Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Perbaikan Kualitas Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis Dan Fault Tree Analysis pada Produk Punch Extruding Red di PT. Jaya Mandiri Indotech Wawan Kurniawan; Debbie Kemala Sari; Fira Sabrina
EKOMBIS REVIEW: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis Vol 10 No 1 (2022)
Publisher : UNIVED Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (904.262 KB) | DOI: 10.37676/ekombis.v10i1.1748

Abstract

Berdasarkan laporan produksi perusahaan, produk punch extruding red memiliki jumlah permintaan yang banyak tetapi memiliki permasalahan kualitas dimana tingkat cacat yang cukup tinggi. Cacat yang ditimbulkan diakibatkan kesalahan pada proses grooving dimana proses ini memiliki persentase cacat lebih besar dibandingkan proses lainnya dengan rata-rata persentase cacat sebesar 4,33%. Tujuan dari penelitian adalah memberikan usulan perbaikan kualitas untuk meminimasi cacat pada produk punch extruding red. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA). Dari perhitungan FMEA didapatkan tiga penyebab kegagalan potensial dengan RPN tertinggi, yaitu usia pemakaian mata pahat sudah terlalu lama dengan nilai RPN sebesar 560, tingkat penggunaan mesin yang tinggi dengan nilai RPN sebesar 490, dan alat potong tidak diperiksa dengan nilai RPN sebesar 360. Dari perhitungan FTA, didapatkan empat akar permasalahan yaitu tidak ada pencatatan untuk mencatat masa pakai mata pahat dengan probabilitas sebesar 0,15, tidak ada rak khusus penyimpanan mata pahat dengan probabilitas sebesar 0,125, tidak ada perawatan harian mesin dengan probabilitas sebesar 0,125, dan operator ingin cepat selesai dengan probabilitas sebesar 0,10. Usulan yang dapat dilakukan adalah pembuatan record card masa pakai mata pahat dan perancangan penyediaan rak khusus penyimpanan mata pahat, pembuatan form perawatan harian mesin, dan pemberian training kepada operator. Penerapan form perawatan harian mesin bubut selama 10 hari produksi menurunkan persentase cacat menjadi 2,94%.
PENERAPAN FLEXIBLE BACKUP SUPPLY UNTUK MENGATASI KEKURANGAN BAHAN BAKU PADA KONDISI LEAD TIME STOKASTIK Sumiharni Batubara; Nadhira Cheryana Putri; Debbie Kemala Sari
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2018 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.2637

Abstract

PT. XYZ perusahaan yang bergerak dalam bidang infrastruktur, manufaktur,dan konstruksi.Salah satu produk yang dihasilkan adalah garbarata. Bahanbaku yang digunakan RHS, Canal, Angle, T-1 Steel, Corrugated, PlatePotongan, IWF & H Beam, Pipe, Round Bar, Plate, Plate Bar, PlateAlumunium & SUS. Permasalahan, terjadi kondisi lead time stokastik saatpemesanan bahan baku,yang menyebabkan tidak tersedia bahan baku tepatpada waktunya. Tujuan penelitian menentukan kuantitas pemesananmenggunakan backup supply optimal dan total biaya persediaan menggunakanFlexible Backup Supply.. Hasil dari penerapan Flexible Backup Supply,adalahpemesanan dengan pemasok original untuk Plate SS400/A36, 38.0 mm x 4' x8' sebesar 5 unit, Plate SS400/A36, 9.0 mm x 4' x 8' sebesar 18 unit, PlateSS400/A36, 9.0 mm x 4' x 8' sebesar 2 unit. Berdasarkan hasil perhitungandiperoleh, jumlah pemesanan optimal serta biaya persediaan, untuk PlateSS400/A36, 38.0 mm x 4' x 8' jumlah pemesanan 4 unit dengan biaya simpanoptimal sebesar Rp 2.408.000; Plate SS400/A36, 9.0mm x 4’ x 8’jumlahpemesanan optimal sebesar 14 unit dengan biaya simpan optimal sebesar Rp495.700,- danPlate SS400/A36, 50.0mm x 4’ x 8’ jumlah pemesanan optimalsebesar 1 unit dengan biaya simpan optimal sebesar Rp 2.219.000.
PENERAPAN PERAMALAN AGREGAT PLANNING UNTUK PRODUKSI FREEZER DI PT. DIES DEBBIE KEMALA SARI; TEGUH SRI NGADONO
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol 4, No 2 (2015): JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : JURNAL TEKNIK INDUSTRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.609 KB) | DOI: 10.35968/jtin.v4i2.817

Abstract

PT. DIES merupakanperusahaan penanaman modal asing (PMA) dari Jepang yang memproduksi peralatan rumah tangga dan salah satunya adalah refrigerator. Permintaan produk yang fluktuatif dikarenakan kondisi pasar untuk produk kulkas bisa dikatakan mengikuti musim yang ada di Indonesia, mengakibatkan manajemen kesulitan dalam membuat perencanaan produksi yang sesuai. Perencanaan agregat yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pengendalian tenaga kerja, pengendalian subkontraktor, pengendalian inventory dan juga mix strategy antara pengendalian overtime dengan pengendalian persediaan.Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan peramalan permintaan 12 bulan ke depan dengan menggunakan data hasil produksi selama 12 bulan sebelumnya. langkah kedua adalah menerapkan metode-metode agregat planing yang sudah disebutkan di atas. Dari perhitungan peramalan dengan menggunakan beberapa metode yang yang ada peramalan dengan menggunakan metode siklis adalah metode yang dipilih dengan menghasilkan total permintaan sebesar 57.172 unit. Setelah dilakukan perhitungan perencanaan agregat dengan beberapa metode yang sudah dilakukan, metode mix strategy antara pengendalian over time dengan pengendalian persediaan (inventory) menghasilkan total biaya yang paling minimum yaitu Rp. 1.010.130.720,-. Biaya tersebut lebih rendah apabila dibandingkan dengan total biaya produksi periode sebelumnya yaitu jumlah produksi 57.170 unit dengan biaya produksi Rp. 1.443.542.500,-.Kata Kunci: Perencanaan Agregat, Produk Freezer, Mix Strategy, Inventory
REKAYASA PROSES LOGISTIK FREIGHT FORWARDING PELABUHAN BERDASARKAN ANALISIS SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE (SCOR) MODEL DEBBIE KEMALA SARI
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol 5, No 2 (2016): JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : JURNAL TEKNIK INDUSTRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/jtin.v5i2.208

Abstract

Era pasar bebas menuntut kesiapan setiap pelaku pasar untuk responsive, efektif dan efisien dalam memenuhi permintaan pasar. Proses ini memerlukan suatu sistem logistic yang dapat memenuhi dimensi waktu, biaya dan kualitas. Logistik adalah bagian dari supply chain yang menangani arus barang, arus informasi dan arus uang. Kegiatan logistic ini tidak dapat dipisahkan dari peran Freight Forwarder di pelabuhan, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada proses logistic di pelabuhan. Metode rekayasa proses pada sistem logistic digunakan unruk mempersingkat waktu dengan terlebih dahulu melakukan penilaian kinerja terhadap proses yang terjadi saat ini sebagai dasar perbaikan proses. SCOR (Supply Chain Operation Reference) Model digunakan untuk melakukan penilaian kinerja supplu chain pada proses logistic. Selanjutnya digunakan metode Business Process Reengineering (BPR) dalam konteks supply chain untuk melakukan perbaikan pada As Is process dan To Be process yang menghasilkan waktu proses terlama 7 hari menjadi 1 hari berdasarkan hasil KPI analysis, problem/opportunity analysis, expectation/constraint analysis dan experiences/communication.Kata Kunci: Freight Forwarder, Logistik, Supply Chain, SCOR Model, Business Process Reengineering, As Is Process, To Be Process
PERANCANGAN DESAIN KEMASAN PRODUK MINUMAN TEH DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) HARDIAN HARDIAN; DEBBIE KEMALA SARI SARI
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol 5, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : JURNAL TEKNIK INDUSTRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.662 KB) | DOI: 10.35968/jtin.v5i1.204

Abstract

Teh merupakan salah satu minuman yang digemari banyak orang Bermacammacam produk teh siap minum beredar di Pasaran. Dengan ketatnya persaingnan didunia industri minuman teh siap minum, produsen dituntut untuk berlomba-lomba menyediakan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan tujuan untuk meningkatkan profit perusahaan dan mempertahankan eksistensi produknya di pasaran. Packaging atau kemasan merupakan salah unsur penting dalam sebuah produk minuman Ready to Drink, untuk itu perancangan dan pengembangan kemasan juga dirasa penting dalam rangka mencapai tujuan peningkatan profit dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Pada penelitian ini, perancangan desain kemasan dilakukan dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) yang diakui sebagai metode yang tepat dalam melakukan perancangan dan pengembangan produk yang didasarkan pada customer requirement. Pada tahap awal dilakukan survey pendahuluan terhadap 100 responden untuk mengetahui atribut-atribut mana saja yang menjadi kebutuhan konsumen terhadap kemasan produk minuman. Untuk memperkuat penelitian, dilakukan juga benchmarking terhadap produk perusahaan terhadap 2 produk pesaing utama yang ada dipasaran, tujuannya untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan produk perusahaan dan menjadikan kelebihan produk pesaing sebagai referensi untuk pengembangan kemasan produknya dan akan dimasukan kedalam martiks House of Quality. Berdasarkan hasil tersebut makan dibuatlah 3 konsep kemasan yang akan dikembangkan lebih lanjut. Tim pengembangan akan melakukan seleksi dan penilaian terhadap 3 konsep tersebut untuk nantinya dipilih 1 konsep yang akan dikembangkan. Berdasarkan hubungan antara kebutuhan konsumen dengan kebutuhan teknis (technical atribute) maka diperoleh kemasan cup dengan spesifikasi : volume 150 ml, tinggi 95 mm, bahan dasar poly propphylene dan memiliki kekuatan untuk ditumpuk beban hingga 25 Kgf. Kata Kunci : Quality Function Deployment, Kemasan, House Of Quality
STRATEGI PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN METODE ANALITICAL HIERARCHY PROSES (AHP) DEBBIE KEMALA SARI; AKHMAD SYAIFUDIN ZUHRI
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol 4, No 1 (2015): JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : JURNAL TEKNIK INDUSTRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.41 KB) | DOI: 10.35968/jtin.v4i1.824

Abstract

PT. Ingress Malindo Ventures adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri otomotif, khususnya pada bagian pintu mobil.Dari beberapa department produksi yang ada di PT. Ingress Malindo Ventures depaartement molding produksi weatherstrip terdapat banyak produk-produk yang cacat.Banyaknya produk cacat pada tiap line department molding ini mengisyaratkan adanya permasalahan pada department tersebut. Perusahaan tentunya ingin masalah ini dapat segera diatasi sehingga proses produksi pada department molding dapat berjalan efektif dan efisisen Pada penelitian ini, dilakukan pembobotan strategi pengendalian kualitas dengan menggunakan metode Analitical Hierarchy Process. Penelitian diawali dengan proses pengumpulan data mulai bulan Februari hingga maret 2014 pada department Quality Control untuk mengetahui masalah yang terjadi dengan laporan produk cacat yang terlalu banyak dan hal hal apa saja yang menjadi masalah pada line produksi. Setelah mengetahui masalah yang terjadikemudian dilakukanpenyusunan struktur hierarchy dari faktor, tujuan, dan strategi pengendalian kualitas. Pengumpulan data kepada operator QC, staff QC, dan supervisor produksi dengan melakukan pembagian kuisioner tentang perbandingan berpasangan yang bersangkutan dengan faktor, tujuan, dan strategi pengendalian kualitas. Setelah data diperoleh dari kuisioner, Kemudian menyusun matrik pendapat individu dari masing responden, menyusun matriks pendapat gabungan dari masing-masing responden, mencari bobot kriteria kompetensi dari tiap tiap kriteria dan alternatif, melakukan perhitungan konsistensi rasio dimana hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengisian kuisioner telah dilakukan secara konsisten atau tidak. Hasil dari pembobobotan tiap metode analytical hierarchi process ini bertujuan untuk mengetahui urutan faktor yang paling penting atau berpengaruh dari permasalahan yang ada di line produksi molding. Hasil penelitian terlihat faktor yang mempengaruhi kualitas produk molding terdapat pada mesin dengan bobot 0,3667 atau 36,67 %. Dan alternatif tujuan yang tepat adalah meningkatkan kualitas dengan bobot 0,3925 atau 39,25 % pada department molding pembuatan produk Weatherstrip. Sedangkan untuk mengatasi faktor penyebab cacat akibat mesin dan melaksanakan tujuan meningkatkan kualitas, memerlukan strategi yang tepat. Dari hasil analisa, strategi yang tepat adalah dengan pengadaan pelatihan sumber daya manusia dimana bobot mencapai 0,5070 atau 50,70 %.strategi ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk memperbaiki masalah yang terjadi dan memperkecil banyaknya produk cacat dalam department molding.Kata kunci : Kualitas, Pengendalian kualitas, AHP, Strategi
PENENTUAN LOKASI GUDANG PUSAT PENYALUR LOGISTIK DAN PERALATAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ASEP ADANG SUPRIYADI; DEBBIE KEMALA SARI; KAREL L. MANDAGIE
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol 6, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : JURNAL TEKNIK INDUSTRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (958.834 KB) | DOI: 10.35968/jtin.v6i1.218

Abstract

Indonesia retains high level of vulnerability to natural disasters caused by its dynamic geological (plate) condition. Disaster management efforts in as seen from the performance of the apparatus and institutional disaster management and disaster risk awareness are still low. Organizing and well-planned management is highly needed, thereforethat disasters would not cause prolonged impact. This requires creative and innovative thinking associated with the presence of disaster management logistics warehouse. The aim of this study is to determine the location and to design the layout of the central warehouse distributor logistics and disaster response equipment in Halim Air Force Base, East Jakarta. Geographic Information Systems approach will be use in determining strategic location as the central warehouse distributor of disaster. The variables that significantly influence the determination of the location of the central warehouse distributor logistics and disaster response equipment are: the distance to the main roads, the distance to the apron, the distance to the taxiways and the land use as vacant land. These variables are not obtained through direct measurements in the field, but by utilizing aerial photo map. The assessment process of land on the aerial photographic map is using scoring methods and overlaying maps techniques with ArcGIS 10 application. The layout design of the logistics and disaster response equipment warehouse from land assessment results, are based on a simple straight line method with some modifications. The results of this research is a map of location of the central distributor logistics and disaster response equipment warehouse in the western part of Indonesia, namely at Halim Air Force Base at the coordinate of 106º53'47 "BT 6º15'10" LS. The ideal total value derived from the result of calculation of location is about 23 with an area of 17 528 m². The analysis for the shortest route to the location of the warehouse is done by network analysis method. Based on the obtain of the land area extent, the recommended numbers of central distributors warehouse in the context of disaster management are two, which are special logistics warehouse and specialized equipment warehouse.Keywords: Aerial Map, Geographic Information Systems, Simple Straight Line Method
Perbaikan Tata Letak Lantai Produksi Menggunakan Metode Simulasi dan Systematic Layout Planning untuk Meminimasi Waktu Produksi di PT. Lestari Teknik Plastikatama Parwadi Moengin; Rahmatika Renanda Riyadina; Debbie Kemala Sari
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 9 No. 3 (2019): Volume 9 No 3 November 2019
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.303 KB) | DOI: 10.25105/jti.v9i3.6566

Abstract

Intisari— PT. Lestari Teknik Plastikatama merupakan perusahaan industri fabrikasi yang bergerak pada bidang dies, press, welding serta pada bidang manufaktur dalam pembuatan spare part kendaraan bermotor di Indonesia. Permasalahan yang terdapat pada lantai produksi perusahaan adalah waktu proses produksi yang lama. Waktu proses produksi yang lama disebabkan oleh jarak perpindahan antar mesin yang jauh. Produk yang diteliti yaitu Arm Side Stand 2PH-F7331-00. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya evaluasi dan usulan perbaikan tata letak dengan pendekatan simulasi serta metode Systematic Layout Planning dengan harapan dapat meminimasi waktu produksi. Penelitian ini dilakukan dengan cara memperbaiki tata letak lantai produksi dan menambahkan material handling kemudian hasil di simulasikan dengan software ProModel. Langkah awal metode simulasi adalah dengan membangun model konseptual. Langkah selanjutnya membuat model simulasi dan dianalisis dengan menggunakan software ProModel. Setelah layout awal dinyatakan valid, dilakukan perbaikan dalam permasalahan tata letak lantai produksi dengan metode Systematic Layout Planning. Dari metode ini diperoleh 5 alternatif layout. Usulan layout 1 (U1) berupa pertukaran lokasi antara mesin M/C 85T dengan mesin M/C 80T. Usulan layout 2 (U2) yaitu perpindahan area mesin Drill diletakkan bersebelahan mesin M/C 80T. Usulan layout 3 (U3) merupakan penambahan material handling pada layout awal. Usulan 4 (U4) merupakan penambahan material handling pada usulan layout 1. Usulan 5 (U5) adalah penambahan material handling pada usulan layout 2. Dari hasil simulasi, layout usulan 5 (U5) merupakan alternatif terbaik karena memiliki waktu rata-rata produksi sebesar 1290.25 jam atau mengalami penurunan waktu produksi sebesar 61.36%. Abstract— PT. Lestari Teknik Plastikatama is a fabrication industrial company engaged in the field of dies, press, welding as well as in the manufacturing sector in the manufacture of motor vehicle spare parts in Indonesia. The problem with the company's production floor is a long production process. The long production process time is caused by the long distance between machines. The product under study is the Arm Side Stand 2PH-F7331-00. The purpose of this study is to obtain an evaluation and proposed layout improvement with a simulation approach and the Systematic Layout Planning method in the hope of minimizing production time. This research was conducted by improving the layout of the production floor and adding material handling then the results were simulated with ProModel software. The initial step of the simulation method is to build a conceptual model. The next step is to create a simulation model and analyze it using ProModel software. After the initial layout is declared valid, an improvement is made in the production floor layout problem with the Systematic Layout Planning method. From this method obtained 5 alternative layouts. The proposed layout 1 (U1) is in the form of an exchange location between the 85T M / C engine and the 80T M / C engine. Proposed layout 2 (U2), which is the displacement of the Drill machine area, is placed next to the 80T M / C engine. Proposed layout 3 (U3) is the addition of material handling to the initial layout. Proposal 4 (U4) is the addition of material handling to the proposed layout 1. Proposal 5 (U5) is the addition of material handling to the proposed layout 2. From the simulation results, the proposed layout 5 (U5) is the best alternative because it has an average production time of 1290.25 hours or decreased production time by 61.36%. 
Sistem Informasi untuk Perbaikan Kinerja dalam Manajemen Keselamatan Transportasi Kereta Api (Studi Kasus di PT. Kereta Api Indonesia) Parwadi Moengin; Alifia Syachrany; Debbie Kemalasari; Fani Puspitasari
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 11 No. 2 (2021): VOLUME 11 NO 2 JULI 2021
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.88 KB) | DOI: 10.25105/jti.v11i2.9852

Abstract

Intisari -- Kereta api merupakan salah satu sarana transportasi yang terdapat dalam sistem transportasi nasional yang pada saat ini sudah banyak digunakan oleh para pengguna sarana transportasi umum di Indonesia. Kereta api dapat menjadi solusi penghematan waktu dan biaya untuk pengiriman barang dalam jumlah besar, serta bepergian jarak jauh dengan waktu tempuh lebih cepat. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan badan usaha milik negara (BUMN) penyedia jasa perkeretaapian utama di Indonesia, baik untuk pengangkutan orang maupun barang yang ditujukan untuk penggunaan secara massal dan kontinyu. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki kewajiban untuk memberikan jaminan keselamatan kepada para pengguna layanan jasa kereta api. Namun pada kenyataannya masih sering kali terjadi kecelakaan. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran kinerja sistem manajemen keselamatan transportasi dan merancang sistem informasi untuk menilai kinerja sistem tersebut. Dalam melakukan pengukuran kinerja sistem digunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) sedangkan dalam merancang sistem informasi digunakan pendekatan terstruktur (pendekatan proses). Hasil dari pengukuran kinerja dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yaitu pada tahun 2017adalah sebesar 3.28 dan masuk dalam kategori kinerja sesuai dengan standar, kemudian pada tahun 2018 adalah sebesar 3.42 dan masuk dalam kategori kinerja tinggi, terakhir untuk tahun 2019 adalah sebesar 3.65 dan masuk dalam kategori kinerja tinggi. Usulan perbaikan ditujukan pada kriteria yang memiliki nilai total terendah yaitu kriteria penumpang, dan usulan perbaikannya adalah melakukan sosialisasi mengenai pentingnya kesadaran keselamatan penumpang, melakukan penjadwalan pemeliharaan kereta api dan jalur kereta api serta menambah fasilitas penunjang keselamatan yang berkaitan dengan moda transportasi kereta api, memperbarui propaganda yang berkaitan dengan keselamatan bagi penumpang pengguna jasa transportasi kereta api melalui media-media yang tepat sasaran dan sesuai pada masa kini seperti penggunaan sosial media internet terbaru. Abstract -- The train is one of the means of transportation contained in the national transportation system which is currently widely used by users of public transportation facilities in Indonesia. Trains can be a time and cost saving solution for shipping large quantities of goods, as well as traveling long distances with faster travel times. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) is a state-owned enterprise (BUMN) that provides the main railway services in Indonesia, both for the transportation of people and goods intended for mass and continuous use. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) has an obligation to provide safety guarantees to users of train services. However, in reality there are still frequent accidents. In this study, the measurement of the performance of the transportation safety management system was conducted and designed an information system to assess the performance of the system. In measuring system performance, the Analytical Hierarchy Process (AHP) method is used, while in designing the information system a structured approach (process approach) is used. The results of the performance measurement using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method, namely that in 2017 it was 3.28 and it was included in the performance category according to standards, then in 2018 it was 3.42 and included in the high performance category, most recently for 2019 it was 3.65 and entered in the high performance category. Proposed improvements are aimed at the criteria that have the lowest total value, namely the passenger criteria, and the proposed improvements are to socialize the importance of passenger safety awareness, schedule maintenance of trains and railways and add safety supporting facilities related to railroad transportation modes, update propaganda relating to the safety of passengers using railroad transportation services through media that are right on target and appropriate today, such as the use of the latest internet social media.
Analisis Lingkungan Kerja Fisik: Suhu dan Kebisingan terhadap Produktivitas pada Ruang Mesin 2 PT ABC Marsha Putri Tasyania; Rahma Fariza; Qurtubi; Debbie Kemala Sari
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 12 No. 2 (2022): VOLUME 12 NO 2 JULI 2022
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.808 KB) | DOI: 10.25105/jti.v12i2.14716

Abstract

Intisari— Lingkungan kerja fisik menjadi hal yang wajib diperhatikan untuk mewujudkan produktivitas pekerja dalam melaksanakan tugasnya. Faktor lingkungan kerja fisik adalah salah satu faktor eksternal yang dapat memengaruhi dalam kerja mental seseorang. Potensi timbulnya bahaya atau penyakit karena kerja dapat memengaruhi kesehatan karyawan dan hal ini sering muncul dari tempat bekerja. PT ABC merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang industri pengecoran logam pipa air mineral yang masih menggunakan bantuan tenaga manusia. Dalam pelaksanaan produksinya, PT ABC memiliki beberapa kondisi lingkungan yang kurang mendukung pekerjaan karyawan. Maka dari itu, dilakukan penelitian ini untuk menganalisis lingkungan kerja fisik khususnya faktor suhu dan kebisingan lingkungan pekerjaan dan memberikan rekomendasi agar pekerja dapat bekerja lebih aman dan nyaman sehingga tidak mempengaruhi produktivitas tenaga kerjanya. Pengumpulan data pengukuran lingkungan kerja fisik dilakukan dengan alat Envirometer 4in1 dan kemudian perhitungan faktor suhu dengan LTM5. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis masalah, dapat disimpulkan bahwa hasil pengukuran suhu ruangan sebesar 30,5˚C hingga 32,4˚C pada waktu pagi dan sebesar 31,7˚C hingga 34,3˚C pada waktu siang. Sedangkan, pada hasil pengolahan data tingkat kebisingan didapatkan hasil sebesar 90,06 dB. Rekomendasi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki lingkungan kerja pada faktor suhu yaitu menambahkan ventilasi, menyediakan blower di area kerja, menyediakan air minum bergaram natrium cukup, dan menanam tumbuhan di sekitar area ruangan sehingga terasa lebih sejuk. Sedangkan, pada faktor kebisingan yaitu dapat disediakan Alat Pelindung Diri (APD), memberikan penyuluhan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), dan menyesuaikan jam kerja dengan waktu istirahat yang disarankan oleh KEMNAKER tahun 1999. Abstract— The physical work environment is something that must be considered to realize the productivity of workers in carrying out their duties. Factors of the physical work environment are one of the external factors that can influence in the mental work of workers. The potential for occupational hazards or illnesses can affect the health of employees and this often arises from the workplace. PT ABC is one of the national private companies engaged in the mineral water pipe metal casting industry which still uses the help of human labour. In the implementation of its production, PT ABC has several environmental conditions that do not support the work of employees. Therefore, this study was conducted to analyze the physical work environment, especially the temperature and noise factors of the work environment and provide recommendations so that workers can work more safely and comfortably, so that it does not affect the productivity of its workforce. Data collection of measurements of the physical work environment was carried out with the Envirometer 4in1 tool and then the calculation of the temperature factor with LTM5. Based on the results of data processing and problem analysis, it can be concluded that the results of room temperature measurements are 30.5° C to 32.4° C in the morning and by 31.7° C to 34.3° C in the afternoon. Meanwhile, in the results of data processing, the noise level obtained results of 90.06 dB. Recommendations that can be done to improve the work environment on the temperature factor are to add ventilation, provide a blower in the work area, provide enough sodium-rich drinking water, and plant plants around the room area so that it feels cooler. Meanwhile, the noise factor can be provided with Personal Protective Equipment (PPE), providing K3 (Occupational Safety and Health) counselling, and adjusting working hours to the rest time recommended by the Ministry of Manpower in 1999.