Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

STRATEGI ADAPTASI PENDUDUK DESA GURUKINAYAN PASCA ERUPSI GUNUNG SINABUNG Henny Syapitri; Johansen Hutajulu
Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 1 No 2 (2018): JURNAL MUTIARA NERS
Publisher : Program Studi Ners UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.694 KB)

Abstract

The occurrence of the Sinabung eruption resulted in damage to houses and land, even some residents had to lose their homes due to heavy damage and were not fit to be occupied. This makes people very sad, feeling confused, anxious because the eruption still continues. Even so, this does not discourage people from staying in Gurukinayan Village. This high fighting spirit makes people able to survive even not wanting to move house. They tried to make adjustments after natural disasters, in order to survive. Adaptation by the community aims to enable them to re-adapt adaptively. The purpose of this study was to analyze the adaptation strategies of Gurukinayan Village residents after the eruption of Mount Sinabung. This type of research is qualitative with a descriptive phenomenological approach. Data collection was done through participant observation and in-depth interviews with key informants who were victims of Mount Sinabung eruption. The analysis was carried out using a description of content analysis and life history with the number of participants 6. The results obtained were survival strategies conducted by Gurukinayan Village residents: On the health aspect: participants stated that they went to health services for treatment when experiencing health problems such as coughing, shortness of breath, flu, and fever, but there were some participants who made their own efforts by concocting traditional medicine, but there were also those who let the complaint heal themselves without having to go for treatment. In the psychological aspect: participants revealed a lot of the losses suffered due to eruptions, of course this made people experience deep sadness, but they still tried to stay motivated despite the many impacts experienced, this high enthusiasm made citizens become motivated to maintain their survival. Socio-economic aspects: Participants express the strong attachment and social interaction of citizens so that this is what makes citizens stay afloat. Infrastructure Aspect: participants said they were trying to improve infrastructure such as repairing damaged houses and land.
HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DI DALAM RUMAH DENGAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS HELVETIA TAHUN 2016 Novita Aryani; Henny Syapitri
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 3 No 1 (2018): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.009 KB)

Abstract

Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit paling banyak di derita oleh masayarakat. Kebiasaan merokok anggota keluarga tanpa memperhatikan lingkungan sekitar selain dapat menimbulkan masalah bagi perokok itu sendiri juga dapat menimbulkan masalah bagi orang lain. Termasuk balita yang tinggal bersama. Salah satu masalah yang sering kali timbul pada balita akibat paparan asap rokok adalah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). ISPA pada balita menjadi penyebab utama kunjungan balita ke pelayanan kesehatan dan kematian balita di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga Di dalam Rumah Dengan Kejadian ISPA pada Balita di Puskesmas Helvetia Pada Tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan Cross sectional. Populasi penelitian ini berjumlah 1.108 dengan sampel 92 orang menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian dengan uji statistic spearman menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga Di dalam Rumah Dengan Kejadian ISPA pada Balita di Puskesmas dengan nilai p = 0,000. Disarankan kepada agar orang tua diharapkan tidak merokok di dalam rumah dan perlu memperhatikan ventilasi rumah untuk sirkulasi udara kotor seperti dari asap rokok.
Peningkatan Kualitas Pelayanan Keperawatan Melalui Penerapan Manajemen Konflik Bevy Gulo, Adventy Riang; Masri Saragih; Henny Syapitri
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 5 No. 1 (2024): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah sakit ialah suatu instansi untuk setiap orang yang membutuhkan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan keperawatan. Namun tidak dapat dipungkiri didalam dunia pekerjaan pastinya sebagian besar perawat antar perawat maupun perawat antar tim kolaboratif lainnya di pelayanan rumah sakit mengalami konflik atau hal – hal yang tidak diinginkan terjadi. Oleh sebab itu konflik harus ditangani dan dikelola dengan sebaik – baiknya untuk perkembangan suatu organisasi atau individu untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang berkualitas. Pelayanan keperawatan menjadi sangat penting terlebih lagi pelayanan keperawatan sering dijadikan tolok ukur sebuah citra rumah sakit dimata masyarakat, sehingga menuntut adanya profesionalisme perawat pelaksana maupun perawat pengelola dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Peningkatan kualitas pelayanan keperawatan melalui penerapan manajemen konflik di Rumah Sakit Umum Advent Medan. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini adalah dengan memberikan sosialisasi penerapan manajemen konflik. Materi disampaikan dalam bentuk ceramah dan diskusi. Pelaksanaan sosialisasi diawali dengan pembukaan meliputi penyampaian salam, perkenalan diri, menjelaskan topik sosialisasi, menjelaskan tujuan, kontrak waktu, dilanjutkan penyampaian materi, evaluasi dan terminasi. Kegiatan pengabdian diikuti oleh 30 orang peserta. Antusias peserta dalam kegiatan ini sangat tinggi dibuktikan selama acara berlangsung, para perawat terlihat sangat antusias. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah 76,7% peserta telah mampu memahami dan menjelaskan tentang penerapan manajemen konflik secara mandiri dan 80% peserta sudah menerapkan manajemen konflik.
Pertolongan Pertama Pada Remaja Tersedak (choking) Di SMA Muhammadiyah 3 Medan Marbun, Agnes Silvina; Lasma Rina Efrina Sinurat; Henny Syapitri
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 5 No. 2 (2024): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tersedak merupakan kondisi gawat darurat yang harus cepat ditangani. Tersedak bisa dialami oleh semua golongan usia. Tersedak adalah penyebab utama keempat kematian yang tidak disengaja. Akibat kondisi tersedak seseorang akan mengalami gangguan atau penyumbatan pada saluran pernafasan dan bila dibiarkan terlalu lama dan tidak segera ditangani tubuh bisa mengalami kekurangan oksigen (hipoksia) dan dapat mengakibatkan kecacatan maupun kematian. Untuk melakukan pertolongan terhadap kejadian ini diperlukan teknik Bantuan Hidup Dasar (BHD) penanganan tersedak. Teknik ini, selain harus dikuasai oleh petugas medis, juga penting diketahui oleh orangtua sebagai pertolongan pertama jika menemukan anak tersedak sebelum mendapatkan penanganan medis selanjutnya. Oleh karena itu orangtua perlu memiliki wawasan yang didapatkan dari penyuluhan yang diberikan oleh tim tentang pencegahan dan penatalaksanaan tersedak pada anak di rumah untuk mengurangi angka kejadian dan kemungkinan perburukan kondisi pada anak. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan informasi kepada remaja untuk mengetahui dan mengaplikasikan prosedur pertolongan pertama pada tersedak. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pemberian edukasi kesehatan bagi siswa/i SMA Muhammadiyah 3 Medan, dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 30 orang. Hasil pre test sebelum edukasi kesehatan didapatkan bahwa tingkat pengetahuan tentang pertolongan pertama tersedak mayoritas kurang yaitu sebanyak 90%, dan setelah diberikan edukasi kesehatan tentang pertolongan pertama tersedak didapatkan bahwa tingkat pengetahuan mayoritas baik yaitu sebanyak 80%.
Edukasi Kualitas Tidur Pada Penderita Hipertensi Marbun, Agnes Silvina; Lasma Rina Efrina Sinurat; Henny Syapitri; Putri Lestari; Rifki Amtenar; Satidasar Halawa
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 6 No. 1 (2025): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tidur adalah salah satu kebutuhan fisiologi yang memiliki dampak terhadap kualitas serta keseimbangan hidup. Kualitas tidur yang jelek artinya faktor resiko terjadinya masalah fisik serta psikologis. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang penting untuk segera diatasi karena jumlah penderitanya semakin tinggi. Yang menjadi salah satu faktor terjadinya peningkatan tekanan darah adalah kualitas tidur yang buruk. Selain kualitas tidur yang buruk ada beberapa pencetus terjadinya peningkatan tekanan darah yaitu tingkat stres yang berat. Proses degeneratif pada lansia menyebabkan waktu tidur efektif semakin berkurang, sehingga tidak mencapai kualitas tidur yang adekuat dan akan menimbulkan berbagai macam keluhan tidur. Makin bertambah usia, makin besar kemungkinan seseorang mengalami permasalahan fisik, jiwa, spiritual, ekonomi dan sosial. Proses degeneratif pada lansia menyebabkan waktu tidur efektif semakin berkurang, kualitas tidur yang buruk atau kurang jam tidur akan mengakibatkan peningkatan tekanan darah atau hipertensi.Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan informasi tentang kualitas tidur pada penderita hipertensi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pemberian edukasi kesehatan kepada penderita hipertensi di UPT. Puskesmas Sumbul, dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 20 orang. Hasil pre test sebelum edukasi kesehatan didapatkan bahwa tingkat pengetahuan tentang kualitas tidur kurang yaitu sebanyak 90%, dan setelah diberikan edukasi kesehatan tentang kualitas tidur didapatkan bahwa tingkat pengetahuan mayoritas baik yaitu sebanyak 80%.
EDUKASI KESEHATAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA PASIEN YANG MENGALAMI TERSEDAK Sinurat, Lasma Rina Efrina; Henny Syapitri; Agnes Silvina Marbun; Lastri; Listi
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 6 No. 2 (2025): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jam.v6i2.6269

Abstract

Tersedak merupakan suatu kondisi terjadinya sumbatan atau hambatan respirasi oleh benda asing yang menyempit pada saluran napas internal, termasuk faring, hipofaring, dan trakea. Penyempitan jalan napas bisa berakibat fatal jika itu mengarah pada gangguan serius oksigenasi dan ventilasi. Kondisi tersedak pada anak dapat menimbulkan situasi kegawatdaruratan respirasi yang jika tidak ditangani dengan segera dapat mengancam jiwa ataupun kecacatan. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang bantuan hidup dasar dengan sasaran pelatihan yang ditujukan kepada masyarakat awam. Permasalahan mitra kegiatan ini adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama pada orang yang mengalami tersedak. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan melakukan edukasi kesehatan kepada masyarakat dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 20 orang. Kegiatan dilaksanakan pada 20 Mei 2025 dengan metode ceramah dan praktik pertolongan pada orang yang mengalami tersedak. Evaluasi dengan memberikan kuesioner pada saat pretest dan post test.