Jayanti Djarami
Unknown Affiliation

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KERAM OTOT PADA PENYELAM DI DUSUN LIRANG KECAMATAN HUAMUAL KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT Ira Sandi Tunny; Jayanti Djarami; Ikbal La Seni
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.434 KB)

Abstract

Keram otot akibat kerja dirasakan oleh banyak peyelam atau nelayan sebagai pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenagkan akibat penggunaan sistem muskuloskletal yang berlebihan pada saat melakukan pekerjaan secara garis besar keluhan keram otot dapat secara menetap dan sementara Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian keram otot pada penyelam di Dusun Lirang Kecamatan Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2015. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian Observasional Analitik dengan desain penelitian cross sectional study. Analisis : data dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-Squere yakni nilai α=0,05 untuk mengetahui hubungan masa kerja,lama kerja,kedalaman menyelam,dan frekuensi menyelam dengan kejadian keram otot pada penyelam. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara signifikan ada hubungan masa kerja dengan kejadian keram otot pada penyelam dengan nilai (P= 0,039), ada hubungan secara signifikan lama kerja dengan kejadian keram otot pada penyelam dengan nilai (P = 0,000), ada hubungan secara signifikan kedalaman menyelam dengan kejadian keram otot dengan nilai (P= 0,000) dan ada hubungan secara signifikan frekuensi menyelam dengan kejadian keram otot dengan nilai (P= 0,000). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semua faktor pada penyelam mempunyai pengaruh pada kejadian keram otot. Kata kunci: Penyelam, Keram otot
PENGARUH HEALTH EDUCATION TENTANG PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DUSUN PATINIA KECAMATAN SERAM BARAT KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT M. S. J Malisngorar; Jayanti Djarami; Rifyal Lamani
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masih banyak ibu hamil yang memilih melahirkan ditolong oleh dukun. Walaupun sudah ada bidan desa dan tenaga kesehatan lainnya, keberadaan bidan desa masih belum dimanfaatkan sepenuhnya di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur (PUS) sebelum dan sesudah diberikan heath education tentang pemiihan penolong persalinan serta pengaruh health education tentang pemilihan penolong persalinan pada pasangan usia subur (PUS) di Dusun Patinia Kecamatan Seram Barat Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode quasy-eksperimental dengan pendekatan one-group pra-post test design. Sampel penelitian ditentukan menggunakan metode total sampling yang berjumlah 64 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Pengolahan data dengan SPSS, menggunakan uji nonparametric wilcoxon. Hasil uji wilcoxon menunjukkan 6 responden pengetahuan menurun, 52 responden pengetahuan meningkat dan 6 responden pengetahuan tetap, serta diperoleh nilai signifikansi sebesar (p
PENINGKATAN BERAT BADAN ANAK BALITA MELALUI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (BUBUR MANADO) DI DESA MELINANI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAHAI KEC. SERAM UTARA KAB.MALUKU TENGAH Jayanti Djarami; Miranda Waas; Siahaya Patrecia
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 8, No 3 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Gizi kurang merupakan salah satu masalah gizi utama pada balita di Indonesia. Tujuan : Untuk Mengetahui Peningkatan berat badan Anak Balita melalui pemberian makanan tambahan ( Bubur Manado) Di Desa Melinani Wilayah kerja Puskesmas Wahai Kecamatan Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode quasi eksperimen pada satu kelompok sample dengan desain one group pre post-test. Penelitian ini dilakukan untuk melihat adanya peningkatan berat badan anak balita melalui pemberian makanan tambahan ( Bubur Manado). Hasil : Hasil penelitian ini diperoleh dengan menggunakan lembar observasi dan tindakan pemberian Makanan Tambahan bubur Manado dari 4 orang anak balita,dengan frekuensi waktu pagi siang dan malam selama 30 hari. Di mana responden yang di jadikan sampel adalah anak balita di desa melinani yang berjumlah 4 oang anak balita. Kesimpulan : Setelah dilakukan penelitian di desa Melinani dari tanggal 19 Agustus - 9 september didaptakan kesimpulan bahwa : ada pengaruh positif program pemberian makanan tambahan (Bubur Manado) terhadap peningkatan Berat Badan anak Balita di desa Melinani wilayah kerja Puskesmas Wahai kecamatan Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah. Kata kunci :peningkatan berat badan, status gizi
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Harendong Bulu (Clidemia Hirta) asal Maluku terhadap Staphylococcus Aureus Aulia Debby Pelu; Jayanti Djarami
JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan) Vol 7, No 4 (2022)
Publisher : Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/jumantik.v7i4.11983

Abstract

Pleroma urvilleanum (Clidemia hirta) is a plant that is widely found in Maluku, which contains chemical compounds, including tannins (catechols and pyrogalotanins), dioxyanthraquinones, steroids, saponins, glycosides and phenols which of these contents can function as antibacterial. This study aimed to determine the antibacterial activity of the ethanol extract of  Pleroma urvilleanum(Clidemia hirta) leaf from Maluku with various concentrations of 5%, 25%, 50% and 75% against the growth of Staphylococcus aureus bacteria.  The research design used is an experimental laboratory using the agar diffusion method by means of wells.  The results of the study showed that at a concentration of 5%, it has an inhibitory power of 20 mm with a strong category.  While at a concentration of 25% it has an inhibitory power of 29 mm, at a concentration of 50% it has an inhibitory power of 34 mm and at a concentration of 75% has an inhibitory power of 35 mm with a very strong category. Conclusion: ethanol extract  Pleroma urvilleanum (Clidemia hirta) leaf from Maluku has antibacterial activity against the growth of Staphylococcus aureus bacteria and the higher the concentration, the greater the antibacterial activity.Keywords: Antibacterial activity,  Harendong bulu (Clidemia hirta), Staphylococcus aureus,              Moluccas
Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanol Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum folium) Dengan Variasi Konsentrasi Basis Hidrokarbon Jayanti Djarami; Aulia Debby Pelu; Dwi Sintya Karubaba
JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA Vol. 2 No. 1 (2020): Januari : Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jufdikes.v2i1.153

Abstract

Clove plant (Syzygium aromaticum. L) Is one of the plants known by the people in Bula village as a traditional medicine the leaves of cloves (Syzygium aromaticum folium) are often used as an alternative to cure stiff and rheumatic diseases such as causing pain due to excessive activity, so that it can be used as an active ingredient in making ointments The purpose of this study was to identify the chemical content of clove leaves (Syzygium aromaticum folium) from Bula village and to formulate a good and stable clove leaf ethanol extract ointment (Syzygium aromaticum folium) using a ratio of variations in the concentration of the Hydrocarbon Base. This research method is experimental which was carried out using a combination base of vaseline album: cera alba from three different formulations with a concentration ratio of F1 (76%: 10 %), F2 (71%: 15%), F3 (66%: 20%), each formulation contains 10% ethanol extract of clove leaf (Syzygium aromaticum folium). Evaluation of ointment preparations was carried out after 1 week of storage; evaluation tests included organoleptic tests, homogeneity tests and pH tests. The results showed that the ointment preparations F1 (76%: 10%) met the requirements for a good and stable ointment, while F2 (71%: 15%), and F3 (66%: 20%) did not meet the requirements for a good and stable ointment.
Studi Farmakognostik Tanaman Inai (Lawsonia inermis Linn) asal Maluku Jayanti Djarami; Risman Tunny
JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan) Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/jumantik.v8i1.12600

Abstract

Plants are a source of chemical compounds, both chemical compounds resulting from primary metabolism or  called primary metabolites such as carbohydrates, proteins and fats which are used by the plant itself for its growth, as well as a source of secondary metabolites such as alkaloids, flavanoids, steroids/terpenoids, saponins and tannins. The design of this study was a experimental  laboratory, in which morphological, anatomical, organoleptic examinations were carried out, and identification of the presence of chemical compounds in the Henna plant (Lawsonia inermis Linn) from Maluku. Morphological collation showed that the henna plant (Lawsonia inermis Linn) has single leaves facing each other. The stem is woody and thorny stems, has a taproot system. On anatomical examination, there are stomata in cross-sections and longitudinal leaves and also have vascular bundles (both xylem and phloem) in plants. In the organoleptic test, the leaves have a bitter taste and a distinctive odor at leave, while the stems and roots are tasteless and odorless. Test results Identification of the chemical content of the henna plant extract (Lawsornia inermis Linn) contains phenols, flavonoids, tannins (catechols and pyrogalotanins), saponins, steroids, and glycosides. Be observed from the chemical content of the henna plant, it can be concluded that the henna plant has medicinal properties, one of which is that it can heal cuts which the community can use for traditional medicine. It is recommended that further research be carried out to carry out pharmacological tests of henna plants on experimental animals. Keywords: Pharmacognostic Study, Henna, Chemical Content, Traditional Medicine
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN MASKER GEL PEEL-OFF EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) DENGAN BASIS Na-CMC DAN CARBOPOL Aulia Debby Pelu; Jayanti Djarami; Irma Yanty Larajasi
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2022): Maret: Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpikes.v2i1.1309

Abstract

Moringa leaves (Moringa oleifera L.) contain flavonoid compounds, alkaloids, saponins, and tannins which are used as quality parameters of antioxidant preparations. Peel-off facial masks have several benefits, including being able to clean dirt on the face while removing dead skin cells, preventing skin damage caused by exposure to free radicals, such as acne and black spots, removing fine wrinkles due to premature aging, and moisturizing and nourishing the skin. The purpose of this study was to identify the chemical content of Moringa leaf (Moringa oleifera L.) and to formulate and evaluate the peel-off gel mask of the ethanol extract of Moringa leaf (Moringa oleifera L.) which was good and stable using a comparison of Na-CMC and Carbopol bases. . This research method is experimental which was carried out using Na-CMC base: Carbopol from three different formulations with a concentration ratio of F1 (3%: 0.1 %), F2 (4%: 1%), F3 (5%: 1.5 %), each formulation contains 3% Moringa leaf extract (Moringa oleifera L.). Evaluation of the peel-off gel mask preparation was carried out after 2 weeks of storage. The results showed an evaluation test of the peel-off gel mask preparation of Moringa leaf ethanol extract using Na-CMC and Carbopol bases on the homogeneity test of all homogeneous concentrations, the pH test showed that all concentrations of the preparation met the pH requirements, which ranged from 5-6, on the irritation test all the preparation did not cause redness and in the dry time test all preparations met the requirements, namely under 30 minutes. The conclusion of Moringa leaf ethanol extract using Na-CMC and Carbopol bases shows that it can be used as an alternative to cosmetics and can be used as a reference for use as natural cosmetics.
PENYULUHAN TENTANG OBAT SEDIAAN SALEP KEPADA MASYARAKAT DI DESA HILA Jayanti Djarami
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2022): Maret: Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpikes.v2i1.1400

Abstract

Salep merupakan sediaan yang ditujukan untuk pemakian luar. Salep juga terdiri oleh bahan aktif terlarut atau terdispersi pada dasar salep atau basa sebagai pembawa bahan aktif, Dasar salep serap dapat dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri atas dasar salep yang dapat bercampur dengan air membentuk emulsi air dalam minyak (Parrafin hidrofilik dan Lanolin anhidrat), dan kelompok kedua terdiri atas emulsi air dalam minyak yang dapat bercampur dengan sejumlah larutan air tambahan (Lanolin). Tingkat pengetahuan masyarakat Desa Hila yang rendah terkaik obat salep membuat peneliti melakukan penyuluhan pada Desa tersebut guna menambah wawasan masyarakat desa dan menambah pengetahuan terkait obat salep. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan penyuluhan dengan memberikan edukasi mengenai obat sediaan salep kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab oleh pemateri. Pada kegiatan ini pemateri menjelaskan mengenai salep. Dimana salep sendiri merupakan sediaan semi padat yang ditujukan untuk pemakaian luar tubuh, pemateri juga menjelaskan mengenai penggolongan salep diantara ungueta, krim, pasta, cerata, dan gel. Dengan adanya penyuluhan ini masyarakat Desa Hila mulai memahami bagaimana Obat Salep dapat digunakan dan apa saja jenis obat salep yang beredar.
Penyuluhan Tentang Mekanisme Kerja Obat Didalam Tubuh Di Desa Hila Jayanti Djarami
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2021): November: Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpikes.v1i3.1409

Abstract

Pemberian sediaan farmasi terdiri dari 4 rute dengan pola absorpsi yang berbeda. Yang pertama melalui rute intravena. Sediaan farmasi yang melalui jalur intravena ini tidak terjadi absorpsi dan memberikan efek kerja obat dengan segera. Kemudian melalui jalur subkutan, sediaan yang diberikan melalui rute subkutan dapat di absorpsi dengan cepat begitu pula pada rute intramuskular. Kemudian melalui rute oral, sediaan farmasi yang melalui rute ini dapat di absorpsi secara cepat ataupun sebaliknya karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Proses-proses farmakokinetik penyerapan,distribusi,metabolisme dan eliminasi menentukan seberapa cepat dan berapa lama obat akan ada di organ sasaran.Setelah obat diserap menembus dinding usus,obat akan disalurkan oleh darah porta ke hati sebelum masuk ke sirkulasi sistemik.Pada umumnya, hatilah yang bertanggung jawab dalam metabolisme sebelum obat mencapai sirkulasi sistemik.tahapan awal dalam pengabdian masyarakat ini yaitu dengan dilakukan penyuluhan terkait Mekanisme Kerja Obat Didalam Tubuh dan dilanjutkan dengan pemberian edukasi serta tanya jawab terhadap pemateri.Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan pada tanggal 13 November 2022 bertempat di Balai Desa Hila Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah dari jam 12.00-13.30. Pada saat penyuluhan pemateri memaparkan materi terkait Mekanisme Kerja Obat Didalam Tubuh Manusia yang meliputi proses ADME (Absorpsi, Distribusi, Metabolisme, Eliminasi) dengan beberapa rute pemberian obat tidak hanya pada obat yang digunakan secara oral. Kurangnya pengetahuan masyarakat Desa Hila tentang Mekanisme Kerja Obat didalam Tubuh Manusia disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain lingkungan dan informasi. Hasil dari pengabdian masyarakat yang berupa penyuluhan Mekanisme Kerja Obat Didalam Tubuh Manusia pada masyarakat Desa Hila menunjukkan bahwa dengan adanya penyuluhan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat terhadap obat-obatan juga bagaimana obat yang dikonsumsi masyarakat dapat bekerja dalam tubuh manusia hingga dapat mengurangi gejala penyakit yang diderita seseorang.
Formulasi Dan Evaluasi Fisik Sediaan Balsem Jahe Merah (Zingiber Officinale Rosc) Asal Kabupaten Kepulauan Sula Dengan Variasi Konsentrasi Zat Aktif Jayanti Djarami; Amelia Niwele; Nurul Sakinah Soamole
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2022): Maret: Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jrik.v2i1.1439

Abstract

Jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) merupakan tanaman multi fungsional karena selain sebagai rempah, tanaman ini termasuk empat besar tanaman obat yang banyak digunakan diantaranya untuk: jamu gendong, industri kecil obat tradisional, industri obat tradisional, industri makanan/minuman dan bumbu . Selain itu, kandungan minyak atsiri jahe juga merupakan salah satu peluang usaha peningkatan nilai ekonomis jahe, berkembangnya agroindustri obat-obatan herbal dan kosmetik, menjadikan peluang pengembangan jahe sebagai salah satu bahan bakunya menjadi sangat terbuka. Balsem merupakan sediaan yang penggunaannya di oleskan kekulit dengan tangan dan memberikan rasa panas yang sulit hilang. bentuk sediaan balsam yang di oleskan dengan tangan ini di perlukan suatu inovasi yang memiliki sifat menghangatkan, menenangkan dan juga memiliki aroma yang menyegarkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan metabolit sekunder ekstrak etanol jahe merah dan memformulasi sediaan balsam dari ekstrak etanol jahe merah . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kualitatif dalam memformulasikan memformulasi sediaan balsam dari ekstrak etanol jahe merah dengan Hasil penelitian menunjukan ekstrak etanol jahe merah mengandung senyawa metabolit sekunder: flavanoid, saponin, tannin dan fenolik. Uji organoleptis menunjukan berwarna coklat tua, berbau oleum menthea, bentuk semi padat, semuanya homogenitas, dengan pH 6, uji daya sebar 5 cm, uji daya kejat selama 6 detik. Kesimpulan menunjukan balsem jahe merah memenuhi persyaratan evaluasi sediaan balsem.