Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGEMBANGAN SKENARIO PEMBELAJARAN TEKS NARASI DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK SISWA SMP KELAS VII Rindu Rima Yani; Farida Ariyani; Nurlaksana Eko Rusminto
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 8, No 2 Sep (2020): JURNAL KATA (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.367 KB)

Abstract

The problem of this research is how to develop a learning scenario by usin discovery learning model to the seventh grade students of Junior High School. The method that is used in this reasearch is R and D (Reasearch and Development) which reffered to Borg and Gall. They states that the development procedures use five stages, namely collecting information, design design, design validity, design revision, and final product. The results of this research and development are in the form of narrative text learning scenarios using discovery learning models for seventh grade junior high school students who have been declared fit for use by material experts with a percentage of 78% with very feasible categories, the feasibility aspect of the presentation obtains a 75% percentage with the proper category and feasibility aspects language percentage of 75% with a decent category. Masalah dalam penelitian ini ialah bagaimanakah pengembangan  skenario pembelajaran menggunakan model discovery learning untuk siswa SMP kelas VII. Tujuan Penelitian ini ialah menghasilkan sebuah produk berupa skenario pembelajaran menggunakan model discovery learning untuk materi teks narasi di SMP. Metode dalam penelitian ini ialah  Research and Development (RD) mengacu prosedur pengembangan Borg dan Gall dengan menggunakan lima tahap, yaitu pengumpulan informasi, perancangan desain, validitas desain, revisi desain, dan produk akhir.  Hasil penelitian dan pengembangan ini berupa sebuah skenario pembelajaran teks narasi menggunakan model discovery learning untuk siswa SMP kelas VII yang telah dinyatakan layak digunakan oleh ahli materi dengan presentase 78% dengan kategori sangat layak, aspek kelayakan penyajian memperoleh presentase 75% dengan kategori layak dan aspek kelayakan bahasa presentase 75% dengan kategori layak. Keywords: narrative text learning scenarios, discovery learning models, SMP
LAMPUNG CLAUSE COMPLEXES: A PARATACTIC CONFIGURATION STUDY Afrianto Afrianto; Farida Ariyani; Ingatan Gulo
LITERA Vol 20, No 3: LITERA NOVEMBER 2021
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v20i3.37064

Abstract

This research aims at capturing and characterizing clause complexes in Lampung language by considering the structure and conjunction. Here, it focuses on paratactic configuration. A Lampung paratactic configuration consists of two or more independent clauses and is also recognized by the presence of conjunction and punctuation. The conjunction bridges two or more clauses in clause complexes and signs a relation between and among those clauses. There are six conjunctions found; those are ‘ghik’, ‘kidang’, ‘tapi’, ‘sedengko’, ‘jadi’, and ‘bahko’. Regarding how those conjunctions relate clauses, this research found four types of relation; those are additional relation realized by ‘ghik’ and ‘bahko’, comparative and contrastive relation performed by ‘kidang’, ‘tapi’, ‘sedengko’ and then consequential relation shown by ‘jadi’. Other than conjunction, the punctuation is also found to connect clauses; it is comma. It is noteworthy that comma connects two independent clauses and semantically construes additional relation since comma is found in configuration of two clauses in which a clause adds more detail information or more explanation for another one. Besides, comma is also found in a paratactic configuration consisting of three clauses, here it is configured with a conjunction such as ‘ghik’. Furthermore, this research also found four variants of paratactic configuration; those are Independent clause - conjunction - Independent clause; Independent clause - conjunction - Independent clause + dependent clause; Independent clause + Dependent cause - conjunction - Independent clause; Independent clause + Dependent clause - conjunction - Independent clause + Dependent clause.
Efek Peningkatan Jumlah Paralel Korpus Pada Penerjemahan Kalimat Bahasa Indonesia ke Bahasa Lampung Dialek Api Permata Permata; Zaenal Abidin; Farida Ariyani
Jurnal Komputasi Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/komputasi.v8i2.2613

Abstract

Experimental observations of the effect of the number of parallel corpus on Indonesian translation into the Lampung dialect api were carried out using the statistical machine translation (SMT) method. SMT utilizes a parallel Indonesian corpus and its translation in the Lampung dialect api as a material for training data. The research strategy was carried out in three ways, namely first strategy with a corpus parallel number of 1000 sentences, the second strategy with a corpus parallel number of 2000 and the third strategy with a corpus parallel number of 3000 sentences. The research starts from the preprocessing phase followed by the training phase, namely the parallel corpus processing phase to obtain a language model and translation model. Then the testing phase, and ends with the evaluation phase. SMT testing uses 25 single sentences without out-of-vocabulary (OOV), 25 single sentences with OOV, 25 compound sentences without OOV and 25 compound sentences with OOV. The test results of translating Indonesian sentences intoLampung dialectic api are shown through the accuracy value of Bilingual Evaluation Undestudy (BLEU) obtained in testing 25 single sentences without out-of-vocabulary (OOV) in the first strategy, the second and the third are 21.49%, 59.58% and 73.21%. In testing 25 single sentences with out-of-vocabulary (OOV) obtained in the first strategy, the second and the third are 23.22%, 44.33% and 68.72%. In testing 25 compound sentences without out-of-vocabulary(OOV) obtained in the first strategy, the second and the third are 18.22%, 39.4% and 69.18%. In testing 25 compound sentences with out-of-vocabulary (OOV) obtained in the first strategy, the second and the third are 25.94%, 28.22% and 71.94%.
DISTRIBUSI VERBA BERPREFIKS {N-} PADA BAHASA LAMPUNG DALAM KITAB KUNTARA RAJA NITI DAN BUKU AJAR: KAJIAN MORFOLOGI Farida Ariyani
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Ranah
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7406.389 KB) | DOI: 10.26499/rnh.v3i2.43

Abstract

Artikel ini membahas secara morfologis proses distribusi verba berprefiks {N-} pada verba bahasa Lampung dalam kitab Kuntara Raja Niti dan buku ajar. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Dalam pembahasannya, data yang berisi verba berprefiks {N-} yang ditemukan pada kitab Kuntara Raja Niti dan buku ajar dikumpulkan dan kemudian pendistribusiannya dianalisis secara morfologis. Pada penelitian ini ditemukan dua jenis pendistribusian bentuk verba berprefiks {N-}, yaitu berupa verba infleksional dan verba derivasional. Verba infleksional adalah bentukan verba yang berasal dari dasar yang juga berkategori verba. Sementara itu, verba derivasional adalah bentukan verba yang diperoleh dari dasar yang berkategori selain verba. Verba infleksional ini sangat produktif pada bahasa Lampung dan ditemukan pada seluruh verba berprefiks {N-}. Selain itu, ditemukan lima buah kategori pembentuk verba derivasional, yaitu nomina, adjektiva, adverbia, pronomina, dan numeralia yang diperoleh dari kitab Kuntara Raja Niti dan buku ajar.
PELATIHAN SENI PERTUNJUKAN SASTRA LISAN LAMPUNG PEPANCOKH BAGI MULI MEKHANAI DESA NEGERI SAKTI KABUPATEN PESAWARAN Farida Ariyani; I Wayan Mustika; Iing Sunarti; Eka Sofia Agustina; Deris Astriawan
Education Language and Arts (ELA) Vol. 1 No. 2 September (2022): Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu upaya dalam mengembangkan dan melestarikan sastra lisan Lampung khususnya pepancokh. Tujuan pengabdian ini adalah muli mekhanai Desa Negeri Sakti mampu mengolah, mengembangkan, dan mengekspresikan sastra lisan Lampung pepancokh menjadi seni pertunjukan yang menarik dan bernilai. Hasil yang diharapkan melalui pengabdian ini adalah muli mekhanai mampu mengembangkan dan melestarikan sastra lisan Lampung pepancokh. Selanjutnya, pelatihan ini menerapkan pelatihan aktif yakni seluruh peserta bereksplorasi melalui pengalamannya sehingga tujuan dapat diperoleh secara optimal. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, dan evaluasi. Peserta pelatihan ini sebanyak 25 orang yang tergabung dalam Muli Mekhanai Desa Negeri Sakti. Keberhasilan kegiatan ini diukur dari proses dan hasil pelatihan. Keberhasilan proses diukur dengan melakukan observasi terhadap beberapa aspek diantaranya keaktifan, ketekunan, kerjasama, dan tanggung jawab. Evaluasi terhadap hasil kegiatan diukur berdasarkan berdasarkan penguasaan materi pelatihan baik yang meliputi konsep maupun praktik sastra lisan sebagai bagian dari seni tradisi masyarakat.   Community service is one of the efforts in developing and preserving Lampung oral literature, especially pepancokh. The purpose of this service is that muli mekhanai Desa Negeri Sakti can process, design, and express Lampung pepancokh oral literature into exciting and valuable performing arts. The expected result through this service is that muli mekhanai can develop and preserve Lampung pepancokh oral literature. Furthermore, this training applies active training in which all participants explore their experiences to obtain goals optimally. The method used is lecture, question and answer, discussion, demonstration, and evaluation. The participants of this training are 25 members of the Muli Mekhanai, Negeri Sakti Village. The success of this activity is measured by the process and results of the movement. The success of the process is measured by observing several aspects, including activeness, perseverance, cooperation, and responsibility. Evaluation of the results of the activities is measured based on the mastery of the training material, which includes the concept and practice of oral literature as part of the traditional arts of the community.
KONJUNGSI DALAM TEKS PIDATO PERSUASIF KARYA PESERTA DIDIK KELAS IX DI MTsN 1 PESAWARAN TAHUN AJARAN 2022/2023 Chairunnisa Pratami; Farida Ariyani; Eka Sofia Agustina; Sumarti
Edukasi Lingua Sastra Vol 21 No 1 (2023): Edukasi Lingua Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan konjungsi dalam teks pidato persuasif karya peserta didik kelas IX di MTsN 1 Pesawaran Tahun Ajaran 2022/2023. Penelitian ini didesain menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik tes. Setelah data terkumpul, data diidentifikasi sesuai jenis konjungsi. Kemudian, dianalisis ketepatan dan ketidaktepatan penggunaan konjungsinya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 232 konjungsi dengan 193 data penggunaan konjungsi yang tepat dan 39 data penggunaan konjungsi yang tidak tepat. Data konjungsi tersebut diidentifikasi berdasarkan empat jenis konjungsi. Pertama, konjungsi koordinatif ditemukan sebanyak 109 data dengan 88 data penggunaan konjungsi yang tepat dan 21 data penggunaan konjungsi yang tidak tepat. Kedua, konjungsi subordinatif ditemukan sebanyak 93 data dengan 81 data penggunaan konjungsi yang tepat dan 12 data penggunaan konjungsi yang tidak tepat. Ketiga, konjungsi korelatif ditemukan sebanyak 2 data dengan 1 data penggunaan konjungsi yang tepat dan 1 data penggunaan konjungsi yang tidak tepat. Keempat, konjungsi antarkalimat ditemukan sebanyak 28 data dengan 23 data penggunaan konjungsi yang tepat dan 5 data penggunaan konjungsi yang tidak tepat.
Pengembangan E-Modul Bermuatan Tema Cita-Citaku Berbasis Project Based Learning Nata Tiara Putri; Farida Ariyani; Mohammad Mona Adha
Al-Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 7, No. 3 (Juli 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v7i3.2339

Abstract

Paket belajar merupakan salah satu penunjang untuk menyampaikan materi, serta pentingnya menumbuhkan kesadaran kepada peserta didik agar tetap semangat belajar, E-Modul berbasis project based learning merupakan alternatif yang dapat digunakan oleh pendidik untuk dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kevalidan dan implementasi E-Modul berbasis project based learning.Penelitian ini merupakan jenis penelitian Research and Development (R&D), pengembangan dilakukan mengacu pada teori Borg & Gall. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD N 1 Sri Katon Gugus R.A Kartini, Kec. Tanjung Bintang, Kab. Lampung Selatan Lampung. Subjek dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik sampling purposive diperoleh sebanyak 32 peserta didik. Alat pengumpulan data menggunakan teknik instrumen tes yang valid dan reliabel.Teknik analisis data menunjukkan E-Modul bermuatan tema cita-citaku berbasis project based learning sangat valid untuk digunakan. Teknik analisis data efektifitas terkait implementasi E-Modul berbasis project based learning dalam penelitian ini menggunakan N-Gain dengan hasil perhitungan 0,56 dengan signifikansi 0,3 <????< 0,7. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa E-Modul bermuatan tema cita-citaku berbasis project based learning yang dikembangkan valid dan efektif untuk diimplementasikan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik Sekolah Dasar.