Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Supply Chain Risk Analysis With MAFMA Method Approach Fatimah Fatimah; Indah Asmara; Sri Mutia; M Sayuti
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 1, No 4 (2021)
Publisher : Master Program of Information Technology, Universitas Malikussaleh, Aceh Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.531 KB) | DOI: 10.52088/ijesty.v1i4.196

Abstract

Palm oil mill is a palm oil and palm kernel processing industry which is a semi-finished product. The palm oil industry is currently growing rapidly in line with the demand for large quantities of CPO and Kernal and their derivatives. In its operation, it is always faced with various risks, from the field to the processing plant. These risks will cause losses to the factory, especially in the form of financial. From the results of field observations obtained 13 kinds of supply chain risks, namely damaged trucks, FFB not up to standard, damaged FFB, insufficient FFB, network error, FFB damaged in the sorting field, boiling problems, problematic polisyndrom, abnormal steem, abnormal processes. /stops, viber cyclone plugs and leaks pipe. Therefore, it is necessary to identify, measure and manage risks to reduce losses caused by supply chain risks. The method used in this study is the MAFMA (Multi Attribute Failure Mode Analysis) method. The MAFMA method is a development of the FMEA method. The results showed that the risk level value contained 4 critical risks on the part of the factory, namely FFB less with a risk level value of 0.096, FFB not according to standards with a risk level value of 0.085, network error with a risk level value of 0.083 and the process running abnormally. /stop with a risk level of 0.073. These 4 critical risks are the priority to be handled. The handling carried out is planning for the right FFB procurement, providing guidance on the harvesting process, stabilizing the network by providing copper rods and planning machine scheduling.
USULAN PERBAIKAN LAYANAN PENYEDIAAN STATUS REKAM MEDIS DI UPTD PUSKESMAS X DENGAN PENDEKATAN LEAN HOSPITAL Syamsul Bahri; Fatimah Fatimah; Muhammad Zakaria; Fauziah Fauziah
Industrial Engineering Journal Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iej.v11i1.727

Abstract

Indikator mutu waktu menunggu pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas X berpedoman pada SK Mentri Kesehatan Nomor 19/Menkes/SK/II/2008 mengenai standar minimal pelayanan rumah sakit yaitu waktu tunggu rawat jalan ≤60 menit dan waktu tunggu rekam medis ≤10. Berdasarkan hasil observasi diperoleh waktu menunggu pasien 1 jam 42 menit dan waktu tunggu rekam  medis 25 menit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi aktivitas yang menyebabkan pemborosan waktu pada proses penyediaan status rekam medis dengan menggunakan metode lean hospital. Dari 18 aktivitas aktual terdapat 4 jenis pemborosan yang teridentifikasi pada proses penyediaan status rekam medis yaitu waktu menunggu (waiting time), pergerakan (transportation), gerakan yang tidak diperlukan (motion), dan produk cacat (defect product). Rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan untuk meminimasi waktu penyediaan status rekam medis yaitu dengan cara pengeliminasian aktivitas NVA. Pada aktivitas aktual terdapat 18 aktivitas yang terdiri dari 11 aktivitas VA, 5 aktivitas NVA dan 2 aktivitas NNVA, sedangkan pada usulan diperoleh 11 aktivitas yang terdiri dari 9 aktivitas VA dan 2 aktivitas NNVA. Pada proses aktual membutuhkan waktu baku penyediaan status rekam medis 2744 detik, pada kondisi usulan 1409 detik. Dari hasil rekomendasi perbaikan tersebut terjadi peningkatan nilai process cycle efficiency sebesar 26,2% yang merupakan perbandingan dari kondisi aktual 44,22% menjadi 70,42% atau dari 6 jam kerja pada kondisi awal hanya melayani 14 pasien/hari meningkat menjadi 23 pasien/hari.
ANALISIS PENENTUAN PEMINJAM YANG LAYAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DI PEGADAIAN SYARI’AH LHOKSEUMAWE Syarifah Akmal; Fatimah Fatimah; R.Donny Amelia Ns
Industrial Engineering Journal Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iej.v10i2.713

Abstract

Pegadaian Syariah Cabang Lhokseumawe yang terletak di Jalan Ps Inpres, Kota Lhokseumawe merupakan salah satu Cabang Pegadaian Syariah yang menyalurkan dana pembiayaan pada nasabah dengan cara memberikan  pinjaman yang mengikuti penetapan kebijakan 5C. Minat masyarakat yang memanfaatkan jasa Pegadaian Syariah terbilang cukup besar, karena Pegadaian Syariah tidak menekankan pada pemberian bunga dari barang yang dijaminkan hanya saja wajib memenuhi syarat 5C. Untuk menentukan peminjam yang layak untuk diberikan pinjaman maka metode yang digunakan adalah Analitical Hierarchy Process ( AHP). Dari hasil pengolahan data di dapatkan hasil urutan penerima peminjam yang layak yaitu ASN sebesar 37,2%, Non ASN sebesar 28,6%, Pedagang sebesar 24,2% dan BUMN sebesar 10,0%. Jadi yang layak menerima pinjaman adalah ASN karena memenuhi kriteria 5C. Serta metode AHP ini dapat diketahui jika perhitungan indeks konsistensi 0,1 maka perhitungan akan menghasilkan solusi yang optimal.
Perancangan Kursi yang Ergonomis sebagai Alat Bantu di Stasiun Kerja Produksi Air Galon ( Studi Kasus PT. Ima Montaz Sejahtera) Amri Amri; Fatimah Fatimah; Yusnidar Yusnidar
Industrial Engineering Journal Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iejm.v4i2.107

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat bantu operator distasiun kerja produksi air galon di PT. Ima Montaz Sejahtera dalam bekerja berupa kursi operator. Perancangan kursi dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor anthropometri dan seluruh perhitungan dimensinya menggunakan uji keseragaman data dengan derajat kebebasan (s) = 5% = 0,05 dan tingkat kepercayaan 95% (k) = 2, data dianggap seragam karena tidak ada yang keluar dari batas. Kemudian uji kecukupan data, semua data dianggap cukup karena semua nilai N’ N. Dan uji kenormalan data, semua data berdistribusi normal karena χ2 hitung χ2 tabel. Kemudian dihitung persentil menggunakan P5, P50 dan P95, sehingga diharapkan kursi yang dirancang sesuai untuk operator yang memiliki ukuran fisik yang berbeda-beda. Kursi yang dirancang memiliki lima kaki dan mempunyai roda, untuk menjamin kestabilannya dengan tinggi alas 69 cm, lebar alas 41 cm, dan panjang alas 50 cm. Selain itu, kursi yang dirancang juga dilengkapi dengan sandaran punggung yang dapat disesuaikan (adjustable) untuk menopang punggung operator saat beristirahat. Baik alas duduk maupun sandaran punggung dilengkapi dengan bantalan untuk mengurangi tekanan pada bagian-bagian tubuh yang bersentuhan dengan kursi. Selanjutnya, kursi ini dirancang dapat berputar 360 o, sehingga operator dapat mendorong galon tanpa harus memutar badannya. Pijakan kaki yang dibuat melingkar diharapkan dapat menambah kenyamanan operator di saat melaksanakan tugasnya.
RANCANGAN KEMASAN CAMILAN AKAR KELAPA PADA UD. ANGSA DUA DENGAN MENGUNAKAN METODE VALUE ENGINEERING Amri Amri; Fatimah Fatimah; Khairul Inda
Industrial Engineering Journal Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iej.v10i2.677

Abstract

Camilan akar kelapa merupakan makanan ringan yang diproduksi oleh UD. Angsa Dua sejak tahun 1995. Produk camilan ini perlu mendapat perhatian terutama berhubungan dengan kemasannya, dikarenakan selama ini kemasan yang digunakan kurang menarik, sehingga berpengaruh terhadap nilai jual.  Penelitian ini bertujuan merancang kemasan camilan akar kelapa untuk meningkatkan daya tarik konsumen yang nantinya akan berdampak kepada pertambahan nilai jual.  Metode yang digunakan dalam rancangan kemasan adalah value engineering dan analytical hierarchy process (AHP). Metode value engineering diterapkan pada perbaikan nilai, performansi dan biaya dari desain kemasan dengan kriteria: merek dagang, ukuran berat bersih, identitas produk, menarik, kesesuaian warna, tipografi dan ukuran huruf. Metode analytical hierarchy process (AHP) diterapkan pada fase analisis untuk membantu mengetahui prioritas dari kriteria yang sesuai dengan keinginan konsumen. Hasil penelitian menunjukkan desain alternatif dengan nilai performansi tertinggi adalah alternatif 1 (A-B-D-F), yaitu desain dengan material kemasan terbuat dari aluminium foil standing pouch, menggunakan stiker cromo, warna yang digunakan bernuansa terang dan menggunakan huruf yang sesuai. Desain alternatif yang terpilih ini memiliki nilai (value) sebesar 0,1568. Nilai ini diperoleh dari performansi sebesar 41,7 dan biaya untuk ukuran ¼ kg Rp.3.100 per kemasan, biaya untuk ukuran ½ kg Rp.3.600 per kemasan dan biaya untuk ukuran 1 kg Rp.400 perkemasan.
PERENCANAAN DISTRIBUSI TEH BOTOL SOSRO DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) DAN SAVING MATRIX UNTUK EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI DI PT. SINAR SOSRO Amri Amri; Fatimah Fatimah; Arif Agung Permana
Industrial Engineering Journal Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iejm.v9i2.555

Abstract

PT. Sinar Sosro Deli Serdang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan minuman. PT. Sinar Sosro memproduksi 25 jenis produk minuman antara lain Teh Botol Sosro, Fruit Tea dan S-Tee dalam berbagai varian rasa dan kemasan. Penentuan pengiriman ke Distribusi Center (DC) umumnya dilakukan berdasarkan pada taksiran pengalaman ataupun permintaan langsung oleh DC tanpa memperhatikan jumlah stock dan ketersediaan sumber daya yang lain seperti transportasi dan biaya. Dalam menyelesaikan permasalahan perusahaan maka dilakukan penelitian untuk memperkirakan permintaan Distribusi Center, distribusi produk dengan menggunakan metode Distribution Requirement Planning (DRP), dan saving matrix. Ketiga metode ini digunakan dengan tujuan untuk pemghematan biaya distribusi dalam proses pengiriman menuju Distribution Center. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp.18.239.683,20 sedangkan dengan menggunakan metode DRP biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 14.319.564. Penerapan metode ini dapat menghasilkan efisiensi biaya sebesar 31,79%. Adapun jarak awal yang ditempuh oleh perusahaan adalah 214,2 km, sedangkan rute usulan dengan menggunakan metode saving matrix 146,1 km. Penerapan rute usulan ini dapat menghasilkan efisiensi jarak sebesar 31,79%.
PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT DENGAN METODE ABC, VEN DAN EOQ DI APOTEK MEDINA LHOKSEUMAWE Fatimah Fatimah; Subhan A Gani; Cindy Afliani Siregar
Industrial Engineering Journal Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iej.v11i1.722

Abstract

Apotek Medina mengelola 445 item obat yang terdaftar pada database nya. Perencanaan obat di Apotek Medina menggunakan metode konsumsi data tiga bulan terakhir dan mengecek ke rak obat, obat mana saja yang sudah habis. Hal ini dapat mengakibatkan obat stock-out yang menyebabkan pembelian obat diluar supplier. Stock-out obat juga mengakibatkan kurangnya minat pelanggan untuk membeli obat di Apotek Medina karena saat ingin membeli obat sering mengalami habisnya ketersediaan obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui  bagaimana pengendalian persediaan obat menggunakan metode ABC (Always, Better, Control), VEN (Vital, Essensial, Non Essensial) dan EOQ (Economic Order Quantity) di Apotek Medina. Metode yang digunakan adalah metode ABC (Always, Better, Control), VEN (Vital, Essensial, Non Essensial) dan EOQ (Economic Order Quantity). Berdasarkan analisis ABC, obat yang termasuk kelompok A (Always) sebanyak 133 jenis obat (29,9%) dengan jumlah investasi 70,4%, kelompok B (Better) sebanyak 144 jenis obat (32,4%) dengan jumlah investasi 20,0% dan kelompok C (Control) sebanyak 168 jenis obat (37,7%) dengan jumlah investasi 9,6%. Berdasarkan analisis VEN, jumlah obat yang masuk kelompok Vital (V) sebanyak 42 jenis obat dari total 133 jenis obat kelompok A. Berdasarkan EOQ yaitu jumlah pemesanan optimum tertinggi sebanyak 21,27 ≈ 21 item dan jumlah pemesanan optimum terendah sebanyak 5,77 ≈ 6 item. Jumlah Safety Stock sebanyak 1 unit serta Reorder Point 1 unit untuk setiap jenis obat. Total biaya persediaan tanpa metode adalah sebesar Rp. 14.708.761/bulan. Total biaya persediaan dengan metode EOQ adalah sebesar Rp. 13.501.019/bulan dengan menerapkan metode EOQ dapat menghemat biaya sebesar Rp. 1.207.743/bulan atau sebesar 8,21%/bulan.
Analisis Faktor Utama Dalam Memilih Kartu GSM Prabayar dengan Menggunakan Analytical Hierarchy Process Diana Khairani Sofyan; Fatimah Fatimah; Agus Salim
Industrial Engineering Journal Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iejm.v3i2.100

Abstract

Telepon genggam merupakan salah satu produk yang menggunakan teknologi tinggi. Kartu ini dulunyasangat mahal harganya karena langka dan hanya kartu tertentu yang dapat digunakan oleh pengguna telepon genggam, Namun sekarang sudah banyak kartu telepon genggam yang kita jumpai dalam kehidupan kita dengan beraneka ragam fasilitas yang ditawarkan. Hal ini disebabkan karena penggunaan telepon genggam semakin hari semakin meningkat. Akibat banyaknya produk kartu yang ada dengan keunggulan tertentu, membuat konsumen bingung di dalam memilih kartu yang akan digunakan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan penggunaan kartu GSM prabayar. Metode analisis yang digunakan adalah metode Analytical Hierarchy Process. Metode ini dipilih karena dapat digunakan sebagai pembanding untuk mendapatkan skala prioritas guna menentukan kartu GSM yang terbaik nantinya. Bardasarkan hasil penelitian maka beberapa faktor yang menjadi kriteria pemilihan kartu GSM adalah faktor kualitas dengan bobot sebesar 0,49 %, faktor harga dengan bobot prioritas sebesar 0,31% dan faktor promo dengan bobot prioritas sebesar 19 %, sedangkan yang mendukung faktor kualitas adalah kualitas kartu, kualitas sinyal, dan kualitas jangkauan. Karena tanpa ada kualitas dari sinyal maupun jangkauan, penggunaan dari kartu GSM prabayar tidak akan berfungsi walaupun harga lebih murah dan tingkat promo yang ditawarkan lebih banyak.
ANALISIS TINGKAT KINERJA PDAM TIRTA MON PASE DALAM MELAYANI KELUHAN PELANGGAN BERDASARKAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS Fatimah Fatimah; Muhammad Zakaria
Journal of Industrial Engineering and Operation Management Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jieom.v4i1.5334

Abstract

ABSTRAKKeberadaan sebuah perusahaan yang melayani masyarakat luas tidak terlepas dari kritikan ketidak puasan dari pengguna jasa atau pelanggan. PDAM Tirta Mon Pase yang berlokasi di Meunasah Reudeup Lhoksukon termasuk perusahaan yang selalu menerima keluhan dari pelanggan. Keluhan yang masuk selalu direspon, tetapi memakan waktu yang agak lama dalam tindak lanjut dikarenakan banyak keluhan yang masuk setiap harinya dan keterbatasan karyawan di bagian teknik sehingga mereka harus menyelesaikan keluhan yang terlebih dahulu di laporkan. Berdasarkan hal ini maka perlu dilakukan penelitian mengenai kinerja pelayanan pada PDAM Meunasah Reudeup Lhoksukon Aceh Utara. Penelitian ini bertujuan untuk melihat posisi dari kinerja pelayanan yang sudah berjalan. Responden dalam penelitian ini berasal dari Meunasah Reudeup Lhoksukon dengan jumlah 80 responden. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis kinerja pelayanan berada dalam katagori baik, ini berdasarkan dari 19 atribut, 8 diantaranya terletak pada kuadran II yang perlu dipertahankan pihak PDAM, 2 atribut ada di kuadran I, 4 atribut terletak dikuadran IV dan 5 atribut pada kuadran III. Kata Kunci: Posisi Kinerja, Keluhan Pelanggan, Importance Performance Analysis 
ANALISIS MANAJEMEN RESIKO PADA UNIT PENGANTONGAN SEMEN PADANG DENGAN PENDEKATAN HOUSE OF RISK M Sayuti; Fatimah Fatimah; Sahara Sahara
Industrial Engineering Journal Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53912/iej.v11i2.947

Abstract

PT Yoga Wibawa Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak dibidang usaha pengantongan semen Padang, dimana pada proses pengantongan semen ini terdapat berbagai risiko yang pernah terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian risiko (risk event) dan penyebab kejadian risiko (risk agent) dan mengetahui cara mengendalikan risiko yang terdapat pada proses pengantongan semen Padang di  PT. Yoga Wibawa Mandiri. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode House Of Risk (HOR) Fase 1 dan House Of Risk (HOR) Fase 2. Pada HOR Fase 1 dilakukan identifikasi kejadian risiko, agen risiko, dan penentuan Aggregate Risk Potential (ARP) dan HOR Fase 2 digunakan untuk menentukan prioritas aksi mitigasi risiko yang paling efektif dengan mempertimbangkan derajat kesulitannya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 12 kejadian risiko (risk event) dan 19 agen risiko (risk agent) pada unit pengantongan semen Padang, serta 18 usulan aksi mitigasi untuk pengendalian risiko yang ada pada unit pengantongan semen Padang.