Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG INFEKSI NOSOKOMIAL DENGAN KEJADIAN PHLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RSUD dr. SOESELO SLAWI Ati Shaemi; Wisnu Widyantoro; Anisa Oktiawati
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 3 No 1 (2013)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi nosokomial yang paling sering terjadi adalah phlebitis. Phlebitis merupakan inflamasi pada vena yang ditandai dengan adanya daerah yang merah, nyeri dan pembengkakan di daerah penusukan atau sepanjang jalur vena. Upaya penanggulangan infeksi nosokomial ditentukan oleh perubahan perilaku semua orang di rumah sakit yang terlibat dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien. Perilaku petugas kesehatan tentang penerapan pencegahan infeksi nosokomial dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi aspek pengetahuan, sikap petugas serta praktek itu sendiri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang infeksi nosokomial dengan kejadian phlebitis di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Soeselo Slawi Kabupaten Tegal. Jenis dan Desain penelitian adalah asosiatif kausal dengan desain berbentuk observasional pendekatan Cross Sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 66 responden, teknik sampling menggunakan nonprobability sampling secara aksidental. Analisis bivariat dengan menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar Tingkat pengetahuan perawat tentang infeksi nosokomial sebagian besar baik yaitu 39 responden (59,1%), responden tidak mengalami phlebitis yaitu 60 responden (90,9%), hasil uji statisti menunjukkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang infeksi nosokomial dengan kejadian phlebitis di RSUD dr. Soeselo Slawi Kabupaten Tegal pada tahun 2013 (p value =0,027).Disarankan RSUD dr. Soeselo untuk meningkatkan kedisiplinan perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien, menerapkan standar operasional prosedur keperawatan dan meningkatkan pendidikan kepada segenap karyawan khususnya perawat.
HUBUNGAN PENERAPAN METODE TIM DENGAN BURNOUT PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RSUD DR. SOESELO KABUPATEN TEGAL Siska Utami Anggraeny; Wisnu Widyantoro; Anisa Oktiawati
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode tim salah satu metode asuhan keperawatan professional yang terdiri dari beberapa tim yang terdapat kepala ruang, ketua tim dan anggota tim. Konsep metode tim dapat berjalan lancar apabila tugas dan perannya dijalankan sesuai dengan konsep. Metode tim jika tidak diterapkan secara maksimal maka menimbulkan kerugian. Kerugian metode tim yaitu membutuhkan biaya yang banyak,Metode tim tergantung dengan pengaturan pelaksanaannya, jika pengaturannya tidak baik maka tidak efektif untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara penerapan metode tim dengan burnout perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD dr. Soeselo kabupaten Tegal tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain pendekatan cross sectional dengan teknik sampel yang digunakan yaitu random sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 60 orang. Hasil penelitian menggunakan Chi Square menunjukan hasil adanya hubungan penerapan metode tim dengan burnout perawat pelaksana (p.value = 0,000, a = 0,02). Bagi perawat pelaksana sebaiknya, melakukan tugas dan perannya sesuai dengan konsep metode asuhan keperawatan professional metode tim sehingga dapat meminimalisir terjadinya burnout. Kata kunci :, ,
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FORMAT PENGKAJIAN BERDASARKAN MASALAH PADA IBU POSTPARTUM PERVAGINAM DI RUANG NUSA INDAH RSUD Dr. SOESELO SLAWI KABUPATEN TEGAL Ita Nur Itsna; Anisa Oktiawati; Yessy Paramita Widodo
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 4 No 1 (2014)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ibu dalam masa postpartum akan mengalami perubahan fisik dan psikologis.Perubahan ini normal terjadi, namun seringkali menyebabkan timbulnya beberapa masalahpenyesuaian. Masalah tersebut antara lain : nyeri perineum, afterpain, gangguan eliminasiurin dan fekal, postpartum blues, dan lainnya. Pengkajian yang teliti memungkinkan perawatmencatat hasil pengkajian yang normal dan mengenali serta melaporkan dengan segerasetiap komplikasi. Kemampuan perawat untuk menentukan masalah keperawatan melaluipengkajian yang terfokus dan komprehensif sangat penting dalam proses asuhankeperawatan karena akan mempengaruhi ketepatan intervensi yang perlu dilakukan perawat.Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas penggunaan format pengkajian berdasarkanmasalah pada ibu postpartum pervaginam. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptifdengan rancangan Cross Sectional. Sampel penelitian ini diambil dengan menggunakanteknik Purposive Sampling, yaitu perawat dan bidan yang bertugas di Ruang Nusa Indahsebanyak 17 orang yang terdiri dari 5 perawat dan 12 bidan. Perawat dan bidan dimintauntuk menggunakan format pengkajian tersebut, lalu mereka mengisi kuesioner untukmengetahui efektivitas format pengkajian. Data-data dianalisis dengan perhitungan meanserta prosentase (%). Hasil penelitian menunjukan sebanyak 17 orang responden (100 %)menyatakan cara pengisian, bentuk dan isi format pengkajian tersebut efektif karenamemudahkan mereka dalam melakukan pengkajian dan penentuan masalah keperawatan.Waktu yang diperlukan perawat dan bidan untuk pengkajian dan menentukan masalahkeperawatan adalah 30 menit. Seluruh responden (100%) menyatakan bahwa penggunaanformat pengkajian berdasarkan masalah pada ibu postpartum pervaginam adalah efektifdan mereka membutuhkan waktu 30 menit untuk melakukan pengkajian dan penentuanmasalah keperawatan. RSUD Dr Soeselo Slawi disarankan menggunakan format pengkajianberdasarkan masalah bagi pasien di ruang kebidanan
PERMAINAN PUZZLE MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA SEDANG KELAS 1-3 SDLB NEGERI SLAWI Putri Selli Melliana; Wisnu Widyantoro; Anisa Oktiawati
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 10 No 2 (2019)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v10i2.162

Abstract

Kemampuan motorik halus anak tunagrahita sedang merupakan suatu hal yang penting yang harus dimiliki. Hal ini dilakukan hampir semua aktivitas yang dilakukan anak melibatkan gerak motorik halus seperti menggosok gigi, menggunting, dan menulis. Permasalahan motorik halus anak tunagrahita sedang diakibatkan ketidakseimbangan koordinasi antara alat gerak dengan mata serta kurang mempunyai pengendalian alat gerak anak tunagrahita sedang. Sehingga perlu dilakukan peningkatan motorik halus anak tunagrahita melalui permainan puzzle. Permainan puzzle dapat menarik anak untuk bermain sambil belajar, serta dapat meningktkan kemampuan motorik anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian permainan puzzle terhadap motorik halus anak tunagrahita sedang.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode pre experimental design. Uji statistik dalam penelitian ini adalah Wilcoxon. Teknik sampel yang digunakan adalah total sampling dengan berjumlah 34 responden. Responden pada penelitian ini adalah anak kelas 1-3 SDLB Negeri Slawi. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh pemberian permainan puzzle terhadap motorik halus anak tunagrahita sedang, dibuktikan dengan p value 0,000<0,05. Maka dari itu permainan puzzle dapat meningkatkan motorik halus anak tunagrahita sedang baik di sekolah maupun di rumah.
Musik Karawitan Jawa Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia di Kelurahan Kagok Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Anisa Oktiawati; Arif Rakhman; Khodijah Khodijah
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 8 No 2 (2017)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v8i2.216

Abstract

Latar Belakang: Peningkatan populasi lansia di Idonesia dapat enimbulkan berbagai permasalahan terkait aspek medis, psikologis, ekonomi, dan sosial. Seiring dengan permasalahan yang dialami lansia, juga berdampak terhadap penurunan kualitas hidup lansia. berbagai hal dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia, salah satunya dengan menggunakan musik karawitan jawa sebagai alternatif teknik terapi. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian musik karawitan jawa terhadap kualitas hidup lansia di Desa Kagok, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal. Metode: Merupakan penelitian quasi eksperimental dengan rancangan One group Pre-Post test Design. Penentuan sampel menggunakan analisis kategori berpasangan dengan jumlah sampel 16 lansia. Lansia diminta untuk mengisi kuesioner tentang kualitas hidup kemudian selama 3 hari berturut-turut diperdengarkan musik karawitan jawa kulut mangung selama 30 menit. Setelah 3 hari dilakukan pengisian kuesioner kembali. Analisis data menggunakan wilcoxon test karena data tidak terdistribusikan normal. Hasil: Menunnjukan perubahan skor kualitas hidup sebelum dan sesudah diberikan musik karawitan jawa yaitu dari 1,38 menjasi 2,00 dengan p value 0,002 (p value < 0,005). Hasil uji statistik menunjukan adanya perbedaan kualitas hidup lansia sebelum dan sesudah di berikan perlakuan. Kesimpulan: Musik karawitan jawa mampu meningkatkan kualitas hidup lansia. Pemberian musik karawitan jawa dapat menjadi landasan pengembangan ilmu keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan gerontik yaitu sebagai intervensi mandiri dalam mengatasi masalah yang terjadi pada lansia.
STORYTELLING MEDIA BONEKA JARI KAIN FLANEL MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA PRASEKOLAH Anisa Oktiawati; Yessy Pramita Widodo; Nok Istianah
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 11 No 2 (2020)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v11i2.235

Abstract

Usia prasekolah yaitu sekitar 4-6 tahun dimana ditandai dengan adanya peningkatan perkembangan kognitif, bahasa, psikososial, motorik dan emosi. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kesehatan balita di Jawa Tengah pada tahun 2015 gangguan sosial dan emosional pada anak menempati prevalensi tertinggi kedua setelah masalah gizi pada balita yang mencapai >35%. Salah satu stimulasi yang dapat diberikan untuk meningkatkan kecerdasan emosional yaitu dengan memberikan pembelajaran melalui metode storytelling media boneka jari kain flanel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh storytelling media jari kain flanel terhadap kecerdasan emosional anak prasekolah di TK N Pembina Kedungbungkus Kecamatan Tarub. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif., dengan metode pre test and post test one group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah 30 responden. Hasil analisis menggunakan Wilcoxon di dapatkan p-value 0,000 < 0,05. Hasil rata-rata kecerdasan emosional sebelum diberikan storytelling media boneka jari kain flanel adalah 7,9% dan setelah diberikan storytelling media jari kain flanel rata-rata meningkat menjadi 11,06% sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh storytelling media boneka jari kain flanel terhadap kecerdasan emsoional anak prasekolah di TK N Pembina Kedungbungkus Kecamatan Tarub. Diharapkan orang di sekitar anak memberikan rangsangan yang terarah dan teratur dalam menunjang perkembangan emosi anak
HUBUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU BULLYING VERBAL PADA ANAK DI SD PANGGUNG 4 KOTA TEGAL Yessy Pramita Widodo; Anisa Oktiawati; Dhani Indah Puspita Sari
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 12 No 1 (2021)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v12i1.252

Abstract

Bullying verbal merupakan perilaku negatif yang mengakibatkan seseorang dalam keadaan tidak nyaman yang biasanya terjadi secara berulang – ulang. Angka kejadian bullying verbal disekolah sekitar 47%, salah satu faktor yang mempengaruhi tingkah laku anak terhadap perilaku bullying verbal adalah bergaul dengan teman – teman sebayanya yang menyimpang sehingga mendapat pengakuan dari kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor teman sebaya dengan perilaku bullying verbal pada anak di SDN Panggung 4 Kota Tegal. Desain penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah 77 responden. Hasil analisis menggunakan uji Spearman Rank di dapatkan p Value 0,002 < 0,05 dengan korelasi kuat (0,674) arah korelasi positif, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan teman sebaya dengan perilaku bullying verbal pada anak. Anak disarankan untuk saling peduli dengan sesama teman dengan cara tidak menyakiti atau mengejek teman yang lain dan menjauhi bentuk bullying verbal.
MINYAK JINTAN HITAM (NIGELLA SATIVA OIL) DAPAT MENCEGAH RUAM POPOK PADA BALITA DENGAN DIARE Anisa Oktiawati; Arfan Ikmaludin
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 13 No 1 (2022)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v13i1.347

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi penerapan minyak jintan hitam, terhadap pencegahan ruam popok pada balita dengan diare di rumah sakit Kardinah Kota Tegalmetode penelitian ini merupakan metode deskriptif dengan desain penelitian adalah studi kasus. Hasil penelitian studi kasus dengan terapi minyak jintan hitam memberikan pengaruh yang signifikan dalam mencagah dan mengurangi tanda ruam popok pada balita dengan diare. Terjadi penurunan tanda ruam dan kulit dapat mempertahankan agar tidak muncul tanda ruam pada kedua subjek penelitian yaitu dari skor awal 2 tanda iritasi ringan pada awal pengkajian dan menjasi skor 1 pada hari ketiga penelitian. Simpulan, terapi minyak jintan hitam dapat mencegah ruam popok pada balita diare.
PENERAPAN BERMAIN TERAPEUTIK CLAY UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN SAAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH Nana Esa Rosiana; Anisa Oktiawati; Sofiyah Sofiyah
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 13 No 2 (2022)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v13i2.394

Abstract

Hospitalisasi adalah suatu konsi pada anak sakit yang harus menjalani perawatan di rumah sakit yang dapat menyebabkan kecemasan dan ketakutan, sehingga ketika tidak segera ditangani akan membuat anak melakukan penolakan terhadap tindakan keperawatan yang diberikan. Hasil penelitian Laksananno di RSUD Kardinah Kota Tegal tahun 2020 rata-rata BOR (Bed occupancy rate) diruang anak mencapai 90% dimana 70% merupakan anak usia prasekolah dan sebanyak 80% anak usia prasekolah yang dirawat menunjukan perilaku yang kurang kooperatif. Salah satu upaya mengatasi kecemasan anak usia prasekolah yaitu dengan bermain terapeutik clay. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bermain terapeutik clay untuk menurunkan kecemasan saat hospitalisasi pada anak usia prasekolah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian adalah 2 pasien anak usia prasekolah yang mengalami kecemasaan berat saat hospitalisasi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di ruang Wijaya Kusuma Atas RSUD Kardinah Kota Tegal pada bulan Maret tahun 2022. Data diperoleh melalui wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik, studi dokumentasi, serta instrument penelitian SCAS. Data disajikan dalam bentuk teks naratif. Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh bermain terapeutik clay untuk menurunkan kecemasan saat hospitalisasi pada anak usia prasekolah.
Occupational Therapy With Clothes Buttons To Improve Fine Motor Skills In Children With Moderate Disabilities At SLB N Slawi Anisa Oktiawati; Erliana Dwi Nugraheni
International Journal of Midwifery and Health Sciences Vol. 2 No. 2 (2024): IJMHS Vol 2 No 2 (2024)
Publisher : Rajaki of Tulip Medika Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61777/ijmhs.v2i2.83

Abstract

Mental retardation or blindness is a condition of incomplete mental development or general intellectual disorder below average and characterized by impaired developmental skills or more. Fine motor skills are factors that affect growth and development. In children, occupational therapy can improve fine motor skills. The prevalence data at SLB N Slawi shows that the proportion of children with disabilities amounts to 307 students, with the highest score, namely people with disabilities, as many as 259 students who are divided into two types, namely type C and type C1. The purpose of carrying out occupational therapy is to install clothing buttons to improve fine motor skills in children with moderate disabilities. This study was a descriptive research with a case study research design. The study subjects were patients with moderate impairment who experienced fine motor impairment. Data was obtained through interviews, observations, physical examinations, literature studies, and research instruments. This research was carried out in June 2024 at SLB N Slawi, and an ethical feasibility test has been carried out. The results of this study showed that fine motor skills in children with moderate disabilities in wearing buttons per day, which were measured and recorded on the observation sheet, improved. The improvement of fine motor skills is evidenced by the difference in scores in Child F at the beginning of the meeting got a score of 8 and was originally unable to do it, but did it with help, which increased to 15, namely being able to do it independently, and in patient Child N at the beginning of the meeting got 14 points and was originally able to do with the help increased to 16, namely being able to do independently. Patients with fine motor development disorders can be given occupational therapy by buttoning clothes once a day for 15-30 minutes.