Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL PENGAWASAN (CONTROLLING) KEPALA RUANG DENGAN PEMBUATAN RENCANA HARIAN PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RSUD dr. SOESELO KABUPATEN TEGAL Oky Windarto Tino Saputro; Wisnu Widyantoro; Deni Irawan
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 7 No 1 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepala ruang merupakan manajer tingkat pertama yang bertugas memimpin dan mengawasi staf yang terlibat dalam organisasi. Kepala ruang di rumah sakit sangat berperan penting dalam pengawasan pembuatan rencana harian perawat pelaksana agar patuh dalam pembuatan rencana harian dan melakukan pendokumentasian pembuatan rencana harian tersebut. Rencana harian perawat pelaksana adalah tindakan keperawatan untuk sejumlah pasien yang dirawat pada shift dinasnya. Rencana harian dibuat sebelum operan dilakukan dan dilengkapi pada saat operan. Kegiatan tersebut meliputi operan, pre conference dan post conference, mendokumentasikan asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fungsi manajerial pengawasan (controlling) kepala ruang dengan pembuatan rencana harian di ruang rawat inap RSUD dr. Soeselo Slawi. Desain penelitian ini yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dengan metode crossectional. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana yang melakukan pembuatan rencana harian sebanyak 32 responden. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Juni 2015 sampai 22 Juni 2015. Hasil dari data tersebut setelah dilakukan uji chi square dengan menggunakan program komputer pada tingkat kesalahan 5% (ρ – 0,05) di peroleh ρ value = 0.018 sehingga ρ value < ρ yaitu (0.018< 0.05) yang berarti Ha diterima dan artinya ada hubungan fungsi manajerial pengawasan (controlling) kepala ruang dengan pembuatan rencana harian perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD dr. Soeselo Slawi.
HUBUNGAN PENERAPAN METODE TIM DENGAN BURNOUT PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RSUD DR. SOESELO KABUPATEN TEGAL Siska Utami Anggraeny; Wisnu Widyantoro; Anisa Oktiawati
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode tim salah satu metode asuhan keperawatan professional yang terdiri dari beberapa tim yang terdapat kepala ruang, ketua tim dan anggota tim. Konsep metode tim dapat berjalan lancar apabila tugas dan perannya dijalankan sesuai dengan konsep. Metode tim jika tidak diterapkan secara maksimal maka menimbulkan kerugian. Kerugian metode tim yaitu membutuhkan biaya yang banyak,Metode tim tergantung dengan pengaturan pelaksanaannya, jika pengaturannya tidak baik maka tidak efektif untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara penerapan metode tim dengan burnout perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD dr. Soeselo kabupaten Tegal tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain pendekatan cross sectional dengan teknik sampel yang digunakan yaitu random sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 60 orang. Hasil penelitian menggunakan Chi Square menunjukan hasil adanya hubungan penerapan metode tim dengan burnout perawat pelaksana (p.value = 0,000, a = 0,02). Bagi perawat pelaksana sebaiknya, melakukan tugas dan perannya sesuai dengan konsep metode asuhan keperawatan professional metode tim sehingga dapat meminimalisir terjadinya burnout. Kata kunci :, ,
PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TINGKAT INSOMNIA PADA LANJUT USIA DI DESA KALISAPU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2012 Wisnu Widyantoro
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 4 No 1 (2014)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling umum terjadi pada individu dewasa, yaitu ketidakmampuan mendapatkan keadekuatan tidur berdasarkan kualitas maupun kuantitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tekhnik relaksasi progresif terhadap penurunan tingkat insomnia pada lanjut usia di Desa Kalisapu Kabupaten Tegal. Desain penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian yaitu perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa serta menggali pengaruh apa saja yang menyebabkan lanjut usia mengalami insomnia. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan wawancara mendalam (in depht interview) yang dilakukan oleh peneliti sendiri kepada 4 (empat) informan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lebih bebas dan leluasa, tanpa terikat oleh suatu susunan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Sedangkan untuk menggali data penyebab sulit tidur melalui Diskusi Kelompok Terfokus (DKT) atau Focus Group Discussion (FGD). Berdasarkan hasil wawancara dengan informan memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang pengertian lanjut usia, informan juga tidak mengerti dengan tingkatan insomnia, informan juga tidak bisa mendeskripsikan pengertian dari teknik relaksasi progresif. Hasil penelitian menunjukkan penurunan tingkat insomnia sesudah tehnik relaksasi progresif secara signifikan. Hal ini terbukti dengan adanya penurunan skala / tingkat insomnia pada lanjut usia. Kesimpulan setelah diberikan intervensi tehnik relaksasi progresif terjadi penurunan jumlah lanjut usia pada tingkat insomnia sedang menjadi ringan, tingkat insomnia ringan menjadi tidak ada keluhan insomnia.
PERMAINAN PUZZLE MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA SEDANG KELAS 1-3 SDLB NEGERI SLAWI Putri Selli Melliana; Wisnu Widyantoro; Anisa Oktiawati
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 10 No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v10i2.162

Abstract

Kemampuan motorik halus anak tunagrahita sedang merupakan suatu hal yang penting yang harus dimiliki. Hal ini dilakukan hampir semua aktivitas yang dilakukan anak melibatkan gerak motorik halus seperti menggosok gigi, menggunting, dan menulis. Permasalahan motorik halus anak tunagrahita sedang diakibatkan ketidakseimbangan koordinasi antara alat gerak dengan mata serta kurang mempunyai pengendalian alat gerak anak tunagrahita sedang. Sehingga perlu dilakukan peningkatan motorik halus anak tunagrahita melalui permainan puzzle. Permainan puzzle dapat menarik anak untuk bermain sambil belajar, serta dapat meningktkan kemampuan motorik anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian permainan puzzle terhadap motorik halus anak tunagrahita sedang.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode pre experimental design. Uji statistik dalam penelitian ini adalah Wilcoxon. Teknik sampel yang digunakan adalah total sampling dengan berjumlah 34 responden. Responden pada penelitian ini adalah anak kelas 1-3 SDLB Negeri Slawi. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh pemberian permainan puzzle terhadap motorik halus anak tunagrahita sedang, dibuktikan dengan p value 0,000<0,05. Maka dari itu permainan puzzle dapat meningkatkan motorik halus anak tunagrahita sedang baik di sekolah maupun di rumah.
Pelatihan Care Giver Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) bagi Perawat di Dinas Kesehatan Banyumas Yessy Pramita Widodo; Khodijah Khodijah; Wisnu Widyantoro; Arif Rakhman
JABI: Jurnal Abdimas Bhakti Indonesia Vol 1 No 2 (2020): Agustus
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jabi.v1i2.215

Abstract

Hambatan yang dialami oleh orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) akan mempengaruhi kualitas hidupnya, sehingga menjadi perhatian khusus karena dampak yang diakibatkan tidak hanya pada klien tetapi juga berdampak pada keluarga dan masyarakat. Pelatihan care giver orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) bagi perawat dilakukan agar dapat merawat dan mendukung kehidupan ODGJ dalam perawatan dan pengobatan di rumah. Masalah yang dibahas diantaranya yaitu kemampuan dalam penatalaksanaan Care Giver bagi perawat pada pasien dengan gangguan jiwa. Pada pelaksanaanya, peserta juga menanyakan tentang komunikasi serta interaksi pada pasien dengan gangguan jiwa (ODGJ). Semua materi disampaikan dengan 2 metode, yaitu ceramah dan demonstrasi, yang kemudian dilanjutkan dengan praktik. Hasil pelatihan menunjukan peningkatan ketrampilan peserta dalam melakukan penanganan, interaksi dan komunikasi pada pasien dengan gangguan jiwa. Bagi perawat dan dinas kesehatan Banyumas disarankan agar membuat rancangan kegiatan pelatihan secara berkala, dan bekerja sama dengan beberapa instansi terkait agar masalah kekambuhan pada ODGJ dapat diminimalisir. Kata Kunci: Pelatihan Care Giver, ODGJ
PENCEGAHAN COVID-19 MELALUI EDUKASI CUCI TANGAN DENGAN SEBELAS LANGKAH DI SD NEGERI SLAWI KULON 05 Arif Rakhman; Khodijah Khodijah; Wisnu Widyantoro; Yessy Pramita Widodo
JABI: Jurnal Abdimas Bhakti Indonesia Vol 3 No 1 (2022): Juni
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jabi.v3i1.385

Abstract

ABSTRAK Pencegahan resiko terjadinya Covid-19 pada anak dilakukan dengan memberikan edukasi tentang pencegahan penularan Covid-19. Edukasi pada anak dapat diberikan di lingkungan sekolah maupun di rumah, yaitu melalui pendampingan secara langsung tentang cuci tangan dengan sebelas langkah yang benar. Masalah yang dibahas diantaranya yaitu kemampuan anak sekolah dasar (SD) dalam melaksanakan cuci tangan sebelas langkah. Edukasi dilaksanakan kepada anak dan pada prosesnya anak menanyakan tentang cara mencuci tangan sebelas langkah yang benar. Materi edukasi disampaikan melaului dua metode, yaitu ceramah dan demonstrasi, kemudian dilanjutkan dengan praktik mencuci tangan. Hasil dari kegiatan ini menghasilkan anak yang antusias dalam melaksanakan cuci tangan sebelas langkah dan juga meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anak serta merubah perilaku anak sekolah dasar (SD) dalam mencegah penularan Covid-19.
DETEKSI DINI PERKEMBANGAN ANAK BALITA DI DESA SAMIRAN Khodijah Khodijah; Ratna Widhiastuti; Susi Muryani; Novi Aprilia Kumala Dewi; Nurhakim Yudhi Wibowo; Wisnu Widyantoro; Deni Irawan; Angkatno Angkatno; Syarifuddin Bakhitar; Agung Laksana Hendra
JABI: Jurnal Abdimas Bhakti Indonesia Vol 5 No 1 (2024): Juni
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jabi.v5i1.617

Abstract

Balita adalah kelompok anak dengan usia dibawah 5 tahun, dimana merupakan masa kritis terjadi permasalahan salah satunya perkembangan baik motorik kasar, motorik halus, bahasa dan personal sosial. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan diantaranya faktor genetik, gizi dan penyakit; faktor lingkungan pre natal (gizi waktu hamil, toksin, endokrin, infeksi, stress, maupun imunitas), dan faktor lingkungan post natal (lingkungan biologis, lingkungan fisik, lingkungan social, dan lingkungan keluarga dan adat istiadat yang lain). Selain itu perlunya pemahaman dari orangtua untuk melakukan deteksi dini dan pemantauan perkembangan anak. Oleh karenanya dilakukan pengabdian kepada masyarakat dengan tema deteksi dini perkembangan anak balita di desa Samiran. Kegiatan yang digunakan yaitu penyampaian materi tentang perkembangan, demonstrasi dan praktik langsung pemeriksaan perkembangan pada anak. Hasil pemeriksaan menunjukkan status perkembangan dari 50 anak yang dilakukan pemeriksaan, mayoritas perkembangan anak sesuai dengan usianya ada 44 anak (88%), 4 anak (8%) dengan perkembangan meragukan, dan 2 anak (4%) dengan kategori penyimpangan. Ibu diharapkan selalu melakukan pemanataun perkembangan anaknya di fasilitas kesehatan sehingga apabila ada masalah segera dilakukan penanganan.
Pelatihan Manajemen Perdarahan Pertolongan Pada Anak untuk Kader Desa Rancawiru, Slawi, Kabupaten Tegal Ratna Widhiastuti; Wisnu Widyantoro; Umi Salamah
SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/safari.v3i1.918

Abstract

Hemorrhage is one of the health issues that can be life-threatening, especially in children. This community service research aims to provide training and education to health cadres in the Rancawiru Village on the management of hemorrhage in children as the first response in handling emergencies. Interactive education methods are used to enhance the knowledge and skills of the cadres in managing hemorrhage in children. The results indicate an improvement in the knowledge and skills of the cadres, which is expected to enhance the prompt response to cases of hemorrhage in children in the community
Pelatihan Preceptorship dan Mentorship bagi pembimbing klinik di rumah Sakit Ikawati Setyaningrum; Wisnu Widyantoro; Agus Budianto; Deni Irawan; Nurhakim Yudi Wibowo; Yessy Pramita Widodo
NUSANTARA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Februari: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/nusantara.v5i1.5719

Abstract

The nursing education process was implemented through clinical practice in hospitals. However, the heavy workload of nurses and clinical instructors often hindered the optimal provision of guidance to students. Therefore, efforts were necessary to enhance the competencies of nursing educators and clinical instructors. The development of these competencies required support from both formal and non-formal education. One form of non-formal education was the implementation of preceptorship and mentorship training programs. These programs were expected to strengthen the quality of student guidance in clinical settings. The methods employed included lectures, role-playing, and hands-on application in inpatient care units. The training outcomes indicated a significant improvement in the clinical instructors’ ability to effectively carry out preceptorship and mentorship roles.