Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

TINJAUAN TERHADAP SIFAT PLASTISITAS TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN LIMBAH CANGKANG KERANG Hermansyah, Hermansyah; Zebua, Fynnisa
JCEBT (JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING, BUILDING AND TRANSPORTATION) Vol 4, No 1 (2020): JCEBT Maret
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.218 KB) | DOI: 10.31289/jcebt.v4i1.3206

Abstract

Tanah lempung merupakan jenis tanah yang berbutir halus yang mempunyai nilai daya dukung yang rendah dan sangat sensitif terhadap perubahan kadar air yaitu mudah terjadi perubahan volume dan kembang susut. Tanah dapat diklasifikasi secara umum Hal tersebut tidak menguntungkan bila tanah lempung digunakan sebagai tanah dasar untuk menopang suatu bangunan. Salah satu cara untuk mengatasi masalah diperlukan perbaikan atau stabilisasi tanah lempung tanah dasar. Salah satu cara stabilisasi tanah lempung adalah dengan mencoba menambahkan bahan Cangkang Kerang bulu pada tanah lempung. Selama ini kulit kerang hanya dibuang dan sebagian dari beberapa jenis cangkang kerang yang biasanya digunakan untuk bahan.Penelitian ini dilakukan dengan mengambil tanah di daerah Sidomukti Kelurahan Sidomukti Kisaran Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki sifat-sifat tanah dengan menambahkan suatu bahan aditif yaitu Cangkang Kerang. Dalam melakukan variasi penambahan Cangkang Kerang 0%, 5%, 10%, 15% dan 20%. Sifat-sifat fisis tanah Daerah Sidomukti Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kisaran Barat didapat untuk nilai kadar air 25,87 %, berat isi tanah 1,946 gr/cm3, berat jenis (Gs) 2,68 gr/cm3, pengujian atterberg limit kadar air 49,09 % dan plastis indeks 21,53 %.
Tinjauan Terhadap Sifat Plastisitas Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Limbah Cangkang Kerang Hermansyah Hermansyah; Fynnisa Zebua
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol 4, No 1 (2020): JCEBT Maret
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v4i1.3206

Abstract

Tanah lempung merupakan jenis tanah yang berbutir halus yang mempunyai nilai daya dukung yang rendah dan sangat sensitif terhadap perubahan kadar air yaitu mudah terjadi perubahan volume dan kembang susut. Tanah dapat diklasifikasi secara umum Hal tersebut tidak menguntungkan bila tanah lempung digunakan sebagai tanah dasar untuk menopang suatu bangunan. Salah satu cara untuk mengatasi masalah diperlukan perbaikan atau stabilisasi tanah lempung tanah dasar. Salah satu cara stabilisasi tanah lempung adalah dengan mencoba menambahkan bahan Cangkang Kerang bulu pada tanah lempung. Selama ini kulit kerang hanya dibuang dan sebagian dari beberapa jenis cangkang kerang yang biasanya digunakan untuk bahan.Penelitian ini dilakukan dengan mengambil tanah di daerah Sidomukti Kelurahan Sidomukti Kisaran Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki sifat-sifat tanah dengan menambahkan suatu bahan aditif yaitu Cangkang Kerang. Dalam melakukan variasi penambahan Cangkang Kerang 0%, 5%, 10%, 15% dan 20%. Sifat-sifat fisis tanah Daerah Sidomukti Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kisaran Barat didapat untuk nilai kadar air 25,87 %, berat isi tanah 1,946 gr/cm3, berat jenis (Gs) 2,68 gr/cm3, pengujian atterberg limit kadar air 49,09 % dan plastis indeks 21,53 %.
Pemanfaatan Kulit Durian Sebagai Pengganti Sebagian Semen Dalam Pembuatan Beton K-300 Fynnisa Z; Muhammad Irwansyah; Putri Handayani
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol 6, No 1 (2022): JCEBT MARET
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v6i1.6843

Abstract

Concrete is one of the most widely used materials in the construction industry. The constituent materials of concrete are materials that are widely found in nature, including sand and gravel and cement. Therefore, the availability of these natural materials is increasingly running low. While there are many wastes that are not used optimally, one of them is durian skin. The purpose of this study was to determine the results of testing the compressive strength of concrete with the addition of durian skin by 3%, 6%, and 9%. The planned concrete quality is 24 MPa with an estimated age of 28 days. This study used a cylindrical specimen with a size of (15x30) cm, and the specimens made in this study were 4 specimens consisting of 3 variations. The conclusion of this study is that the greater the percentage of the mixture for durian peel as an added ingredient in reducing cement, the higher the compressive strength produced.
The Optimization of Silica-Based Composite Membrane from Volcanic Ash of Mount Sinabung, Titanium Dioxide, and Polyvinyl Alcohol for River Water Treatment through Photocatalyst Process Moraida Hasanah; Timbangen Sembiring; Zuriah Sitorus; Syahrul Humaidi; Fynnisa Zebua; Rahmadsyah Rahmadsyah
Indonesian Journal of Chemistry Vol 22, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijc.70989

Abstract

The application of composite membranes consisting of SiO2 from the volcanic ash of Mount Sinabung, TiO2, and PVA on a laboratory scale has been investigated to improve the Silau River’s water quality in Asahan Regency. The purpose of this study is to determine the optimal combination of SiO2, TiO2, and PVA for treating river water to minimize its heavy metal content and color intensity to achieve clean water requirements. The membranes were prepared by drop-casting with varied compositions of PVA/40TiO2/60SiO2, PVA/60TiO2/40SiO2, PVA/80TiO2/20SiO2, and PVA/100TiO2/0SiO2. PVA was dissolved in aquadest, mixed with SiO2 and TiO2, then imprinted and dried for 24 h at 50 °C. A photocatalyst test was performed on each composition variation to see how the Silau River water’s color changed over time. The PVA/80TiO2/20SiO2 membrane’s composition fluctuated the highest during photocatalyst testing, with 45.95% degradation. The parameter results on the Silau River water test, namely turbidity, color, and chromium values, were reduced by photocatalysis of a PVA/80TiO2/20SiO2 composite membrane to 16 NTU, 30 TCU, and 0.013 mg/L, respectively. These results met the clean water quality criteria specified by Minister of Health of the Republic of Indonesia Decree No. 416/MENKES/PER/IX/1990.
PENGARUH PENAMBAHAN KULIT BUAH DURIAN DAN ABU FLY ASH SAWIT TERHADAP KUAT TEKAN BETON K-300 Fynnisa Z; Putri Handayani; Muhammad Irwansyah; Hermansyah Hermansyah
Educational Building: Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan dan Sipil Vol 8, No 2 DES (2022): EDUCATIONAL BUILDING
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ebjptbs.v8i2 DES.42119

Abstract

Kemajuan dalam bidang industri terutama dalam industri konstruksi di Indonesia saat ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, sehingga diperlukan material bangunan dengan jumlah besar untuk mendukung kemajuan industri konstruksi di Indonesia salah satunya adalah beton sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan arang kulit buah durian dan abu fly ash sawit terhadap kuat tekan beton K 300 dengan variasi arang kulit buah durian dan abu fly ash sawit yaitu (3:9 ; 6:6 ; 9:3 ) % dan mutu beton yang direncanakan 24 MPa dengan estimasi umur 28 hari. Penelitian ini menggunakan benda uji berbentuk silinder dengan ukuran (15x30) cm, dan benda uji yang dibuat pada penelitian kali ini sebanyak 4 buah benda uji dimana setiap variasi terdiri dari 3 sampel beton. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil pengujian kuat tekan beton dengan penambahan kombinasi dari abu fly ash sawit 3% + limbah kulit durian 9% didapat sebesar 19,39 MPa, abu fly ash sawit 6% + limbah kulit durian 6% didapat sebesar 18,24 MPa, abu fly ash sawit 9% + limbah kulit durian 3% didapat sebesar 18,50 MPa. Dapat dilihat dari hasil dari pengujian diatas bahwa kedua bahan tersebut jika dicampurkan, tidak dapat memenuhi target kuat tekan yang direncanakan. Hal tersebut dikategorikan bahwa bahan tersebut tidak bisa dijadikan sebagai bahan tambah dalam pengurangan semen. Kata Kunci: Abu Fly Ash Sawit, Beton, Kulit Durian ABSTRACTThe highway is the basic infrastructure for connecting traffic from one place to another. Around Willem Progress in the industrial sector, especially in industrial construction in Indonesia is currently showing significant growth, so that the material needed in large quantities to support the progress of industrial construction in Indonesia is concrete, so the purpose of this research is to determine the development of durian fruit and its development. palm fly ash on the compressive strength of K 300 concrete with variations of durian fruit peel charcoal and palm fly ash (3:9 ; 6:6 ; 9:3 ) % and the planned concrete quality is 24 MPa with an estimated age of 28 days. This study used a cylindrical specimen with a size of (15x30) cm, and the specimens made in this study were 4 specimens where each variation consisted of 3 samples of concrete. And the test results show that the results of the compressive strength test of concrete with the addition of a combination of 3% palm fly ash + 9% durian peel waste obtained 19.39 MPa, 6% palm fly ash + 6% durian peel waste obtained 18.24 MPa, 9% palm fly ash + 3% durian peel waste obtained 18.50 MPa. It can be seen from the results of the above test that the two materials, if mixed, cannot meet the planned strong target. And classifying these materials cannot be used as additives in reducing cement Keywords: Concrete, Durian Peel, Palm Fly Ash
Penjernihan Air Sungai Silau Skala Rumah Tangga Kabupaten Asahan Dengan Metode Elektrokoagulasi Moraida Hasanah; Fynnisa Z; Intan Zahar; Rahmadsyah Rahmadsyah; Harmayani Harmayani; T Jukdin Saktisahdan
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 6, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v6i3.2417

Abstract

challenge that frequently affects daily life. Generally, the community faces water sources that are discolored, oily, and emit unpleasant odors due to their origins as former rice fields or peat soil. Clean water is one of the main needs for humans for survival and is a determining factor in public health and welfare. Making clean water sources in Sidomulyo Village using the electrocoagulation method is one solution that can be offered. The electrocoagulation method involves utilizing electrical energy to coagulate and remove fine particles from water. By conducting simulations or raising awareness among the public about this method, it aims to provide assistance to the community while promoting understanding of how the electrocoagulation process can be used to purify contaminated water sources, addressing issues such as water discoloration, oiliness, and unpleasant odor. Keywords: clean water; polluted water; electrocoagulation method  Abstrak : Masalah air bersih di Desa Sidomulyo terus menjadi isu yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum, air yang digunakan oleh masyarakat di desa tersebut memiliki warna coklat kekuningan, terkontaminasi oleh minyak, dan memiliki aroma yang tidak sedap. Hal ini terjadi karena sumber air yang digunakan berasal dari bekas lahan pertanian sawah atau tanah gambut. Keberadaan air bersih sangat penting bagi kehidupan manusia dan berperan krusial dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk menciptakan sumber air bersih di Desa Sidomulyo adalah dengan menggunakan metode elektrokoagulasi. Metode elektrokoagulasi adalah proses penggumpalan dan pengendapan partikel-partikel halus dalam air dengan menggunakan energi listrik. Diharapkan dengan melakukan simulasi atau penyuluhan kepada masyarakat tentang metode elektrokoagulasi, maka masyarakat dapat terbantu sekaligus memahami tentang aplikasi metode elektrokoagulasi untuk penjernihan sumber air yang tercemar seperti warna air yang kuning kecoklatan, berminyak, dan berbau. Kata kunci : air bersih; air tercemar; metode elektrokoagulasi
ANALISA PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH DINAS POLRES KOTA TANJUNGBALAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SNI 2010 DAN AHSP 2022 Indri Pratiwi; Muhammad Irwansyah; Fynnisa Zebua
Jurnal Bidang Aplikasi Teknik Sipil dan Sains (BATAS) Vol 2, No 2 (2023): MEI 2023
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36294/jurnal batas.v2i2.3428

Abstract

Dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi, perkiraan biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan proyek. Pada tahap pertama dipergunakan untuk mengetahui berapa besar biaya yang diperlukan untuk membangun proyek atau investasi. Pada pelaksanaannya terdapat beberapa metode yang digunakan pada proses perencanaan anggaran biaya diantaranya seperti metode BOW, yang kemudian untuk menunjang pembangunan yang semakin berkembang dan pendayagunaan sumber daya alam dan sumber daya manusia, Badan Standarisasi Nasional membuat suatu analisis perhitungan biaya konstruksi yaitu Analisa Standar Nasional Indonesia (SNI 2008 dan 2010). Dan pada tahun 2013 Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengeluarkan suatu Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang Pekerjaan Umum sebagai dasar perhitungan Harga Satuan Pekerjaan dalam suatu kontruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode apa yang paling ekonomis dan untuk menjadi acuan para estimator merencenakan biaya konstruksi dengan metode yang berlaku di Indonesia. Dalam perhitungan rencana anggaran biaya pembangunan Rumah Dinas Kota Tanjungbalai dengan menggunakan 2 metode maka diperoleh metode SNI 2010 merupakan yang paling ekonomis yaitu sebesar Rp. 650.156.000,00, sedangkan dengan menggunakan metode AHSP 2022 estimasi yang diperoleh sebesar Rp. 658.637.000,00. Dari hasil perhitungan, perbandingan estimasi anggaran biaya antara metode SNI 2010 dan AHSP 2022 yakni metode SNI 2010 lebih murah 1,29 % dari metode AHSP 2022.