Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Teknik Penggunaan Pupuk Fosfat Terhadap Rumput Laut (Gracilaria verrucosa) Di Tambak Budidaya Lakawali Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan Irman Halid; Patahiruddin Patahiruddin
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.445 KB) | DOI: 10.35906/resona.v3i2.355

Abstract

Abstrak. Fosfat merupakan salah satu nutrien yang mempengaruhi pertumbuhan dan menjadi unsur hara yang esensial bagi tumbuhan dan algae akuatik serta sangat mempengaruhi tingkat produktivitas perairan. Rumput laut (Gracilaria verrucosa) merupakan salah satu jenis alga merah (Rhodophyta) yang banyak dibudidayakan di tambak dan menjadi bahan dasar penghasil agar. Agar digunakan sebagai pengental yang larut dalam air dan pengemulsi dalam industri makanan, obat-obatan, kosmetik, kertas, tekstil, minyak bumi, dan bioteknologi. Tingginya permintaan, harga tinggi, bibit mudah diperoleh dan masa panen yang singkat menjadikan G.verrucosa sebagai salah satu komoditas unggulan di sektor  budidaya perikanan. Pengabdian ini menggunakan metode penyuluhan yang dilaksanakan pada tanggal 30 Pebruari 2019 dengan tujuan untuk memperkenalkan teknologi budidaya G.verrucosa yang efektif dan efisien. Dengan kegiatan pegabdian, diharapkan terjadi peningkatan partisipasi pembudidaya G.verrucosa yang bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat (sasaran) dalam menerapkan strategi produksi agar mempercepat terjadinya perubahan-perubahan kondisi sosial, politik dan ekonomi sehingga mereka dapat (dalam jangka panjang) meningkatkan taraf hidup pribadi dan masyarakat pembudidaya G.verrucosa di Lakawali, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Dampak dan manfaat kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan penggunaan pupuk fosfat, keterampilan dan sikap pembudiya G.verrucosa. Capaian keberhasilan kegiatan penyuluhan ditandai timbulnya partisipasi aktif dari pembudidaya G.verrucosa dalam mengadopsi teknologi dan peningkatan produksi G.verrucosa.  Abstract. Phosphate is one of the nutrients that affect growth and is an essential nutrient for plants and aquatic algae and dramatically affects the level of marine productivity. Seaweed (Gracilaria verrucosa) is one type of red algae (Rhodophyta), which is widely cultivated in ponds and is the essential ingredient in producing agar. Agar used as a water-soluble thickener and emulsifier in the food, medicine, cosmetics, paper, textile, petroleum, and biotechnology industries. High demand, high prices, easy to obtain seeds, and a short harvest period make G.verrucosa as one of the leading commodities in the aquaculture sector. This service uses counseling methods implemented on 30 February 2019 to introduce effective and efficient G.verrucosa cultivation technology. Hopefully, the community service activities will increase in the participation of G.verrucosa farmers who aim to facilitate the community (target) in implementing production strategies to accelerate changes in social, political, and economic conditions so that they can (in the long term) improve their personal and community lives. G.verrucosa farmers in Lakawali, East Luwu Regency, South Sulawesi. The impact and benefits of this activity are increased knowledge of the use of phosphate fertilizer, the skills, and attitudes of G.verrucosa pembudiya. The achievement of the success of extension activities marked the emergence of active participation of G.verrucosa farmers in adopting technology and increasing G.verrucosa production.
EFISIENSI INPUT PRODUKSI PADA BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Gracilaria sp) DI KOTA PALOPO PROVINSI SULAWESI SELATAN Fachri Kurnia Bhakti; Patahiruddin Patahiruddin
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 16, No 1 (2021): JUNI 2021
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jsekp.v16i1.8119

Abstract

ABSTRAKTingkat produksi hasil budidaya dipengaruhi oleh bekerjanya beberapa faktor produksi seperti luas lahan, pupuk, bibit, dan tenaga kerja. Oleh karena itu, tinggi rendahnya produksi bergantung dari efektif dan efisiennya pemanfaatan faktor-faktor produksi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi penggunaan faktor input produksi budidaya rumput laut Gracilaria sp di Kota Palopo. Pengumpulan data penelitian dilaksanakan dengan menggunakan dua metode yaitu metode observasi dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis produksi, analisis efisiensi dan analisis skala usaha (return to scale). Hasil analisis produksi dengan menggunakan analisis Cobb-Douglas diperoleh persamaan fungsi Y= 2,377.X1 (0,386).X2 (0,521).X3 (0,223).X4 (0,100).X5 (0,137).e. Terdapat empat variabel yang signifikan mempengaruhi tingkat produksi yaitu modal (X1), bibit (X2), luas lahan (X3), dan pupuk (X5), sedangkan untuk variabel tenaga kerja (X4) cenderung tidak terlalu mempengaruhi tingkat produksi. Hasil analisis efisiensi produksi menunjukkan bahwa beberapa input produksi belum efisien, seperti modal, bibit, luas tambak dan pupuk, dimana rasio NPMX faktor produksi tersebut lebih besar dari satu. Maka untuk mencapai efisiensi, faktor produksi tersebut perlu ditambah guna memaksimalkan keuntungan. Sedangkan penggunaan input tenaga kerja karena rasio NPMX yang diperoleh lebih kecil dari satu, maka faktor tenaga kerja perlu dikurangi. Berdasarkan hasil analisis skala usaha diperoleh nilai ∑bi =1,166 yang berarti bahwa produksi rumput laut Gracilaria sp berada pada skala kenaikan hasil yang semakin meningkat (increasing return to scale). Pengembangan usaha budidaya rumput laut dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan dan mengefisienkan penggunaan faktor produksi, dengan efisiennya faktor produksi maka akan meningkatkan keuntungan yang diperoleh masyarakat.Title : The Efficiency Of Production Inputs On Seaweed Culture (Gracilaria Sp) In Palopo City South Sulawesi ProvinceABSTRACTThe production level of cultivation outcome is influenced by several production factors such as the land area, fertilizer, seedlings and labor. Consequently, the high and the low of production amount is depending on the effectiveness and the efficiency of those production factors implementation. This research aims to analyze the efficiency of the input factors usage on the cultivation of Gracilaria sp seaweed in Palopo City. The data collection of research was conducted by using two methods: observations and interviews. The collected data then analyzed by using production analysis, efficiency analysis and return to scale or RTS analysis. The result of the production analysis by using Cobb-Douglass analysis was obtained function equation Y = 2,377.X1(0,386).X2 (0,521).X3(0,223).X4(0,100).X5(0,137).e. There are four variables that significantly affect the level of production, namely the capital (X1), seedlings (X2), land area (X3), and fertilizer (X5), while for the labor variable (X4) tends not to greatly affect the level of production. The results of the production efficiency analysis indicated some of the production inputs were not efficient such as the capital, seedlings, the pond area and fertilizer, where the NPMX ratio of production factors was greater than one. Therefore to achieve the efficiency, these production factors need to be added to maximize the profits. While the usage of the labor input need to be reduced because the obtained NPMX ratio was smaller than one. Based on the analysis of return to scale, it is obtained the the value of ∑bi = 1.166 which is mean the production of Gracilaria sp is on a increasing scale of outcomes (increasing return to scale). The development of seaweed cultivation can be done by optimizing and making efficient the usage of production factors, the efficient factors of production will increase the profit gained by the community.
Pengaruh Nitrat Substrat Terhadap Pertumbuhan Rumput Laut Gracilaria verrucosa Di Tambak Budidaya Desa Lare-Lare Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan Patahiruddin Patahiruddin
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 1, No 1 (2020): 2020
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v1i1.314

Abstract

ABSTRAKPertumbuhan rumput laut membutuhkan nutrient. Nitrat merupakan salah satu nutrient yang mempengaruhi pertumbuhan dan menjadi unsur hara yang esensial bagi tumbuhan dan algae aquatik serta sangat mempengaruhi tingkat produktivitas perairan. Rumput laut (Gracilaria verrucosa) merupakan salah satu jenis alga merah (Rhodophyta) yang banyak dibudidayakan di tambak dan menjadi bahan dasar penghasil agar. Agar digunakan sebagai pengental yang larut dalam air dan pengemulsi dalam industri makanan, obat-obatan, kosmetik, kertas, tekstil, minyak bumi, dan bioteknologi. Produksi G.verrucosa di tambak dapat mencapai hasil minimal satu ton kering per hektar setiap periode. Tingginya permintaan, harga tinggi, bibit mudah diperoleh dan masa panen yang singkat menjadikan G.verrucosa sebagai salah satu komoditas unggulan di sektor  budidaya perikanan.Penelitian ini menggunakan metode Metode Morgan-Wolf untuk menganilisis nitrat substrat. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2015 di daerah tambak budidaya G.verrucosa di Desa Lare-Lare Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian dilakukan selama 40 hari. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kandungan nitrat di substrat tambak yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan G.verrucosa. Dengan adanya kegiatan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi tambahan tentang kegiatan budidaya G.verrucosa, sehungga kegiatan budidaya yang dilakukan dapat meningkatkan produksi yang akan mempercepat terjadinya perubahan-perubahan kondisi social sebagai akibat dari peningkatan pendapatan petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan nitrat di substrat memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan G.verrucosa tetapi pengaruhnya tidak signifikan. Bukti pengaruh tersebut terlihat dari adanya pengurangan jumlah nitrat pada setiap pengukuran kandungan nitrat. Kata kunci : Pertumbuhan, unsur hara, nitrat, substrat, kandungan agar.  ABSTRACTSeaweed growth requires nutrients. Nitrate is one of the nutrients that affect growth and is an essential nutrient for plants and aquatic algae and greatly affects the level of aquatic productivity. Seaweed (Gracilaria verrucosa) is one type of red algae (Rhodophyta) which is widely cultivated in ponds and is the basis for producing agar. Agar is used as a water-soluble thickener and emulsifier in the food, medicine, cosmetics, paper, textile, petroleum, and biotechnology industries. G.verrucosa production in ponds can reach at least one dry ton per hectare per period. High demand, high prices, easy to obtain seeds and a short harvest period make G.verrucosa as one of the leading commodities in the aquaculture sector.This dedication uses the counseling method implemented on 30 February 2019 with the aim of introducing effective and efficient G.verrucosa cultivation technology. With the presence of community service activities, it is hoped that there will be an increase in the participation of G.verrucosa farmers in counseling activities aimed at facilitating the community (target) in implementing production strategies to accelerate changes in social, political and economic conditions so that they can (in the long term) increase their level personal life and G.verrucosa cultivator community in Lakawali, East Luwu Regency, South Sulawesi. The impact and benefits of this activity are an increase in knowledge, skills, and attitudes of G.verrucosa farmers. The success of the extension activity was marked by the emergence of active participation of G.verrucosa farmers in adopting G.verrucosa cultivation technology. Keywords: Growth, productivity, agar content, extension, cultivation technology.
PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK SILIKAT YANG BERBEDA TERHADAP KEPADATAN Thallasiosira sp. riski riski; Henny Tribuana Cinnawara; Patahiruddin Patahiruddin; Andi Mi'rajusysyakur Muchlis
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 2, No 2 (2021): Volume 2 No. 2 (Edisi Agustus 2021)
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v2i2.808

Abstract

Jenis diatom yang biasa di gunakan sebagai pakan alami udang Vanammei salah satu diantaranya adalah Thallasiosira sp. Thallasiosira sp memiliki kandungan nutrisi yang tinggi serta sesuai dengan bukaan mulut udang pada fase nauplius hingga zoea (Junda et al., 2015). Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk silikat dengan dosis 10 ppm, 15 ppm, dan 20 ppm terhadap tingkat kepadatan Thallasiosira sp. Penelitian dilaksanakan selama 8 hari pada bulan  agustus 2020, bertempat di Pt. Sentral Pertiwi Bahari Hacthery Makassar, Dusun Kawari, Desa Mappakalompo, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Provensi Sulawesi Selatan. Analisis data dilakukan diLaboratorium PACD (Pure Algae Culture Departement) Pt. Sentral Pertiwi Bahari Hacthery Makassar. menggunakan wadah botol bening 1 liter media air laut salinitas 28 ppm. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan pupuk Silikat yang dilarutkan dengan 10 ppm, 15 ppm dan 20 ppm dengan tiga kali ulangan. Kepadatan awal Thallasiosira sp 145.000 sel/ml setiap unit percobaan. Data dianalisis  mengunakan sidik ragam ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk silikat  dengan dosis berbeda yang berbeda memberi pengaruh yang nyata terhadap tingkat kepadatan sel Thallasiosira sp. Berdasarkan tingkat kepadatan  selnya, pelakuan dosis pupuk 20 ppm memiliki tingkat kepadatan yang lebih tinggi dibandingan perlakuan yang lainnya, tingkat kepadatannya mencapai 22.497,500.
PERBANDINGAN LAJU PERTUMBUHAN RUMPUT LAUTEucheuma cottonii DENGAN BOBOT BERBEDA MENGGUNAKAN JARING TRAWL Ihwan Ilham; Andi Idrus; Patahiruddin Patahiruddin
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 2, No 1 (2021): Volume 2 No. 1 (Edisi Februari 2021)
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v2i1.652

Abstract

Rumput laut Eucheuma cottonii merupakan salah satu komoditas budidaya yang bernilai ekonomis penting dan telah dibudidayakan secara luas oleh pembudidaya. Dalam proses budidaya tersebut kiranya diperlukan upaya-upaya untuk memperoleh hasil yang optimal. Rumput laut E. cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut merah. Keanekaragaman jenis rumput laut di perairan Indonesia cukup tinggi, tetapi pada saat ini ada dua jenis diantaranya sudah dibudidayakan dan berkembang di masyarakat, yaitu rumput laut E. cottonii dan Gracilaria sp. Penelitian ini dilaksanakan selama 44 hari dengan kegiatan survei lokasi 1 hari, persiapan alat dan bahan 3 hari, dan penimbangan sampel, penanaman, pemeliharaan dan panen selama 40 hari. Terhitung mulai dari 23 Juni sampai 5 Agustus  2020 di  unit percobaan, perairan Muladimeng, Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan jaring trawl, laju pertumbuhan rumput laut E. cottonii per 10 hari menunjukkan perbedaan yang sangat nyata yaitu bobot rumput laut E. cottonii menunjukkan peningkatan pertumbuhan dari hari pertama hingga hari terakhir pemeliharaan. Hal ini diduga karena faktor-faktor parameter lingkungan perairan lokasi penelitian yang mendukung baik dan letak wadah budidaya yang tepat menyebabkan kebutuhan unsur hara dapat terpenuhi dan arus cukup baik bagi pertumbuhan rumput laut E. cottonii. Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa, laju pertumbuhan rumput laut E. cottonii dengan bobot bibit berbeda menggunakan jaring trawl menunjukkan hasil berbeda sangat nyata pada taraf 1% (sig.6,94). Perlakuan B dengan bobot bibit 200 gr merupakan pertumbuhan tertinggi.
PENGARUH KERAPATAN BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT Gracilaria verrucosa PADA TAMBAK BUDIDAYA BANDENG (Chanos chanos) DI KABUPATEN LUWU SULAWESI SELATAN Patahiruddin Patahiruddin
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 1, No 1 (2020): 2020
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v1i1.323

Abstract

ABSTRAKRuang lingkup akuakultur yaitu pengelolaan pertumbuhan, pengembangbiakan dan pemuliaan organisme. Perkembangan teknologi akuakultur menunjukkan bahwa ikan bandeng (Chanos chanos) dapat dibudidayakan bersama dengan G.verrucosa. Kegiatan budidaya G.verrucosa banyak memberikan keuntungan, salah satunya yaitu permintaan agar-agar pada saat ini terus meningkat. Dalam pengembangan budidaya rumput laut faktor-faktor  ekologis dasar yang berkaitan dengan pertumbuhan maupun kehidupannya perlu diketahui. Produksi rumput laut G.verrucosa di tambak dapat mencapai hasil minimal satu ton kering per hektar setiap periode Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak kerapatan bibit G.verrucosa terhadap pertumbuhan yang dipelihara di tambak budidaya bandeng. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suli Kecamatan Suli Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan dari bulan Agustus 2015 sampai Januari 2016.Perlakuan kerapatan bibit G.verrucosa yang digunakan yaitu kerapatan: 150gr/m2, 250 gr/m2 dan 350 gr/m dengan menggunakan metode dasar dan kerapatan bibit bandeng 2/m2 berukuran 3-4 cm dengan bobot rerata 3 gram/ekor. Pengambilan sampel dan pengukuran parameter lingkungan berupa salinitas, suhu, pH dilakukan setiap 10 hari. Data yang diperoleh dianalisis dengan analysis of variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan biomassa G.verrucosa tertinggi terjadi pada padat penebaran 150 gr/m2sebanyak 3,69 % dan 2,51 % berat kering per hari dengan kerapatan bibit bandeng 2/m2. Kata kunci : Akuakultur, teknologi, kondisi ekologis, produksi, metode dasar.  ABSTRACTThe scope of aquaculture is the management of growth, breeding and breeding of organisms. The development of aquaculture technology shows that milkfish (Chanos chanos) can be cultivated together with G.verrucosa. G.verrucosa cultivation activities provide many benefits, one of which is the demand for agar at this time continues to increase. In the development of seaweed cultivation, basic ecological factors related to growth and life need to be known. G.verrucosa seaweed production in ponds can reach at least one dry ton per hectare per period. This study aims to determine the impact of G.verrucosa seedlings on growth maintained in milkfish ponds. This research was conducted in Suli Village, Suli District, Luwu Regency, South Sulawesi Province from August 2015 to January 2016.The density treatment of G.verrucosa seeds used is density: 150gr / m2, 250 gr / m2 and 350 gr/m2 using the basic method and density of 2/ m2 milkfish measuring 3-4 cm in size with an average weight of 3 grams /head. Sampling and measurement of environmental parameters in the form of salinity, temperature, pH are carried out every 10 days. The data obtained were analyzed by analysis of variance (ANOVA). The results showed that the highest growth rate of G.verrucosa biomass occurred at 150 gr /m2 stocking density of 3.69% and 2.51% dry weight per day with the density of 2/m2 milkfish seeds. Keywords: Aquaculture, technology, ecological conditions, production, basic methods.
KAJIAN KANDUNGAN KLOROFIL RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii DENGAN BOBOT BIBIT BERBEDA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN MENGGUNAKAN JARING TRAWL DI KABUPATEN LUWU Kasran Kasran; Henny Tribuana CP; Patahiruddin Patahiruddin
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 2, No 1 (2021): Volume 2 No. 1 (Edisi Februari 2021)
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v2i1.653

Abstract

Rumput laut Eucheuma  cottonii sebagai tanaman yang hidup di perairan dan memiliki zat hijau daun (klorofil) yang berperan utama dalam fotosintesis dan pertumbuhan. Salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan E. cottonii adalah dengan penentuan bobot bibit yang sesuai dengan metode budidaya yang tepat. Penelitian ini dilaksanakan selama 44 hari di mulai pada tanggal 25 Juni  sampai 8 Agustus  2020, di perairan Pantai Ponrang, Kabupaten Luwu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan yaitu perlakuan A bobot bibit 100 gram; perlakuan B bobot bibit 200 gram; dan perlakuan C bobot bibit 300 gram menggunakan jaring trawl. Data yang didapatkan selama penelitian meliputi kandungan klorofil, laju pertumbuhan dan parameter kualitas air. Data dianalisis dengan sidik ragam ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan kandungan klorofil dengan bobot bibit berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan Eucheuma  cottonii. Bobot bibit yang berbeda memberikan pengaruh sangat nyata terhadap laju pertumbuhan. Hasil pertumbuhan terbaik didapatkan pada perlakuan kelompok 2, dilanjutkan perlakuan kelompok 1 dan kelompok 3.
KERAPATAN BENIH DAN SALINITAS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) PADA MEDIA AIR PAYAU Patahiruddin Patahiruddin
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 1, No 2 (2020): 2020
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v1i2.577

Abstract

Ikan Nila Merah (Oreochromis nilotica) adalah merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sangat populer dibudidayakan di Indonesia. Ikan nila merah merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang dapat hidup dengan kisaran salinitas yang luas atau euryhaline.Penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah penebaran dan salinitas yang memberikan pertumbuhan maksimal pada benih ikan nila merah yang dipelihara di air payau.Perlakuan yang digunakan adalah tingkat kerapatan 1-3 ekor/liter air dengan salinitas 5‰-15‰.Masing-masing perlakuan dilakukan 3 kali.Hewan uji yang digunakan adalah benih ikan nila merah berumur 3 minggu dengan ukuran 2-3 cm dengan bobot rerata 0,165 gr per ekor.Wadah penelitian yang digunakan sebanyak 27 buah baskom dengan volume air 15 liter setiap baskom.  Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan uji yang dipelihara selama 42 hari. Sebagai data penunjang, juga dilakukan pengukuran parameter kualitas air berupa suhu, salinitas, kandungan oksigen.Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat kerapatanbenih dan salinitas tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ikan nila merah (Oreochromis niloticus) tetapi berpengaruh nyata terhadap tingkat kelangsungan hidup.Laju pertumbuhan individu meningkat dengan bertambahnya umur dengan berkurangnya kerapatan.Tingkat kelangsungan hidup menurun dengan meningkatnya salinitas. Laju pertumbuhan individu terbesar diperoleh pada tingkat kerapatan 2 ekor/liter pada salinitas 5‰ dengan berat rerata 1,804 gr dan derajat kelangsungan hidup terbesar 90% pada kerapatan 1 ekor/liter dengan salinitas 10‰ . Kualitas air yang didapatkan selama penelitian sangat menunjang kelayakan hidup bagi ikan nila merah.
ANALISIS PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT (Gracilaria sp.) abeng abeng; Patahiruddin Patahiruddin; Irman Halid; Juniati Jurniati; Andi Idrus
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 2, No 2 (2021): Volume 2 No. 2 (Edisi Agustus 2021)
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v2i2.807

Abstract

Gracilaria sp. merupakan salah satu jenis algae yang sangat popular di masyarakat petani tambak Indonesia.Tambak yang baik untuk budidaya Gracilaria sp. sangat tergantung pada pemilihan lokasi yang tepat dan kondisi ekologis tambak. Gracilaria sp. merupakan bahan dasar penghasil agar yang salah satu jenis alga merah (Rhodophyta). Produksi rumput laut Gracilaria  sp. di tambak dapat mencapai hasil minimal satu ton kering per hektar setiap periode. Tingginya permintaan komoditas rumput laut untuk industri, memberikan keuntungan terhadap budidaya rumput laut. Harga tinggi, bibit mudah diperoleh dan masa panen yang singkat menjadikan Gracilaria sp. sebagai salah satu komuditas unggulan di sektor perikanan pada budidaya tambak.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pertumbuhan Gracilaria sp. dengan perendeman pupuk organik cair. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Palopo selama 45 hari dengan pengambilan sampel dan pengukuran parameter lingkungan dilakukan setiap 11 hari sekali sebanyak empat kali pengambilan sampel. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan (perlakuan A: pupuk organik cair 0,0 ml; Perlakuan B: pupuk organik cair 15 ml; perlakuan C: pupuk organik cair 30 ml; perlakuan D: pupuk organik cair 45 ml). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk organic cair dengan dosis berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan rumput laut Gracilaria sp. Uji Duncan memperlihatkan perlakuan D (45 ml) menghasilkan pertumbuhan yang tertinggi dan berbeda nyata terhadap perlakuan lainnya. 
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BIOBOOST TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN IKAN BANDENG (Chanos chanos.Forskall) rosmina rosmina; Patahiruddin Patahiruddin; jurniati jurniati
Fisheries Of Wallacea Journal Vol 2, No 2 (2021): Volume 2 No. 2 (Edisi Agustus 2021)
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55113/fwj.v2i2.806

Abstract

Budidaya Ikan Bandeng (Chanos chanos, Forskall), masih menjadi organisme pilihan utama dalam kegiatan budidaya perairan di tambak. Pupuk organik cair merupakan pupuk yang berasal dari kotoran hewan atau sisa tumbuhan yang telah mati yang mengalami proses pembusukan oleh berbagai sistem dengan bantuan bakteri ataupun mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organic cair bioboost terhadap laju pertumbuhan ikan bandeng. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan (perlakuan A: pupuk bioboost 0,2 ml/ 15 liter air; perlakuan B: pupuk bioboost 0,3 ml/ 15 liter air; dan perlakuan C: pupuk bioboost 0,4 ml/ 15 liter air). Penelitian ini dilaksanakan di Kota Palopo. Parameter yang diukur yaitu bobot ikan dan kualitas air. Analisis data menggunakan analisis ragam (One Way Anova). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair bioboost berpengaruh tidak nyata (P<0.05) terhadap laju pertumbuhan dan bobot ikan bandeng. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa pemberian pupuk cair bioboost dengan dosis berbeda memberikan respon yang sama terhadap laju pertumbuhan ikan bandeng.