Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

SISTEM PONDOK PESANTREN TAHFIZH AL-QUR’AN ANAK-ANAK YANBU’ AL- QUR’AN KUDUS JAWA TENGAH Falah, Ahmad
ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal Vol 3, No 2 (2015): ThufuLA
Publisher : PIAUD IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/thufula.v3i2.1285

Abstract

The paper of research institutional traditional system (pesantren) for childern age 6-12 Th in Yanbu’ Al-Qur’an Kudus Central Java. The fist program is memorization of the Qur’an 30 juz, and learning is basic shool (MI) madrasa tahfiz al-Qur’an. Educational Islamic system in institutional traditional include of teacher, students (santri), materials or curriculum, methods of memorization of al-Qur’an, and insfastructure and environment education is dominant factor in succesfull system education especially in pesantren.
SPIRITUALITAS MURIA: AKOMODASI TRADISI DAN WISATA Falah, Ahmad
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 20, No 2 (2012): Spiritualisme Islam
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.20.2.207

Abstract

Tradition of “nyekar” which is very familiar among Javanese society, especially in the grave yard Muria Kudus Central Java. This research revealed that most of the visitor of the grave are for getting tabarrukan , some kind safety and ease in any effort in their life, mastering any knowledge, and linuwih, getting for healing from any desease, and asking for blessing for their descendants. The visit to the grave impacted much to the society living, both economically and socially. In the perspective of economy, more than 1.500 force workers depended much the existence of Muria. The other impact are the local solidarity, social competition, and job opportunity, that resulted in the growth of pragmatism among Muria society members.***Tradisi “nyekar” sangat dikenal oleh orang Jawa, khususnya di makam Muria Kudus Jawa Tengah. Penelitian ini mengungkap bahwa kebanyakan peziarah makam ini bertujuan untuk mendapatkan keberkahan (tabarrukan), keamanan dan kemudahan dalam hidup, menguasai ilmu linuwih, disembuhkan dari penyakit, dan mengharapkan kebaikan dari nenek moyang. Kunjungan mereka ke makam itu memberikan dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat, baik secara ekonomi maupun sosial. Dalam perspektif ekonomi, lebih dari 1.500 tenaga kerja tergantung pada keberadaan makam Muria. Dampak yang lain adalah slidaritas setempat, kompetisi sosial, dan kesempatan kerja yang mengakibatkan munculnya tumbuhnya pragmatisme di kalangan anggota masyarakat Muria.
Konsep Pendidikan Anak Menurut Ibnu Khaldun (Studi Atas Kitab Muqaddimah) Falah, Ahmad
ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal Vol 2, No 1 (2014): ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal
Publisher : PIAUD IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/thufula.v2i1.4267

Abstract

The concept of a child’s education, according to Ibn Khaldunin his book Prolegomena can be grouped into several important part ofthe concept and his thinking, ie on the basics of education, the divisionof sciences, there is science and science naqliyah aqliyah, the basicprinciples of Islamic education, educational purposes, methods, materials,nature educators and students as well as a discussion of the teachingof the Koran and Arabic for the countries of the Arab world and AfricaThe purpose of education according to Ibn Khaldun is the religious and moraleducation, Islamic education and the world’s attention to the interests ofreligion, Islamic education prioritize aspects of expediency, Islamic educationto educate children to study not merely for science alone but for the provisionsthat can be applied to the next life, Islamic education is concerned withvocational education (vocational), art, carpentry in order to find work andgood luck.Curriculum (material) according to Ibn Khaldun is material to the base rateincludes: Koran, joints religion, reading, writing, arithmetic, the basics of theArabic language, moral education, stories, syi’ir and ktrampilan, and materialto a high level (higher education) include religion and literatures, and sciencesthat support the life eg foreign language.
Penanaman Olah Rasa-Karsa Pada Pengelolaan Emosi Anak Falah, Ahmad
ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal Vol 6, No 1 (2018): ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal
Publisher : PIAUD IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/thufula.v6i1.4041

Abstract

Penanaman olah rasa karsa pada anak dimulai dari pengenalan lingkungan yang aman dan nyaman dalam mengelola emosi anak yang dididik dan didampingi oleh oleh orang tua dan guru baik di rumah maupun di sekolah. Pendidikan agama dan sosial sebagai pendamping dan pengiring untuk mengelola emosi anak agar rasa dan karsa anak menjadi tumbuh dan berkembang dengan kreasi dan kemauan kuat yang positif dan baik. Keteladanan orang tua dan pendidik sangat dibutuhkan anak sebagai pedoman dan pijakan kearah ke depannya yang lebih baik.
Sistem Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Anak-anak Yanbu’ Alqur’an Kudus Jawa Tengah Falah, Ahmad
ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal Vol 3, No 2 (2015): ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal
Publisher : PIAUD IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/thufula.v3i2.4735

Abstract

The paper of research institutional traditional system (pesantren) forchildern age 6-12 Th in Yanbu’ Al-Qur’an Kudus Central Java. The fist programis memorization of the Qur’an 30 juz, and learning is basic shool (MI) madrasatahfiz al-Qur’an. Educational Islamic system in institutional traditional include ofteacher, students (santri), materials or curriculum, methods of memorization ofal-Qur’an, and insfastructure and environment education is dominant factor insuccesfull system education especially in pesantren.
Problem dan Tantangan Pembelajaran Bahasa Arab Pada Tingkat Madrasah Falah, Ahmad
Arabia Vol 8, No 1 (2016): JURNAL ARABIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/arabia.v8i1.1946

Abstract

هذه الدراسة التي تاخذ العنوان " المشكلة والمناهدة  فى تعليم اللغة العربية" تحاول كشفبعض المشكلات التى تحول على تعليم الغة العربية. وهذه المشكلات  اما تتعلق بمشكلات بعدم الخطوط الواضحة من برنامج تعليم اللغة العربية , او عدم كفاءة المدرسين او غيرها. وبعد عرض تلك المشكلات تحاول الدراسة  لوضع بعض الحلول: الاول,  المدرس يعرف اول الدرس الاستطاعة الاولى عن اللغة العربية  لدى التلاميذ, الثانى, ترقية مهمة اللغة العربية لدى التلاميذ, الثالث,ترقية دوافع التعلم اللغة العربية لدى التلاميذ, الرابع, تخطيط البرنامج فى تعليم اللغة  العربية الذى يدخل فيه  الطريقة والاستراتيجية التعلم الفعال في تعليم اللغة العربية, والخامس, استخدام  وسيلة تعلم اللغة العربية لتطلب اهتمام التلاميذ
ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS PESANTREN ANAK-ANAK TAHFIẒ AL-QUR’ÂN RAUDHATUL FALÂH BERMI GEMBONG PATI JAWA TENGAH Falah, Ahmad
EDUKASIA Vol 14, No 1 (2019): EDUKASIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/edukasia.v14i1.3632

Abstract

Analysis Studi of Educational System in Institusional Traditional System (Pesantren) for children of Memorization Al-Qur’ân at Raudlatul Falâh Bermi Gembong Pati Central  Java. This paper of research institutional system (pesantren) for children age 6/7 – 12 Th in Raudlatul Falah Bermi Gembong Pati Central Java. The fist program in institutional traditional system is memorization of al-Qur’ân 30 juz and learning is basic school (madrasa) /MI Tahfiẓ Raudlatul Falâh Gembong Pati Central Java. Educational system in institutional traditional include of teacher qur’an and teacher in basic shool, student, material or curriculum, methods of memorization of qur’ân, insfrastructure and environment  education is dominant factor in succesfull system education aspecially in institutional traditional (pesantren)
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT M. AT}IYAH AL-ABRA>SYI DALAM KITA>B AT-TARBIYAH AL-ISLA>MIYYAH WA FALA>SIFATUHA Falah, Ahmad
EDUKASIA Vol 10, No 1 (2015): EDUKASIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/edukasia.v10i1.784

Abstract

Kajian ini mendeskripsikan pemikiran pendidikan Islam  Al Abras> yi dalam kitab> At Tarbiyah Al-Islam> iyyah wa Falas> ifatuha dan relevansinya dengan konsep pendidikan kekinian yang meliputi tujuan, metode, kurikulum, dan  juga menyangkut pendidik dan anak didik sangat relevan dengan pendidikan dewasa ini. Pendekatan dalam peneltian ini adalah penelitian kepustakaan. Al-Abra>syi    adalah seorang cendekiawan,  tokoh pendidikan, ulama dan seorang guru besar yang hidup pada abad XX di Mesir. Pemikirannya tentang pendidikan Islam banyak dipengaruhi oleh pemikiran Ibnu Sina, Imam al-Ghazali dan Ibnu Khaldun. Hasil dari kajian ini menyimpulkan bahwa pendidikan Islam memang mengutamakan pendidikan akhlak yang merupakan ruhnya, tetapi tidak mengabaikan  masalah mempersiapkan  seseorang untuk hidup, mencari rizki dan tidak pula melupakan pendidikan jasmani, akal, hati, kemauan, cita-cita, keterampilan tangan, lisan dan kepribadian.Kata kunci: pendidikan Islam, al Abra>syi, Kita>b at-Tarbiyah al- Isla>miyyah wa Fala>sifatuhaTHE ISLAMIC EDUCATION THOUGHT ACCORDING TO M. At}iyah AL-Abra>syi IN AL-TARBIYAH AL-ISLA>MIYYA WA FALA>SIFATUHA. This study aims to describe the Al Abra>syi Islamic educational thought  in the book At Tarbiyah  Al-Islamiyyah wa Falasifatuha and relevance to the educational concept of the present. The thinking of M. At}iyah al-Abra>syi in al-tarbiyah al-Islamiyah wa Falasifatuha book about education that includes the purpose, methods, curriculum, and also concerns to the educators and students are very relevant to education today. The approach of this study is library research. Al-Abra>syi was a scholar, an education personage, scholars and a great teacher who lived in the XX century in Egypt. His thoughts on the Islamic education thought much influenced by Ibn Sina, al- Ghazali and Ibn Khaldun. The result of this study show that Islamic education was indeed prioritizes the morals education which is their true meaning, but not neglecting the issue prepare a person for life, seeking rizqi nor forget the physical education, intellect, heart, will, goals, skills, and personality.Keywords: Islamic  education,  al Abra>syi,  Kitab at-Tarbiyah  al- Islamiyya wa Falasifatuha.
Konsep Kurikulum dan Metode Pendidikan Anak dan Remaja Perspektif Ibnu Khaldun Falah, Ahmad
Konseling Edukasi : Journal of Guidance and Counseling Vol 1, No 1 (2017): Konseling Edukasi: Journal Of Guidance and Counseling
Publisher : IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/konseling.v1i1.4206

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan  konsep  kurikulum dan metode pendidikan anak dan remaja menurut  Ibnu Khaldun. Metode yang digunakan  dalam penelitian  ini lebih bersifat penelitian kepustakaan (library research) dengan membaca  karya-karya Ibnu Khaldun  sebagai data primer yaitu kitab Muqaddimah Ibnu Khaldun  dan kitab-kitab pendukung lainya. Kajian ini menghasilkan bahwa kurikulum dan metode pendidikan anak dan remaja menurut Ibnu Khaldun kembali pada prinsip epistemologi yang dibangun yaitu Al Qur’an dan Al Hadist sebagai sumber primernya. Mengajarkan al-Qur’an Hadist pada anak perlu untuk didahulukan untuk menanamkan keimanan  anak yang  baik dan benar. Pad aspek kurikulum pendidikan anak secara keseluruhan sebagai berikut: a. al-Qur’an, b. al-Hadits, c. Bahasa Arab, d. Syi’ir (sastra), e. Kisah-kisah yang  baik atau sejarah, f. Akhlak / budi pekerti, g. Ilmu hitung.
Implementasi Kegiatan Religius dalam Meningkatkan Akhlakul Karimah Siswa di Madrasah Aliyah Qodiriyah Harjowinangun Dempet Demak Taufikin, Taufikin; Falah, Ahmad
Jurnal Penelitian Vol 14, No 2 (2020): JURNAL PENELITIAN
Publisher : LP2M IAIN kUDUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jp.v14i2.8587

Abstract

Akhlakul Karimah (noble character) cannot be formed on its own without coaching. Coaching can be formed through religious activities. This reseacrh  aims to analysis: (1) religious activities implemented in improving morality in the Madrasah Aliyah (MA) Qodiriyah Harjowinangun Dempet Demak in 2019 and (2) What are the implications of the implementation of religious activities in Madrasah Aliyah (MA) Qodiriyah Harjowinangun Dempet  Demak and (2) What are the implications of the implementation of religious activities in Madrasah Aliyah (MA) Qodiriyah Harjowinangun Dempet Demak. This research is a type of field research using a qualitative approach. Data collection techniques carried out by (1) interviews, (2) observation  and (3) documentation. Data were analysis with an interactive model consisting of data collection, data reduction, data display and conclussion. The results of this study indicate that: (1) the implementation of religious activities in improving morality in the MA Qodiriya  consists of Daily, Selapanan, and insidentally. Namely istighotsah  ahad kliwon with reading manaqib, teacher fasting on Monday dan Thursday, dzuhur in congregation, teaching in a sacred state (wudlu), guardian pilgrimage, Qiyamullail and khotmil Qur’an. (2) Implications of implementing activities for religius;  first, students have a more consistent iman and taqwa than before, second, have a habit of amal saleh, third are accustomed to acting in accordance with noble character.