Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Efek penggunaan serbuk karbon aktif sebagai pelumas dalam proses kompaksi Tengku Jukdin Saktisahdan; Muhammad Mujibur Rahman
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 13 No 1 (2018): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.994 KB) | DOI: 10.36289/jtmi.v13i1.82

Abstract

One of the advantages of powder compaction to other manufacturing process is the improved quality with maintained tolerances and reduced processing cost. However, during the compaction phase, significant friction force usually generated which gives adverse effect to the quality of final products. Polymeric lubricant is usually used to reduce friction, both inter-particle and between powder mass and the die surface. However, due to its lower melting temperature, during sintering process, portion of the lubricant at the surface is burnt out and trapped lubricant inside the compact expands leaving pores which lowers down the strength of the sintered products. In order to overcome this problem, fine activated carbon varying from 0.1%, 0.3% and 0.5% was used as admixed lubricant. The feedstock was prepared by mechanically mixing iron ASC 100.29 powder with designated carbon powder for 30 minutes. Powder mass was compacted at 30°C and 150 °C by applying simultaneous downward and upward load of 130 kN. The defect-free green compacts were heated at argon gas fired sintering furnace at different sintering schedule i.e, 800°C, 900°C and 100°C. The sintered products were tested mechanically and their microstructures were evaluated. The results revealed that the properties of sintered products were affected by carbon content, forming temperature, and sintering schedules.
Rasio Serpihan Terhadap Keberarahan Pemotongan Baja AISI 1045 Menggunakan Pahat Karbida Berlapis Titanium Almunium Nitra (Ti Al N) Zufri Hasrudy Siregar; Mawardi; Indriyani; Tengku Jukdin Saktisahdan; Jeki Armando Simanjorang; Ari Beni Santoso
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 7 No 1 (2023): G-Tech, Vol. 7 No. 1 Januari 2023
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.17 KB) | DOI: 10.33379/gtech.v7i1.1960

Abstract

Integritas permukaan (Surface integrity) tergangtung pada proses pemesinan yang dilakukan pada produk, akan berbeda pada setiap prose pemesinan yang dihasilkan, yang mempunyai dua bagian penting yaitu tekstur permukaan dan metalurgi permukaan. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dan rancang percobaan yaitu bahan baja AISI 1045 dibubut dan dihitung dengan variasi kecepatan. Perubahan permukaan yang dihasilkan selama proses ferifikasi seperti transformasi metalurgi berhubungan dengan pengerjaan pengerasan, retak, berlubang (pits), dan tegangan sisa. Keutuhan permukaan mempunyai dua bagian, Tekstur permukaan berpengaruh atas kekasaran permukaan. Tujuan penelitian ini menganalisa pengaruh integritas permukaaan (keberarahan) terhadap benda kerja setelah proses pembubutan. Pada analisa data, nilai keberarahan (ly) pada pemotongan minimum adalah sebesar 0.0160 dan kondisi pemotongan maksimum adalah sebesar 0.0120 Sedangkan pada pemotongan max nilai rasio serpihan terbaik adalah sebesar 1,36 sedangakan pada pemotongan min nilai rasio serpihan terbaik adalah sebesar 1,08s. Hasil tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kecepatan pemotongan, kecepatan dan kedalaman pemakanan dan waktu pemotongan.
Analisis Variasi Mata Pisau Pada Mesin Pencacah Kulit Kelapa Rahmadsyah; Tengku Jukdin Saktisahdan; Ali Hasimi Pane; Dani Saputra; Moraida Hasanah
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 7 No 3 (2023): G-Tech, Vol. 7 No. 3 Juli 2023
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/gtech.v7i3.2596

Abstract

Pengolahan kulit kelapa menjadi media tanam adalah usaha untuk meningkatkan nilai jual kulit kelapa itu sendiri. Untuk membuat kulit kelapa menjadi media tanam dibutuhkan mesin pencacah agar dapat menghancurkan kulit kelapa tersebut agar lebih halus dan efektif dalam penggunaannya. Dalam proses pencacahan, jumlah mata pisau mempunyai peranan yang sangat penting. Mesin pencacah yang digunakan mempunyai variasi jumlah mata pisau sebanyak 12, 15, dan 18. Serta daya motor penggerak yang digunakan sebesar 5,5 Hp dan putaran 3600 rpm. Penggunaan 18 mata pisau mendapatkan hasil yang terbaik dibandingkan jumlah mata pisau yang lain. Dari jumlah mata pisau 18 mendapatkan  rata-rata hasil cacahan terbanyak yaitu 1,78 kg untuk setiap 2 kg yang dicacah dengan waktu tercepat selama 12 menit 27 detik atau 747 detik.
Penjernihan Air Sungai Silau Skala Rumah Tangga Kabupaten Asahan Dengan Metode Elektrokoagulasi Moraida Hasanah; Fynnisa Z; Intan Zahar; Rahmadsyah Rahmadsyah; Harmayani Harmayani; T Jukdin Saktisahdan
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 6, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v6i3.2417

Abstract

challenge that frequently affects daily life. Generally, the community faces water sources that are discolored, oily, and emit unpleasant odors due to their origins as former rice fields or peat soil. Clean water is one of the main needs for humans for survival and is a determining factor in public health and welfare. Making clean water sources in Sidomulyo Village using the electrocoagulation method is one solution that can be offered. The electrocoagulation method involves utilizing electrical energy to coagulate and remove fine particles from water. By conducting simulations or raising awareness among the public about this method, it aims to provide assistance to the community while promoting understanding of how the electrocoagulation process can be used to purify contaminated water sources, addressing issues such as water discoloration, oiliness, and unpleasant odor. Keywords: clean water; polluted water; electrocoagulation method  Abstrak : Masalah air bersih di Desa Sidomulyo terus menjadi isu yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum, air yang digunakan oleh masyarakat di desa tersebut memiliki warna coklat kekuningan, terkontaminasi oleh minyak, dan memiliki aroma yang tidak sedap. Hal ini terjadi karena sumber air yang digunakan berasal dari bekas lahan pertanian sawah atau tanah gambut. Keberadaan air bersih sangat penting bagi kehidupan manusia dan berperan krusial dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk menciptakan sumber air bersih di Desa Sidomulyo adalah dengan menggunakan metode elektrokoagulasi. Metode elektrokoagulasi adalah proses penggumpalan dan pengendapan partikel-partikel halus dalam air dengan menggunakan energi listrik. Diharapkan dengan melakukan simulasi atau penyuluhan kepada masyarakat tentang metode elektrokoagulasi, maka masyarakat dapat terbantu sekaligus memahami tentang aplikasi metode elektrokoagulasi untuk penjernihan sumber air yang tercemar seperti warna air yang kuning kecoklatan, berminyak, dan berbau. Kata kunci : air bersih; air tercemar; metode elektrokoagulasi
Uji Kerja Mesin Pencacah Kulit Kelapa Berdasarkan Perbedaan Puli Ali Hasimi Pane; N. Saputra; Tengku Jukdin Saktisahdan
IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA) Vol 2 No 2 (2023): Agustus
Publisher : CV. IRA PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56862/irajtma.v2i2.54

Abstract

Coconut husk, currently processed into coco fibre and cocopeat is the highest percentage of coconut fruit waste. A coconut husk chopping machine is a machine that can chop coconut husk so that it can then be utilized as a planting medium. Pulley has a function to receive power transmitted from the drive engine to the blade shaft. Pulley diameter variations are carried out to determine the data on the pulley rotation, chopping time, and fuel consumption results. This study used a pulley with a diameter of 3 inches (76mm), 5 inches (127mm), dan 7 inches (178mm). The most optimal rotation is on the 3-inch diameter pulley with 3600 Rpm; the fastest chopping time is on the 3-inch pulley with a duration of 748 seconds; the pulley with the most chopped results is on a 3-inch pulley, which is 1.780 kg. And pulley with the least unshredded results is a 3-inch diameter pulley of 0.220 kg.
Rancang Bangun Mesin Penggilingan Padi Rumahan dengan Penggerak Dinamo Pompa Air Muhammad Iqbal Harapan Muslim Siregar; Bukhari; Tomi Abdilah; Tomi Irawan; Ali Hasimi Pane; Tengku Jukdin Saktisahdan
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 8 No 1 (2024): G-Tech, Vol. 8 No. 1 Januari 2024
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/gtech.v8i1.3563

Abstract

Currently, the rice milling process in Rawang Panca Arga Sub-district still uses a diesel car engine as the driving force. This machine has several drawbacks and emits harmful pollutants that are detrimental to respiratory health. Therefore, a compact and highly portable equipment was developed to meet the rice needs of farmers easily, without causing pollution. This rice milling machine uses a water pump dynamo that uses 125 Watts of electric current with a rotation of 2800 rpm and has a power of 3.28154 KW. The motor transmits its rotation using two clutches that can rotate the shaft of the penyosoh axle which is supported by two pillow block bearings. This machine has a grinding chamber with a maximum capacity of 72 kg/houre which is suitable for home-scale use.