Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Karakteristik Kerupuk Ikan Bandeng (Chanos chanos) dari Variasi Jenis Pengolahan Tepung Ikan dan Pati Mulidati Mutya Khasanah; Rizky Muliani Dwi Ujianti; Fafa Nurdyansyah; M. Khoiron Ferdiansyah
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 15, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v15i2.634

Abstract

Kerupuk ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan produk makanan kering yang terbuat dari campuran tepung ikan dengan tapioka atau sagu. Kerupuk ikan dapat dibuat dengan beberapa teknik pengolahan tepung ikan serta jenis pati. Kerupuk tidak akan mengembang dengan baik atau memiilki aroma yang disukai oleh konsumen, jika proses pembuatan tepung ikan atau komposisinya dengan pati tidak tepat. Oleh karena itu, penelitian ini dilakuan untuk mempelajari karakteristik fisiko-kimia dan organoleptik kerupuk ikan C. chanos yang dihasilkan dari variasi jenis proses pengolahan tepung ikan (rebus, kukus, dan presto) serta pati (tapioka dan sagu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerupuk dengan komposisi 9:1 antara pati jenis tapioka dan tepung ikan hasil pengukusan adalah yang terbaik. Kerupuk ini memiliki kadar air 7,01%; daya kembang 48,41%; dan elastisitas 2,43 mm. Pengujian sensoris secara hedonik (skala 1-5) menunjukkan bahwa kerupuk matang dari komposisi tersebut dapat diterima dengan baik oleh panelis, berdasarkan parameter kerenyahan (3,90), kerapuhan (3,73), aroma (3,06), rasa (3,43), dan warna kecoklatan (3,50). ABSTRACTMilkfish cracker is a dry food product made from a mixture of milkfish meal with tapioca flour or sago flour. There are several options to choose the fish meal process and type of starches. Crackers will not expand properly and having the preferable consumers flavor, if it made from inappropriate fish meal processing and improper composition of starch. Thus, this research was conducted to study the physicochemical and sensory characteristics of fish crackers made from various types of C. chanos fish meal processing (boil, steam, and presto) and starch (tapioca and sago). The results revealed that the preferable crackers was made from 9:1 composition between tapioca starch and steamed fish flour. The crackers characterized with 7.01% moisture content, 48.41% linear expansion, and 2.43 mm elasticity. Sensory analysis (1-5 hedonic scale) showed the cracker made from described composition was preferable from several responses, which were crispiness (3.90), fragility (3.73), odor (3.06), taste (3.43), and brownish color (3.50).
OPTIMALISASI HILIR DAERAH ALIRAN SUNGAI SEBAGAI KAWASAN PERTANIAN DAN BUDIDAYA PERIKANAN BERBASIS MASYARAKAT Rizky Muliani Dwi Ujianti; Lukman Anugrah Agung; Fathoni Tri Kurniawan
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 1: Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i1.624

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Garang merupakan DAS yang membentang dari hulu di perbukitan Kabupaten Semarang dan hilir di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah yang memiliki peran yang sangat penting bagi masyarakat sekitar dan organisme akuatik. Kegiatan yang dilakukan di DAS Garang adalah pengambilan air baku dari PDAM Kota Semarang, daur ulang air untuk minuman di hulu, pertanian, perkebunan, industri, pemukiman, peternakan, perikanan dan pertanian di hilir. Kegiatan industri dan permukiman ini berpotensi mencemari DAS. DAS Garang terbagi menjadi 7 segmen yang bertujuan untuk menjaga kelestarian fungsi air dan pemulihan kualitas air sehingga dapat dimanfaatkan sesuai peruntukannya. Lokasi penelitian ini adalah kawasan permukiman di daerah hilir pada DAS Garang dan dilakukan wawancara dengan masyarakat pembudidaya ikan dan petani. Hasil analisis wawancara dengan masyarakat dilakukan dengan analisis SWOT. Alternatif strategi yang bisa digunakan dalam hal ini adalah pengotimalan komunitas pembudidaya ikan dan petani yang digunakan untuk menyelesaikan masalah bersama dan bekerjasama dalam pengelolaan DAS. Adanya penelitian ini diharapkan memberikan gambaran rekomendasi kepada, pemerintah dan pengusaha, dan masyarakat sehingga terjadi keterpaduan pengelolaan DAS yang berkelanjutan.
Pengaruh Konsentrasi Garam dan Lama Perendaman Terhadap Karakteristik Ikan Belanak (Mugil cephalus) Asin Dengan Metode Penggaraman Kering Nadlifatul Hasanah; Rizky Muliani Dwi Ujianti; Iffah Muflihati; Rini Umiyati
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 4, No 2 (2021): JKPT Desember 2021
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v4i2.10168

Abstract

Ikan belanak (Mugil cephalus) merupakan ikan yang mempunyai habitat di tambak, sungai, maupun perairan pantai. Penggaraman merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bertujuan agar produk perikanan mempunyai umur simpan yang lebih lama. Garam yang digunakan adalah garam dapur (NaCl), baik berupa larutan maupun kristal. Penggaraman kering (dry salting) merupakan metode penggaraman kering menggunakan kristal garam yang dicampurkan dengan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi garam yang ditambahkan dan lama perendaman terhadap karakteristik ikan belanak. Pembuatan ikan belanak asin meliputi penimbangan, pembersihan sisik, pembelahan ikan, pencucian dan pembuangan isi ikan. Penggaraman kering (konsentrasi 10%, 15%, 20%) dari bobot ikan dan lama perendaman selama (12 jam, 18 jam, 20 jam), penjemuran selama 4 hari. Analisis kimia meliputi kadar air, kadar abu, kadar lemak, dan uji sensoris. Hasil penelitian menunjukkan menurunkan kadar air pada perlakuan lama perendaman 24 jam dengan kadar garam 20%, menaikkan kadar abu pada perlakuan lama perendaman 18 jam dengan kadar garam 20%, menurunkan kadar lemak pada perlakuan lama perendaman 24 jam dengan kadar garam 20%. Uji sensoris panelis lebih menyukai ikan belanak asin pada perlakuan lama perendaman 12 jam dengan kadar garam 10%.
Physicochemical Characteristics of Catfish (Clarias sp) Sausage with Addition of Moringa Leaf Flour (Moringa oleifera) Septiani Dwi Rahayu; Rizky Muliani Dwi Ujianti; Fafa Nurdyansyah
Advance Sustainable Science, Engineering and Technology (ASSET) Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/asset.v4i1.11878

Abstract

Sausage is a processed food product that is generally made of meat, fat, filler, water, binder and salt. Catfish is a source of animal protein that has advantages compared to other animal products, namely catfish which is rich in lysine, and leucine. Moringa leaf flour is Moringa leaves that are given drying, milling treatment to facilitate processing into various food products and as a fortification material with high nutrition. This study aims to determine the effect of differences in concentration of catfish: tapioca flour with the addition of Moringa leaf flour on the physicochemical properties of catfish sausage. The results obtained in the study that the difference in the concentration of catfish: tapioca flour and the addition of Moringa leaf flour affect the analysis of water content 58%; fat content 13%; ash content 1.85%; protein content 18.09%; color parameter L* 47,26-66,48; color parameter a* (-4.43)-5.40; color parameter b* 14.25-26.71.
Pemetaan Dimensi Ketahanan Pangan berbasis Web GIS dan Metode TOPSIS Rizky Muliani Dwi Ujianti; Mega Novita; Iffah Muflihati
MATRIK : Jurnal Manajemen, Teknik Informatika dan Rekayasa Komputer Vol 21 No 3 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2131.495 KB) | DOI: 10.30812/matrik.v21i3.1730

Abstract

Ketahanan pangan di suatu wilayah ditentukan oleh tersedianya pangan yang tepat dan memadai. Dalam memetakan dimensi ketahanan pangan ini diperlukan Web Geografhic Information System (GIS). Penelitian menggunakan mix method kualitatif dan kuantitatif yaitu kombinasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan metode Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), metode pengembangan Web GIS menggunakan metode McCall. Data spasial yang digunakan: batas administrasi Kab. Kendal, titik lokasi kecamatan, jumlah dari beberapa variabel ketahanan pangan. Data non spasial: keterangan penjelasan tentang dimensi ketahanan, dan foto foto kegiatan. Pengumpulan data sekunder bersumber dari instansi pemerintah dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Kendal. Hasil penelitian dari metode TOPSIS berupa data perangkingan alternatif dimensi ketahanan pangan pada kecamatan dan peta Web GIS sesuai dengan beberapa variabel yaitu prasarana penyedia pangan yaitu rumah makan, penduduk, pengguna air bersih, jumlah tenaga kesehatan, jumlah puskesmas pembantu dan jumlah puskesmas, sedangkan hasil dari metode McCall mendeskripsikan bahwa total kualitas pengembangan WebGIS ini 61,05 yang berada dalam kategori baik. Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut berdasarkan variabel ketahanan pangan yang lain ataupun untuk pemetaan daerah lain, sehingga diperoleh penggambaran yang lebih kompleks mengenai potensi dimensi ketahanan pangan pada suatu wilayah.
PENGARUH JENIS PATI DAN KONSENTRASI KARAGENAN ‎TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA BAKSO IKAN PATIN ‎‎(Pangasius hypophthalmus)‎ Repka Natalia; Rizky Muliani Dwi Ujianti; Iffah Muflihati; Rini Umiyati
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 5, No 1 (2022): JKPT Juni 2022
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v5i1.10951

Abstract

Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) merupakan salah satu jenis ikan air ‎tawar ‎yang ‎ketersediaannya melimpah dan harganya terjangkau. Ikan patin ‎dapat ‎menjadi alternatif sumber ‎protein hewani pengganti daging sapi pada ‎pembuatan ‎bakso. Karakteristik bakso dapat ‎dipengaruhi oleh komposisi bahan ‎penyusunnya. ‎Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ‎pengaruh variasi jenis pati ‎‎(tapioka, ‎sagu, maizena) dan konsentrasi karagenan (0%, 1%, 2% dan ‎‎3%) ‎terhadap ‎karakteristik fisikokimia bakso ikan patin. Metode ‎penelitian ‎menggunakan ‎Rancangan Acak Lengkap. Analisis fisikokimia meliputi: ‎kadar air, lemak, dan ‎protein, serta dilakukan pula analisis terstur yaitu: cohessivenes dan hardness. Hasil ‎analisis ‎kadar air berkisar antara 68.28-71.33%, kadar lemak 6.68-‎‎10.84%, kadar ‎protein ‎‎7.52-9.85 Nilai cohessivenes dengan rata-rata paling tinggi terdapat pada jenis pati tapioka ‎dengan konsentrasi karagenan 0%−2%. %, Rata-rata peningkatan nilai hardness paling tinggi terdapat pada perlakuan pati ‎sagu pada konsentrasi karagenan 0%−2%. Hasil terbaik pada perlakuan pati maizena ‎dengan ‎konsentrasi ‎karagenan 3%.‎ ‎
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK DONAT DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TULANG IKAN Nike Poppy Purwatti; Elly Masliha; Listiana Pratiwi; Iffah Muflihati; Sari Suhendriani; Rizky Muliani Dwi Ujianti
Agroindustrial Technology Journal Vol 6, No 2 (2022): Agroindustrial Technology Journal
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/atj.v6i2.8362

Abstract

Tulang ikan dapat diolah menjadi tepung dan diaplikasikan pada produk pangan berkaitan dengan kandungan gizi tinggi dan dapat dimanfaatkan dalam makanan. Diversifikasi dilakukan melalui penggunaan tepung tulang ikan pada donat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbandingan karakteristik donat yang ditambahkan berbagai jenis tepung tulang ikan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 jenis tepung tulang ikan yang berbeda yaitu tepung tulang ikan lele, tepung tulang ikan bandeng, dan tepung tulang ikan tongkol. Sifat kimia donat yang dihasilkan memiliki rata-rata kadar air  antara 22,73 hingga 31,22% dan rata-rata kadar abu  antara 1,71 hingga 4,98%. Uji  deskriptif menunjukkan perbedaan nyata dengan kontrol pada atribut warna coklat, aroma amis tulang ikan, kecerahan, kenampakan bintik hitam, tekstur berpasir, dan flavor amis tulang ikan. Pengujian hedonik menunjukkan bahwa donat yang paling disukai panelis adalah donat dengan penambahan tepung tulang lele.
Online marketing assistance with e-commerce at UKM Athaya Kitchen Semarang Rizky Muliani Dwi Ujianti; Iffah Muflihati; Noora Qotrun Nada
Community Empowerment Vol 7 No 9 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.7750

Abstract

Breastfeeding mothers currently need food to facilitate breast milk so that babies get good nutrition and prevent stunting. The partner of this PKM activity is UKM Athaya Kitchen. To market their products sustainably, partners need e-commerce. This PKM program is carried out at UKM Athaya Kitchen by developing e-commerce, training, and mentoring in selling with e-commerce. The results of this program are the establishment of e-commerce for selling the the milkyflow breastfeeding biscuits, increasing the ability and knowledge of partners in using e-commerce. In addition, it can increase their marketing reach to be more comprehensive; more products sold so that the partner's economy will improve.
STUDI PEMBUATAN TEH CELUP DARI DAUN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) (KAJIAN VARIASI SUHU PENYANGRAIAN DAUN UMUR DAUN) Hanif Dewiansyah; Rizky Muliani Dwi Ujianti; Rini Umiyati; Fafa Nurdyansyah
Pro Food Vol. 8 No. 2 (2022): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan )
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v8i2.197

Abstract

The pruned coffee leaves are usually thrown away so that further utilization is needed because in addition to having a fairly high tannin content, they also have a taste that is no less delicious than coffee beans. However, there are not many uses that produce innovative products from coffee leaves. One of the efforts to use coffee leaves is to make coffee leaf tea bags. The purpose of this study was to study the effect of coffee leaf age and different roasting temperatures on the chemical and sensory properties of coffee leaf powder and teabags steeped. This study used a factorial completely randomized design with 2 factors, namely (study of variations in roasting temperature of 40°C, 60°C and age of robusta leaves). Analysis of the data used is ANOVA at a significance level of 5%. This research was carried out by picking, sorting, withering for ±3 hours, washing, size reduction, drying at 45°C for ±3 hours, roasting for ±15 minutes, milling, packaging for dye bags, brewing for ±5 minutes, and analysis. The results obtained from the organoleptic test showed that the results of powdered and steeped teabags for RT coffee leaves at a temperature of 60°C were preferred by panelists because the overall aspects resembled tea drinks in general, with quality criteria in accordance with SNI, namely water content 9.40%, water content Ash 7.30%, Total phenol 5.09%, antioxidant activity 38.46%.
Physical and Chemical Characteristics of Biscuits with Catfish Flour (Clarias batrachus) Addition Rini Umiyati; Putri Fara Dila; Dani Satrio Wicaksono; M Khoiron Ferdiansyah; Rizky Muliani Dwi Ujianti
Advance Sustainable Science Engineering and Technology Vol 5, No 1 (2023): November-April
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/asset.v5i1.15223

Abstract

Fish flour is an important source of animal protein because it contains complex amino acids such as lysine and metinine which are found in animal and fish feeds. Biscuits are snacks that are easy to get and are liked by many people. The purpose of this study was to determine the effect of different characteristics of catfish flour biscuits with the addition of each concentration treatment on the physical, chemical and organoleptic properties of catfish biscuits (0%, 5%, 10%, 15%). The research method used a Completely Randomized Design of One Component Factors with four treatments B0, B1, B2 and B3. Research analysis carried out included chemical properties (moisture content, ash content, protein content, fat content) and color test. The results of this study indicate that biscuits with the addition of catfish flour obtained a moisture content between 4.96-4.53%, ash content 2.19-4.07%, fat content 62.95-78.23%, protein content 6.74 -8.68%, Color between 10.73-7.73%, Texture between 24.01-23.18%. The color test results with the addition of catfish flour can reduce the value of the color test.