Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pengembangan Modul Zoologi Vertebrata Terintegrasi Scientific Inquiry Wachidatul Linda Yuhanna; Raras Setyo Retno
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 15, No 1 (2018): Proceeding Biology Education Conference
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to develop vertebrate zoological modules that are integrated with scientific inquiry. Method in this study is Research and Development (R&D) which refers to ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implementation, and Evaluate). This study used 2 validators and 10 students for small-scale trials. The results show that in the requirement analysis phase, students need modules that match the characteristics of learning in theory and practice. The desired module is a module that can assist in the process of understanding the material and practicum. Design stage includes content design and layout. The contents consist of 8 chapters namely introduction, Zoological Classification, Taxonomy of Vertebrate, Pisces, Amphibians, Reptiles, Mammals and Aves. Layouts are arranged attractively and interactively in each chapter. Development stage consists of integrating the scientific inquiry into the module. Expert validation shows that module of zoologyvertebrate  integrated by scientific inquiry is feasible to use. Implementing stage with small-scale test show that this module is also feasible to use. The evaluation phase contains inputs and suggestions for module improvements.
Implementasi Strategi Marketing Mix Pada Rintisan Usaha Kreatif “Lichaposa” Rukma Nur Kumalasari; Pamelia Nuryatman; Mila Eviana; Siska Andriani; Wachidatul Linda Yuhanna
Jurnal ABDIMAS Budi Darma Vol 2, No 1 (2021): Agustus 2021
Publisher : STMIK Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.115 KB) | DOI: 10.30865/pengabdian.v2i1.3167

Abstract

Lichaposa merupakan salah satu rintisan industri kreatif di Kota Madiun, Jawa Timur.  Usaha kreatif Lichaposa bergerak dalam bidang urban garden, pot dan tanaman hias. Sebagai salah satu rintisan bisnis, Lichaposa membutuhkan sentuhan manajemen usaha yang moderen. Salah satu faktor yang mendukung peningkatan usaha adalah pemasaran. Salah satu cara untuk menghindari kegagalan suatu usaha baru adalah dengan memahami konsep marketing mix. Aspek yang digunakan yaitu marketing mix dengan 7P meliputi  product, price, place, promotion, people, physical evidence, dan process. Produk pot yang dibuat oleh rintisan industri kreatif Lichaposa menggunakan bahan baku limbah kayu. Harga jual potty sawdust yaitu Rp. 20.000-100.000 tergantung model karakter, jenis tanaman, dan bisa terjual terpisah sesuai keinginan konsumen. Tempat yang digunakan pembuatan produk Lichaposa adalah di perumahan Kota Madiun. Tempat penjualan potty sawdust adalah  online dan offline. Promosi dilakukan dengan menggunakan media sosial dan e-commerce. SDM yang terlibata dalah generasi milenial yang kreatif dan inovatif. Rintisan industri kreatif Lichaposa menggunakan peralatan yang berkualitas supaya menghasilkan potty sawdust yang berkualitas pula. Proses juga dijalankan dengan profesional dan sesuai kompetensi SDM. Kesimpulan dari program ini adalah melalui sosialisasi dan sharing, maka rintisan industri kreatif Lichaposa mendapatkan pengetahuan tentang strategi marketing mix dan analisis SWOT untuk peningkatan penjualan produk dan pengembangan kapasitas usaha.
Pemberdayaan Masyarakat Desa Hargomulyo Melalui Pembuatan Terarium Art Souvenir Maratul Azizah; Kharisma Mutia Handayani; Idzan Faqih Azhari; Wachidatul Linda Yuhanna
Jurnal ABDIMAS Budi Darma Vol 2, No 1 (2021): Agustus 2021
Publisher : STMIK Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.952 KB) | DOI: 10.30865/pengabdian.v2i1.3172

Abstract

Desa Hargomulyo mempunyai banyak potensi wisata alam yang menarik. Namun, selama pandemi Covid19 masyarakat Desa Hargomulyo mengalami kendala dam bidang produk, SDM dan penurunan omset wisata. Salah satu inovasi yang digagas oleh tim PKM-PM Universitas PGRI Madiun adalah membuat produk souvenir kekinian berupa Terarium. Terarium merupakan seni menanam tanaman dalam wadah transparan yang dapat digunakan sebagai produk wisata dan unit usaha baru bagi masyarakat. Tujuan dari PKM-PM ini adalah 1) Membuat Terarium Art Souvenir sebagai produk wisata Desa Hargomulyo. 2) Meningkatkan pengetahuan karang taruna dalam membuat Terarium Art Souvenir untuk mendukung pariwisata di desa Hargomulyo. Kegiatan ini dilakukan dilakukan di Desa Hargomulyo Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi. Kegiatan PKM-PM ni dilakukan pada bulan Juni 2021. Peserta terdiri dari karang taruna sebanyak 25 orang. Kegiatan ini dilakukan di ruang terbuka dengan mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi covid19. Implementasi kegiatan ini dilakukan dengan tahapan 1) Pembukaan, 2) Penyampaian materi, 3) Praktik pembuatan Terarium Art Souvenir, 4) Evaluasi program 5) Penutupan.  Kesimpulan dari PKM-PM ini adalah 1) Terciptanya produk Terarium Art Souvenir sebagai produk wisata Desa Hargomulyo. 2) Adanya peningkatan pengetahuan karang taruna dalam membuat Terarium Art Souvenir untuk mendukung pariwisata di Desa Hargomulyo sebanyak 88% dari peserta pelatihan.  Tim akan terus melakukan pendampingan program dan Desa Hargomulyo bersedia menjadi Desa Binaan Universitas PGRI Madiun.
Sistem Hiponimi Hewan dalam Bahasa Jawa: Kajian Semantik Endang Sri Maruti; Bambang Eko Hari Cahyono; Wachidatul Linda Yuhanna
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 10, No 2 (2021): Ranah: Jurnal Kajian Bahasa
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/rnh.v10i2.4038

Abstract

The animals in the world are very diverse and countless. The variety of animals in the field of biology is divided into kingdoms, species, families, orders, and classes. The classification of animals in biology is certainly different from the classification of animals in Javanese society. This study aims to explain animal hyponymy in Javanese based on Semantic studies. Hyponyms are inseparable from the relation of meaning. This research is descriptive qualitative. Data collection is done by documentation, observation, listening, and taking notes. Data analysis was carried out using the agih method with the substitution technique and the reflexive-introspective method based on the flow model in which there is reduction, presentation, verification, and inference. Animal species are diverse and innumerable. In Javanese semantics, kewan 'animal' has the same components as tetuwuhan 'plant'. Furthermore, as a subordinate, kewan has components in between rajakaya, sato iwen, omahan, and alasan. In the category of pomahan or ingon-ingon animals, there are three types, namely rajakaya, sato iwen, and kewan lulut. Differentiation of several hyponyms is done by component analysis. Rajakaya 'farm animals' can be distinguished based on size, power, color, and aspects of their use. Sato iwen can be distinguished based on size, sound, beak shape, leg shape, and animal utilization, and kewan lulut can be distinguished based on size, price, level of compliance, type of food, and type of care.AbstrakHewan-hewan di dunia sangat beragam dan tak terhitung banyaknya. Ragam hewan dalam bidang ilmu biologi dibagi ke dalam kingdom, spesies, famili, ordo, dan kelas. Penggolongan hewan dalam ilmu Biologi tentu berbeda dengan penggolongan hewan dalam masyarakat Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hiponimi hewan dalam bahasa Jawa berdasarkan kajian Semantik. Hiponim tidak terlepas dari relasi makna. Penelitian ini berpendekatan deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan dokumentasi, observasi, simak, dan catat. Penganalisisan data dilakukan dengan metode agih dengan teknik substitusi dan metode reflektif-introspektif dengan berdasarkan pada model alir yang di dalamnya terdapat reduksi, penyajian, verifikasi, dan inferensi. Spesies hewan beragam dan tak terhitung banyaknya. Dalam Semantik bahasa Jawa, kewan ‘hewan’ mempunyai kesamaan komponen dengan tetuwuhan ‘tumbuhan’. Selanjutnya, sebagai subordinat, kewan memiliki komponen di antaranya rajakaya, sato iwen, omahan, dan alasan. Dalam kategori hewan pomahan atau ingon-ingon, terdiri atas tiga jenis, yakni rajakaya, sato iwen, dan kewan lulut. Pembedaan atas beberapa hiponim dilakukan dengan analisis komponen. Rajakaya ‘hewan ternak’ dapat dibedakan berdasarkan ukuran, tenaga, warna, dan aspek pemanfaatannya. Sato iwen dapat dibedakan berdasarkan ukuran, suara, bentuk paruh, bentuk kaki, dan pemanfaatan hewan, dan kewan lulut dibedakan berdasarkan ukuran, harga, tingkat kepatuhan, jenis makanan, dan jenis perawatan
Pemberdayaan Masyarakat Desa Kerik Dalam Membuat Produk Olahan Pepaya California Alvy Ervita Cahyani; Nur Fadillah; Putri Oktaviana; Wachidatul Linda Yuhanna
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia (JAMIN) Vol 4 No 1 (2022): JURNAL ABDI MASYARAKAT INDONESIA (JAMIN)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.449 KB) | DOI: 10.25105/jamin.v4i1.10344

Abstract

Desa Kerik merupakan salah satu Desa di kabupaten Magetan yang mempunyai komoditas pepaya california. Pandemi Covid-19 memberikan dampak guncangan pada stabilitas ekonomi terutama pada distribusi dan penjualan hasil panen pepaya california. Harga jual yang menurun dan masyarakat belum mampu mengolah pepaya california. Salah satu upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat adalah mengolah pepaya california menjadi produk olahan yang lebih tahan lama berupa manisan basah, manisan kering, abon dan keripik. Metode pemberdayaan masyarakat ini dilakukan dengan metode partisipatif. Sasaran pelatihan adalah PKK desa Kerik sebanyak 15 orang. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak tiga kali pelatihan. Kegiatan pelatihan pengolahan buah pepaya california ini berjalan lancar dan kondusif. Hasil kegiatan ini adalah PKK desa Kerik mampu mengolah pepaya california menjadi olahan kuliner di antaranya ada manisan basah, manisan kering, abon dan keripik nantinya akan menjadi produk yang mempunyai harga jual tinggi di pasaran. Adanya pelatihan ini dapat meningkatkan pemahaman anggota PKK dengan sebanyak 80% dengan kriteria sangat baik, 13% dengan kriteria baik, dan 7% cukup baik. Tim pelaksana pelatihan akan terus melakukan pendampingan, memonitor, dan evaluasi proses pembuatan produk oleh peserta. Peserta berkomitmen akan terus melanjutkan kegiatan pembuatan produk olahan pepaya california ini untuk meningkatkan perekonomian.
Kesadaran Metakognitif Mahasiswa Melalui Pembelajaran Mandiri Wachidatul Linda Yuhanna; Nuri Ati Ningsih
Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/florea.v9i2.14435

Abstract

Metacognitive awareness is essential in learning, which includes knowledge about cognition and regulation about cognition. This study aims to 1) To know the average value of metacognitive awareness of biology education students which includes knowledge about cognition and regulation about cognition. 2) To know the percentage of student knowledge about cognition. 3) To know the percentage of student regulation about cognition. 4) To know the percentage of students metacognitive awareness. The instrument used is Metacognitive Awareness Inventory (MAI) developed by Schraw and Dennison (1994) which contains 52 questions with a score of 1 (true) and 0 (false). The results show that the mean value of metacognitive awareness is declarative knowledge (5,4); procedural knowledge (2,6); conditional knowledge (3.8); planning (4.9); information management strategy (6.4); understanding monitoring (4.8), search strategy (4.3) and evaluation (3.6). The percentage of knowledge about cognition of students with high (37.78%); medium (15.50%) and low (46.67%). The percentage of regulation about cognition of students with high (34.44%); medium (34.44%) and low (31.12%). The percentage of students metacognitive awareness with high (36.67%), medium (28.89%) and low (34.44%) so that there should be efforts to increase metacognitive awareness in biology education students.
IMPLEMENTASI PROJECT BASED LEARNING TERINTEGRASI POSTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK KELAS III SDN HARGOSARI 2 Revika Dihana Putri; Wachidatul Linda Yuhanna; Kaminah
JPG: Jurnal Pendidikan Guru Vol. 4 No. 3 (2023): JPG: Jurnal Pendidikan Guru
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/jpg.v4i3.14617

Abstract

Perihal yang mendasari pelaksanaan riset ini yakni adanya permasalahan kelas III SDN Hargosari 2 yaitu guru belum menerapkan model pembelajaran yang menarik, belum menggunakan media pembelajaran interaktif, metode mengajar guru dominan ceramah, dan peserta didik tidak diarahkan pada kegiatan yang mengasah kreativitas, sehingga mengakibatkan kecakapan peserta didik dari segi kreativitas maupun kognitifnya menurun. Pelaksanaan riset ini bertujuan untuk menganalisis tingkat keefektifan model PjBL (Project Based Learning) terintegrasi poster sebagai upaya peningkatan kecakapan kognitif maupun kreativitas peserta didik kelas III SDN Hargosari 2 pada tema 5 cuaca. Pelaksanaan riset ini berjenis PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang menerapkan dua siklus dan setiap siklus memerlukan 2 pertemuan. Kemudian riset ini menggunakan subyek peserta didik kelas III SDN Hargosari 2 terdiri atas 11 orang anak. Terdapat tiga metode PTK yang diimplementasikan yakni dokumentasi, observasi, dan test. Selanjutnya instrumen dalam riset yakni soal tes dan rubrik penilaian kreativitas. Analisis datanya menggunakan kualitatif dan komparatif. Berdasarkan pengujian yang dilakukan ditemukan kemampuan kognitif peserta didik pada siklus I yakni 45% lebih besar dibandingkan nilai ketuntasan pada pra siklusnya sebesar 27%. Kemudian pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 100%. Lalu dari segi kemampuan kreativitas peserta didik pada siklus I yakni 45% lebih tinggi dibandingkan nilai ketuntasan pada pra siklusnya sebesar 27%. Kemudian pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 91%. Kesimpulan yang bisa diambil yakni pengimplementasian model PjBL (Project Based Learning) terintegrasi poster bisa meningkatkan kecakapan kognitif maupun kreativitas peserta didik kelas III SDN Hargosari 2 pada tema 5 cuaca. Kata kunci: Project Based Learning (PjBL), kemampuan kognitif, kreativitas.
IMPLEMENTASI PROJECT BASE LEARNING DENGAN PENDEKATAN TEACHING AT THE RIGHT LEVEL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS VII Desy Ria Pratama; Wachidatul Linda Yuhanna; R. Bekti Kiswardianta
EDUPROXIMA : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Bhinneka PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/.v6i1.4337

Abstract

Pembelajaran IPA di kelas 7F SMP N 1 Nawangan belum optimal karena pembelajaran masih berorientasi pada guru. Hasil observasi menunjukkan keaktifan dan hasil belajar kognitif peserta didik masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar kognitif peserta didik dengan mengimplementasikan model pembelajaran Project Base Learning dan pendekatan Teaching at The Right Level. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Nawangan, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan. Sumber data adalah peserta didik di kelas 7F SMP N 1 Nawangan sebanyak 20 peserta didik. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Hasil dari penelitian tindakan kelas ini adalah keaktifan peserta didik dengan kategori tinggi pada siklus I sebesar 65% meningkat pada siklus II menjadi 80%, sedangkan hasil belajar kognitif peserta didik yang tuntas pada siklus I sebesar 70% meningkat pada siklus II menjadi 85%. Berdasarkan data tersebut maka  implementasi model pembelajaran Project Base Learning dengan pendekatan Teaching at The Right Level dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar kognitif peserta didik kelas 7F SMP N 1 Nawangan. 
Peningkatan Keterampilan Masyarakat Desa Kerik Melalui Pembuatan Tas Batik Shibori Wachidatul Linda Yuhanna; Vivin Kusuma Dewi; Filda Dwi Utami; Alfin Safitri; Indah Ratna Sari; Dherrys Septian Kriswandha; Kuswo Hadi Wiguno
MESTAKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2024): Agustus 2024
Publisher : Pakis Journal Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58184/mestaka.v3i4.386

Abstract

Kerik Village has one of the leading products, namely bags. The results of observations show that many people in Kerik Village still need side jobs to improve family welfare.  So far, the making of bag products is still constrained by several factors, especially related to product design, production, and marketing. The purpose of this community service program training is to improve the skills of the Kerik Village community in making Shibori batik bags. This training was conducted from April to May 2024. The targets of this program were 20 PKK women of Kerik Village. The approach taken from this program is the method of discussion, hands-on practice and evaluation. The community service program in Kerik Village ran conducively and smoothly and produced products in the form of Shibori batik bags. The training participants were able to make Shibori batik bags well. The level of understanding was very good at 15%, good at 75%, quite good at 0% and less good at 0%. In general, the training results showed that the participants understood how to make Shibori batik bags.  This training on making Shibori batik bags can support PKK in adding insight, skills, creativity and income in the development of creative industries.
Peningkatan Hasil Belajar IPAS melalui Model Pembelajaran Inquiry dengan Media ICT pada Kelas V SDN 02 Klegen Indah Ratna Sari; Wachidatul Linda Yuhanna; Sri Suestik; Kuswo Hadi Wiguno
SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA) Vol 3, No 1 (2024): Tantangan dan Peluang dalam Menghadapi Revolusi Digital Dunia Pendidikan: Perspe
Publisher : SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPAS kelas V SDN 02 Klegen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi model pembelajaran inquiry dengan media Information and Communication Technologies (ICT) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 02 Klegen. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan sebanyak 2 siklus. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN 02 Klegen dengan jumlah siswa sebanyak 28. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi model pembelajaran inquiry dengan media ICT dapat meningkatkan hasil belajar IPAS pada siswa kelas V SDN 02 Klegen. Rata-rata nilai siswa materi gaya pada kondisi di tahap awal (pra siklus) 69%. Siswa yang tuntas sebanyak 40% (8 siswa) dan yang belum tuntas sebanyak 60%. Siklus pertama, rata-rata nilai siswa sebesar 74 dengan presentase ketuntasan sebesar 60% (12 siswa) dan yang belum tuntas 40%. Siklus kedua, nilai rata-rata siswa sebesar 81. Siswa yang tuntas sebanyak 80 % (16 siswa) dan 20% belum tuntas. Sehingga siklus dihentikan dan Penelitian Tindakan Kelas dinyatakan berhasil.