Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

HUBUNGAN PERILAKU KELUARGA TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) Yessy Pramita Widodo; Rizki Cintya Dewi; Lintang Dewi Saputri
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 7 No 2 (2016)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ISPA merupakan penyakit utama penyebab kematian bayi dan sering menempati urutan pertama angka kesakitan balita. Daya tahan tubuh yang berbeda pada setiap balita menyebabkan balita lebih rentan terhadap penyakit terutama ISPA. Perilaku dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit ini akan lebih efektif dilakukan oleh keluarga baik yang dilakukan oleh ibu atau keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan perilaku keluarga terhadap kejadian ISPA pada balitadi PAUD Melati 1,2,3 Desa Procot Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah orang tua balita usia 0-5 tahun yang mengalami ISPAdi PAUD Melati 1,2 dan 3. Besar sampel pada penelitian ini adalah 51 siswa yang diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil uji Chi Square menunjukkan hasil p value 0,556 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara perilaku merokok dengan kejadian ISPA, p value 0,867 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara perilaku penggunaan bahan bakar memasak dengan kejadian ISPA, p value 0,778 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara perilaku penggunaan anti nyamuk dengan kejadian ISPA, dan p value 0,571 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara perilaku cara membuang sampah dengan kejadian ISPA. Perawat sebaiknya dapat mengoptimalkan perannya sebagai pemberi pelayanan dan memberikan konseling serta penyuluhan tentang penatalaksanaan ISPA sehingga prevalensi penyakit ISPA dapat menurun.
EFEK PERMAINAN “MY CONFIDENT BOOK” TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK TUNAGRAHITA Yessy Pramita Widodo; Meidiana Dwidiyanti; Elis Hartati
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 11 No 1 (2020)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v11i1.208

Abstract

Kepercayaan diri pada anak tunagrahita cenderung kurang baik dimana anak takut tampil didepan kelas sehingga model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu metode permainan My Confident Book. Tujuan penelitian menganalisis efek permainan My Confident Book terhadap kepercayaan diri anak tunagrahita di SLB Negeri Semarang.Metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan quasi eksperimental dengan bentuk Pretest-posttest with kontrol group design. Sampel yang digunakan anak SLB kelas 4,5,dan 6 yang mengalami tunagrahita ringan 30 baik pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Intervensi My Confident Book dilakukan sebanyak 12 kali pertemuan dengan waktu pelaksanaan 1 jam, dimana kelompok intervensi dibagi menjadi 2 kelompok, diakhir pertemuan dilakukan evaluasi proses untuk mengukur sejauh mana kemampuan anak tunagrahita dalam melakukan permainan. Instrument penilaian menggunakan observasi Lauster dan dianalisa menggunakan Wilcoxon Signed Rank dan Mann-Whitney U.Hasil penelitian dari 30 anak tunagrahita kelompok intervensi sebelum diberikan permainan menunjukkan 16 anak mengalami tidak percaya diri dengan rata-rata 2.13, sedangkan pada kelompok kontrol menunjukkan 18 anak mengalami tidak percaya diri dengan rata-rata 1.73. Setelah diberikan permainan pada kelompok intervensi menunjukkan 14 anak mengalami percaya diri dengan rata rata 3.20 sedangkan pada kelompok kontrol menunjukkan 17 anak mengalami tidak percaya diri dengan rata-rata 1.70. Terjadi peningkatan rata-rata kepercayaan diri anak tunagrahita sebelum dan sesudah diberikan permainan dengan rata-rata 2.13 sebelum dilakukan intervensi dan 3.20 setelah diberikan intervensi pada kelompok intervensi. Kesimpulan adanya pengaruh pemberian permainan My Confident Book terhadap kepercayaan diri anak tunagrahita dan adanya perbedaan yang signifikan p-value 0.00 < (α=0.05). Bagi peneliti lain diharapkan dapat melakukan penelitian tentang efikasi diri dengan menggunakan media pembelajaran My Confident Book.
STORYTELLING MEDIA BONEKA JARI KAIN FLANEL MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA PRASEKOLAH Anisa Oktiawati; Yessy Pramita Widodo; Nok Istianah
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 11 No 2 (2020)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v11i2.235

Abstract

Usia prasekolah yaitu sekitar 4-6 tahun dimana ditandai dengan adanya peningkatan perkembangan kognitif, bahasa, psikososial, motorik dan emosi. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kesehatan balita di Jawa Tengah pada tahun 2015 gangguan sosial dan emosional pada anak menempati prevalensi tertinggi kedua setelah masalah gizi pada balita yang mencapai >35%. Salah satu stimulasi yang dapat diberikan untuk meningkatkan kecerdasan emosional yaitu dengan memberikan pembelajaran melalui metode storytelling media boneka jari kain flanel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh storytelling media jari kain flanel terhadap kecerdasan emosional anak prasekolah di TK N Pembina Kedungbungkus Kecamatan Tarub. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif., dengan metode pre test and post test one group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah 30 responden. Hasil analisis menggunakan Wilcoxon di dapatkan p-value 0,000 < 0,05. Hasil rata-rata kecerdasan emosional sebelum diberikan storytelling media boneka jari kain flanel adalah 7,9% dan setelah diberikan storytelling media jari kain flanel rata-rata meningkat menjadi 11,06% sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh storytelling media boneka jari kain flanel terhadap kecerdasan emsoional anak prasekolah di TK N Pembina Kedungbungkus Kecamatan Tarub. Diharapkan orang di sekitar anak memberikan rangsangan yang terarah dan teratur dalam menunjang perkembangan emosi anak
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MELAKUKAN SENAM LANSIA DI KELOMPOK LANJUT USIA PUSKESMAS TEGAL SELATAN Khodijah Khodijah; Yessy Pramita Widodo
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 11 No 2 (2020)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v11i2.241

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular dan penyakit multifaktorial yang muncul oleh karena interaksi berbagai faktor, diantaranya faktor usia yang menyebabkan perubahan fisiologis. Hipertensi memerlukan penatalaksanaan yang intensif baik secara farmakologi maupun nonfarmakologi. Salah satu tindakan nonfarmakologi yang dapat dilakukan yaitu senam lansia, yang pelaksanaannya membutuhkan dukungan keluarga. Adanya dukungan dari keluarga akan memberikan semangat bagi para lansia untuk patuh terhadap penatalaksanaan hipertensi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan melakukan senam lansia di kelompok lanjut usia Puskesmas Tegal Selatan. Jenis penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini 84 lansia hipertensi dengan jumlah sampel 46 yang diambil dengan cara purposive sampling. Hasil analisis chi square diperoleh p value 0,002 < 0,05, disimpulkan bahwa terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia melakukan senam lansia. Disarankan agar petugas kesehatan lebih aktif dalam memberikan dukungan dan edukasi agar lansia semangat dalam mengikuti kegiatan senam lansia.
DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN IDENTITAS DIRI REMAJA PUTRI SMK AL MANAAR MUHAMMADIYAH PEMALANG ita nur itsna; Yessy Pramita Widodo; Rahmasari Rahmasari
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 12 No 2 (2021)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v12i2.303

Abstract

Adolescence is the most unique period, a period that can be said to be the most critical period in development at the next stage of life. In adolescence, the formation of self-identity is very important because adolescents have a unique way of dealing with life. Providing social support during adolescence is very much needed, especially for adolescents who are in the search for self-identity. Providing social support can be provided by people closest to the youth environment. The environment plays a big role in shaping adolescent behavior. The purpose of this study was to determine the relationship between peer social support and self-identity of young women at SMK Al Manaar Muhammadiyah Pemalang. This study uses the correlation method with a cross-sectional approach. The number of samples in this study was 30 with a total sampling technique. Respondents are XI grade students of SMK Al Manaar Muhammadiyah Pemalang. The results showed that there was a significant relationship between peer social support and self-identity of young women with a p value of 0.001 (<0.05). Teens are expected to provide support to each other both in terms of emotional, material, appreciation, and other support to improve self-identity.
HUBUNGAN TINGKAT STRESS ORANGTUA DENGAN MEKANISME KOPING PADA ORANGTUA YANG MEMILIKI ANAK TUNA GRAHITA USIA 7-18 TAHUN DI SLB N SLAWI Firman Hidayat; Yessy Pramita Widodo; Gilang Apria Aji
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 12 No 2 (2021)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v12i2.306

Abstract

Pendahuluan: Orangtua yang seharusnya menjadi pihak utama yang mendukung anak tunagrahita untuk hidup dan berkembang sesuai haknya, justru seringkali orang tua menganggap kelahiran menimbulkan problem yang cukup berat dengan menunjukan sikap tidak menerima yang merupakan salah satu tanda shock dan memiliki ketidakpercayaan akan kenyataan memiliki anak tunagrahita. Kondisi ini dapat menimbulkan stress pada orangtua. meningkatnya Stres orangtua dapat berpengaruh pada makenisme koping dalam mengasuh anak. Mekanisme koping merupakan upaya yang dilakukan untuk mengadaptasi stressor, dalam pelaksanaaannya dapat dilakukan secara konstruktif maupun desdruktif. Tujuan Penelitian: Mengidntifikasi hubungan tingkat stres orangtua dengan mekanisme koping orangtua memiliki anak tunagrahita. Metode: Rancangan Penelitian ini deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan teknik pengambilan sampel mengunakan total sampling dengan jumlah 60 responden dan dilakukan analisa data dengan menggunakan uji uji chi square. Hasil: Terdapat hubungan tingkat stress orang tua dengan mekanisme koping pada orang tua yang memiliki anak tuna grahita usia 7-18 tahun di SLB N Slawi dengan p Value 0,000 Kesimpulan: Ada hubungan tingkat stress orang tua dengan mekanisme koping orang tua yang memiliki anak tunagrahita 7-18 tahun di SLB N Slawi, orang tua disarankan menggunakan mekanisme yang adaptif dalam menyelesaikan masalah dengan melibatkan proses kognitif, efektif dan psikomotor seperti bicara dengan orang lain untuk mencari jalan keluar suatu masalah, membuat berbagai tindakan dalam menangani situasi dan belajar dari pengalaman masa lalu sehingga orangtua dapat mengontrol stres yang terjadi pada dirinya.
HUBUNGAN PERILAKU KELUARGA TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) Yessy Pramita Widodo; Rizki Cintya Dewi; Lintang Dewi Saputri
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 7 No 2 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ISPA merupakan penyakit utama penyebab kematian bayi dan sering menempati urutan pertama angka kesakitan balita. Daya tahan tubuh yang berbeda pada setiap balita menyebabkan balita lebih rentan terhadap penyakit terutama ISPA. Perilaku dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit ini akan lebih efektif dilakukan oleh keluarga baik yang dilakukan oleh ibu atau keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan perilaku keluarga terhadap kejadian ISPA pada balitadi PAUD Melati 1,2,3 Desa Procot Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah orang tua balita usia 0-5 tahun yang mengalami ISPAdi PAUD Melati 1,2 dan 3. Besar sampel pada penelitian ini adalah 51 siswa yang diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil uji Chi Square menunjukkan hasil p value 0,556 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara perilaku merokok dengan kejadian ISPA, p value 0,867 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara perilaku penggunaan bahan bakar memasak dengan kejadian ISPA, p value 0,778 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara perilaku penggunaan anti nyamuk dengan kejadian ISPA, dan p value 0,571 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara perilaku cara membuang sampah dengan kejadian ISPA. Perawat sebaiknya dapat mengoptimalkan perannya sebagai pemberi pelayanan dan memberikan konseling serta penyuluhan tentang penatalaksanaan ISPA sehingga prevalensi penyakit ISPA dapat menurun.
EFEK PERMAINAN “MY CONFIDENT BOOK” TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK TUNAGRAHITA Yessy Pramita Widodo; Meidiana Dwidiyanti; Elis Hartati
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 11 No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v11i1.208

Abstract

Kepercayaan diri pada anak tunagrahita cenderung kurang baik dimana anak takut tampil didepan kelas sehingga model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu metode permainan My Confident Book. Tujuan penelitian menganalisis efek permainan My Confident Book terhadap kepercayaan diri anak tunagrahita di SLB Negeri Semarang.Metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan quasi eksperimental dengan bentuk Pretest-posttest with kontrol group design. Sampel yang digunakan anak SLB kelas 4,5,dan 6 yang mengalami tunagrahita ringan 30 baik pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Intervensi My Confident Book dilakukan sebanyak 12 kali pertemuan dengan waktu pelaksanaan 1 jam, dimana kelompok intervensi dibagi menjadi 2 kelompok, diakhir pertemuan dilakukan evaluasi proses untuk mengukur sejauh mana kemampuan anak tunagrahita dalam melakukan permainan. Instrument penilaian menggunakan observasi Lauster dan dianalisa menggunakan Wilcoxon Signed Rank dan Mann-Whitney U.Hasil penelitian dari 30 anak tunagrahita kelompok intervensi sebelum diberikan permainan menunjukkan 16 anak mengalami tidak percaya diri dengan rata-rata 2.13, sedangkan pada kelompok kontrol menunjukkan 18 anak mengalami tidak percaya diri dengan rata-rata 1.73. Setelah diberikan permainan pada kelompok intervensi menunjukkan 14 anak mengalami percaya diri dengan rata rata 3.20 sedangkan pada kelompok kontrol menunjukkan 17 anak mengalami tidak percaya diri dengan rata-rata 1.70. Terjadi peningkatan rata-rata kepercayaan diri anak tunagrahita sebelum dan sesudah diberikan permainan dengan rata-rata 2.13 sebelum dilakukan intervensi dan 3.20 setelah diberikan intervensi pada kelompok intervensi. Kesimpulan adanya pengaruh pemberian permainan My Confident Book terhadap kepercayaan diri anak tunagrahita dan adanya perbedaan yang signifikan p-value 0.00 < (α=0.05). Bagi peneliti lain diharapkan dapat melakukan penelitian tentang efikasi diri dengan menggunakan media pembelajaran My Confident Book.
STORYTELLING MEDIA BONEKA JARI KAIN FLANEL MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA PRASEKOLAH Anisa Oktiawati; Yessy Pramita Widodo; Nok Istianah
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 11 No 2 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v11i2.235

Abstract

Usia prasekolah yaitu sekitar 4-6 tahun dimana ditandai dengan adanya peningkatan perkembangan kognitif, bahasa, psikososial, motorik dan emosi. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kesehatan balita di Jawa Tengah pada tahun 2015 gangguan sosial dan emosional pada anak menempati prevalensi tertinggi kedua setelah masalah gizi pada balita yang mencapai >35%. Salah satu stimulasi yang dapat diberikan untuk meningkatkan kecerdasan emosional yaitu dengan memberikan pembelajaran melalui metode storytelling media boneka jari kain flanel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh storytelling media jari kain flanel terhadap kecerdasan emosional anak prasekolah di TK N Pembina Kedungbungkus Kecamatan Tarub. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif., dengan metode pre test and post test one group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah 30 responden. Hasil analisis menggunakan Wilcoxon di dapatkan p-value 0,000 < 0,05. Hasil rata-rata kecerdasan emosional sebelum diberikan storytelling media boneka jari kain flanel adalah 7,9% dan setelah diberikan storytelling media jari kain flanel rata-rata meningkat menjadi 11,06% sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh storytelling media boneka jari kain flanel terhadap kecerdasan emsoional anak prasekolah di TK N Pembina Kedungbungkus Kecamatan Tarub. Diharapkan orang di sekitar anak memberikan rangsangan yang terarah dan teratur dalam menunjang perkembangan emosi anak
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MELAKUKAN SENAM LANSIA DI KELOMPOK LANJUT USIA PUSKESMAS TEGAL SELATAN Khodijah Khodijah; Yessy Pramita Widodo
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 11 No 2 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v11i2.241

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular dan penyakit multifaktorial yang muncul oleh karena interaksi berbagai faktor, diantaranya faktor usia yang menyebabkan perubahan fisiologis. Hipertensi memerlukan penatalaksanaan yang intensif baik secara farmakologi maupun nonfarmakologi. Salah satu tindakan nonfarmakologi yang dapat dilakukan yaitu senam lansia, yang pelaksanaannya membutuhkan dukungan keluarga. Adanya dukungan dari keluarga akan memberikan semangat bagi para lansia untuk patuh terhadap penatalaksanaan hipertensi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan melakukan senam lansia di kelompok lanjut usia Puskesmas Tegal Selatan. Jenis penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini 84 lansia hipertensi dengan jumlah sampel 46 yang diambil dengan cara purposive sampling. Hasil analisis chi square diperoleh p value 0,002 < 0,05, disimpulkan bahwa terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia melakukan senam lansia. Disarankan agar petugas kesehatan lebih aktif dalam memberikan dukungan dan edukasi agar lansia semangat dalam mengikuti kegiatan senam lansia.