Articles
Symbolic Meaning of Drama âPerlawanan Diponegoroâ
Sahid, Nur;
Susantina, Sukatmi;
Septiawan, Nicko
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 16, No 2 (2016): (Nationally Accredited, December 2016)
Publisher : Department of Drama, Dance, and Musik (Sendratasik), Semarang State University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/harmonia.v16i2.7445
Study on Drama entitled âPerlawanan Diponegoroâ or âDiponegoro Insurrectionâ by Lephen Purwanto is aiming at deeply digging the semiotic meanings attached to it. This study employed Keir Elamâs theatrical semiotics as the approach, while Krippendorfâs content analysis was implemented as the method of study. Citing from Krippendorf, content analysis is a method that is particularly develop to study symbolical phenomena with a major purpose that is to dig and reveal other examined phenomena, comprising content, meaning, and essential element of a literary work.
Symbolic Meaning of Drama “Perlawanan Diponegoroâ€
Sahid, Nur;
Susantina, Sukatmi;
Septiawan, Nicko
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 16, No 2 (2016): December 2016
Publisher : Department of Drama, Dance and Music, FBS, Universitas Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/harmonia.v16i2.7445
Study on Drama entitled “Perlawanan Diponegoro†or “Diponegoro Insurrection†by Lephen Purwanto is aiming at deeply digging the semiotic meanings attached to it. This study employed Keir Elam’s theatrical semiotics as the approach, while Krippendorf’s content analysis was implemented as the method of study. Citing from Krippendorf, content analysis is a method that is particularly develop to study symbolical phenomena with a major purpose that is to dig and reveal other examined phenomena, comprising content, meaning, and essential element of a literary work.
TEMA DAN PENOKOHAN DRAMA ORDE TABUNG TEATER GANDRIK: KAJIAN SOSIOLOGI SENI
Sahid, Nur
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 22, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (54.263 KB)
|
DOI: 10.23917/kls.v22i2.4372
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tema dan karakteristik dramaOrde Tabung, (2) berbagai faktor sosio-historis yang memungkinkan adanyapengaruh terhadap penciptaan drama Orde Tabung, dan (3) pandangan penulisnaskah drama tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi padaseni Janet Wolf yang dipadukan dengan strukturalisme genetik Lucien Goldmann.Penelitian ini menggunakan metode dialektik dan simak catat. Tema drama OrdeTabung yang menggambarkan penemuan teknologi baru tidak akan mampumewujudkan kebahagiaan tanpa pemikiran manusia yang mengindahkan nilainilai kemanusiaan. Tokoh pahlawan dalam drama ini adalah Istri Pembina Kotakarena dia adalah satu-satunya orang yang masih ingin melestarikan nilai-nilaikeaslian untuk memperbaiki kesejahteraan hidup komunitas abad baru. Ide HeruKesawa Murti berpijak pada pandangan bahwa modernisasi dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi yang mengedepankan keberhasilan material dari pada spiritual akan menghancurkan umat manusia.Kata Kunci: drama Orde Tabung, tema dan karakter, studi seni sosiologi
Kajian Sosiologis Terhadap Tema Lakon âDomba-domba Revolusiâ Karya Bambang Soelarto
Sahid, Nur
PANGGUNG Vol 24, No 1 (2014): Fenomena dan Estetika Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26742/panggung.v24i1.100
ABSTRACTRevolutionary struggle in order to compete for the independence of Indonesia has been a source of inspiration Indonesian artists, including Bambang Soelarto who wrote drama Domba-domba Re- volusi (DDR). DDR studied drama is quite interesting because it tries to criticize the freedom fight- ers. This study aims to: first to know the theme and the problem plays DDR; second to determine the relationship of the socio - historical struggle in 1948 with the sociological elements of drama DDR themes and issues. This study uses sociological theory of art. The basic principles of the sociology of art is the fact that the creation of works of art influenced by the historical social conditions where the work was created. Research using content analysis of Krippendorf, the methods used to examine the symbolic phenomena with the aim to explore and express the observed phenomenon which is the content, meaning, and an essential element of the literary work. Based results of this research is that Bambang Soelarto as the author tries to capture di?erence between fighters during the struggle for the political aspirations for 1948 are expressed in a work of drama. Historical events inspired the creation of drama DDR. Soelarto want to respond to the political aspirations of the di?erence between historical figures and wanted to provide an assessment and outlook through DDR.Keywords: themes, drama, sociology of art, social historical ABSTRAKRevolusi perjuangan dalam rangka memperebutkan kemerdekaan Indonesia telah men- jadi sumber inspirasi para seniman Indonesia, termasuk Bambang Soelarto yang menulis drama Domba-domba Revolusi (DDR). Drama DDR cukup menarik diteliti karena mencoba mengkritisi para pejuang kemerdekaan. Penelitian ini bertujuan untuk: pertama, mengeta- hui tema dan permasalah drama DDR; kedua, mengetahui hubungan kondisi sosio-histo- ris perjuangan pada tahun 1948 dengan unsur-unsur sosiologis terimplisir pada unsur tema dan masalah drama DDR. Penelitian ini menggunakan teori sosiologi seni. Prinsip dasar dari sosiologi seni adalah adanya fakta bahwa penciptaan karya seni dipengaruhi oleh kon- disi sosial historis tempat karya itu diciptakan. Penelitian ini menggunakan metode con- tent analysis dari Krippendorf, yakni metode yang dipergunakan untuk meneliti fenome- na-fenomena simbolik dengan tujuan untuk menggali dan mengungkapkan fenomena yang teramati yang merupakan isi, makna, dan unsur esensial karya sastra. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Bambang Soelarto sebagai penulis mencoba un- tuk menangkap perbedaan antara pejuang aspirasi politik selama perjuangan tahun 1948 untuk diekspresikan dalam sebuah karya drama. Peristiwa sejarah mengilhami penciptaan drama DDR. Soelarto ingin menanggapi aspirasi politik perbedaan antara tokoh-tokoh se- jarah dan ingin memberikan penilaian dan pandangan pandangannnya melalui DDR.Kata kunci: tema, drama, sosiologi seni, sosial historis
Konvensi-Konvensi dalam Drama dan Teater Rendra
Nur Sahid
Resital: Jurnal Seni Pertunjukan (Journal of Performing Arts) Vol 13, No 2 (2012): Desember 2012
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24821/resital.v13i2.517
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kekhasan proses kreatif Rendra dalam penciptaan karya teater dan drama-dramanya. Konvensi karya drama dan teater Rendra menarik untuk dikaji, sebab Rendra adalah tokoh pembaharu teater modern terkemuka, baik itu dalam bidang penulisan drama, penyutradaraan maupun keaktoran. Kehadirannya dalam khazanah teater Indonesia sangat berpengaruh, sehingga melahirkan sejumlah pengikut dalam penciptaan teater.Kata Kunci: Rendra, konvensi teater, penyutradaraan, drama sosialABSTRACTThe Conventions on Rendra’s Theatre and Drama. The research on the convention analysis of Rendra’s theatrical works and dramas is aimed to reveal the special characteristic of Rendra’s creative process especially on the creation of his theatrical works and dramas. The convention of Rendra’s theatrical works and dramas is interesting to be analyzed since he was famed as the pioneer of modern theater on the field of play writing, play directing, and acting as well. His existence has strongly influenced to the theatrical works, therefore, there can be found some of the followers in creating the theater activities born in the field of theater in Indonesia.Keywords: Rendra, the convention of theater, directing, social critisism
THEATRE PERFORMANCE COMMUNICATION FROM THE PERSPECTIVE OF THEATRE SEMIOTICS
Nur Sahid
Humaniora Vol 25, No 1 (2013)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (306.239 KB)
|
DOI: 10.22146/jh.1812
This article investigates the processes of communicating performance elements including word sign systems, facial expressions, tones, gestures, motions, make-up, hair styles, costumes, props, settings, lighting, music, voice or sound effects from the performers to the audience. The success of a theatrical performance actually depends on the successful communication of these elements by the performers. This study adopts the perspective of theater semiotics. Hopefully this article can benefit theater creators in communicating performance codes and messages to the audience. Thus, a theatrical performance can be a productive communication between them and the audience.
TEMA DAN PENOKOHAN DRAMA ORDE TABUNG TEATER GANDRIK: KAJIAN SOSIOLOGI SENI
Nur Sahid
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 22, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (54.263 KB)
|
DOI: 10.23917/kls.v22i2.4372
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tema dan karakteristik dramaOrde Tabung, (2) berbagai faktor sosio-historis yang memungkinkan adanyapengaruh terhadap penciptaan drama Orde Tabung, dan (3) pandangan penulisnaskah drama tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi padaseni Janet Wolf yang dipadukan dengan strukturalisme genetik Lucien Goldmann.Penelitian ini menggunakan metode dialektik dan simak catat. Tema drama OrdeTabung yang menggambarkan penemuan teknologi baru tidak akan mampumewujudkan kebahagiaan tanpa pemikiran manusia yang mengindahkan nilainilai kemanusiaan. Tokoh pahlawan dalam drama ini adalah Istri Pembina Kotakarena dia adalah satu-satunya orang yang masih ingin melestarikan nilai-nilaikeaslian untuk memperbaiki kesejahteraan hidup komunitas abad baru. Ide HeruKesawa Murti berpijak pada pandangan bahwa modernisasi dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi yang mengedepankan keberhasilan material dari pada spiritual akan menghancurkan umat manusia.Kata Kunci: drama Orde Tabung, tema dan karakter, studi seni sosiologi
EKSISTENSI KRITIK TEATER DI MEDIA CETAK: SEBUAH TINJAUAN KRITIS
Nur Sahid
Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol 6, No 2 (2010)
Publisher : Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (869.875 KB)
|
DOI: 10.33153/dewaruci.v6i2.925
This research aim to as follows: a) wish to know the writing format criticize theatre in mass media print; b) wish to know the elementary difference among or between criticism masterpiece writed by critic of have background to of actor of theatre with have background to of have background to of journalist. The result of research got by some conclusion of following. Writer of critic of theatre from journalist more emphasizing of aspect of event of show of theatre fulfilling journalistic standard which concept 5W+1H (what, where, when, who, why and how). Nuance differ very felt at critics of theatre of masterpiece of all observer of theatre which is non journalist of like Putu Wijaya, Afrizal Malna and Syu’ bah Asa. In their analisys theatre staging can lay open most of all theatre aspect. Every aspect laid open by detail.Keywords: theatre of criticism, theatre, journalist, artistic, art
Kajian Sosiologis Terhadap Tema Lakon ‘Domba-domba Revolusi’ Karya Bambang Soelarto
Nur Sahid
PANGGUNG Vol 24, No 1 (2014): Fenomena dan Estetika Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (226.658 KB)
|
DOI: 10.26742/panggung.v24i1.100
ABSTRACTRevolutionary struggle in order to compete for the independence of Indonesia has been a source of inspiration Indonesian artists, including Bambang Soelarto who wrote drama Domba-domba Re- volusi (DDR). DDR studied drama is quite interesting because it tries to criticize the freedom fight- ers. This study aims to: first to know the theme and the problem plays DDR; second to determine the relationship of the socio - historical struggle in 1948 with the sociological elements of drama DDR themes and issues. This study uses sociological theory of art. The basic principles of the sociology of art is the fact that the creation of works of art influenced by the historical social conditions where the work was created. Research using content analysis of Krippendorf, the methods used to examine the symbolic phenomena with the aim to explore and express the observed phenomenon which is the content, meaning, and an essential element of the literary work. Based results of this research is that Bambang Soelarto as the author tries to capture di?erence between fighters during the struggle for the political aspirations for 1948 are expressed in a work of drama. Historical events inspired the creation of drama DDR. Soelarto want to respond to the political aspirations of the di?erence between historical figures and wanted to provide an assessment and outlook through DDR.Keywords: themes, drama, sociology of art, social historical ABSTRAKRevolusi perjuangan dalam rangka memperebutkan kemerdekaan Indonesia telah men- jadi sumber inspirasi para seniman Indonesia, termasuk Bambang Soelarto yang menulis drama Domba-domba Revolusi (DDR). Drama DDR cukup menarik diteliti karena mencoba mengkritisi para pejuang kemerdekaan. Penelitian ini bertujuan untuk: pertama, mengeta- hui tema dan permasalah drama DDR; kedua, mengetahui hubungan kondisi sosio-histo- ris perjuangan pada tahun 1948 dengan unsur-unsur sosiologis terimplisir pada unsur tema dan masalah drama DDR. Penelitian ini menggunakan teori sosiologi seni. Prinsip dasar dari sosiologi seni adalah adanya fakta bahwa penciptaan karya seni dipengaruhi oleh kon- disi sosial historis tempat karya itu diciptakan. Penelitian ini menggunakan metode con- tent analysis dari Krippendorf, yakni metode yang dipergunakan untuk meneliti fenome- na-fenomena simbolik dengan tujuan untuk menggali dan mengungkapkan fenomena yang teramati yang merupakan isi, makna, dan unsur esensial karya sastra. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Bambang Soelarto sebagai penulis mencoba un- tuk menangkap perbedaan antara pejuang aspirasi politik selama perjuangan tahun 1948 untuk diekspresikan dalam sebuah karya drama. Peristiwa sejarah mengilhami penciptaan drama DDR. Soelarto ingin menanggapi aspirasi politik perbedaan antara tokoh-tokoh se- jarah dan ingin memberikan penilaian dan pandangan pandangannnya melalui DDR.Kata kunci: tema, drama, sosiologi seni, sosial historis
Ragam Hias Beberapa Masjid di Jawa: Kajian Sejarah Kebudayaan dan Semiotika
Edi Sunaryo;
Nur Sahid;
Akhmad Nizam
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 31 No 2 (2016): Mei
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31091/mudra.v31i2.27
Penelitian ini bertujuan mengkaji perkembangan transformasi bentuk ragam hias sejak Zaman Hindu-Budha hingga Zaman Islam di Jawa. Obyek penelitian ini berupa ragam hias yang ada di masjid Demak, Mantingan Iepara, Menara Kudus, dan Masjid Besar Kauman Yogyakarta. Kajian ini menggunakan pendekatan sejarah kebudayaan dan semiotika. Pendekatan sejarah kebudayaan dipergunakan untuk mengkaji perkembangan ragam hias di keempat masjid. Sedangkan teori semiotika dipergunakan untukmenganalisis makna ragam hias. Ragam hias pengaruh Hindu - Budha menemukan bentuk ekspresinya di Jawa dan Bali, sedangkan seni Islam berkembang di daerah kekuasaan raja Islam di Sumatera, Jawa dan Madura. Seni Islam dibentuk dengan mengadopsi tradisi seni Indonesia Hindu yang disesuaikan dengan kebudayaan Islam pada Waktu itu. Kesenian Islam mendorong semakin subumya teknik penggayaan atau stilasi, dengan menghindari penggambaran obyek secara realistik. Kekayaan ragam hias, bentuk dan maknanya menjadi garda depan untuk mencari ciri khas bentuk kesenian Indonesia. Stilasi jika dimaknai sebagai pengalihan atau pengganti, maka cara ini sudah dilakukan sejak masa Hindu dengan paradigma ‘apa saja yang mempunyai persamaan sifat dianggap sama pula dalam hakekatnya‘.