Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dengan Menggunakan Metode Difusi Sumuran Lisa Potti; Amelia Niwele; Arni Mardiana Soulisa
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2022): Maret: Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jrik.v2i1.1438

Abstract

Tanaman obat merupakan tanaman yang sangat popular yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat tradisional dan jamu, yang bila dikonsumsi akan meningkatkan kekebalan tubuh (immune system). Salah satu jenis tanaman yang berkhasiat obat adalah tanaman pepaya, mulai dari daun, buah hingga bijinya. Salah satu bagian dari pepaya yang ternyata juga memiliki khasiat sebagai bahan obat adalah kulit dari buah pepaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder yang ada di dalam kulit buah pepaya (carica papaya L.) Serta mengetahui aktivitas antibakteri ekstral etanol kulit buah pepaya (carica papaya L.) Terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metode maserasi selama 3 hari dan remaserasi selama 1 hari dengan pelarut etanol 96%. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Metode difusi agar sumuran digunakan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit buah pepaya (carica papaya L.) Larutan dibuat dengan variasi konsentrasi yaitu 50% 100% dan 150% dalam b/v dengan kontrol positif kloramfenikol dan kontrol negatif aquadest. Pengamatan yang dilakukan untuk uji skrining fitokimia ekstrak etanol kulit buah pepaya asal Desa Negeri Lima mengandung senyawa tanin, alkaloid dan saponin. Hasil uji antibakteri ekstrak etanol kulit buah pepaya memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus pada konsentrasi 50% sampai dengan 150% dengan rata-rata diameter zona hambat 16,00 mm sampai dengan 21,50 mm dengan kategori kuat hingga sangat kuat. Hal ini menunjukan bahwa ekstrak kulit buah pepaya (carica papaya L.) Mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
Formulasi Dan Evaluasi Fisik Sediaan Balsem Jahe Merah (Zingiber Officinale Rosc) Asal Kabupaten Kepulauan Sula Dengan Variasi Konsentrasi Zat Aktif Jayanti Djarami; Amelia Niwele; Nurul Sakinah Soamole
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2022): Maret: Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jrik.v2i1.1439

Abstract

Jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) merupakan tanaman multi fungsional karena selain sebagai rempah, tanaman ini termasuk empat besar tanaman obat yang banyak digunakan diantaranya untuk: jamu gendong, industri kecil obat tradisional, industri obat tradisional, industri makanan/minuman dan bumbu . Selain itu, kandungan minyak atsiri jahe juga merupakan salah satu peluang usaha peningkatan nilai ekonomis jahe, berkembangnya agroindustri obat-obatan herbal dan kosmetik, menjadikan peluang pengembangan jahe sebagai salah satu bahan bakunya menjadi sangat terbuka. Balsem merupakan sediaan yang penggunaannya di oleskan kekulit dengan tangan dan memberikan rasa panas yang sulit hilang. bentuk sediaan balsam yang di oleskan dengan tangan ini di perlukan suatu inovasi yang memiliki sifat menghangatkan, menenangkan dan juga memiliki aroma yang menyegarkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan metabolit sekunder ekstrak etanol jahe merah dan memformulasi sediaan balsam dari ekstrak etanol jahe merah . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kualitatif dalam memformulasikan memformulasi sediaan balsam dari ekstrak etanol jahe merah dengan Hasil penelitian menunjukan ekstrak etanol jahe merah mengandung senyawa metabolit sekunder: flavanoid, saponin, tannin dan fenolik. Uji organoleptis menunjukan berwarna coklat tua, berbau oleum menthea, bentuk semi padat, semuanya homogenitas, dengan pH 6, uji daya sebar 5 cm, uji daya kejat selama 6 detik. Kesimpulan menunjukan balsem jahe merah memenuhi persyaratan evaluasi sediaan balsem.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 70% Anggur Laut (Caulerpa Racemosa) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dengan Menggunakan Metode Difusi Alice Luhulima; Amelia Niwele; Sartika Sari Kadimas
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2022): Maret: Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jrik.v2i1.1443

Abstract

Anggur laut (Caulerpa racemosa) merupakan salah satu jenis tumbuhan yang bermanfaat untuk pengobatan terapi, anggur laut (Caulerpa racemosa) mengandung senyawa kimia yang berfungsi sebagai antibakteri seperti alkaloid, flavanoid, tanin, saponin dan steroid. Antibakteri adalah zat yang menghambat dan membunuh. Bakteri Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif yang menyebabkan infeksi bernanah pada kulit manusia. Penelitian ini merupakan penelitian experimental laboratorium. Penelitian menggunakan ekstrak kental etanol 70% anggur laut (Caulerpa racemosa), variasi konsentrasi ekstrak yaitu 20%, 40%, 60%, dan 80%, untuk kontrol negatif menggunakan aquades dan untuk kontrol positif menggunakan cloramphenicol. Pada pengujian antibakteri ekstrak etanol 70% anggur laut (Caulerpa racemosa) terhadap bakteri Staphylococcus aureus menunjukan bahwa pada konsentrasi 80% dan 60% sensitif untuk menghambat pertumbuhan bakteri dengan diameter zona hambat sebesar 32 mm dan 29 mm, sedangkan konsentrasi 20% dan 40% intermedian menghambat pertumbuhan bakteri dengan diameter zona hambat 24 mm dan 26 mm. Kontrol negatif tidak terjadi aktifitas antibakteri dan tidak memiliki diameter zona hambat, kontrol positif mempunyai diameter zona hambat yaitu sebesar 30 mm. Dari hasil tersebut maka anggur laut (Caulerpa racemosa)berfungsi sebagai antibakteri.