Nanang Arisona
Jurusan Teater, FSP ISI Yogyakarta

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Ragam dan Makna Bahasa dalam Lakon Kintir Nanang Arisona
Resital: Jurnal Seni Pertunjukan (Journal of Performing Arts) Vol 11, No 2 (2010): Desember 2010
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/resital.v11i2.508

Abstract

The Various Language and Meaning on Kintir Drama Play. Ragam dan Makna Bahasa dalam LakonKintir merupakan suatu kajian tentang keragaman bahasa dan maknanya dalam lakon drama. Tujuannya untukmengungkapkan peranan dan makna bahasa Jawa dan bahasa Indonesia yang digunakan dalam lakon Kintir.Kajian ini menggunakan analisis semiotika untuk mengungkap aspek keragaman dan makna bahasa dalam lakonKintir. Lakon Kintir yang dimainkan oleh Kelompok Seni Teku Yogyakarta menggunakan bahasa Jawa dan bahasaIndonesia sebagai strategi untuk mengungkap makna yang lebih kompleks. Analisis menunjukkan, bahwa setiapbahasa memiliki keterbatasan dalam menyampaikan makna ketika menjalankan fungsinya sebagai media ekspresidramatik. Bahasa memiliki karakteristik tersendiri sesuai latar sosial dan budaya yang melahirkannya.
PENGEMBANGAN METODE IMPROVISASI KETOPRAK UNTUK PELATIHAN TEATER MODERN nanang arisona
TONIL: Jurnal Kajian Sastra, Teater dan Sinema Vol 14, No 2 (2017): November 2017
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/tnl.v14i2.3095

Abstract

Abstrak: Tujuan umum penelitian ini adalah mengembangkan metode improvisasi dalam ketoprak  menjadi metode pelatihan dalam teater modern, sehingga menghasilkan metode pelatihan yang sistematis, aplikatif, dan terukur. Tujuan khusus penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi metode improvisasi dalam ketoprak sebagai upaya penggalian nilai-nilai tradisi; (2) merancang metode improvisasi untuk pelatihan teater modern; (3) mengaplikasikan metode improvisasi dalam pelatihan teater modern. Penelitian ini dirancang dengan pendekatan reseach and development. Penelitian ditindaklanjuti dengan pengembangan metode dan aplikasi metode dalam pelatihan dan pementasan. Langkah-langkah penelitian adalah: (1) pengumpulan data; (2) pengelolaan data ; (3) analisis data; (4) merancang metode; (4) implementasi metode; (5) penyempurnaan metode. Penelitian ini bersifat multi years yang dirancang dalam dua tahap. Tahap pertama adalah mengidentifikasi metode improvisasi ketoprak, merancang metode, aplikasi metode dalam pelatihan. Tahap kedua adalah mengaplikasikan metode dalam pementasan dan penyempurnaan metode. Capaian penelitian tahap kedua ini adalah metode improvisasi untuk pelatihan teater modern dalam bentuk buku.  Kata kunci: Improvisasi, ketoprak, pelatihan teater modern Abstract: The general objective of this research is to develop methods of improvisation in ketoprak to become training methods in modern theaters, so as to produce training methods that are systematic, applicable, and measurable. The specific objectives of this research are: (1) to identify improvised methods in ketoprak as an effort to explore traditional values; (2) designing improvised methods for modern theater training; (3) applying the improvisation method in modern theater training. This research was designed with a reseach and development approach. The research was followed up with the development of methods and application of methods in training and staging. The research steps are: (1) data collection; (2) data management; (3) data analysis; (4) designing methods; (4) method implementation; (5) perfecting the method. This research is a multi-year study designed in two stages. The first stage is to identify ketoprak improvisation methods, design methods, application methods in training. The second step is to apply the method in staging and perfecting the method. This second stage of research is an improvised method for training modern theater in book form. Key words: Improvisation, ketoprak, modern theater training
Penciptaan Wayang Beber Kontemporer Sang Jendral dan Relevansinya Bagi Pendidikan Karakter Sahid, Nur; Sukistono, Dewanto; Arisona, Nanang; Lephen, Purwanto; Farid Sathotho, Surya; Wibono, J. Catur
PANGGUNG Vol 35 No 1 (2025): Wacana Seni dalam Identitas, Simbol, Pendidikan Karakter, Moral Spiritual dan Pr
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v35i1.3753

Abstract

Generasi sekarang kurang mengenal nama pahlawan, kecuali sebagai nama  universitas, jalan, bandara. Mereka lebih mengenal film animasi, drama Korea.  Untuk itu,  peneliti tertarik mengalihwahanakan perjuangan  Jendral Sudirman yang  religius dan  patriotik ke format wayang beber kontemporer. Tujuannya adalah menciptakan wayang beber kontemporer bersumber dari perjuangan Sudirman,  memperkenalkan  pendidikan karakter dari perjuangan Sudirman, dan  menciptakan video pembelajaran bagi siswa kelas VI  SD.  SD.   Penelitian ini menggunakan teori alih wahana. Metode penciptaan menggunakan metode kreativitas  dari Graham Wallas yang mencakup preparation, incubation, illumination, verification.  Hasil penelitian ini berupa pertunjukan (video) paduan wayang beber dengan  monolog, yakni durasi 30 menit, menggunakan Bahasa Indonesia, mengandung nilai nilai pendidikan karakter, tata cahaya dan panggung dibuat menarik, ilustrasi musik  modern dan menggunakan sound effect, narator seorang aktor teater, lukisan wayang  beber berwarna terdiri tiga gulungan, dan tiap gulungan berisi enam adegan.  Penelitian ini berkontribusi dalam menghasilkan model  mengalihwahanakan peristiwa sejarah ke  wayang beber kontemporer.
PROSES PENYUTRADARAAN PETANG DI TAMAN KARYA IWAN SIMATUPANG Asyari, Luqman Hakim; Arisona, Nanang; Nurcahyono, Wahid
TONIL: Jurnal Kajian Sastra, Teater dan Sinema Vol 21, No 1: Maret 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/tnl.v21i1.12424

Abstract

Petang di Taman menceritakan tentang keterasingan dan kehampaan manusia dalam menghadapi realitas kehidupannya, dibawakan oleh empat orang tokoh yang bertemu secara tidak sengaja di sebuah taman di waktu petang. Naskah Petang di taman dipilih sutradara sebab mengandung tema besar yang ingin diangkat sutradara yakni kesenjangan generasi yang diakibatkan dari problem eksistensialis dari masing-masing tokoh yang mewakili setiap generasi. Tujuan dari penulisan ini adalah menemukan metode penyutradaraan naskah Petang di taman karya Iwan Simatupang. Metode penyutradaraan yang digunakan oleh sutradara adalah metode penyutradaraan yang dikemukakan oleh Lloyd Anton Frerer yang terbagi menjadi 5 tahapan yakni : script analysis, auditions and casting, rehearsals, performances dan evaluation. Gaya pertunjukan realis dengan pendekatan representasi dipilih sebagai cara ungkap pertunjukan. Sutradara berhasil menemukan metode penyutradaraan dan mementaskan pertunjukan Petang di Taman karya Iwan Simatupang. Kata kunci: Metode Petang di Taman, Iwan Simatupang, kesenjangan generasi, eksistensialis, Lloyd Anton Frerer
PENCIPTAAN NASKAH DRAMA TIGA WANITA TERINSPIRASI DARI FENOMENA GENERASI SANDWICH Septiyani, Ivanka Yenny; Kuardhani, Hirwan; Arisona, Nanang
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 2 (2023): Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/idea.v17i2.10594

Abstract

Tiga Wanita adalah naskah lakon yang terinspirasi dari fenomena generasi sandwich. Penciptaan naskah lakon Tiga Wanita menggunakan teori dramaturgi. Kemudian didukung oleh teori dimensi karakter Lajos Egri dan teori struktur Kernodle. Penciptaan naskah lakon Tiga Wanita bertujuan untuk menghasilkan karya baru yang terinspirasi dari generasi sandwich. Penulis menggunakan metode Graham Wallas yang dimulai dengan mencari data-data serta informasi terkait generasi sandwich, pengolahan ide, membuat sinopsis, treatment, penulisan naskah lakon, reading, kemudian tahap pengujian dramatic reading sebelum penyempurnaan naskah.Hasilnya berupa naskah Tiga Wanita, mengisahkan tentang seorang wanita yang terkena dampak generasi sandwich. Menempatkan Lusi sebagai tokoh utama yang merupakan seorang wanita yang bekerja sebagai buruh pabrik harus menghidupi orang tua tunggal dan anak tunggalnya sendirian. Lusi juga korban pemerkosaan, kemudian anaknya dibully karena miskin. Melihat kesengsaraan dalam kehidupannya membuat Lusi gelap mata dan memilih untuk membunuh keluarganya dan dirinya sendiri. The Creation of the Drama Script Tiga Wanita Inspired by the Sandwich Generation PhenomenonTiga Wanita is a play script inspired by the sandwich generation phenomenon. The creation of the Three Women play script utilizes dramaturgy theory, supported by Lajos Egri's character dimension theory and Kernodle's structural theory. The creation of the Three Women play script aims to produce a new work inspired by the sandwich generation.The writer employs Graham Wallas' method, which begins by gathering data and information related to the sandwich generation, processing ideas, creating a synopsis, treatment, writing the play script, conducting readings, and then testing dramatic reading before refining the script.The result is the ‘Tiga Wanita’ script, which depicts the story of a woman affected by the sandwich generation. Lusi is portrayed as the main character, a factory worker who must support her elderly parents and her only child alone. Lusi is also a victim of rape, and her child is bullied due to their poverty. Witnessing the hardships in her life, Lusi becomes overwhelmed and chooses to kill her family and herself.
Penciptaan Naskah Drama Harta Nami Nauli berdasarkan Cerita Rakyat Asal Usul Pohon Haminjon di Provinsi Sumatera Utara Siregar, Faried Noor; Arisona, Nanang; Yuliadi, Koes
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 18, No 1 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/idea.v18i1.12375

Abstract

Naskah drama ini bertujuan mengangkat legenda asal usul pohon kemenyan (haminjon) di Provinsi Sumatera Utara sebagai inspirasi utama. Legenda tersebut menciptakan konstruksi sosial masyarakat petani kemenyan, membentuk pola perilaku, dan memberikan makna dalam menjaga hutan adat. Fenomena ini menjadi sumber inspirasi untuk menciptakan naskah drama panggung berjudul "Harta Nami Nauli." Penulis akan menerapkan teori resepsi yang dikemukakan iser untuk membahas konteks dalam legenda asal usul pohon kemenyan. Penciptaan naskah drama ini juga mengadopsi pendekatan alur dramatik Aristoteles, dengan tahap permulaan, jalinan kejadian, puncak laku, dan penutup yang menggambarkan perjuangan kelompok dalam mempertahankan keberlanjutan hutan adat mereka. "Harta Nami Nauli" menjadi simbol kekayaan pengetahuan warisan leluhur dan komitmen masyarakat untuk menjaga harmoni dengan alam. Naskah drama ini mencoba menggambarkan bagaimana kearifan lokal dan nilai-nilai leluhur dapat menjadi panduan hidup dalam menghadapi tantangan modernisasi. The Creation of the Drama Script Harta Nami Nauli Based on the Folklore of the Origin of the Haminjon Tree in North Sumatra ProvinceThis drama script aims to explore the legend of the origin of the agarwood tree (kemenyan) in North Sumatra Province as its main inspiration. The legend shapes the social construction of kemenyan farmers, influencing behavioral patterns and imbuing meaning in the preservation of traditional forests. This phenomenon serves as the primary source of inspiration for the creation of a stage drama script titled "Harta Nami Nauli." The writer will apply Iser's reception theory to delve into the context of the legend of the kemenyan tree. The creation of this drama script also adopts Aristotle's dramatic structure approach, encompassing the beginning, plot development, climax, and conclusion, illustrating the group's struggle to maintain the sustainability of their ancestral forest. "Harta Nami Nauli" symbolizes the wealth of ancestral knowledge and the community's commitment to maintaining harmony with nature. The drama script endeavors to portray how local wisdom and ancestral values can serve as life guides in facing the challenges of modernization.
Kajian Semiotika Teater Pada Pertunjukan Nurbaya Oleh Indonesia Kaya Sundy, Agnestasya Leony; Sahid, Nur; Arisona, Nanang
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 18, No 1 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/idea.v18i1.12369

Abstract

AbstrakSerial musikal pertunjukan Nurbaya merupakan salah satu karya drama yang disuguhkan secara Virtual. Serial musikal Nurbaya digarap Garin Nugroho bekerjasama dengan tim Indonesia Kaya dan para penulis-penulis baru. Pertunjukan Nurbaya ini terdapat beberapa modifikasi unik yang menampilkan tanda untuk menunjukan makna tertentu. Oleh karena itu peneliti bertujuan untuk menganalisis pertunjukan dengan tanda yang terdapat dalam pertunjukan teatrikal tersebut menggunakan metode penelitian semiotika untuk mengkaji pertunjukan Nurbaya. Hasil analisis semiotika menunjukan bahwa Tim Indonesia Kaya menghasilkan sebuah karya anak bangsa Indonesia yang kreatif. Sekaligus memamerkan tradisi, adat dan budaya Minang lewat Channel YouTube Indonesia Kaya. Jalan cerita yang modern membuat pertunjukan ini semakin spektakuler dan menarik sehingga dapat memperkenalkan budaya secara meluas yang bisa dilihat oleh siapapun dan dapat ditonton dimanapun.